FAKULTAS FARMASI
OLEH :
NAMA : RUSNIYANTI
STAMBUK : 15020190128
KELAS : C7
KELOMPOK : I (SATU)
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2020
ALKOHOL DAN FENOL
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Alkohol Primer
Alkohol yang gugus - OH nya terletak pada C primer yang terikat
langsung pada satu atom karbon yang lain.
2. Alkohol Sekunder
Alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder yang
terikat pada dua atom C yang lain.
3. Alkohol Tersier
Alkohol yang gugus - OH nya terletak pada atom C tersier yang
terikat langsung pada tiga atom C yang lain
Senyawa alkohol yang mempunyai rumus kimia C2H5OH, yaitu zat
cair jernih tak berwarna, berbau khas, mudah terbakar, dan mudah
bercampur dengan air.Digunakan sebagai antiseptik (alcohol 70%).
Bahan minuman keras (bir, arak, wishky), dan sebagai bahan bakar,
sebagai bahan mentah dalam beberapa industri kimia (Mulyono, 2008).
Atom oksigen yang bervalensi dua, biasa satu atau keduanya
berikatan dengan karbon, bila satu berikatan dengan hydrogen dan lain
terikat dengan karbon C - O – H. Bentuk senyawa ini merupakan
senyawa organic hidroksilat. Ini yang disebut gugus fungsi hidroksil
(OH).Bila gugus –OH terikat pada atom alifatis disebut alcohol, alifatik
dan bila gugus O - H terikat pada cincin aromatis disebut fenol. Sifat
kimia keduanya ini berbeda, alcohol alifatis dapat dibagi berdasarkan
dimana gugus O – H terikat pada atom karbon : yaitu primer, sekunder,
dan tersier (Riawan, 2008).
Berdasarkan peredaan letak terikatnya gugus –OH pada atom C.
Alkohol dibedakan menjadi tiga, yaitu alkohol primer, alkohol sekunder
dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu jika gugus –OH terikat pada
atom C primer (atom C yang mengikat 1 atom C yang lain secara
langsung). Alkohol sekunder yaitu jika gugus –OH terikat pada atom C
Cl
Rumus struktur :
Rumus struktur :
Rumus struktur :
Pemerian : cairan atau zat padat tidak berwarna.
Kelarutan : dapat bercampur dengan air, dengan
etanol (95%) p dan eter p.
RUSNIYANTI LA ODE MIFTAHUL ARZAK
15020190128
ALKOHOL DAN FENOL
3.3Cara Kerja
A. Test kelarutan alkohol dan fenol
1) Siapkan dua buah tabung reaksi yang bersih dan kering
2) Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 0,5 ml air (tabung 1)
dan 0,5 ml n-heksan (tabung 2)
3) Ke dalam tabung reaksi (1) dan (2) ditambahkan beberapa tetes
metanol
4) Kocok dan perhatikan kelarutannya dan catat
5) Kerjakan hal yang sama (poin 1-4) unuk sampel 1-butanol dan
fenol.
B. Test keasaman alkohol dan fenol\
❖ reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3
1) siapkan 3 buah tabung reaksi
2) masing-masing tabung reaksi diisikan dengan 1 ml metanol
(tabung 1), 1 ml fenol (tabung 2), dan 1 ml asam asetat
(tabung 3)
Methanol CH3 – OH
Fenol OH
Tert-butanol OH
CH3 – C – CH3
CH3
4.1 Hasil
A. Kelarutan dalam air dan n-heksan
Alkohol/Fenol Kelarutan dalam air Kelarutan dalam n-
heksan
Methanol larut Sukar larut
Methanol Merah
E. Alkohol Polivalen
Zat 1 tetes CuSO4 + 1 ml NaOH 2 N
Fenol Ungu
G. Fenol polivalen
Zat 1 ml Fehling A + 1 ml Fehling B + NaOH
4.2 Pembahasan
Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya
diganti oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Sifat fisik alkohol, alkohol
mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan alkana yang jumlah
atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara molekul alkohol
membentuk ikatan hidrogen.
Fenol merupakan molekul aromatic yang mengandung gugus
hidroksil yang terikat pada struktur cincin aromatic dan mudah larut
dalam air. Fenol dikenal dengan nama asam karbonat yang merupakan
jenis asam yang lebih kuat dari alcohol sehingga cukup toksik pada
jaringan dan berbau sangat menyengat.
Alkohol dan fenol merupakan dua senyawa organic yang
mempunyai struktur yang serupa, tetapi gugus fungsi pada fenol
melekat langsung pada cincin aromatik. Hidrokarbon berlaku sebagai
dasar pengelompokkan senyawa organic. Suatu senyawa non
hidrokarbon yang mana mengandung rantai karbon atau cincin atom-
atom karbon yang sama
Pada percobaan ini, kita menentukan kelarutan alkohol dan fenol
dalam air dan n-heksana, menentukan alcohol primer, sekunder dan
tersier dengan menggunakan pereaksi Lucas, dan mengetahui
beberapa reaksi alkohol dan fenol, yaitu dengan Na 2CO3, dan FeCL3.
Pada percobaan kelarutan alkohol dan fenol dalam air dan n-
heksana, kita bisa melihat bahwa alkohol dan fenol larut dalam air. Hal
itu dikarenakan alkohol dan fenol memiiki gugus –OH sehingga
keduanya bersifat polar, dan dapat larut dalam air yang juga bersifat
polar. Alkohol dapat bersifat polar nonpolar tergantung dari rantai
karbon tempat terikatnya gugus OH. Semakin panjang rantai karbon
maka semakin sukar larut di dalam air, artinya ia bersifat polar. Untuk
fenol, dia bersifat semi polar artinya fenol larut dalam pelarut polar atau
fenol bersifat polar karena ia larut dalam air.
Adapun percobaan dengan air dan n-heksana, methanol larut
dalam air tetapi sukar larut dalam n-heksana, 1-butanol larut dalam air
dan mudah larut dalam n-heksan, begitupun dengan fenol yang tidak
larut dalam air dan tidak larut dalam n heksana. alkohol dapat larut
dikarenakan memiliki gugus –OH sehingga bersifat polar, sehingga bisa
larut dalam air yang bersifat polar.
Pada percobaan reaksi alcohol dan fenol untuk reaksi Na 2CO3
dan NaHCO3 pada methanol terbentuk sedikit gelembung gas, pada
fenol membentuk banyak gelombang sedangkan pada asam asetat
tidak terbentuk gelembung. Berdasarkan literature Asam asetat tidak
membentuk gelembung gas karena asam asetat merupakan asam
lemah.sedangkan fenol dikenal dengan nama asam karbonat yang
merupakan jenis asam yang lebih kuat dari alcohol sehingga lebih
banyak menghasilkan gelembung gas dibanding alkohol.
Pada percobaan spesifik alkohol dan fenol menggunakan
pereaksi diazo dan ditambahkan NaOH sampai alkalis lalu dipanaskan
diatas penangas air dimana pada methanol menghasilkan warna merah
dan pada fenol tetap berwarna jernih dikarenakan zat warna merah
yang terbentuk pada alkohol tidak terbentuk oleh eter, sedangkan
senyawa fenol zat warna merah yang terbentuk tertarik oleh eter.
Sedangkan saat identifikasi senyawa alkohol menggunakan
pereaksi spesifik Cerri Ammonium Nitrat terjadi perubahan warna
menghasilkan warna merah, pada reaksi esterifikasi menggunakan
asam karboksilat dan ditambahkan asam sulfat pekat menghasilkan
bau khas yang harum dan terakhir untuk alkohol polivalen pereaksi
yang digunakan adalah pereaksi cuprifil dimana alkohol bereasi
sehingga menghasilkan warna biru tua.ketiga pereaksi spesifik ini
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Methanol dan 1-buthanol larut dalam air dan juga n-heksan
sedangkan fenol tidak larut pada keduanya.
2. Methanol dan fenol apabila direaksikan dengan Na2CO3 dan
NaHCO3 bereaksi dengan ditandainya terbentuk gelembung
walaupun fenol lebih banyak gelembung dibanding methanol.
Sedangkan asam asetat tidak bereaksi sama sekali.
3. Pada percobaan identifikasi senyawa golongan alkohol dan fenol
semua pereaksi spesifik menghasilkan hasil positif sehingga kita
mampu membedakan sifat-sifat senyawa pada alkohol dan fenol.
4. Pereaksi Lucas tidak bereaksi pada alkohol tersier tetapi bereaksi
pada alcohol primer dan sekunder walaupun kelarutannya kembali
lagi kepada banyaknya rantai karbonnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim . 2020. Penuntun Praktikum Kimia Organik. UMI : Makassar.