Anda di halaman 1dari 19

Makalah Kimia Organik

“Alkohol fenol & Eter”

Disusun Oleh :

ISRAIL (09220150050)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015

KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
disusun berdasarkan pengumpulan dari berbagai sumber, dan untuk memenuhi salah satu
tugas .....
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tugas ini. Semoga tugas yang penulis buat dapat bermanfaat bagi penulis
pribadi maupun pihak yang membaca.
Penulis menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak
kelemahan dan kekurangan. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas dan menyempurnakan
tugas ini.

Makassar, Desember 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………. 2


DAFTAR ISI …………………………………………………………… . 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ……………………………………………………. 4
B. Rumusan masalah …………………………………………….. 5
C. Manfaat ……………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. ALKOHOL …………………………………………………….. 6
B. ETER ………………………………………………...………....... 16
C. FENOL …………………………………………………………….. 20
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………….. 21
B. Saran ……………………………………………………………. 21
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 22

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Alkohol (R-OH) dan eter (R-O-R) begitu erat hubungannya dengan kehidupan
manusia sehari-hari sehingga orang awam pun kenal akan istilah-istilah dietil eter (eter)
digunakan sebagai pematirasa (anestetik).. 2-propanol (isopropil alkohol atau alkohol
gosok) digunakan sebagai bakterisid,dan masih benyak senyawa alkohol dan eter lainnya.
Sedangkan Fenol (Ar-OH) merupakan senyawa dengan gugus fungsi OH yang terikat
dengan cincin aromatik. Dimana gugus OH merupakan activator kuat dalam reaksi subtitusi
aromatik elektrofilik.
Fenol merupakan asam yang lebih kuat dibandingkan alkohol atau air. Kekuatan
asam fenol kira-kira ditengah antara etanol dan asam asetat. Ion fenoksida merupakan asam
yang lemah dibandingkan OH, oleh karena itu,fenoksida dapat diolah dengan seuatu fenol
dan NaOH dalam air.reaktifitas ini sangat berbeda dengan reaktifitas alkohol. Fenol bersifat
lebih asam dibandingkan alkohol karena anion yang dihasilkan oleh resonansi,dengan
muatan negatifnya disebar (delokalisasi) oleh cincin aromatik. Reaksi alkohol dengan asam
kuat menghasilkan pemindahan (eliminasi gugus fungsi –OH), alkohol dan fenol adalah
asam-asam lemah,tentang keasaman ini dapat diketahui dengan penambahan karbonat dan
bikarbonat membentuk CO2.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang di atas, maka timbullah berbagai masalah yang dapat di
identifikasi, yaitu sebagai berikut:
1) Apa yang dimaksud dengan alkohol?
2) Bagaimana struktur, rumus umum, serta ketatanamaan dari alkohol?
3) Apa saja sifat-sifat yang dimiliki oleh alkohol?
4) Bagaimana pembuatan alkohol?
5) Apa kegunaan senyawa karbon alkohol bagi kehidupan?
6) Apa yang dimaksud dengan eter?
7) Bagaimana struktur, rumus umum, serta ketatanamaan dari eter?
8) Apa saja sifat-sifat yang dimiliki oleh eter?
9) Bagaimana pembuatan eter?
10)Apa kegunaan senyawa karbon eter bagi kehidupan?

C. MANFAAT

1. Kita dapat mengetahui tentang alkohol.


2. Kita dapat mengetahui struktur, rumus umum, serta tata nama dari alkohol.
3. Kita dapat mengetahui sifat-sifat yang dimiliki oleh alkohol.
4. Kita dapat mengetahui cara pembuatan alkohol.
5. Kita dapat mengetahui kegunaan alkohol bagi kehidupan manusia.
6. Kita dapat mengetahui tentang eter
7. Kita dapat mengetahui struktur, rumus umum, serta tata nama dari eter.
8. Kita dapat mengetahui sifat-sifat yang dimiliki oleh eter.
9. Kita dapat mengetahui cara pembuatan eter.
10. Kita dapat mengetahui kegunaan eter bagi kehidupan manusia.

BAB II
PEMBAHASAN
1. ALKOHOL
A. Sejarah alkohol
Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk
dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan keramik yang
berumur 9000 tahun dari Cina bagian utara menunjukkan bahwa minuman beralkohol telah
digunakan oleh manusia prasejarah dari masa Neolitik.
Etanol dan alkohol membentuk larutan azeotrop. Karena itu pemurnian etanol yang
mengandung air dengan cara penyulingan biasa hanya mampu menghasilkan etanol dengan
kemurnian 96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan pertama kali pada tahun 1796 oleh
Johan Tobias Lowitz yaitu dengan cara menyaring alkohol hasil distilasi melalui arang.
Lavoisier menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa yang terbentuk dari
karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Saussure berhasil menentukan rumus kimia
etanol. Lima puluh tahun kemudian (1858), Couper mempublikasikan rumus kimia etanol.
Dengan demikian etanol adalah salah satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan
rumus kimianya. Etanol pertama kali dibuat secara sintetik pada tahun 1826 secara terpisah
oleh Henry Hennel dari Britania Raya dan S.G. Sérullas dari Perancis. Pada tahun 1828,
Michael Faraday berhasil membuat etanol dari hidrasi etilena yang dikatalisis oleh asam.
Proses ini mirip dengan proses sintesis etanol industri modern.

B. Pengertian alkohol
Alkohol adalah deriva dan hidroksi yang mempunyai ikatan langsung maupun rantai
cabang dari alifatikhirokarbon. Bentuk rantai alkohol yang sering ditemukan adalah yang
mengandung 3 gugus hidroksil dan 1 gugus hidroksi dalam satu rantai karbon
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan
kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang
etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau
grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi.
Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki
pengertian yang lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa
organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang
ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.Berdasarkan jumlah gugus
fungsi –OH, jenis alkohol:
o Alkohol monovalent : memiliki 1 gugus fungsi –OH
o Alkohol polivalen : memiliki gugus fungsi –OH lebih dari 1
Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung gugus fungsi –
OH.contoh rumus struktur alkohol adalah metanol. Senyawa alkohol sudah banyak di
kenal dan di manfaatkan oleh manusia, baik dalam bentuk minuman,makanan,maupun
untuk keperluan medis. Beberapa jenis makanan dan minuman yang beralkohol yang
banyak di konsumsi orang dihasilkan dari hasil fermentasi karbohidrat, misalnya tape,
singkong, anggur dan lain-lain.
C. Rumus Umum Alkohol
Rumus struktur senyawa karbon :
CH3-CH3 CH3-CH2-OH
CH3-CH2-CH3 CH3-CH2-CH2-OH
Karena rumus umum alkana adalah CnH2n+2 maka rumus umum alkanol adalah CnH2n+1
OH atau CnH2n+1O.
D. Jenis-Jenis Alkohol
Berdasarkan posisinya dalam rumus struktur alkana dikenal empat jenis atom C yaitu
atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier,atom C kuertner. Berdasarkan letak gugus
fungsinya,alkohol dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:

1. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C primer.
Contoh: CH3-CH2-OH

CH3
2. Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C
sekunder.
Contoh: CH3-CH3-CH-OH
3. Alkohol tersier yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C tersier.
Contoh: CH3

CH3-CH3-C-OH

CH3
E. Tata nama Alkohol
Ada dua cara pemberian nama pada alkohol yaitu:
1) Penamaan secara trival yaitu yang di mulai penyebutan nama gugus alkil yang terikat
pada gugus –OH kemudian diikuti kata alkohol.
Contoh: CH3- CH2- OH etil alkohol
CH3-CH2-CH2-OH propil alkohol

2) Penamaan sistem IUPAC yaitu mengganti akhiran a pada alkana dengan ol (alkana
menjadi alkanol).
Contoh: CH3-CH2-OH etanol
CH3-CH2-CH2-OH propanol

Urutan penamaan senyawa alkohol menurut IUPAC :


 Menurut rantai induk yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus –OH selain
itu atom karbon lain sebagai cabang.
 Memberi nomor pada rantai induk yang dimulai dari salah satu ujung rantai,sehingga posisis
gugus –OH mendapatkan nomor terkecil.
 Urutan penamaan :
 Nomor atom C yang mengikat cabang
 Nama cabang : CH3 metil
C2H5 etil
 Nama rantai induk ( alkanol)
Penulisan nama cabang sesuai urutan abjad:etil mendahului metil,apabila gugus –
OH ekivalen dari kedua rantai induk,maka penomoran dimulai dari salah satu ujung
sehingga cabang-cabang mendapat nomor terkecil.
F. Keisomeran alkohol
Alkohol mempunyai tiga keisomeran sebagai berikut:
a. Keisomeran posisi
Keisomeran posisi yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan letak gugus –
OH dalam molekul alkohol.Keisomeran posisi dalam alcohol mulai terdapat pada propanol
yang mempunyai dua isomer yaitu 1-propanol dan 2-propanol.
CH3-CH3-CH2-OH CH3-CH(OH)- CH3
1-propanol 2-propanol

Cara menentukan jumlah isomer posisi alkohol:


1. Membuat kemungkinan kerangka atom C
2. Menentukan kemungkinan letak gugus –OH pada posisi yang berbeda setiap bentuk
kerangka atom C.

b. Keisomeran optik
Keisomeran optik berkaitan dengan sifat optik,kemampuan suatu senyawa untk
memutar suatu bidang cahaya terpolarisasi.Keisomeran optik terjadi karena adanya atom C
asimetrik.yaitu atom C yang terikat pada 4 gugus yang berbeda.Banyaknya isomer optik
dapat dicari dengan rumus 2n dengan n = jumlah atom C asimetrik.
2-butanol mempunyai satu atom C asimetrik,sehingga isomer optik 2-butanol adalah
CH3 CH3
│ │
H―CH―OH HO―C―H
│ │
C2H5 C2H5
c. Keisomeran fungsi
Keisomeran fungsi yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan gugus fungsi
diantara dua senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama.
G. Sifat-sifat dan struktur alkohol
1. Sifat fisik
Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat llebih menguap tergantung
pada panjang rantai karbon utamanya.
alkohol rantai pendek bersifat polar sehingga dengan baik larut dalam air
serta memiliki titik didih lebih tinggi dibandingkan dengan alkena. Dalam hal kepolaran
dan titik didih, alkohol rantai pendek memilki kemiripan sifat dengan air. Hal tersebut
disebabkan karena air dan alkohol keduanya memilki gugus -OH. Gugus -OH ini bersifat
polar sehingga menyebabkan air dan alkohol bersifat polar pula. Adapun titik didih yang
tinggi disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara molekul air, antar molekul alkohol
atau antar molekul air dan alkohol. Ikatan hidrogen ini juga menyebabkan alkohol larut
dalam air.

No Nama Rumus struktur Titik Kelarutan Mr


didih (g/100 g
air)
1 Metanol CH3-OH 65 Larut baik 32
2 Etanol CH3-CH2-OH 78 Larut baik 46
3 Propanol CH3-CH2-CH2-OH 98 Larut baik 60
4 Butanol CH3-CH2-CH2-CH2-OH 118 8,3 74
5 Pentanol CH3-CH2-CH2-CH2- 138 2,6 88
CH2-OH
Pada tabel diatas tampak bahwa alkanol mempunyai titik didih yang relatif
tinggi.Semakin besar massa molekul relatif alkanol, maka titik cair dan titik didihnya juga
akan tinggi. Jadi kenaikan titik cair dan titik didih alkanol sebanding dengan kenaikan
massa molekul relatifnya. Pada alkanol yang rumus molekulnya sama, alkanol bercabang
mempunyai titik didih lebih rendah daripada alkanol rantai lurus. Kelarutan alkanol dalam
air berkurang seiring dengan bertambah panjangnya rantai karbon. Kelarutan alkanol
berkaitan dengan gugus –OH yang bersifat polar, sementara gugus alkil (R) bersifat
nonpolar. Jadi semakin besar gugus R semakin berkurang kepolaran, sehingga kelarutan
dalam pelarut polar (seperti air) berkurang, sedangkan kelarutan dalam pelarut nonpolar
bertambah.
2. Sifat Kimia
Alkohol bersifat mudah terbakar selain itu gugus OH merupakan gugus yang cukup
reaktif sehingga alkohol mudah terlibat dalam berbagai jenis reaksi. Adapun reaksi-reaksi
yang umum terjadi pada alkohol adalah sebagai berikut :
 reaksi oksidasi
reaksi oksidasi pada alkohol juga dapat berlangsung melalui reaksi antara alkohol dan
oksigen. Misalnya reaksi pembakaran pada spirtus.
 reaksi dengan asam karboksilat
Ester dibuat melalui reaksi antara alkohol dan asam karboksilat yang disebut reaksi
esterfikasi.

H. Reaksi alkohol
1. Reaksi dengan Logam Natrium
Alkohol dapat bereaksi dengan logam Na membentuk alkoksida dan gas hidrogen.
Contoh reaksi etanol dengan logam natrium
C2H5―OH+ Na → C2H5ONa +H2
Etanol Na-Etoksida
Reaksi ini dapat digunakan sebagai reaksi pengenal alkohol
2. Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi alkohol menghasilkan hasil reaksi yang berbeda-beda, tergantung
pada jenis alkoholnya. Reaksi oksidasi alkohol oleh zat oksidator sedang, seperti larutan
K2Cr2O7 dalam lingkungan asam dapat digunakan untuk mengidentifikasi alkohol primer,
alkohol sekunder, dan alkohol tersier.
 Alkohol primer teroksidasi membentuk aldehid dan dapat teroksidasi lebih lanjut
membentuk asam kar-boksilat.
Contoh:
CH3―CH2―OH + O2  CH3―COH+H2O
Etanol etanol
CH3―COH + O2  CH3COOH
Etanol asam etanol
 Alkohol sekunder teroksidasi membentuk keton.
 Alkohol tersier teroksidasi.
3. Reaksi dengan oksigen halida
Jika alkohol direaksikan dengan hidrogen halida akan terbentuk haloalkana dan air
dengan reaksi:
R―OH+HX R― H2O
Contoh:
CH3― OH+HCl CH3―Cl+H2O
4. Reaksi esterifikasi
Alkohol dengan asam karboksilat dapat menghasilkan ester.
R―OH + R― COOH  R―COOR’ + H2O
Alkohol asam karbosilat ester
Contoh:
C2H5OH + CH3COOH  CH3 ― COOC2H5 + H2O
Etanol asam asetat etil asetat
5. Reaksi Dehidrasi Alkohol
Alkohol jika dipanaskan dengan asam kuat, maka akan terjadi alkena dan air.
Contoh:
CH3―CH2―CH2―OH  CH2―CH= CH2 + H2O
n―propanol 1―propena
Menurut aturan Saytzeff, pada reaksi dehidrasi alkohol primer, atom H dan gugus
OH yang terlepas berasal dari atom-atom C yang berdekatan. Sedangkan pada reaksi
dehidrasi alkohol sekunder, atom H yang terlepas berasal dari atom C yang terikat
pada rantai C terpanjang.
I. Sintesis Beberapa Senyawa Alkohol
a. Metanol
Metanol dibuat dari campuran gas karbon monoksida dengan idrogen menggunakan
katalis ZnO atau Cr2O3 pada suhu 350 °C.
Reaksi: CO + 2 H2CH3OH
Metanol bersifat racun dan dapat mematikan jika ditelan. Kebutaan dapat pula
terjadi jika karena kontak dengan kulit atau penghirupan uapnya terlalu lama. Kebutaan
orang yang mencerna metanol disebabkan oleh terbentuknya formaldehida (H2CO) atau
asam format (HCO2OH) yang merusakkan sel-sel retina.
Jika formaldehida adalah penyebabnya, maka diduga zat ini menghambat
pembentukan ATP (adenosine trifosfat) yang diperlukan agar sel retina berfungsi. Jika
asam format penyebabnya, maka diduga asam ini menonaktifkan enzim yang mengandung
besi yang bertanggung jawab mengangkut oksigen ke retina. Suatu kondisi menyertai
pembentukan asam format, yakni asidosis di mana pH darah dan jaringan darah menurun.
Metanol digunakan sebagai pelarut resin dan getah. Sebagian metanol diubah menjadi
formal dehida untuk bahan pembuat plastik.
b. Etanol
Etanol adalah senyawa alkohol yang dapat diminum pada persentase tertentu.
Misalnya, bir mengandung + 7% volume etanol, wiski, brendi, arak mengandung + 40%
volume etanol, dan anggur mengandung + 12 volume etanol. Etanol tidak beracun, tetapi
bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak atas. Etanol
juga bersifat candu. Orang yang sering minum alkohol dapat menjadi ketagihan dan sukar
baginya untuk meninggalkan alkohol itu. Alkohol yang terdapat dalam minuman
beralkohol itu sama dengan yang terdapat dalam alkohol teknis, seperti spiritus. Oleh
karena itu, alkohol teknis diracuni (didenaturasi) sehingga tidak dapat diminum lagi.
Minuman beralkohol dikenakan cukai yang tinggi, harganya jauh lebih mahal daripada
alkohol teknis. Hal ini antara lain dimaksudkan supaya orang tidak terlalu mudah
memperolehnya. Etanol dapat dihasilkan dari proses fermentasi pada kar-bohidrat dengan
bantuan ragi. Misalnya, dalam kehidupan sehari-hari kita sering membuat tape ketan, yang
bahan-bahannya adalah beras ketan yang dimasak kemudian diberi enzim (ragi)
secukupnya dan dibiarkan beberapa hari. Etanol yang terbentuk lalu dipisahkan dengan
distilasi. Reaksi yang terjadi:
C6H12O6 2 C2H5OH + 3 CO2
Asam
`Dalam industri, etanol dibuat dengan cara hidrasi alkena dengan katalis asam. Reaksi:
CH2= CH2 + H2O  C2H5OH

J. Kegunaan alkohol
A. Monoalkohol
metanol
 sebagai pengawet mayat atau spesimen biologi.
 bahan baku untuk mensintesis senyawa lain seperti metil butirat,
 dapat menghasilkan bahan bakar yang memiliki nilai oktan yang tinggi,
 bersifat toksik (beracun)dalam jumlah sidikit (15ml) dapat menyebabkan kebutaan dan
dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kematian
etanol
 digunakan sebagai zat anti septik,pembersih luka, serta pensteril alat-alat kedokteran dan
industri.
 digunakan untuk pelarut dalam industri parfurm,obat obatan, zat warna, dan kosmetik.
 dapat menghasilkan bahan bakar yang disebut gosohol, digunakan sebagai bahan bakar
alternatif yang ramah lingkungan.
Spirtus
 digunakan sebagai bahan bakar lampu petromak dan bunsen. Dan lampu spirtus ini biasanya
digunakan untuk proses sterilisasi di labolatorium mikrobiologi.

B.Polialkohol
Gliserol
 sebagai bahan cairan pembersih telinga dan pelarut obat obatan, ex sirup obat batuk.
 sebagai bahan kosmetik (pelembab kulit)
 sebagai bahan baku serat plastik
 sebagai bahan untuk membuat peledak,yaitu nitrogliserin
Glikol
 digunakan sebagai pelarut dan bahan baku untuk membuat serat sintesis seperti dacron.

K. Bahaya Alkohol
Pengaruh alcohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa factor,
yaitu: Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi, Usia, berat badan, dan jenis kelamin.
 Pengaruh jangka pendek
Walaupun pengaruh terhadap individu berbeda-beda, terdapat hubungan antara konsentrasi
alkohol di dalam darah dan efeknya.Euphoria ringan danstimulasi terhadap prilaku lebih
aktif seiring dengan meningkatnya konsentrasi alcohol di dalam darah.
 Resiko intoksikasi alkohol
Gejala intoksikasi yang paling umum adalah mabuk, sehingga dapat menyebabkan cendera
dan kematian.
 Pengaruh jangka panjang
Mengkonsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan:
 Tekanan darah tinggi.
 Kerusakan jantung
 Strok
 Kerusakan hati
 Kanker saluran pencernaan

3. ETER
Eter mempunyai rumus umum R-O-R’ dengan R dan R’ dapat merupakan gugus
alkil yang sama. Bila gugus alkilnya sama disebut sebagai eter simetris dan jika tidak sama
disebut dengan eter majemuk. Eter berisomer gugus fungsi dengan alcohol, sebab rumus
kimia eter sama dengan alkohol.Contoh senyawa eter yang paling umum adalah pelarut dan
anestetikdietil eter (etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter sangat umum ditemukan
dalam kimia organik dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada
senyawa karbohidrat dan lignin.
Jenis eter:
 Eter tunggal : eter dengan gugus alkil sama
 Eter majemuk : eter dengan gugus alkil berbeda
1) Struktur Eter
Eter atau alkoksi alkana merupakan turunan alkana yang mempunyai struktur
berbeda dengan alkohol. Eter mempunyai rumus umum R–O–R'. Dengan gugus fungsi –
O– yang terikat pada dua gugus alkil. Gugus alkil yang terikat dapat sama dan dapat
berbeda. Beberapa contoh senyawa eter. seperti pada tabel 4.3 berikut.

No R Gugus R’ Rumus struktur


Fungsi
1 ―CH3 ―O― CH3 CH3 ―O― CH3
2 ―C2H5 ―O― C2H5 C2H5 ―O― C2H5
3 ―CH3 ―O― CH3 CH3 ―O― CH3
4 ―C2H5 ―O― C2H5 C2H5―O― C2H5

2) Tata Nama
Ada dua cara pemberian nama eter, yaitu:
a) Penamaan secara trivial dimulai dengan menyebut nama alkil yang terikat pada gugus –O–
kemudian diikuti oleh kata eter.
b) Penamaan berdasarkan IUPAC, yaitu dengan mengganti akhiran ana pada alkana asal
dengan akhiran oksi. Contoh pemberian nama pada eter seperti pada tabel di bawah ini:
No Rumus Struktur Tata Nama
IUPAC Trival

1 CH3 ―O― CH3 Metoksi metana Metil–metil eter


atau Dimetil eter
2 C2H5 ―O― Etoksi etana Etil–etil eter atau
C2H5 Dietil eter
(gambar 4.4)
3 CH3 ―O― C2H5 Etil–metil eter

3) Keisomeran
Eter memilki dua isomer, yaitu isomer struktur dan isomer fungsional.
i. Isomer Struktur
Isomer struktur ialah senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun rumus
strukturnya berbeda. Contohnya dietil eter memiliki isomer struktur dengan metil propil
eter dan metil isopropil eter.
ii. Isomer Fungsional
Alkohol dan eter keduanya memiliki rumus umum yang sama, Akan tetapi, keduanya
memiliki jenis gugus fungsional yang berbeda. Dua senyawa yang memiliki rumus umum
molekul sama namun gugus fungsionalnya berbeda disebut memiliki keisomeran
fungsional. Eter berisomer fungsional dengan alkohol.

Alkohol dengan rumus umum R–OH dan eter dengan rumus umum
Contoh:
C2H7–OH dengan CH3– O – C2H5
1–propanol metoksi etana
(propil alkohol) (etil–metil eter)
Kedua senyawa tersebut mempunyai rumus molekul sama, yaitu C3H8O sedangkan gugus
fungsinya berbeda. Jadi, alkohol dan eter mempunyai keisomeran fungsi.
4) Sifat-sifat eter
a. Eter mudah menguap, mudah terbakar, dan beracun.
b. Bereaksi dengan HBr atau HI.
c. Eter tidak membentuk ikatan hidrogen di antara molekul-molekulnya, sehingga titik
didihnya lebih rendah jika dibandingkan dengan titik didih alkohol yang massa molekul
relatifnya sama. Titik didih eter sebanding dengan titik didih alkana.

5) Sintesis senyawa eter


a. Umumnya eter dibuat dari dehidrasi alkohol. Dietil eter dapat dibuat melalui pemanasan
etanol dengan asam sulfat pekat pada suhu sekitar 140°C hingga reaksi dehidrasi sempurna.
Pembuatan eter dari alcohol
CH3CH2OH + HOCH2CH3⎯H2SO4→ CH3CH2–O–CH2CH3 + H2O
b. Reaksi antara Natrium Alkanolat dengan alkilhalida (sintesis Williamson)
Contoh :
C2H5OH + H2SO4 → C2H5SO3OH + H2O (tahap 1)
C2H5SO3OH + C2H5OH → C2H5OC2H5 + H2SO4 (tahap 2)
6) Kegunaan
1. Eter dalam laboratorium digunakan sebagai pelarut yang baik untuk senyawa kovalen dan
sedikit larut dalam air.
2. Dalam bidang kesehatan, eter banyak dgunakan untuk obat pembius atau anestetik

7) Bahaya eter
Eter dapat menyebabkan mual dan muntah selama waktu pemulihan. Karena
dampak negatif ini, eter sudah jarang dipakai di negara-negara maju.

3. FENOL
Fenol (fenil alcohol) merupakan zat padat yang tidak berwarna yang mudah
meleleh dan terlarut baik didalam air. Dalam mencoba keasaman reaksi dalam zat-zat kimia
seperti asam asetat, dan lain-lain banyak digunakan indicator, indicator seperti kertas
lakmus.
Fenol yang diketahui fungsinya sebagai zat desinfektan yang umum dipakai orang.
Berbeda dengan alcohol alifatik, fenol sebagai alcohol aromatic mempunyai sifat yang
berbeda. Dalam air fenol sedikit terionisasi menghasilkan ion H+ dengan Ka = 10-10. Suatu
fenol (ArOH) ialah senyawa dengan suatu gugus OH yang terikat pada cincin aromatic.
Gugus OH merupakan activator kuat dalam reaksi substitusi aromatic elektrofilik. Karena
ikatan sp2lebih kuat dari pada ikatan oleh karbon sp3, maka ikatan C-O dari suatu fenol
tidak mudah terputuskan. Meskipun ikatan C-O fenol tidak mudah patah, ikatan OH mudah
putus. Fenol reaksi lainya yang menarik adalah reaksi dengan kloroform dalam basa berair
yang disusul dengan perlakuan dengan asam berair.
Fenol adalah suatu gugus senyawa yang dianggap berasal dari benzene dengan
mengganti satu atau lebih atom H dengan gugus ori atau hidroksil. Oleh karena itu fenol
dapat dibedakan atas fenol monovalen, bila hanya satu atom H diganti dengan gugus OH.
Fenol divalent, bila 2 atom H. fenol bersifat sebagai asam lemah didalam air. Karena
mengalami ionisasi, fenol dapat digunakan sebagai anti septic, pembuatan asam fikrat,
asam solosilat, dan lain-lain (Margen, 1982).
Suatu fenol adalah suatu senyawa dengan suatu gugus OH yang terikat pada cincin
aromatic elektronik, meskipun ikatan C-O fenol tidak mudah pecah, ikatan OH mudah
putus. Fenol merupakan asam yang lebih kuat dari alcohol dan air. Fenol sendiri bertahan
terhadap oksidasi, karena pembentukan suatu gugus karbonil akan mengakibatkan
dikarbonya penstabilan aromatik(Fessenden, 1982).
Gugus hidroksil adalah gugus pengaktif yang kuat sehingga fenol akan mengalami
reaksi substitusi elektronik pada kondisi yang rusak sekalipun. Misalnya fenol dapat
dinitrasi dengan memperlakukannya dengan asam nitrat encer dan akan memberikan paling
banyak isomer nitrofenol (Siregar, 1988)

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alkohol merupakan senyawa yang mempunyai banyak manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.Baik dalam dalam bahan makanan,obat-obatan dan lain-lain.
Selain itu alcohol juga sangat di butuhkan dalam industry minuman.
alkanol mempunyai titik didih yang relatif tinggi.Semakin besar massa molekul relatif alkanol,
maka titik cair dan titik didihnya juga akan tinggi. Jadi kenaikan titik cair dan titik didih alkanol
sebanding dengan kenaikan massa molekul relatifnya.
Penamaan alkohol di lakukan dengan dua cara yaitu secara trivval dan secara iupac.
Alkohol juga memiliki tiga keisomeran di mana antara lain yang pertama isomer
posisi,kemudian isomerfungsi dan isomer optic.
Eter atau alkoksi alkana merupakan turunan alkana yang mempunyai struktur berbeda
dengan alkohol. Eter mempunyai rumus umum R–O–R'. Dengan gugus fungsi –O– yang terikat
pada dua gugus alkil. Gugus alkil yang terikat dapat sama dan dapat berbeda. Eter tidak
membentuk ikatan hidrogen di antara molekul-molekulnya, sehingga titik didihnya lebih
rendah jika dibandingkan dengan titik didih alkohol yang massa molekul relatifnya sama. Titik
didih eter sebanding dengan titik didih alkana.
Adapun kegunaan dari pada eter itu sendiri yaitu
Eter dalam laboratorium digunakan sebagai pelarut yang baik untuk senyawa kovalen dan
sedikit larut dalam air. Dalam bidang kesehatan, eter banyak dgunakan untuk obat pembius
atau anestetik

B. Saran
Dari pembelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengerti tentang alcohol fenol
dan eter. Jadi, belajar itu tidak hanya dari satu buku tetapi dari buku lain kita juga bisa,
karena buku adalah ilmu pengetahuan untuk kita. Keraguan bukanlah lawan keyakinan,
keraguan adalah sebuah elemen dari kegagalan. Dan kita tidak harus takut pada kegagalan,
tetapi pada keberhasilan melakukan sesuatu yang tidak berarti.

Anda mungkin juga menyukai