Anda di halaman 1dari 25

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

“ALKOHOL DAN FENOL”

OLEH :

NAMA : RUSNIYANTI

STAMBUK : 15020190128

KELAS : C7

KELOMPOK : I (SATU)

ASISTEN : LA ODE MIFTAHUL ARZAK

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020
ALKOHOL DAN FENOL

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alkohol berbobot molekul rendah larut dalam air, sedangkan alkil
halide padanannya tidak larut. Kelarutan dalam air ini langsung
disebabkan oleh ikatan hidrogen antar alcohol dan air. Bagian
hidrokarbon suatu alcohol bersifat hidrofob (hydrophobic), yakni
menolak molekul-molekul air. Makin panjang bagian hidrokarbon ini
akan makin rendah kelarutan alcohol dalam air. Bila rantai hidrokarbon
cukup panjang, sifat hidrofob ini dapat mengalahkan sifat hidrofil
(menyukai air) gugus hidroksil. Alcohol berkarbon tiga, 1 dan 2-propanol,
bercampur miscible dalam air, sedangkan hanya 8,3 gram 1-butanol
larut dalam 100 gram air.
Seperti air, alcohol, dan fenol dapat membentuk ikatan hidrogen,
karena adanya ikatan hidrogen ini, maka alcohol dan fenol mempunyai
titik didih yang lebih tinggi dari senyawa lain yang mempunyai berat
formula yang sama.
Fenol merupakan molekul aromatik yang mengandung gugus
hidroksi yang terikat pada struktur cincin aromatik dan mudah larut
dalam air.. Fenol sulit didegradasi oleh organisme pengurai sehingga
dapat masuk dengan mudah ketubuh manusia melalui pencernaan dan
pernafasan
Suatu senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang sama
dengan alcohol adalah fenol. Dimana gugus fungsi tersebut melekat
pada suatu cincin aromatik.Dalam banyak hal mempunyai kesamaan
sifat yang besar, terutama sifat fisiknya.
Pada praktikum kali ini, kita akan mempelajari beberapa sifat fisika
dan kimia dari alkohol dan fenol dan membedakan antara alkohol
primer, sekunder, dan tersier dengan mereaksikan alkohol dan fenol

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

dengan beberapa pereaksi, yaitu Na2CO3 dan NaHCO3, dengan


natrium, dan dengan FeCl3. Dan melarutkan alkohol dan fenol dalam air
dan n-heksana untuk mengetahui kelarutan dari alkohol dan fenol.

1.2 Maksud Praktikum


Adapun maksud dari praktikum ini yaitu mempelajari beberapa sifat
fisika dan kimia dari alcohol dan fenol dan membedakan antara alcohol
primer, sekunder dan tersier

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum alkohol dan fenol sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu mengetahui sifat-sifat senyawa goolongan
alkohol dan fenol
2. Mahasiswa mampu membedakan senyawa golongan alkohol
dan fenol
3. Mahasiswa mampu membedakan alkohol primer, sekunder,
tersier, serta fenol monovalen dan polivalen.

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori Umum
Senyawa organic menunjukkan sifat kimia dan fisika yang sangat
berbeda karena strukturnya berbeda. Beberapa diantaranya berwujud
padat, sebagian berwujud cair, dan ada pula gas. Ada yang rasanya
manis dan ada pula yang asam. Ada yang beracun, ada yang sangat
penting untuk kehidupan. Untuk memahami berbagai sifat molekul
organik perlu diketahui strukturnya. Tiga prinsip sederhana yang dapat
memberikan pengertian dasar tentang struktur dan kimiawi molekul
organik adalah :(Antony, 2007).
1. Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan ikatan
hidrogen
2. Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom karbon
lain untuk membangun rantai karbon
3. Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan unsur lain,
terutama oksigen, nitrogen, belerang dan halogen
Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya
diganti oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Sifat fisik alcohol, alcohol
mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan alkana-alkana yang
jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara molekul alcohol
membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum alcohol R-OH, dengan R
adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam alcohol, semakin
banyak cabang semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam air,
methanol, etanol, propanol mudah larut dan hanya butanol yang sedikit
larut. Alcohol dapat berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan
air dalam segala perbandingan (Sitorus, 2010).
Berdasarkan jenisnya, alcohol ditentukan oleh posisi atau letak
gugus OH pada rantai karbon utama karbon. Ada tiga jenis alcohol
antara lain : (Sitorus,2010).

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

1. Alkohol Primer
Alkohol yang gugus - OH nya terletak pada C primer yang terikat
langsung pada satu atom karbon yang lain.
2. Alkohol Sekunder
Alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder yang
terikat pada dua atom C yang lain.
3. Alkohol Tersier
Alkohol yang gugus - OH nya terletak pada atom C tersier yang
terikat langsung pada tiga atom C yang lain
Senyawa alkohol yang mempunyai rumus kimia C2H5OH, yaitu zat
cair jernih tak berwarna, berbau khas, mudah terbakar, dan mudah
bercampur dengan air.Digunakan sebagai antiseptik (alcohol 70%).
Bahan minuman keras (bir, arak, wishky), dan sebagai bahan bakar,
sebagai bahan mentah dalam beberapa industri kimia (Mulyono, 2008).
Atom oksigen yang bervalensi dua, biasa satu atau keduanya
berikatan dengan karbon, bila satu berikatan dengan hydrogen dan lain
terikat dengan karbon C - O – H. Bentuk senyawa ini merupakan
senyawa organic hidroksilat. Ini yang disebut gugus fungsi hidroksil
(OH).Bila gugus –OH terikat pada atom alifatis disebut alcohol, alifatik
dan bila gugus O - H terikat pada cincin aromatis disebut fenol. Sifat
kimia keduanya ini berbeda, alcohol alifatis dapat dibagi berdasarkan
dimana gugus O – H terikat pada atom karbon : yaitu primer, sekunder,
dan tersier (Riawan, 2008).
Berdasarkan peredaan letak terikatnya gugus –OH pada atom C.
Alkohol dibedakan menjadi tiga, yaitu alkohol primer, alkohol sekunder
dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu jika gugus –OH terikat pada
atom C primer (atom C yang mengikat 1 atom C yang lain secara
langsung). Alkohol sekunder yaitu jika gugus –OH terikat pada atom C

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

sekunder (atom C yang mengikat secara langsung 2 atom C yang lain).


Alkohol tersier yaitu jika gugus –OH terikat pada atom C tersier (atom
C yang mengikat secara langsung tiga buah atom C yang lain. Secara
fisik akan sulit membedakan antara alkohol primer, sekunder dan
tersier. Karena bau dan warna ketiganya dapat dikatakan sama (Ghalib,
2010).
Alkohol mempunyaiikatan yang mirip air dan terdiri dari molekul
polar.Karena alcohol dapat membentuk ikatan hydrogen antar molekul-
molekulnya, maka titik didih alcohol lebih tinggi daripada titik didih alkil
halide atau eter, yang bobot molekulnya sebanding. Alcohol berbobot
rendah larut dalam air, kelarutan ini disebabkan oleh ikatan hydrogen
antara alcohol dan air (Fessenden, 2005).
Fenol memiliki spectrum luas dengan sifat kelarutan pada suatu
pelarut yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh gugus hidroksil
pada senyawa tersebut yang dimiliki berbeda jumlah dan posisinya
(Ghalib, 2010).
Fenol atau asam karboksilat atau benzenol adalah Kristal tak
berwarna yang memiliki bau khas.Rumus kimianya adalah C6H5OH dan
strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin
fenil. Karakteristik fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3
gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung sama, artinya ia
dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya (Kaniawati, 2011).
Fenol dan senyawa turunannya adalah senyawa yang digunakan
secara luas sebagai bahan baku dalam dunia industri kimia seperti
dalam industry farmasi, industry perminyakan dan petrokimia, industry
kulit dan industry cat. Dalam konsentrasi tertentu masuknya fenol dan
turunannya dapat menyebabkan efek karsinogenik pada binatang dan
manusia (Fatimah, 2003: 14).

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

Semakin besar struktur suatu alcohol dan fenol, maka titik


didihnya biasanya lebih tinggi. Ketika ukuran suatu alcohol bertambah
besar, maka probabilitas alkohol menjadi berwujud padat semakin
besar. Sebagian besar senyawa fenol berwujud padat, sebagian kecil
alcohol larut dalam air karena gugus hidroksil pada alcohol dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air, namun ketika ukuran
gugus alkil pada alcohol bertambah besar, kelarutannya dalam air akan
berkurang. Hal ini disebabkan oleh kemampuan gugus alkil yang dapat
mengganggu pembentukan ikatan hydrogen antara gugus hidroksi
dengan air. Jika gangguan ini menjadi cukup besar, akibatnya molekul-
molekul air akan menolak molekul-molekul alcohol untuk menstabilkan
kembali ikatan hydrogen antar molekul air. Jika gugus nonpolar (seperti
gugus alkil) terikat pada cincin aromatic , maka kelarutan fenol dalam
air akan berkurang. Hal inilah yang menjadi alasan gugus nonpolar
sering disebut sebagai guugs hidroforb (Naid, 2006).
Fenol mempunyai dua macam arti, yaitu sebagai nama senyawa
organik yang mempunyai rumus C6H5OH dan sebagai nama golongan
senyawa organik yang rumus umumnya ArOH (Ar adalah gugus aril).
Bila dibandingkan dengan golongan alcohol terbukti bahwa keduanya
mempunyai gugus –OH.Yang menjadi perbedaannya yaitu bahwa
gugus –OH pada golongan alcohol terikat pada reaksi alifatik,
sedangkan pada golongan fenol terikat langsung pada cincin
aromatik.Diantara golongan alcohol dan golongan fenol terdapat
persamaan dan juga perbedaan sifat kimia (Parlan,2003).
Alkohol dan fenol dapat diubah menjadi eter dan ester namun
keduanya mempunyai sifat yang berbeda. Oleh karena itu, keduanya
tidak berada dalam kelas yang sama (Rismiyanto, 2009).

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

2.2 Uraian Bahan


1. Alkohol (Ditjen POM, 1979: 65)
Nama Resmi : Aethanolum
Nama Lain : Alkohol
Rumus molekul : C2H6O
Rumus struktur : CH3 – CH2 - OH
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah
menguap, dan mudah bergerak , bau khas
dan rasa panas.
Kelarutan : Hampir larut dalam larutan
Kegunaan : Sebagai pengurang rasa sakit
2. Amyl alkohol (Ditjen POM, 1979 : 641)
Nama resmi : AMYL ALKOHOL
Nama lain : 3-metil 1 butanol
BM / RM : 88,13 gr/mol / C5H11OH
Rumus struktur : CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 - OH
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak
berwarna, bau khas menyebabkan rasa
terbakar pada lidah.
Kelarutan : Praktis bercampur dengan semua pelarut
organik, sukar larut dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi
3. Aquadest (FI III : 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling
Rumus molekul : H2O
Rumus struktur :H-O–H
Berat molekul : 18,02 gr/mol

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berasa,


dan tidak memiliki warna
Kelarutan : Tidak larut dalam minyak
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut
4. Asam Asetat (Ditjen POM, 1979 : 241)
Nama resmi : ACIDUM ACETICUM
Nama lain : Asam asetat
BM / RM : 60 gr/mol / CH3COOH
Rumus struktur : H O
H–C-C
H O H

Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna,bau busuk,


rasa asam tajam
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dengan etanol
(95%) P dan degan gliserol P.
Kegunaan : Pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
5. FeCl3 (Ditjen POM, 1979 : 659)
Nama resmi : FERII CHORIDUM
Nama lain : Besi (III) klorida
BM / RM : 162,2 gr/mol / FeCl3
Rumus struktur : Cl Cl
Fe

Cl

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, hitam kehijauan,


bebas warna jingga dari garam hidrat yang
telah terpengaruhi oleh kelembaban.
Kelarutan : Larut dalam air, larutan beropalesensi
berwarna jingga.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
6. Fenol (Ditjen POM, 1979 : 484)
Nama resmi : PHENOLUM
Nama lain : Fenol
BM / RM : 94,11 gr/mol / C6H5OH
Rumus struktur :

Pemerian : Hablur bentuk jarum atau massa hablur,


tidak berwarna atau merah jambu, bau khas,
kaustik.
Kelarutan :Larut dalam 12 bagian air, mudah larut
dalam etanol (95%) P, dalam kloroform P,
dalam eter P, dalam gliserol P dalam
minyak.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindungi Dari
cahaya, ditempat yang sejuk.
Kegunaan :Sebagai pereaksi
7. Metanol (Ditjen POM, 1979 : 706)
Nama : Metanol
BM / RM : 32 / CH3OH

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

Rumus struktur :

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, bau khas.


Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, membentuk
cairan jernih, tidak berwarna.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
8. n-heksana (FI IV : 1154)
Nama resmi : N-HEKSANA
Nama lain : n-heksana
BM / RM : 86,18 gr/mol / C6H14
Rumus struktur :

Pemerian : Cairan jernih, mudah menguap, berbau


seperti eter lemah atau petroleum
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam
etanol, mutlak dapat bercampur dengan
eter dan benzene, dan sebagian minyak
lemak dan atsiri
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pelarut
9. Na2CO3 (Ditjen POM, 1979 : 400)
Nama resmi : NATRII CARBONAS
Nama lain : Natrium karbonat

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

BM / RM : 124,00 gr/mol / Na2CO3


Rumus struktur :

Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk putih


Kelarutan : Mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
10. NaHCO3 (Ditjen POM, 1979 : 424)
Nama resmi : NATRII SUBCARBONAS
Nama lain : Natrium bikarbonat
BM / RM : 84,01 gr/mol / NaHCO3
Rumus struktur :

Pemerian : Serbuk putih atau hablur monoklin kecil,


buram, tidak berbau, rasa asin.
Kelarutan : Larut dalam 11 bagian air, praktis tidak Larut
dalam etanol (95%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi
11. Pereaksi lucas 250 ml
a. ZnCl2 (Ditjen POM, 1995 : 835)
Nama resmi : ZINC CHLORIDUM
Nama lain : Zink klorida
BM / RM : 136,29 gr/mol / ZnCl2

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

Rumus struktur :

Pemerian : Serbuk hablur atau granut hablur putih atau


hampir putih, dapat berupa massa seperti
porselen atau berbentuk silinder.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air.

b. HCl (Ditjen POM, 1995: 49)


Nama resmi : ACIDUM HYDROCLORIDUM
Nama lain : Asam klorida
BM / RM : 36,46 gr/mol / HCl
Rumus struktur : H - Cl
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau
merangsang, jika diencerkan dalam 2
bagian air, asap hilang
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebegai pereaksi lucas
12. T-Butanol (Ditjen POM, 1979: 663)
Nama Resmi : isobutanol p
Nama lain : isobutilalkohol
Rumus molekul : (CH3)3.COH

Rumus struktur :
Pemerian : cairan atau zat padat tidak berwarna.
Kelarutan : dapat bercampur dengan air, dengan
etanol (95%) p dan eter p.
RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK
15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

13. Pereaksi Fehling (Ditjen POM,1979 : 835)


Fehling A : CuSO4 dalam H2SO4
Fehling B : Kalium Natrium Tatrat dalam NaOH
Rumus struktur :

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat


Kegunaan : sebagai pereaksi

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

BAB 3 METODE KERJA


3.1 Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum yaitu botol
semprot, pipet tetes, pipet volume, gelas ukur, rak tabung dan tabung
reaksi.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan pada saat praktikum diantaranya
yaitu air, beberapa macam senyawa alkohol dan fenol, pereaksi lucas,
n-heksan, CH3COOH, Na2CO3, NaHCO3, pereaksi diazo, pereaksi
fehling, cerri ammonium nitrat, golongan asam karboksilat, pereaksi
cuprifil, dan FeCl3.

3.3Cara Kerja
A. Test kelarutan alkohol dan fenol
1) Siapkan dua buah tabung reaksi yang bersih dan kering
2) Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 0,5 ml air (tabung 1)
dan 0,5 ml n-heksan (tabung 2)
3) Ke dalam tabung reaksi (1) dan (2) ditambahkan beberapa tetes
metanol
4) Kocok dan perhatikan kelarutannya dan catat
5) Kerjakan hal yang sama (poin 1-4) unuk sampel 1-butanol dan
fenol.
B. Test keasaman alkohol dan fenol\
❖ reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3
1) siapkan 3 buah tabung reaksi
2) masing-masing tabung reaksi diisikan dengan 1 ml metanol
(tabung 1), 1 ml fenol (tabung 2), dan 1 ml asam asetat
(tabung 3)

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

3) masing-masing tabung reaksi tersebut ditambahkan 0,5 ml


Na2CO3
4) kocok dan biarkan beberapa menit sambil diamati, serta
dicatat apa yang terjadi
5) lakukan hal yang sama (poin 1-4) dengan menggunakan
NaHCO3
C. Identifikasi senyawa golongan alkohol dan fenol
1.Dengan peeraksi diazo
Larutan zat dalam air ditambahkan 4 tetes pereaksi diazo A dan
1 pereaksi diazo B, lalu ditambahkan NaOH sampai alkalis,
kemudian dipanaskan diatas penangas air, hasil yang didapat,
jika senyawa alkohol (metanol), zat warna merah yang terbentuk
tidak tertarik oleh eter, sedangkan senyawa fenol, zat warna
merah yang terbentuk tertarik oleh eter.
2. Dengan pereaksi spesifik senyawa alkohol
a. Cerri Ammonium Nitrat
1-2 ml alkohol (etanol) dalam air ditambahkan beberapa
tetes pereaksi tersebut, maka akan terjadi perubahan warna
menjadi warna merah.
b. Reaksi esterifikasi
Senyawa alkohol (etanol) dittambahkan senyawa asam
karboksilat (asam asetat atau asam benzoat atau asam salisilat
lainnya) ditambahkan asam sulfat pekat , menghasilkan bau
yang khas harum.
c. Untuk alkohol polivalen
Dapat diidentifikasi dengan pereaksi cuprifil, dengan cara :
1 ml senyawa alkohol (gliserol) ditambahkan 1 tetes larutan
cupri asetat dan ditambahkan 1 ml NaOH 2 N, kemudian

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

dikocok dan akan menghasilkan larutan berwarna biru tua yang


menunjukkan pembentukan senyawa kompleks.
3. Dengan pereaksi spesifik fenol
a. Ferri Chlorida
2 ml senyawa fenol ditambahkan beberapa tetes pereaksi
FeCl3, maka akan terjadi perubahan warna menjadi lebih gelap,
seperti biru, hijau, ungu, merah atau lainnya.
b. Untuk fenol polivalen
Dapat diidentifikasi dengan pereaksi fehling, dengan cara : 1
ml senyawa fenol (kuersetin) ditambahkan 1 ml fehling A dan 1
ml Fehling B , lalu ditambahkan NaOH sampai alkalis, kemudian
dikocok dan akan mengasilkan endapan merah bata atau
kuning.

D. Membedakan Alkohol primer, Sekunder dan tersier


a. Siapkan tiga buah tabung reaksi
b. Masing-masing tabung diisikan 3 ml pereaksi lucas, kemudian
ditambahkan masing-masing dengan 1 ml alkohol primer (1-
butanol), sekunder (2-butanol), dan tersier (tert-butanol).
c. Kocok dan amati serta catat apa yang terjadi dan waktu terjadinya
.

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

SENYAWA RUMUS STRUKTUR

Methanol CH3 – OH

Ethanol CH3 – CH2 – OH

Fenol OH

1-butanol CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH

2-butanol CH3 – CH – CH2 – CH3


OH

Tert-butanol OH
CH3 – C – CH3
CH3

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

4.1 Hasil
A. Kelarutan dalam air dan n-heksan
Alkohol/Fenol Kelarutan dalam air Kelarutan dalam n-
heksan
Methanol larut Sukar larut

1-buthanol larut Mudah larut

Fenol Tidak larut Tidak larut

B. Test sifat keasaman alkohol dan fenol


Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3

Alkohol/Fenol Na2CO3 NaHCO3

Metanol Sedikit gelembung Sedikit gelembung

Fenol Banyak gelembung Banyak gelembung

Asam asetat Tidak ada gelembung Tidak ada gelembung

C. Identifikasi senyawa golongan alkohol dan fenol


Dengan pereaksi diazo
Zat DIAZO A + DIAZO B + NaOH

Methanol Merah

Fenol Tidak berwarna

D. Pereaksi spesifik senyawa alkohol

Zat CeNH4NO3 H2SO4

Etanol Merah Bau khas harum

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

E. Alkohol Polivalen
Zat 1 tetes CuSO4 + 1 ml NaOH 2 N

Gliserol Biru tua

F. Pereaksi spesifik senyawa fenol


Zat FeCl3

Fenol Ungu

G. Fenol polivalen
Zat 1 ml Fehling A + 1 ml Fehling B + NaOH

Kuersetin Endapan merah bata

H. Alkohol Primer, Sekunder, dan Tersier


Zat Pereaksi Lucas

1-butanol Larut (cepat)

2-butanol Larut (agak lambat)

Tert-butanol Tidak larut

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

4.2 Pembahasan
Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya
diganti oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Sifat fisik alkohol, alkohol
mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan alkana yang jumlah
atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara molekul alkohol
membentuk ikatan hidrogen.
Fenol merupakan molekul aromatic yang mengandung gugus
hidroksil yang terikat pada struktur cincin aromatic dan mudah larut
dalam air. Fenol dikenal dengan nama asam karbonat yang merupakan
jenis asam yang lebih kuat dari alcohol sehingga cukup toksik pada
jaringan dan berbau sangat menyengat.
Alkohol dan fenol merupakan dua senyawa organic yang
mempunyai struktur yang serupa, tetapi gugus fungsi pada fenol
melekat langsung pada cincin aromatik. Hidrokarbon berlaku sebagai
dasar pengelompokkan senyawa organic. Suatu senyawa non
hidrokarbon yang mana mengandung rantai karbon atau cincin atom-
atom karbon yang sama
Pada percobaan ini, kita menentukan kelarutan alkohol dan fenol
dalam air dan n-heksana, menentukan alcohol primer, sekunder dan
tersier dengan menggunakan pereaksi Lucas, dan mengetahui
beberapa reaksi alkohol dan fenol, yaitu dengan Na 2CO3, dan FeCL3.
Pada percobaan kelarutan alkohol dan fenol dalam air dan n-
heksana, kita bisa melihat bahwa alkohol dan fenol larut dalam air. Hal
itu dikarenakan alkohol dan fenol memiiki gugus –OH sehingga
keduanya bersifat polar, dan dapat larut dalam air yang juga bersifat
polar. Alkohol dapat bersifat polar nonpolar tergantung dari rantai
karbon tempat terikatnya gugus OH. Semakin panjang rantai karbon
maka semakin sukar larut di dalam air, artinya ia bersifat polar. Untuk

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

fenol, dia bersifat semi polar artinya fenol larut dalam pelarut polar atau
fenol bersifat polar karena ia larut dalam air.
Adapun percobaan dengan air dan n-heksana, methanol larut
dalam air tetapi sukar larut dalam n-heksana, 1-butanol larut dalam air
dan mudah larut dalam n-heksan, begitupun dengan fenol yang tidak
larut dalam air dan tidak larut dalam n heksana. alkohol dapat larut
dikarenakan memiliki gugus –OH sehingga bersifat polar, sehingga bisa
larut dalam air yang bersifat polar.
Pada percobaan reaksi alcohol dan fenol untuk reaksi Na 2CO3
dan NaHCO3 pada methanol terbentuk sedikit gelembung gas, pada
fenol membentuk banyak gelombang sedangkan pada asam asetat
tidak terbentuk gelembung. Berdasarkan literature Asam asetat tidak
membentuk gelembung gas karena asam asetat merupakan asam
lemah.sedangkan fenol dikenal dengan nama asam karbonat yang
merupakan jenis asam yang lebih kuat dari alcohol sehingga lebih
banyak menghasilkan gelembung gas dibanding alkohol.
Pada percobaan spesifik alkohol dan fenol menggunakan
pereaksi diazo dan ditambahkan NaOH sampai alkalis lalu dipanaskan
diatas penangas air dimana pada methanol menghasilkan warna merah
dan pada fenol tetap berwarna jernih dikarenakan zat warna merah
yang terbentuk pada alkohol tidak terbentuk oleh eter, sedangkan
senyawa fenol zat warna merah yang terbentuk tertarik oleh eter.
Sedangkan saat identifikasi senyawa alkohol menggunakan
pereaksi spesifik Cerri Ammonium Nitrat terjadi perubahan warna
menghasilkan warna merah, pada reaksi esterifikasi menggunakan
asam karboksilat dan ditambahkan asam sulfat pekat menghasilkan
bau khas yang harum dan terakhir untuk alkohol polivalen pereaksi
yang digunakan adalah pereaksi cuprifil dimana alkohol bereasi
sehingga menghasilkan warna biru tua.ketiga pereaksi spesifik ini

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

menghasilkan hasil yang positif dimana hal itu menandakan bahwa


terdapat alkohol dalam senyawa tersebut.
Pada percobaan dengan FeCL3, dan pereaksi fehling
menghasilkan endapan merah bata, pada fenol membentuk warna
ungu jika ditinjau berdasarkan literatur yang ada Jika fenol yang
direaksikan dengan FeCL3 berwarna ungu maka ini menandakan
bahwa fenol bersifat lebih asam daripada alcohol.
Dan yang terakhir pada percobaan dengan pereaksi Lucas,
alcohol primer (metanol) larut (cepat), sedangkan sekunder (2-butanol)
larut (agak lambat), dan pada tersier (tert-butanol) tidak larut. Jika
ditinjau berdasarkan literatur hal ini sesuai dengan teori dimana
semakin panjang rantai karbon maka semakin sukar larut dan semakin
tingi titik didihnya.
Adapun pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari yaitu
sebagai bahan dasar sintesis senyawa organic, sebagai pelarut,
sebagai bahan dasar pembuatan deterjen sintetik, misalnya lauril
alcohol, sebagai bahan pembersih kaca, untuk hewan-hewan koleksi
yang berukuran kecil alcohol dapat dijadikan sebagai pengawet,
campuran metanol dan etanol sering dicampurkan dengan bensin
sebagai bahan bakar.

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Methanol dan 1-buthanol larut dalam air dan juga n-heksan
sedangkan fenol tidak larut pada keduanya.
2. Methanol dan fenol apabila direaksikan dengan Na2CO3 dan
NaHCO3 bereaksi dengan ditandainya terbentuk gelembung
walaupun fenol lebih banyak gelembung dibanding methanol.
Sedangkan asam asetat tidak bereaksi sama sekali.
3. Pada percobaan identifikasi senyawa golongan alkohol dan fenol
semua pereaksi spesifik menghasilkan hasil positif sehingga kita
mampu membedakan sifat-sifat senyawa pada alkohol dan fenol.
4. Pereaksi Lucas tidak bereaksi pada alkohol tersier tetapi bereaksi
pada alcohol primer dan sekunder walaupun kelarutannya kembali
lagi kepada banyaknya rantai karbonnya.

RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190128
ALKOHOL DAN FENOL

DAFTAR PUSTAKA
Anonim . 2020. Penuntun Praktikum Kimia Organik. UMI : Makassar.

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Departemen


Kesehatan RI : Jakarta

Fatimah, I. 2003. Analisis Fenol Dalam Sampel Air Menggunakan


Sfektrofotometri Derivatif. Jurnal Logika Universitas Islam
Indonesia : Jakarta

Fessenden, J.S. 2005. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1. Erlangga :


Jakarta.

Ghalib, Achmad Kholish. 2010. Buku Pintar Kimia. Powerbooks : Jakarta.

HAM, Mulyono. 2008. Membuat Reagen Kimia. Penerbit Bumi Aksara :


Bandung.

Kaniawati. 2011. Asam Pikrat. Universitas Negeri Malang : Malang.

Naid, T. Dkk. 2006. Kimia Organik I. UIN Alauddin : Makassar.

Parlan dan Wahjudi. 2003. Kimia Organik I. JICA : Malang.

Riawan. 2008. Pengantar Kimia Organik. Erlangga : Jakarta.

Rismiyanto. 2009. Kimia Organik. Erlangga : Jakarta.

Sitorus, Marham.2010. Kimia Organik. Graha Ilmu : Yogyakarta.

Willbraham, Antoni dan M.S.Matta. 2007. KimiaOrganik. ITB : Bandung.


RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK
15020190128

Anda mungkin juga menyukai