“ALKOHOL”
OLEH :
FAKULTAS FARMASI
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini yang membahas tentang “Alkohol“
dapat terselesaiakan dengan tepat waktu . Penyusunan makalah ini dibuat dan
kesempurnaan . Oleh karena itu, penulis mengharapkan tegur sapa, kritik dan
saran yang bersifat membangun dari dosen dan seluruh pembaca makalah ini agar
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................2
C. TUJUAN.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ALKOHOL.................................................................................3
B. KLASIFIKASI ALKOHOL................................................................................
C. SIFAT FISIK DAN KIMIA ALKOHOL..................................................4
D. SINTESIS ALKOHOL.........................................................................................
E. TATA NAMA ALKOHOL..................................................................................7
F. REAKSI-REAKSI ALKOHOL............................................................................6
G. CONTOH-CONTOH DAN KEGUNAAN ALKOHOL.....................................
H. ISOMER ALKOHOL..........................................................................................
A. KESIMPULAN....................................................................................................13
B. SARAN................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
maupun rantai cabang dari alifatik hirokarbon. Bentuk rantai alkohol yang sering
di temukan adalah yang mengandung tiga gugus hidroksil dengan satu gugus
hidroksi dalam satu rantai karbon. Jenis alkohol yang kedua inilah yang bersifat
toksik yaitu etanol ( etil alkohol ), metanol ( metil alkohol ), dan isopropanol (
isopropil alkohol ).
enzim dan radikal bebas. Efek terhadap hati akibat penggunaan alkohol yang
merupakan organ tubuh yang penting untuk mendetoksifikasi zat kimia yang tidak
pembuangan toksikan-toksikan dari darah oleh liver masih perlu penelitian lebih
B. RUMUSAN MASALAH
berikut:
C. TUJUAN
A. PENGERTIAN ALKOHOL
terikat pada atom karbon jenuh. Alkohol mempunyai rumus umum ROH, dimana
R merupakan alkil dan OH merupakan gugus hidroksil. Alkohol bisa berasal dari
alkana, alkena, maupun alkuna dengan adanya pergantian gugus alkil (substitusi)
di anggap sebagai turunan dari air (H – O –H), dimana satu atom hidrogennya di
yang polar terhadap sifat molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air
dengan bobot molekul rendah cenderung larut dalam air, sedangkan alkohol
berbobot molekul tinggi tidak demikian. Alkohol mendidih pada temperatur yang
cukup tinggi.
B. KLASIFIKASI ALKOHOL
pada rantai karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol
primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer(1°) yaitu alkohol
yang gugus –OH nya terletak pada C primer yang terikat langsung pada satu atom
karbon yang lain contohnya etanol. Alkohol sekunder(2°) yaitu alkohol yang
gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua atom C yang
lain contohnya 2-propanol . Alkohol tersier(3°) adalah alkohol yang gugus –OH
nya terletak pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain
C. SIFAT ALKOHOL
Sifat alkohol terbagi atas dua yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
1. Sifat Fisika
bersifat hidrofilik dan juga mengandung gugus nonpolar yaitu gugus alkil (-R)
yang bersifat lipofilik. ketika alkohol mempunyai jumlah rantai karbon yang kecil,
maka alkohol akan bersifat polar dan akhirnya dapat larut dalam air. Semakin
panjang rantai alkil, kelarutan alkohol dalam air akan semakin kecil. Dengan
gugus -OH, alkohol mampu membentuk ikatan hidrogen pada dirinya sendiri,
alkohol lain, molekul netral, maupun anion. Pembentukan ikatan ini menyebabkan
cairan dengan bau dan rasa yang spesifik sedangkan dengan atom C >
10 berupa zat padat yang tidak berwarna dan tidak berbau. Alkohol monovalen
jumlah atom C yang sama. Alkohol polivalen, makin banyak gugus OH maka TD
dan TL makin tinggi. Makin banyak atom C, maka makin tinggi indeks biasnya.
a. Suhu
- Pada suhu kamar, alkohol bersuku rendah akan berwujud cair, sedangkan
- Alkohol dengan suhu makin tinggi akan mempunyai titik didih dan titik leleh
c. Kelarutan
- Alkohol larut dalam air, tetapi kelarutannya berkurang jika suku makin tinggi.
- Khusus untuk metanol, etanol, dan propanol larut dalam air pada semua
perbandingan.
2. Sifat Kimia
Gugus fungsi -OH dapat melepaskan proton pada larutan dan dengan
demikian alkohol bersifat asam. Karena gugus -OH dapat digantikan, reaksi dalam
alkohol dapat diklasifikasikan menjadi reaksi yang melibatkan hidrogen asam dan
yang melibatkan gugus hidroksi.
a. Ikatan hidrogen
b. Kepolaran
c. Kereaktifan
D. PEMBUATAN ALKOHOL
Reaksi antara suatu alkil halida dan ion hidroksida adalah suatu reaksi
substitusi nukleofilik. Bila alkil halida primer dipanasi dengan natrium hidroksida
dalam air, terjadi reaksi dengan jalan SN2. Alkohol primer dapat diperoleh
dengan rendemen baik oleh teknik ini. Karena alkil halida sekunder dan tersier
mungkin juga menghasilkan produk-produk eliminasi, maka halida ini umumnya
tidak berguna untuk mensintesis alkohol.
1-bromopropana 1-propanol
2. Reaksi Grignard
Reaksi Grignard memberikan suatu cara yang sangat baik untuk membuat
alkohol yang berkerangka karbon rumit. Suatu reaksi Grignard:
1. Dengan formaldehida menghasilkan suatu alkohol primer;
2. Dengan aldehida lain menghasilkan suatu alkohol sekunder; dan
3. Dengan keton menghasilkan suatu alkohol tersier.
OH
O
O (1) 2 CH3CH2MgBr Dari RMgX
HCOCH3 HC CH2CH3
HCOCH3 (2) H2O, H+
CH2CH3
3-pentanol
O OH
O Dari RMgX
(1) 2 CH3CH2MgBr
CH3COCH2CH3 CH3C CH2CH3
CH3COCH2CH3 (2) H2O,H+
CH2CH3
Alkohol dapat dibuat dari senyawa karbonil dengan reaksi reduksi, di mana
atom-atom hidrogen ditambahkan kepada gugus karbonilnya. Misalnya, reduksi
suatu keton dengan hidrogensasi katalitik atau dengan suatu hidrida logam
menghasilkan suatu alkohol sekunder.
O OH
O
(1) NaBH4
CH3CCH3 CH3CHCH3
CH3CCH3 +
Aseton (2) H2O,H 2-propanol
Aseton
H2 katalis Ni
O OH
Kalor, tekanan
sikloheksanon sikloheksanol
Bila suatu alkena diolah dengan air dan suatu asam kuat, yang berperan
sebagai katalis. Unsur-unsur air (H+ dan OH-) mengadisi ( ditambahkan kedalam )
ikatan rangkap dalam suatu rekasi hidrasi. Produknya adalah alkohol. Banyak
alkohol, seperti etanol laboratorium, dibuat secara komersial oleh hidrasi alkena.
Batasan dan keanekaragaman reaksi reaksi hidrasi.
etilena etanol
+ H2O H+ OH
Sikloheksena sikloheksanol
yaitu yang di mulai penyebutan nama gugus alkil yang terikat pada gugus
alkanol).
CH3-CH2-CH2-OH propanol
- Memberi nomor pada rantai induk yang dimulai dari salah satu ujung
- Urutan penamaan :
C2H5 etil
gugus –OH ekivalen dari kedua rantai induk,maka penomoran dimulai dari
Alkohol polihidrik
Mannitol,
C6H8(OH)6 1,2,3,4,5,6-heksaheksanol
Sorbitol
Propargil
C3H3OH Prop-2-in-1-ol
alkohol
Alkohol alisiklik
2 - (2-propyl)-5-methyl-
C10H19OH Mentol
cyclohexane-1-ol
reaksi eliminasi, reaksi oksidasi dan esterifikasi. Dalam suatu alkohol, semakin
cukup panjang sifat hidrofob ini mengalahkan sifat hidrofil dari gugus hidroksil.
pada alkohol tersier menolak oksidasi dengan larutan basa, dalam larutan asam,
(Fessenden, 1997).
Selain alkohol dapat bereaksi dengan ion Cl– pada PCl5, bisa juga dengan
2. Reaksi Eliminasi
Contoh:
n―propanol 1―propena
Menurut aturan Saytzeff, pada reaksi dehidrasi alkohol primer, atom H dan
3. Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi alkohol menghasilkan hasil reaksi yang berbeda-
beda, tergantung pada jenis alkoholnya. Reaksi oksidasi alkohol oleh zat
mengalami reaksi oksidasi. Hasil yang diperoleh dari reaksi oksidasi berbeda-
karboksilat dan keton. Reaksi antara alkohol primer, sekunder dan tersier
ester (alkil alkanoat), sedangkan eter tidak dapat bereaksi dengan asam
karboksilat. Reaksi ini pertama kali dideskripsikan oleh Hermann Emil Louis
Fischer dan Arthur Speier pada tahun 1895, sehingga disebut sebagai
esterifikasi Fischer. Dalam reaksi ini, gugus –OH dalam asam karboksilat
diganti dengan gugus –OR dari alkohol. Oleh karena itu, gugus –OR dalam
ester berasal dari alkohol,s edangkan RCO- berasal dari asam karboksilat.
Metanol
- dapat menghasilkan bahan bakar yang memiliki nilai oktan yang tinggi,
kematian
etanol
dan kosmetik.
Spirtus
labolatorium mikrobiologi.
2. Polialkohol
Gliserol
Glikol
- digunakan sebagai pelarut dan bahan baku untuk membuat serat sintesis
seperti dacron.
1. Keisomeran posisi
mulai terdapat pada propanol yang mempunyai dua isomer yaitu 1-propanol
dan 2-propanol.
1-propanol 2-propanol
2. Keisomeran optik
adalah
CH3 CH3
│ │
H―CH―OH HO―C―H
│ │
C 2 H5 C2H5
3. Keisomeran fungsi
gugus fungsi diantara dua senyawa yang mempunyai rumus molekul yang
sama.
faktor yaitu:
seperti alkohol yang berat demikian juga henti nafas dan kematian. Selain
- Kerusakan jantung
- Stroke
- Kerusakan hati
- Kesulitan tidur
masalah hukum.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
beberapa jenis antara lain alkohol primer, alkohol sekunder dan tersier.
Ada juga beberapa sifat dari alkohol yaitu titik didih, ikatan hidrogen,
alkohol – alkohol kecil dalam air dan kelarutan yang lebih rendah dari
melekul – molekul yang lebih besar. Ada pula kegunaan dari alkohol
diantaranya sebagai bahan bakar, sebagai pelarut, dan sebagai sebuah stok
idustri. Namun ada pula pengaruh alkohol jika masuk kedalam tubuh
B. SARAN
dan sran dari dosen dan mahasiswa untuk perbaikan makalah ini. Dan
semoga makalah ini bermanfaat untuk mengetahui daln menambah
DAFTAR PUSTAKA