BIOKIMIA PERAIRAN
Nama : M Ali Rahman
NPM : 230210130059
ABSTRAK
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati tersusun dari dua
macamkarbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda
(wikipedia,2014). Pati merupakan salah satu karbohidrat yang merupakan sumber
kalori penting untuk makhluk hidup. Karbohidrat memainkan peranan penting pada
proses dalam sel dan terdapat secara luas dalam alam. Pati di dapat kebanyakan dari
bahan alam terutama bahan makanan. Pati selain di konsumsi sebagai sumber
karbohidrat, digunakanjuga dalam pembuatan makanan sebagai zat pengental. Dilihat
dari kegunaan-kegunaan dari pati tersebut, maka sangat penting untuk kita semua
mengetahui kandungan pati di dalam suatu bahan makanan. Maka dari itu percobaan
hidrolisis pati enzimatis dilakukan.
Pati tersusun paling sedikit oleh tiga komponen utama yaitu amilosa,
amilopektin dan material antara seperti, protein dan lemak Umumnya pati
mengandung 1530% amilosa, 7085% amilopektin dan 510% material antara.
Struktur dan jenis material antara tiap sumber pati berbeda tergantung sifat-sifat
botani sumber pati tersebut (Greenwood dkk., 1979). Pati dapat dibagi menjadi 2
jenis, yaitu pati alami yang belum mengalami modifikasi (Native Starch) dan pati
yang telah termodifikasi (Modified Starch). Pati alami diperoleh dari pemisahan sari
pati yang terdapat pada tanaman baik yang dari umbi, biji maupun batang. Dalam
bentuk aslinya secara alami pati merupakan butiran-butiran kecil yang sering disebut
granula.
Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O) menjadi
kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH) melalui suatu proses kimia. Proses
ini biasanya digunakan untuk memecah polimer tertentu, terutama yang dibuat
melalui polimerisasi tumbuh bertahap (stepgrowth polimerization). Hidrolisis tidak
berbeda hidrasi. Pada hidrasi, molekul terpecah menjadi dua senyawa baru.
Hidrolisis pati oleh enzim -amilase akan menghasilkan dekstrin sebagai
produk utama, di mana hidrolisis lengkap akan menghasilkan glukosa sebagai produk
akhir. Enzim ini dapat diperoleh dari hewan, tumbuhan, dan mikroba. Enzim amilase adalah salah satu enzim yang berperan dalam proses degradasi pati, sejenis
makromolekul karobohidrat. Struktur molekul dari enzim ini adalah -1,4glukanohidrolase. Bersama dengan enzim pendegradasi pati lain, pululanase, amilase, termasuk ke dalam golongan enzim kelas 13 glikosil hidrolase. -amilase ini
memiliki beberapa sisi aktif yang dapat mengikat 4 hingga 10 molekul substrat
sekaligus. Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat erpenting
yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa
merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan manusia bagi respirasi. Tujuan dari
praktikum kali ini adalah agar praktikan mampu melakukan hidrolisis berbagai
macam pati, sebagai polisakarida, merupakan polimer dari 1,4 -glukosa.
METODOLOGI PRAKTIKUM
Pada praktikum Hidrolisis Pati Enzimatis berlangsung pada hari selasa tanggal 11
november 2014 jam 10.00 WIB bertempat di laboratorium TPHP FPIK Universitas
Padjadjaran.
Alat yang digunakan pada Praktikum Hidrolisis Pati Enzimatis yaitu : Gelas ukur
berfungsi untuk mengukur volume larutan, gelas kimia berfungsi untuk melarutkan
sampel, spatula berfungsi untuk mengaduk larutan sampel, hot plate berfungsi untuk
memanaskan atau menghomogenkan larutan, tabung reaksi berfungsi sebagai wadah
untuk menyimpan sampel, pipet tetes berfungsi untuk memindahkan larutan dalam
skala kecil, inkubator berfungsi sebagai alat untuk menginkubasi atau menyimpan
sampel pada suhu tertentu, spektrofotometer berfungsi sebagai alat untuk mengukur
nilai absorbansi sampel. Adapun bahan yang digunakan yaitu : tepung beras, tepung
maizena, tepung aci, tepung terigu berfungsi sebagai sampel yang akan diuji, glukosa
berfungsi untuk pembuatan larutan standar, aqudes berfungsi sebagai pengencer,
enzim amilase berfungsi sebagai enzim yang akan membantu menghidrolisis tepung,
reagen iodin berfungsi untuk membentuk persenyawaan kompleks yang berwarna
agar dapat terukur pada spektrofotometer.
a. Penyiapan larutan pati 0,2%
Menimbang pati 0,2 gram
Sampel (ml)
Tabung 1 (8 tetes)
Absorbansi
Tabung 1:
0,131(100 ppm)
Tabung 2: 0,156
Glukosa
(1000 ppm)
Tabung 3 :
0,176 (1.105
ppm)
Tepung Beras
Tabung 1 :
tidak berbau
berbau
0,139
+ Enzim : Berbau
+ Enzim : Berbau
Tabung 2: 0,141
Setelah inkubasi :
Setelah inkubasi :
Aci
Tabung 1 :
1,397
Tabung 2 :
perubahan
perubahan
1,197
setelah Inkubasi : 2
Setelah Inkubasi : 2
Maizena
keruh
lebih pekat
Tabung 1 :
pekat
0,434
Tabung 2 :
Setelah Inkubasi :
Setelah Inkubasi :
0,643
Warna kuning
Cairan berwarna
kecoklatan, endapan
gradasi abu-ungu-
biru
Setelah Pemanasan :
pekat
Setelah pemanasan :
pudar
xy
x2
y2
0.0001
0.131
0.0000131
0.00000001
0.017161
0.001
0.156
0.000156
0.000001
0.024336
0.1
0.176
0.0176
0.01
0.030976
Jumlah
0.1011
0.463
0.0177691
0.01000101
0.072473
a=
a=
a = 0.002834012 / 0.01978182 = 0.143263442
b=
b=
b = 0.006498 / 0.01978182 = 0.328483426
Y = a + bx sehingga Y = 0.143 + 0.33x
Nilai Konsentrasi Glukosa
Kelompok
Sampel
Konsentrasi
Glukosa 4 ml
Konsentrasi
Glukosa 5 ml
1
2
3
Beras
Aci
Maizena
-0.012
3.8
0.88
-0.006
3.19
1.51
= 0,143 + 0,33x
= -0,012 g/ml
Sedangkan pada tabung dengan volume larutan 5 ml, nilai absorbansinya adalah
0,141. Konsentrasi glukosanya adalah;
Y
= 0,143 + 0,33x
=>
X = -0,006 g/ml
y = 0.3285x + 0.1433
R = 0.6998
0.001
0.2
0.19
0.18
0.17
0.16
0.15
0.14
0.13
0.12
0.11
0.1
0.01
Absorban
Linear (Absorban)
0.1
Konsentrasi
Pada praktikum hidrolisis pati enzimatis ini pertama menyiapkan larutan pati
yang berasal dari tepung beras dimasukkan ke dalam 2 tabung reaksi sebanyak 0,2
gram, pada tabung 1dilarutkan dengan akuades 4 ml dan tabung 2 sebanyak 5ml.
Setelah itu ditambahkan iodine 2 tetes hasilnya semua sampel menunjukkan positif
dengan berubahnya warna menjadi biru pekat, warna biru pekat ini menandakkan
semua sampel mengandung mengandung amilum, dan tidak berbau. Ketika
ditambahkan enzim amylase pada tabung 1 sebanyak 8 tetes dan tabung 2 sebanyak
10 tetes, perbedaan penambahan enzim ini dikarenakan bertujuan untuk menguji
aktivitas enzim yang terkandung dalam pati dan untuk membedakkan kerja enzim.
Hasil yang diperoleh warna tidak berubah dan sedikit berbau enzim. Setelah itu
diinkubasi selama 15 menit dengan suhu 37oC hal ini dikarenakan inkubasi berfungsi
untuk memberikan suhu optimum pada enzim untuk bekerja, suhu optimum enzim
sekitar pada suhu 37-55oC. Jika suhu terlalu panas maka kerja enzim akan menurun
dan jika suhu yang terlalu dingin maka enzim tidak dapat bekerja sehingga yang
dipakai suhu antara 37-55oC dan untuk membandingkan kerja enzim pada suhu 37
dan 55oC yang paling optimum pada suhu berapa. Hasil yang diperoleh setelah
inkubasi yaitu warna hijau kehitaman terdapat endapan biru pekat, bau berkurang.
Berdasrkan teori, hidrolisis merupakan proses penguraian atau pemecahan suatu
senyawa yang menghasilkan air dan CO2. Namun pada proses ini terjadi proses
hidrolisis enzimatis yaitu proses pemecahan atau penguraian polimer menjadi
monomer dengan bantuan enzim dengan penambahan biokatalisator lain berupa
larutan asam. Pada dasarnya senyawa pati terdiri dari dua macam polisakarida yang
kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa dan amilopektin. Warna
biru yang ditimbulkan tersebut disebabkan oleh molekul amilosa yang membentuk
senyawa. Sedangkan amilopektin jika ditambahkan dengan iodin akan memberikan
warna ungu atau merah lembayung. Proses hidrolisis ini ditandai dengan perubahan
warna dari biru menjadi coklat keruh.
LAMPIRAN