KIMIA ORGANIK
Mata Acara : Hidrokarbon Aromatik dan Nonaromatik
Disusun Oleh :
M Ali Rahman
230210130059
Kelompok 8/Shift 3
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JATINANGOR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Senyawa hidrokarbon aromatik adalah senyawa siklik yang mempunyai ikatan
rangkap dua atau ikatan tak jenuh atau sering disebut senyawa benzena dan
turunanannya contohnya sikloheksena, toluena, anilin, amina dan lain-lain.,
sedangkan senyawa hidrokarbon non aromatik adalah senyawa siklik yang tidak
mempunyai ikatan rangkap atau ikatan jenuh contohnya siklobutana, siklopentana,
siklolopropana, dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui
senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lainlain. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon.
Sifat fisik hidrokarbon dipengaruhin oleh sifat non polar dari senyawa
tersebut. Umumnya hidrokarbon tidak dapat bercampur dengan pelarut polar
seperti air dan etanol. Sebaliknya, hidrokarbon dapat bercampur dengan pelarut
yang relative non polar seperti karbon tetraklorida (CCl4) atau diklorometana
(CH2Cl2). Reaktivitas kimia senyawa hidrokarbon ditentukan oleh jenis ikatannya.
Hidrokarbon jenuh (alkana) tidak reaktif terhadap sebagaian besar pereaksi.
Hidrokarbon tak jenuh, (alkena dan alkuna) dapat mengalami reaksi adisi pada
ikatan rangkap dua atau rangkap tiganya. Senyawa aromatic biasanya mengalami
reaksi subtitusi. Minyak bumi merupakan campuran senyawa-senyawa karbon,
terutama hidrokarbon jenuh dari zat cair yang mudah menguap sampai zat yang
berupa ter yang barat. Identifikasi ini sangat penting untuk mempelajari berbagai
reaksi fisika dan kimia yang terjadi pada senyawa hidrokarbon.
dasar
praktikum
identifikasi
hidrokarbon
aromatic
ini
Uji Baeyer untuk mengetahui hasil reaksi hidroksilasi gugus tak jenuh
hidrokarbon dengan menggunakan KMnO4.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Senyawa Aromatik
Senyawa aromatik adalah senyawa siklis yg memiliki sistem ikatan ganda
dua terkonjugasi dengan jumlah elektron = (4 n + 2). Senyawa tersebut
merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai karbon tertutup dan
mengandung dua atau lebih ikatan rangkap yang letaknya bersealang seling.
Menurut hukum Huckel untuk menjadi aromatis, suatu senyawa siklik dengan
ikatan tunggal dan rangkap yang letaknya selang seling harus mengandung 4n+2=
e-, dimana n adalah bilangan bulat. Senyawa benzena merupakan senyawasenyawa yang mempunyai bau (aroma) yang karakteristik, terutama yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan, misalnya alkaloida, flavonoida, kumarin, anilin dan lainlain.
Mudah menguap
Tidak larut dalam pelarut polar seperti air air, tetapi larut dalam pelarut yang
kurang polar atau nonpolar, seperti eter dan tetraklorometana
Sifat Kimia:
Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga
Densitas : 0,88
ikatan-ikatan
tunggal
saja.
Golongan
ini
dinamakan
alkana.
Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya
terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua
dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna. Contoh senyawa
hidrokarbon alifatik tak jenuh:
Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar
dan lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan ini terbagi
lagi menjadi senyawa alisiklik dan aromatik.
senyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang membentuk rantai tertutup.
merupakan cairan tak berwarna yang tidak larut dalam air. Sifat kepolaran nHeksana yaitu nonpolar karena tidak adanya perbedaan keelektronegatifan, nHeksana juga mempunyai konstanta dielektrik yang sangat kecil yaitu sebesar 2,
dan jika suatu senyawa mempunyai banyak rantai karbon (C) maka sifat
kepolarannya semakin berkurang. Rumus struktur dari n-Heksana sebagai berikut.
Gambar 3. N-heksana
Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/eb/Hexane-2D-flatB.png
Sifat fisik n-Heksana sebagai berikut :
-
mudah terbakar
2.4 Sikloheksana
Senyawa sikloheksana merupakan komponen terbesar kedua setelah nalkana. Senyawa sikloheksana yang paling banyak terdapat pada minyak bumi
yaitu sikloheksana dan siklopentana. Sikloheksana adalah sikloalkana dengan
rumus molekul C6H12. Sikloheksana digunakan sebagai pelarut nonpolar pada
industri kimia, dan juga merupakan bahan mentah dalam pembuatan asam adipat
dan kaprolaktam, keduanya juga merupakan bahan produksi nilon. Dalam skala
industri, sikloheksana dibuat dengan mereaksikan benzena dengan hidrogen.
Selain itu, karena senyawa ini memiliki ciri-ciri yang unik, sikloheksana juga
digunakan dalam analisis di laboratorium. Sikloheksana memiliki bau seperti
deterjen.
Gambar 4. Sikloheksana
Sumber:http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/0902325/0902325/images
/sikloalkana.jpg
Sifat Fisik :
Sifat kimia :
2.5 Toluena
Toluena adalah suatu senyawa tidak berwarna, cairan berbau aromatic
yang khas dimana tidak setajam benzena. Asal kata toluena diambil dari sebuah
resin alami, kata tolu, merupakan sebuah nama dari sebuah kota kecil di
Colombia, Amerika Selatan. Toluena ditemukan antara produk degradasi dengan
cara pemanasan resin tersebut. Toluena dikenal juga sebagai metilbenzena
ataupun fenilmetana yaitu cairan bening tak berwarna yang tak larut dalam air
dengan aroma seperti pengencer cat dan berbau harum seperti benzena. Toluena
adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam stok umpan
industri dan juga sebagai bahan pelarut bagi industri lainnya. Seperti pelarutpelarut lainnya, toluena juga digunakan sebagai obat inhalan oleh karena sifatnya
yang memabukkan. Toluena juga mudah sekali terbakar. (Wikipedia, 2011)
Sifat fisik :
Berbau khas
Sifat kimia :
Densitas :
Padat pada 93,15 K : 11,18 L/mol
Cair pada 298,15 K : 9,38 L/mol
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Waktu : Tanggal 9 mei 2014 jam 15.00 WIB
Tempat : Laboratorium bioteknologi ilmu kelautan gedung 4 lantai 3
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1
Alat
1. Tabung Reaksi : menampung larutan dalam jumlah yang sedikit
2. Pipet tetes : alat untuk mengambil dan memindahkan sampel berupa
cairan
3. Spatula : alat untuk mengambil bahan berupa padatan
4. Neraca : mengukur jumlah zat yang diperlukan
5. Gelas ukur : mengukur volume larutan
6. Penjepit tabung reaksi : Menjepit tabung reaksi selama melakukan
proses pemanasan
7. Pembakar spirtus : membakar zat ataupun larutan
8. Botol Semprot : menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci
atau membilas alat-alat dan bahan
3.2.2
Bahan
1. KMnO4 : untuk mengetahui hasil reaksi hidroksilasi gugus tak jenuh
hidrokarbon
2. AlCl3 anhidrat
3. Alkohol absolut
4. N-Heksana
5. Sikloheksana
6. Kloroform
2. Hidrokarbon aromatik
Memasukkan 100 mg AlCl3 anhidrat ke
dalam tabung reaksi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHSAN
4.1 Hasil
1. Hidrokarbon non aromatik
Warna dan bau sampel awal :
-
Nomor
Perlakuan
Hasil
n-heksan + alkohol
Kuning pudar
Sikloheksana + alkohol
Kuning pudar
2. Hidrokarbon Aromatik
50 mg AlCl3 dipanaskan hingga tersublimasi. Ditambahkan 10 tetes
kloroform dalam 5 tetes toluen. Hasil dari campuran tersebut berwarna bening dan
berbau. Ketika campuran tersebut dicampurkan dengan 50 mg AlCl3 yang belum
tersublimasi hasilnya negatif, tidak ada perubahan warna dan terdapat bau.
4.2 Pembahasan
1. Hidrokarbon non aromatik
Pada percobaan hidrokarbon non aromatik praktikan menyiapkan dua
sampel yaitu n-heksana dan sikloheksana untuk dilarutkan dalam 1 ml alkohol
absolut. Warna dan bau n-heksana dan sikloheksana yaitu bening dan berbau.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa senyawa aromatik adalah
senyawa siklis yg memiliki sistem ikatan ganda dua terkonjugasi dengan jumlah
elektron = (4 n + 2). Senyawa tersebut merupakan senyawa hidrokarbon yang
memiliki rantai karbon tertutup dan mengandung dua atau lebih ikatan rangkap
yang letaknya bersealang seling. Sedangkan senyawa nonaromatik adalah
senyawa sikik yang tidak mempunyai ikatan rangkap atau ikatan jenuh. Pada
praktikum ini praktikan dapat megetahui sifat fisik maupun kimia dari senyawa
hidrokarbon jenuh dan tak jenuh, lalu dapat mengidentifikasi hidrokarbon
aromatik menggunakan metode Friedel Crafts, dan dapat mengidentifikasi
hidrokarbon nonaromatik menggunakan Uji Baeyer.
5.2 Saran
Pada praktikum kali ini diharapkan para praktikan, sangat memahami
bagaimana
reaksi
dari
semua
pereaksi
yang
digunakan,
dan
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Waldjinah, dkk. 2012. Detik-Detik Ujian Nasional Kimia. Klaten : Intan Pariwara.
Putriyani, Elisa. 2013. Senyawa Organik.
http://elisaputriyani.blogspot.com/2013/11/senyawa-aromatik_11.html
(diakses tanggal 14 Mei 2014 jam 13.00 WIB)
Gimantoro, Hadi. 2013. Toluena.
http://simpangbayat.blogspot.com/2012/11/toluena.html (diakses tanggal
14 mei 2014 jam 13.30 WIB)
Raihan, siti. 2012. Alifatik dan Aromatik.
http://sitiraihan1993.blogspot.com/2012/06/alifatik-dan-aromatik.html
(diakses tanggal 15 mei 2014 jam 19.00 WIB)
LAMPIRAN