Anda di halaman 1dari 18

KIMIA ORGANIK

ALKOHOL

Oleh :

Zaidan Umar B (165211297)


Rizka Dwi Utami P (16521198)
Novia Fitriani (16521199)
Rini Indraswari (16521200)
Dinda Widiyantika (16521202)
Alya Dhiya Syarifa(16521203)
Anjas Dwi Setiawan (16521204)
Agiel Azka Fauzan(16521205)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur yang sedalam-dalamnyakepada


ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan, sehinggaakhirnya
makalah ini dapat selesai dengan baik.Kami sangat menyadari bahwa tanpa bantuan,
bimbingan, dorongan danpertolongan dari banyak pihak, pelaksanaan makalah ini tidak dapat
berjalan denganbaik.

Maka dari itu, kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan dan motivasibaik
secara langsung maupun tidak langsung dari keluarga dan teman-teman.Didalam pembuatan
makalah ini, kami menyadari betul bahwa kami belumberpengalaman dalam menulis
makalah.

Oleh karena itu, kami mohon maaf atas semuakesalahan dan kekurangan yang tedapat
dalam makalah ini. Akhir kata kami berharapagar makalah ini dapat memberikan manfaat
positif bagi kita semua.

Yogyakarta, November 2016

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti olehrantai atau
cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkohol mempunyai titik didih yangtinggi
dibandingkan alkana-alkana yang jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkanantara molekul
alkohol membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum alkohol R – OH,dengan R adalah suatu
alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam alkohol, semakin banyak cabang semakin rendah titik
didihnya. Sedangkan dalam air, metanol, etanol, propanolmudah larut dan hanya butanol
yang sedikit larut. Alkohol dapat berupa cairan encerdan mudah bercampur dengan air dalam
segala perbandingan (Brady, 1999).
Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OHpada rantai
karbon utama. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer, alkoholsekunder dan alkohol
tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus – OH nyaterletak pada C primer yang
terikat langsung pada satu atom karbon yang laincontohnya : CH3CH2CH2OH (3H7O).
Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus -OHnya terletak pada atom C sekunder yang
terikat pada dua atom C yang lain. Alkoholtersier adalah alkohol yang gugus – OH nya
terletak pada atom C tersier yang terikatlangsung pada tiga atom C yang lain (Fessenden,
1997).
Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi olehikatan hidrogen.
Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil yangpolar terhadap sifat
molekul menurun.
Akibatnya alkohol dengan bobot molekul rendah cenderung larut dalam air,sedangkan
alkohol berbobot molekul tinggi tidak demikian. Alkohol mendidih padatemperatur yang
cukup tinggi. Sebagai suatu kelompok senyawa, fenol memiliki titik didih dan kelarutan yang
sangat bervariasi, tergantung pada sifat subtituen yangmenempel pada cincin benzena
(Petrucci, 1987).
Reaksi-reaksi yang terjadi dalm alkohol antara lain reaksi substitusi, reaksieliminasi,
reaksi oksidasi dan esterifikasi. Dalam suatu alkohol, semakin panjang rantaihidrokarbon
maka semakin rendah kelarutannya. Bahkan jika cukup panjang sifathidrofob ini
mengalahkan sifat hidrofil dari gugus hidroksil. Banyaknya gugus hidroksildapat
memperbesar kelarutan dalam air (Hart, 1990).
Suatu alkohol primer dapat dioksidasi menjadi aldehid atau asamkarboksilat. Alkohol
sekunder dapat dioksidasi menjadi keton saja. Sedangkan padaalkohol tersier menolak
oksidasi dengan larutan basa, dalam larutan asam, alkoholmengalami dehidrsi menghasilkan
alkena yang kemudian dioksidasi (Fessenden, 1997).
Alkohol sering dipakai untuk menyebutetanol,yang juga disebutgrain alcohol;dan kadang
untuk minumanyang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karenamemang etanol yang
digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukanmetanol, atau grup alkohol
lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalamdunia famasi. Alkohol yang
dimaksudkan adalah etanol.
Etanol dapat dibuat darifermentasibuahataugandumdenganragi.Etanolsangat umum
digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan tahun. Etanoladalah salah satuobat
rekreasi(obat yang digunakan untuk bersenang-senang) yangpaling tua dan paling banyak digunakan
di dunia. Dengan meminum alkohol cukupbanyak, orang bisamabuk.Semua alkohol bersifat
toksik (beracun), tetapi etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya
dengan cepat.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Identifikasi masalah yang akan dibahas dalam laporan dengan judul “Alkohol” yaitu
sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah awal Alkohol
2. Apa saja sifat-sifat Alkohol
3. Apa tatanama dalam Alkohol
4. Bagaimana reaksi pembuatan dalam Alkohol
5. Bagaimana jenis reaksi dalam Alkohol
6. Apa saja manfaat dan bahaya Alkohol

1.3 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok
yang diberikan oleh dosen. Selain itu penulisan makalah ini juga bertujuan untuk mengetahui
mengenai persenyawaan alkohol.

1.4 MANFAAT PENULISAN


a. Untuk mengetahui sejarah Alkohol
b. Untuk mengetahui sifat Alkohol
c. Untuk mengetahui tatanama alkohol
d. Untuk mengetahui reaksi pembuatan alkohol
e. Untuk mengetahui jenis reaksi dalam alkohol
f. Untuk mengetahui manfaat dan bahaya alkohol
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DAN SEJARAH ALKOHOL

Alkohol telah digunakan sejak awal sejarah manusia. Dalam kimia, alkohol (atau alkanol)
adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memilikigugus hidroksil (-
OH)yang terikat pada atomkarbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen atau atom
karbonlain. Alkohol sering disebut etanol yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk
minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang
digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan methanol atau grup alkohol
lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang
dimaksudkan adalah etanol.
Etanol (disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja), adalah alkohol yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena sifatnya yang tidak beracun bahan ini banyak
dipakai sebagai pelarut dalam dunia farmasi dan industri makanan dan minuman. Etanol tidak
berwarna dan tidak berasa tapi memilki bau yang khas. Bahan ini dapat memabukkan jika
diminum. Etanol sering ditulis dengan rumus EtOH. Rumus molekul etanol adalah C2H5OH
atau rumus empiris C2H6O.
Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk dalam
minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan keramik yang berumur 9000
tahun dari China bagian utara menunjukkan bahwa minuman beralkohol telah digunakan oleh
manusia prasejarah dari masa Neolitik.[1]
Etanol membentuk larutan azeotrop. Karena itu pemurnian etanol yang mengandung
air dengan cara penyulingan biasa hanya mampu menghasilkan etanol dengan kemurnian
96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan pertama kali pada tahun 1796 oleh Johan Tobias
Lowitz yaitu dengan cara menyaring alkohol hasil distilasi melalui arang.
Lavoisier menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa yang terbentuk dari karbon,
hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Saussure dapat menentukan rumus kimia etanol.
Limapuluh tahun kemudian (1858), Couper menerbitkan rumus bangun etanol. Dengan
demikian etanol adalah salah satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus
bangunnya.
Sejarah penemuan alkohol terdapat dalam berbagai versi. Alkohol merupakan salah satu
penemuan terpenting dalam bidang kimia pada era keemasan islam. Yaitu ditemukan oleh
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi (Persia:‫ )أبوبكر الرازي‬atau dikenali sebagai
Rhazes di dunia barat.
Ilmuan Arab menyebutnya sebagai zat yang penuh keringat. Maksud dari
penyebuatan ''penuh keringat" adalah karena saat dihasilkan dari penguapan anggur terdapat
embun dibagian dinding labu yang mirip tetesan keringat.
Disisi lain ilmuan barat mengklaim bahwa ilmuan barat yang sebenarnya berperan
besar dalam sejarah penemuan alkohol. Menurut pengakuan sejarawan sains dan ilmuan
barat, alkohol dan asam mineral merupakan dua senyawa penemuan penting ilmuan eropa
pada abad kedua belas Masehi
Catatan mengenai destilasi anggur yang menghasilkan senyawa alkohol pertama kalinya
disusun oleh Adelard dari Bath dalam sebuah risalah pembuatan pigmen. Adelard
merupakan seorang tabib di Salerno yang mempelajari kitab tulisan ilmuan dan sejarawan
Arab. Ia kemudian menterjemahkan buku-buku tersebut ke dalam bahasa latin.
Sejarah penemuan alkohol memberikan berbagai manfaat bagi umat manusia. Proses
destilasi sebagi cara menghasilkan alkohol kemudian diaplikasikan untuk menghasilkan
senyawa lainnya. Berbagai obat-obatan dan senyawa yang berfungsi sebagai bahan baku
dalam industri farmasi dihasilkan dalam proses destilasi.

2.2 SIFAT ALKOHOL

2.2.1 Sifat Fisik Alkohol

1) Titik didih 
Titik didih alkohol relatif tinggi. Hal ini merupakan akibat langsung dari daya tarik
intermolekuler yang kuat. Ingat bahwa titik didih adalah ukuran kasar dari jumlah energi
yang diperlukan untuk memisahkan suatu molekul cair dari molekul terdekatnya.
Jika molekul terdekatnya melekat pada molekul tersebut sebagai ikatan hidrogen,
dibutuhkan energi yang cukup besar untuk memisahkan ikatan tersebut. Setelah itu
molekul tersebut dapat terlepas dari cairan menjadi gas. Perhatikan titik didih beberapa
senyawa alkohol pada Tabel 1. berikut.
Tabel 1. Perbandingan Titik Didih dan Massa Molekul Relatif

Massa
Titik
Molekul 
Rumus  Nama  didih 
Relatif
(°C)
(Mr)
CH3–OH metanol 32 65
CH3–CH2–OH etanol 46 78
CH3–CH2–CH2–OH propanol 46 98
CH3–CH2–CH2–CH2–OH 1-butanol 74 117

2-metil
74 108
propanol

2-butanol 74 100

Berdasarkan data pada Tabel 1, apa yang dapat disimpulkan tentang hubungan antara
massa molekul relatif dengan titik didih? Semakin besar massa molekul relatif alkohol
maka titik didih makin tinggi. Titik didih alkohol bercabang lebih rendah daripada
alkohol berantai lurus meskipun massa molekul relatifnya sama.

2) Kelarutan Alkohol
Kepolaran dan ikatan hidrogen merupakan faktor yang menentukan besarnya
kelarutan alkohol dalam air. Dalam membahas kelarutan, kita menggunakan prinsip like
dissolves like yang berarti pelarut polar melarutkan zat terlarut polar dan pelarut nonpolar
melarutkan zat terlarut nonpolar. Akan tetapi prinsip tersebut tidak berlaku untuk semua
kasus. Semua alkohol adalah polar tetapi tidak semua alkohol dapat larut dalam air.

Perhatikan kelarutan alkohol dalam air berikut ini.

Tabel 2. Kelarutan Alkohol dalam Air

Kelarutan
Nama Rumus
(g/100 mL)
Metanol CH3OH tidak terhingga 
Etanol CH3CH2OH tidak terhingga 
1-
propano CH3CH2CH2OH tidak terhingga 
l
1-
CH3CH2CH2CH2OH 8,3
butanol
1-
CH3CH2CH2CH2CH2OH 2,6
pentanol

Alkohol dengan massa molekul rendah larut dalam air. Kelarutan dalam air ini lebih
disebabkan oleh ikatan hidrogen antara alkohol dan air. Dengan bertambahnya massa
molekul relatif maka gaya-gaya Van der Waals antara bagian-bagian hidrokarbon dari
alkohol menjadi lebih efektif menarik molekul-molekul alkohol satu sama lain. Oleh
karena itu, semakin panjang rantai karbon semakin kecil kelarutannya dalam air.

3) Berwujud Cair
Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat mudah menguap (volatil).
tergantung pada panjang rantai karbon utamanya (semakin pendek rantai C, semakin
volatil).

2.2.2 Sifat Kimia Alkohol


a.       Ikatan Hidrogen, Antarmolekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
b.      Kepolaran, Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH. Kepolaran
alkohol akan makin kecil jika suhunya semakin tinggi.
c.       Reaksi Dengan Logam, Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.
d.      Oksidasi, Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan menggunakan
oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
2.3 TATANAMA ALKOHOL
Bagaimana rumus umum alkohol? Perhatikan contoh molekul alkohol berikut.

Jumlah atom C = 2, atom H = 6, dan 1 atom O. Jadi, alkohol tersebut mempunyai


rumus molekul C2H6O.
Rumus umum alkohol dapat dituliskan seperti berikut.

CnH2n+2O

2.3.1 Tatanama Alkohol secara IUPAC


Sistem IUPAC digunakan dalam tata nama alkohol dengan aturan seperti berikut:
1. Tentukan rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus OH.
Rantai terpanjang tersebut merupakan rantai utama, diberi nama sesuai dengan nama
alkananya, tetapi huruf terakhir -a diganti dengan -ol.
Contoh :

Rantai terpanjang pada contoh di atas mengandung 5 atom karbon, sehingga diberi nama
pentanol.

2. Semua atom karbon di luar rantai utama dinamakan cabang, diberi nama alkil sesuai
jumlah atom C.

3. Rantai utama diberi nomor dari ujung terdekat dengan gugus –OH.

4. Urutan pemberian nama alkohol adalah sebagai berikut. Nomor cabang–nama alkil–
nomor gugus OH–nama rantai utama. Jika cabang lebih dari satu jenis, maka
diurutkan sesuai abjad. Senyawa di atas diberi nama 3,4-dimetil, 2- pentanol.
5. Jika terdapat lebih dari satu gugus OH pada molekul yang sama (polihidroksil
alkohol), digunakan akhiran -diol, -triol, dan seterusnya. Dalam hal ini akhiran -a
pada alkana rantai utama tetap dipakai.

Terdapat dua buah cabang, yaitu etil di nomor 4 dan metil di nomor 3. Rantai
terpanjang terdapat 6 atom C (heksana) dan terdapat dua gugus OH di nomor 2 dan 4.
Jadi, senyawa di atas diberi nama 4-etil, 3-metil,2,4-heksanadiol.

2.3.2 Tatanama Alkohol secara Trival


Tata nama trivial atau nama umum hanya berlaku untuk alkohol-alkohol suku rendah
atau alkohol-alkohol dengan rumus molekul sederhana. Tata nama trivial untuk alkohol yaitu
dengan menyebut nama gugus alkil yang mengikat gugus –OH kemudian diikuti dengan kata
alkohol.
2.4 REAKSI PEMBUATAN ALKOHOL

2.4.1 Mereaksikan Alkil Halida (Haloalkana) dengan Basa

Reaksi antara alkil halida dengan basa akan menghasilkan alkohol dan garam.

RX + KOH → ROH + KX

Cara ini digunakan secara khusus untuk membuat amil alkohol dalam skala besar,
yaitu dengan mereaksikan kloropentana dan KOH. Dari hasil eksperimen dapat
disimpulkan bahwa alkil iodida lebih cepat reaksinya daripada alkil bromida maupun
alkil klorida. Selain itu halida primer menghasilkan hasil alkohol yang lebih banyak
dibandingkan dengan alkil halida sekunder maupun tersier.

2.4.2 Mereduksi Aldehida atau Keton


 Reaksi aldehida oleh hidrogen menghasilkan alkohol primer.
RCHO + H2 → ROH
 Sedangkan reaksi keton oleh hidrogen menghasilkan alkohol sekunder.
ROR + H2 → ROH
 Alkohol tersier tidak dapat dihasilkan melalui reaksi reduksi.

2.4.3 Hidrolisis Alkil Hidrogensulfat

Pembuatan alkohol dengan cara hidrolisis alkil hidrogen sulfat banyak digunakan
untuk membuat etanol perdagangan. Senyawa etil hidrogensulfat yang diperlukan dibuat
dari reaksi adisi H2SO4 pada etena. Contoh :

CH3-CH2-SO3H + H2O → CH3CH2OH + H2SO4

2.4.4 Hidrasi Alkena

Alkena jika dikenai reaksi hidrasi dengan adanya asam encer akan menghasilkan
alkohol. Sebagai contoh, hidrasi etilena akan menghasilkan etil alkohol (etanol).
Reaksinya adalah :

CH2=CH2 + H2O ⇌ CH3CH2OH


2.4.5 Hidrolisis Ester

Rumus ester suatu asam organik adalah RCOOR'. Bila ester tersebut dihidrolisis dapat
menghasilkan alkohol dan asam karboksilat menurut persamaan reaksi :

RCOOR' + H2O ⇌ RCOOH + R'OH

Cara hidrolisis ini ditempuh saat tidak ada cara lain untuk membuat suatu alkohol
yang diperlukan.

2.4.6 Menggunakan Reagen Grignard

Alkohol primer, sekunder dan tersier dapat dibuat dengan reagen Grignard.
Reagen Grignard adalah senyawa organometalik dengan rumus umum RMgX.

Langkah 1: CH3-Mg-Cl + HCHO → CH3-CH2-OMgCl

Langkah 2: CH3-CH2-OMgCl + H2O → CH3-CH2-OH + MgCl(OH)


2.5 JENIS REAKSI ALKOHOL

2.5.1 Reaksi substitusi


1. Reaksi substitusi atom H pada gugus – OH dengan logam reaktif
Atom H pada gugus – OH dapat disubstitusi oleh logam reaktif seperti Na dan K. 
2C2H5OH(l) + 2Na(s) –> 2C2H5ONa(s) + H2(g)
Reaksi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa alkohol dan eter,
karena senyawa eter tidak bereaksi terhadap logam Na maupun K

2. Rekasi substitusi gugus – OH oleh halogen membentuk haloalkana (R – X)


Reaksi alkohol dengna ion Cl- dari PCl5 atau  SOCl2. Reaksi ini melibatkan
pelepasan gas HCl dan digunakan sebagai reaksi identifikasi alkohol.
R – OH(l) + PCl5(l) –> R – Cl(l) + POCl3(l) + HCl(g)
R – OH(l) + SOCl2(l) –> R – Cl(l) + SO2(g) + HCl(g)
Reaksi alkohol dengan ion Br- dan I- berlangsung dengan bantuan H2SO4 pekat.

3. Pembentukan alkilalkanoat/ester (esterifikasi)


Alkohol bereaksi dengan asam alkanoat/asam karboksilat membentuk
alkilalkanoat/ester, dengan bantuan H2SO4 pekat.

4. Reaksi substitusi radikal

Alkohol/alkanol dapat bereaksi dengan halogen (X2) melalui reaksi substitusi


radikal dengan bantuan cahaya. Adanya cahaya memungkinkan X2 terpisah

membentuk radikal bebas

2.5.2 Reaksi eliminasi


Reaksi eliminasi air dari alkohol/alkanol (dehidrasi)
Alkohol/alkanol dapat bereaksi membentuk alkena dengan bantuan katalis
H2SO4 pekat berlebih.
Alkohol/alkanol berlebih dapat bereaksi membentuk eter dengan bantuan katalis
H2SO4pekat

2.5.3 Reaksi oksidasi

Reaksi Oksidasi, alkohol dapat digunakan untuk membedakan alkohol primer,


sekunder dan tersier. Alkohol primer akan teroksidasi menjadi aldehida dan pada
oksidasi lebih lanjut akan menghasilkan asam karboksilat. Alkohol sekunder akan
teroksidasi menjadi keton. Sedangkan alkohol tersier tidak dapat teroksidasi.
1. Reaksi oksidasi alcohol primer akan menghasilkan alkanal (aldehida), jika
dibiarkan beberapa lama, maka proses oksidasi akan berlanjut menghasilkan suatu
asam karboksilat. Jika kita ingin memperoleh aldehida dari proses oksidasi ini, maka
secepatnya dilakukan destilasi untuk menghindari proses oksidasi berlanjut.

2. Reaksi oksidasi alcohol sekunder akan menghasilkan suatu keton (alkanon)

3. Pada alcohol tersier, tidak terjadi proses oksidasi. Hal ini disebabkan pada alcohol
tersier, tidak terdapat atom H yang terikat pada atom C karbinol
2.6 MANFAAT DAN BAHAYA ALKOHOL
2.6.1 Manfaat
a. Metanol
Dalam industri, metanol diubah menjadi formaldehid atau digunakan untuk
mensintesa bahan kimia lain. Metanol digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan
bakar. Pada awal tahun 1990-an Arthur Nonomura, seorang ilmuwan yang menjadi
petani, menemukan larutan cairan metanol yang disemprotkan pada beberapa tumbuhan
dalam kondisi panas dapat menggandakan tingkat pertumbuhannya dan mengurangi
kebutuhan air hingga separuhnya. Nonomura menyadari bahwa pada saat-saat panas
tumbuhan menjadi layu. Berdasarkan risetnya, ia menyemprotkan beberapa tumbuhan
dengan larutan metanol yang sangat encer. Tumbuhan yang disemprot tidak lagi layu dan
tumbuh lebih besar pada tingkat yang lebih cepat daripada tumbuhan yang tidak
disemprot metanol.
Akan tetapi metanol akan efektif dalam kondisi panas atau terkena sinar matahari dan
untuk tumbuhan kapas, gandum, strawberi, melon, dan mawar. Kegunaannya dapat
terlihat jelas, hasil tanaman lebih banyak, pertumbuhan lebih cepat, penggunaan air lebih
efisien, dan tidak diperlukannya pestisida. Selain bermanfaat, metanol juga berbahaya.
Metanol tetap beracun meskipun dalam jumlah kecil. Gejala keracunan metanol adalah
kebutaan karena metanol menyerang saraf penglihatan bahkan dapat berakibat kematian.

b. Etanol
Etanol merupakan pelarut organik yang baik. Etanol mempunyai banyak kegunaan
antara lain, sebagai pelarut parfum, cat, pernis, dan antiseptik (pencuci mulut
mengandung alkohol 5% – 30%). Etanol dapat diubah menjadi isopropil alkohol untuk
tujuan komersial. Bahan ini biasanya dihasilkan dari hidrasi etana.
Etanol dapat ditambahkan ke dalam bensin sebagai pengganti MTBE (methyl tertiary
buthyl ether) yang sulit didegradasi sehingga mencemari lingkungan. Bensin yang
ditambah etanol menjadikan efisiensi pembakarannya meningkat sehingga mengurangi
tingkat pencemaran udara. Campuran bensin-etanol biasa diberi nama gasohol. Gasohol
E10 artinya campuran 10% etanol dan 90% bensin. Gasohol dapat digunakan pada semua
tipe mobil yang menggunakan bahan bakar bensin.

c. Spiritus
Spiritus merupakan salah satu jenis alkohol yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari sebagai bahan bakar lampu spiritus (pembakar spiritus) dan untuk menyalakan
lampu petromaks. Di laboratorium pembakar spiritus digunakan untuk uji nyala dan
pemanas. Pembakar spiritus juga digunakan untuk proses sterilisasi di laboratorium
mikrobiologi. Spiritus bersifat racun, karena adanya kandungan metanol di dalamnya.
Bahan utama spiritus adalah etanol dan bahan tambahan terdiri dari metanol, benzena,
dan piridin.

d. Glikol
Alkohol sederhana hanya mengandung satu gugus hidroksil (–OH). Ini disebut
alkohol monohidroksi. Beberapa alkohol penting mengandung lebih dari satu gugus
hidroksil tiap molekul. Ini disebut alkohol polihidroksi. Alkohol yang mempunyai dua
gugus hidroksil disebut alkohol dihidroksi, dan yang mempunyai tiga gugus hidroksil
disebut alkohol trihidroksi.
Alkohol dihidroksi sering disebut glikol, yang paling penting dari jenis ini adalah
etilen glikol. Nama IUPAC dari etilen glikol adalah 1,2-etanadiol. Senyawa ini
merupakan bahan utama pada campuran antibeku permanen untuk radiator kendaraan
bermotor. Etilen glikol mempunyai titik didih yang tinggi (198 °C) dan tidak menguap.
Etilen glikol adalah cairan yang manis, tidak berwarna dan agak lengket. Etilen glikol
juga mudah bercampur dengan air. Suatu larutan etilen glikol dalam air tidak membeku
sampai suhunya turun hingga -49 °C.
Etilen glikol juga digunakan pada pembuatan fiber poliester (dacron) dan film
magnetik (mylar) yang digunakan untuk pita pada kaset dan printer. Etilen glikol agak
beracun. Seperti halnya metanol, tingkat keracunannya dikarenakan proses metabolisme
dalam tubuh. Enzim hati mengoksidasi etilen glikol menjadi asam oksalat.

Senyawa ini akan mengkristal dalam hati sebagai kalsium oksalat (CaC2O4) yang
dapat merusak ginjal.

e. Gliserol
Gliserol juga disebut gliserin, merupakan salah satu senyawa alkohol trihidrat.
Gliserol
berbentuk cairan manis seperti sirup. Oleh karena tidak beracun, gliserol yang
merupakan hasil dari hidrolisa lemak dan minyak digunakan secara luas dalam bidang
industri, antara lain:
1) Pembuatan lotion tangan dan kosmetik.
2) Bahan tambahan dalam tinta.
3) Pengganti pencahar gliserol.
4) Bahan pemanis dan pelarut pada obat-obatan.
5) Pelumas
6) Bahan dasar dalam produksi plastik, pelapis permukaan, dan fiber sintetik.
7) Bahan baku nitrogliserin.

2.6.2 Bahaya
1. Pengaruh Jangka Pendek
Walaupun pengaruh terhadap individu berbeda-beda, terdapat hubungan antara
konsentrasi alkohol di dalam darah (Blood Alkohol Concentration- BAC) dan
efeknya. Euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring dengan
meningkatnya konsentrasi alkohol di dalam darah. Sayangnya orang banyak
beranggapan bahwa penampilan mereka menjad lebih baik dan mereka mengabaikan
efek buruknya.

Risiko Intoksikasi (Mabuk)


Gejala intoksikasi alkohol yang paling umum adalah "mabuk", "teler" sehingga
dapat menyebabkan cedera dan kematian. Penurunan kesadaran seperti alkohol yang
berat demikian juga henti nafas dan kematian.

2. Pengaruh Jangka Panjang


 Mengkonsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang dapat
menyebabkan:
 Tekanan darah tinggi
 Kerusakan jantung
 Stroke
 Kerusakan hati
 Kanker saluran pencernaan
 Gangguan pencernaan lainnya (c/o: tukak lambung)
 Impotensi dan berkurangnya kesuburan
 Meningkatnya risiko terkena kanker payudara
 Kesulitan tidur
 Kerusakan otak dengan perubahan kepribadian dan suasana perasaan
 Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi

Sebagai tambahan terhadap masalah kesehatan, alkohol juga berdampak


terhadap hubungan sesama, finansial, pekerjaan, dan juga menimbulkan masalah
hukum.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari makalah di atas dapat di simpulkan bahwa alkohol merupakan senyawa seperti


air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Alkohol terbagi
menjadi beberapa jenis antara lain alkohol primer, alkohol sekunder dan tersier, tata nama
alkohol, senyawa – senyawa alkohol, dan sifat-sifat alkohol. Bagaimana pembuatan
alkohol. Ada pula manfaat dari alkohol diantaranya sebagai bahan bakar, sebagai pelarut, dan
sebagai sebuah stok idustri. Namun ada pula bahaya alkohol jika masuk kedalam tubuh
manusia pengaru jangka pendek dan pengaruh jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA

http://sekedarwawasan.blogspot.co.id/2012/09/inilah-sejarah-dan-asal-usul-alkohol.html

http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-alkohol-sifat-kegunaan-sintesis-
identifikasi.html

https://wanibesak.wordpress.com/tag/tata-nama-trivial-atau-nama-umum/

http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/tata-nama-alkohol-aturan-penamaan-iupac-
trivial.html

https://id.wikibooks.org/wiki/Kimia_Organik/Alkohol

http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/0s9/manfaat-kegunaan-alkohol-dampak-
bahaya.html

http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/sifat-fisika-dan-sifat-kimia-alkohol.html

Anda mungkin juga menyukai