OLEH
NAMA : MARSELINA ANDARI LULI TUKAN
NIM : 1901060028
KELAS :A
SEMESTER : III
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan paper ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu alcohol dan eter
2. Untuk mengetahui bagaimana tatanama senyawa alcohol dan eter
3. Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan alcohol dan eter
4. Untuk mengetahui sifat kimia dan sifat fisik dari alcohol dan eter
5. Untuk mengetahui keguanaan senyawa alcohol dan eter
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ALKOHOL
Alkohol adalah deriva dan hidroksi yang mempunyai ikatan langsung maupun rantai
cabang dari alifatikhirokarbon. Bentuk rantai alkohol yang sering ditemukan adalah yang
mengandung 3 gugus hidroksil dan 1 gugus hidroksi dalam satu rantai karbon.
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang
untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang
digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol
lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang
dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang
lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa
pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri
terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.Berdasarkan jumlah gugus fungsi –OH,
jenis alkohol:
Alkohol monovalent : memiliki 1 gugus fungsi –OH
Alkohol polivalen : memiliki gugus fungsi –OH lebih dari 1
Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung gugus fungsi –OH.contoh
rumus struktur alkohol adalah metanol. Senyawa alkohol sudah banyak di kenal dan di
manfaatkan oleh manusia, baik dalam bentuk minuman,makanan,maupun untuk keperluan
medis. Beberapa jenis makanan dan minuman yang beralkohol yang banyak di konsumsi
orang dihasilkan dari hasil fermentasi karbohidrat, misalnya tape, singkong, anggur dan lain-
lain.
Istilah alkohol berasal dari bahasa Arab, al-Kuhl. Dalam bahasa sehari-hari, yang dikenal
sebagai allkohol adalah etanol atau etil alkokhol. Adapun dalam bahasa ilmu kimia,
pengertian alkkohol atau alkanol mencakup semua senyawa karbon yang mengandung gugus
hidroksil ( -OH). Alkanol mempunyai rumus umum CnH2n+1OH.
Alkanol atau alkohol dapat dibedakan menjadi 3 jenis
1. Alkohol primer ( gugus OH terikat pada atom C primer)
R - CH2 - OH
2. Alkohol sekunder ( gugus OH terikat pada atom C sekunder)
R
R - CH - OH
3. Alkohol tersier ( gugus OH terikat pada atom C tersier)
R
R - C - OH
R
2.1.1 Tatanama Alkohol
Rantai C terpanjang merupakan nama alkanolnya harus mengikat gugus –OH
Atom C yang mengikat OH harus memiliki nomor serendah mungkin
Rantai C cabang harus diberi nama sedekat mungkin terhadap C yang mengikat
–OH
Penamaan secara IUPAC yaitu dengan mengganti akhiran a pada alkana dengan
akhiran ol
Penamaan trivial dimulai dengan menyebut nama gugus alkil yang terikat pada
gugus –OH kemudian diikuti kata alcohol.
Contoh :
CH3 - CH2 - CH2 - OH 1 - propanol (n - propanol; n - propil alkohol )
CH3
CH3 - C - OH 2 - metil - 2 – propanol
CH3 (tersier butanol; tersier butil alkohol)
b. Reduksi aldehida
Reduksi (hidrogenasi) aldehida akan menghasilkan alkohol primer.
Contoh:
c. Hidrolisis alkil hidrogensulfat
Hidrolisis alkil hidrogensulfat akan menghasilkan alkohol dengan hasil sisa asam sulfat.
Contoh :
d. Hidrolisis ester
Alkohol dibuat dengan hidrolisis ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi
kesetimbangan.
Contoh :
e. Reduksi keton dengan hidrogen
Reduksi suatu keton akan menghasilkan suatu alkohol sekunder.
Contoh :
f. Mereaksikan Alkena dengan asam sulfat kemudian dihidrolisis.
Hidrolisis hasil reaksi antara alkena dengan asam sulfat akan menghasilkan alkohol.
Contoh :
2. Sifat Kimia
Alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan Na-alkanoat ( Na
alkoksida)
2CH3OH + 2Na --------> 2CH3ONa + H2
metanol Na metanolat (Na metoksida)
Alkohol dapat bereaksi dengan fosfor trihalida menghasilkan alkil halida
3C2H5OH + PCl3 ---------> 3C2H5Cl + H3PO3
etanol etil klorida
2.2 ETER
Nama "eter' berasal dari bahasa arab 'attar' yang artinya bau menusuk, sebab uap eter
sangat merangsang hidung. Sebagian besar eter merupakan cairan yang sangat mudah
terbakar dan dapat membius. Disamping mudah terbakar eter dapat menyebabkan pening
kepala, bahkan membuat pingsan jika terhirup terlalu banyak.
Eter adalah nama segolongan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan
O dengan rumus umum R-O-R'. Bila rumus umum ini dikaitkan dengan rumus air (HOH),
maka eter dapat dianggap sebagai turunan dialkil dari senyawa air. Eter atau alkoksialkana
merupakan senyawa turunan alkana. Satu atom H rantai alkana diganti oleh gugus alkoksi
sehingga eter mamiliki dua gugus alkil.
R–H R – OR'
alkana eter
1. Alkoksi alkana simetris dibuat dari dehidrasi alkohol menggunakan asam sulfat pekat
pada suhu 140oC.
2R – OH → R – O – R + H2O (H2SO4, 140oC)
Contoh:
Alkohol Eter
Mudah larut dalam air Sukar larut dalam air
Titik didih tinggi Titik didih rendah
Bereaksi dengan Na Tidak bereaksi dengan Na
Bereaksi dengan PX3 Tidak bereaksi dengan PX3
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
http://cekdancek.blogspot.com/2015/10/makalah-alkohol-dan-
eter.html?m=1
http://dewichim.blogspot.com/2014/11/alkohol-dan-eter.html?
m=1
http://fiskadiana.blogspot.com/2014/11/alkohol-dan-eter.html?
m=1