Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“ALKOHOL”

OLEH :

NAMA : Ahmad Badawi ( 1848201110003 )


Anida ( 1848201110012 )
Annisa Salsabela ( 1848201110015 )
M. Nabil Irza Mahendra (1848201110063)
M. Ferdy Yahya Ramadhan (1848201110066)
Ragiel Larasati ( 1848201110117 )
Raifa Ruhama Walidain (1848201110120)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN AKADEMIK 2018 / 2019


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini yang membahas tentang “Alkohol“

dapat terselesaiakan dengan tepat waktu . Penyusunan makalah ini dibuat dan

diajukan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Filsafat ilmu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan . Oleh karena itu, penulis mengharapkan tegur sapa, kritik dan

saran yang bersifat membangun dari dosen dan seluruh pembaca makalah ini agar

dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis

khususnya dalam rangka menunjang pengetahuan mengenai alkohol.

Banjarmasin, 15 Oktober 2019


DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................i

KATA PENGANTAR .....................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................2
C. TUJUAN.................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ALKOHOL.................................................................................3
B. KLASIFIKASI ALKOHOL................................................................................
C. SIFAT FISIK DAN KIMIA ALKOHOL..................................................4
D. SINTESIS ALKOHOL.........................................................................................
E. TATA NAMA ALKOHOL..................................................................................7
F. REAKSI-REAKSI ALKOHOL............................................................................6
G. CONTOH-CONTOH DAN KEGUNAAN ALKOHOL.....................................
H. ISOMER ALKOHOL..........................................................................................

BAB III KESIMPULAN

A. KESIMPULAN....................................................................................................13
B. SARAN................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Alkohol adalah deriva dan hidroksi yang mempunyai ikatan langsung

maupun rantai cabang dari alifatik hirokarbon. Bentuk rantai alkohol yang sering

di temukan adalah yang mengandung tiga gugus hidroksil dengan satu gugus

hidroksi dalam satu rantai karbon. Jenis alkohol yang kedua inilah yang bersifat

toksik yaitu etanol ( etil alkohol ), metanol ( metil alkohol ), dan isopropanol (

isopropil alkohol ).

Penggunaan alkohol sebagai minuman saat ini sangat meningkat di

masyarakat. Pengunaan alkohol terutama secara kronis dapat menimbulkan

kerusakan jaringan hati melalui beberapa mekanisme seperti melalui induksi

enzim dan radikal bebas. Efek terhadap hati akibat penggunaan alkohol yang

akan menimbulkan berbagai dampak terhadap tubuh oleh karena akan

mengalami proses detoksifikasi didalam organ tubuh. Hati (liver/hepar)

merupakan organ tubuh yang penting untuk mendetoksifikasi zat kimia yang tidak

berguna/merugikan tubuh, termasuk alkohol/etanol. Hati merupakan organ yang

2 mempunyai kemampuan tinggi untuk mengikat zat-zat kimia atau melebihi

organorgan lain. Hati memiliki satu kemampuan untuk memetabolisme dan

mengekresi beberapa zat-zat kimia. Meskipun mekanisme yang tepat mengenai

pembuangan toksikan-toksikan dari darah oleh liver masih perlu penelitian lebih

lanjut, namun diduga pengangkutan aktif dan pengikatan ke komponen-komponen

jaringan merupakan mekanisme-mekanisme yang mungkin digunakan oleh liver


untuk membuang bahan-bahan toksis dari darah.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas adapun rumusan masalah adalah sebagai

berikut:

1. Apakah pengertian dari alkohol?

2. Apa klasifikasi alkohol?

3. Bagaimana sifat fisik dan kimia alkohol?

4. Bagaimana pembuatan alkohol?

5. Bagaimana tata nama alkohol?

6. Bagaimana reaksi-reaksi alkohol?

7. Apa saja contoh-contoh dan kegunaan alkohol?

8. Apa saja isomer dari alkohol?

9. Apa bahaya alkohol bagi manusia?

C. TUJUAN

Adapun tujuan penulisan makalah alkohol adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui pengertian alkohol

2. Untuk mengetahui klasifikasi alkohol

3. Untuk mengetahui sifat fisik dan kimia alkohol

4. Untuk mengetahui sintesis alkohol

5. Untuk mengetahui tata nama alkohol

6. Untuk mengetahui reaksi-reaksi alkohol

7. Untuk mengetahui contoh-contoh dan kegunaan alkohol

8. Untuk mengetahui isomer dari alkohol.


9. Untuk mengetahui bahaya dari alkohol bagi manusia
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ALKOHOL

Alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang

terikat pada atom karbon jenuh. Alkohol mempunyai rumus umum ROH, dimana

R merupakan alkil dan OH merupakan gugus hidroksil. Alkohol bisa berasal dari

alkana, alkena, maupun alkuna dengan adanya pergantian gugus alkil (substitusi)

dengan gugus hidroksi pada atom karbon jenuh (propanol CH3-CH2-CH2-OH, 2-

propenol CH2=CH-CH2-OH, dan 2-propunol CH≡C-CH2-OH). Alkohol dapat

di anggap sebagai turunan dari air (H – O –H), dimana satu atom hidrogennya di

ganti dengan gugus alkil( Riswiyanto,2009)

Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh

ikatan hidrogen. Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil

yang polar terhadap sifat molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air

berkurang, sebaliknya sifatnya lebih seperti hidrokarbon. Akibatnya alkohol

dengan bobot molekul rendah cenderung larut dalam air, sedangkan alkohol

berbobot molekul tinggi tidak demikian. Alkohol mendidih pada temperatur yang

cukup tinggi.

B. KLASIFIKASI ALKOHOL

Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH

pada rantai karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol

primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer(1°) yaitu alkohol

yang gugus –OH nya terletak pada C primer yang terikat langsung pada satu atom
karbon yang lain contohnya etanol. Alkohol sekunder(2°) yaitu alkohol yang

gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua atom C yang

lain contohnya 2-propanol . Alkohol tersier(3°) adalah alkohol yang gugus –OH

nya terletak pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain

contohnya 2-metil-2-propanol (Fessenden,1997).

C. SIFAT ALKOHOL

Sifat alkohol terbagi atas dua yaitu sifat fisika dan sifat kimia.

1. Sifat Fisika

Alkohol mengandung gugus polar yaitu gugus hidroksi (-OH) yang

bersifat hidrofilik dan juga mengandung gugus nonpolar yaitu gugus alkil (-R)

yang bersifat lipofilik. ketika alkohol mempunyai jumlah rantai karbon yang kecil,

maka alkohol akan bersifat polar dan akhirnya dapat larut dalam air. Semakin

panjang rantai alkil, kelarutan alkohol dalam air akan semakin kecil. Dengan

gugus -OH, alkohol mampu membentuk ikatan hidrogen pada dirinya sendiri,

alkohol lain, molekul netral, maupun anion. Pembentukan ikatan ini menyebabkan

titik didih abnormal jika dibandingkan dengan mole.

Alkohol monovalen dengan atom C 1-10 pada suhu kamar berupa

cairan dengan bau dan rasa yang spesifik sedangkan dengan atom C >

10 berupa zat padat yang tidak berwarna dan tidak berbau. Alkohol monovalen

mempunyai titik didih yang bertambah besar dengan bertambahnya atom C.


Alkohol bercabang, titik didihnya lebih rendah dari pada rantai lurus dengan

jumlah atom C yang sama. Alkohol polivalen, makin banyak gugus OH maka TD

dan TL makin tinggi. Makin banyak atom C, maka makin tinggi indeks biasnya.

a. Suhu

- Pada suhu kamar, alkohol bersuku rendah akan berwujud cair, sedangkan

yang bersuku tinggi berwujud padat.

b. Titik didih dan titik leleh

- Alkohol dengan suhu makin tinggi akan mempunyai titik didih dan titik leleh

yang makin tinggi.

c. Kelarutan

- Alkohol larut dalam air, tetapi kelarutannya berkurang jika suku makin tinggi.

- Khusus untuk metanol, etanol, dan propanol larut dalam air pada semua

perbandingan.

d. Daya hantar listrik

- Alkohol merupakan senyawa nonelektrolit.

2. Sifat Kimia

Gugus fungsi -OH dapat melepaskan proton pada larutan dan dengan

demikian alkohol bersifat asam. Karena gugus -OH dapat digantikan, reaksi dalam

alkohol dapat diklasifikasikan menjadi reaksi yang melibatkan hidrogen asam dan
yang melibatkan gugus hidroksi.

a. Ikatan hidrogen

- Antarmolekul alkohol terdapat ikatan hidrogen.

b. Kepolaran

- Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH.

- Kepolaran alkohol akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.

c. Kereaktifan

- Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.

- Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan mengunakan

oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.

D. PEMBUATAN ALKOHOL

1. Reaksi subtitusi nukleofilik

Reaksi antara suatu alkil halida dan ion hidroksida adalah suatu reaksi
substitusi nukleofilik. Bila alkil halida primer dipanasi dengan natrium hidroksida
dalam air, terjadi reaksi dengan jalan SN2. Alkohol primer dapat diperoleh
dengan rendemen baik oleh teknik ini. Karena alkil halida sekunder dan tersier
mungkin juga menghasilkan produk-produk eliminasi, maka halida ini umumnya
tidak berguna untuk mensintesis alkohol.

CH3CH2CH2Br + OH- kalor CH3CH2CH2 OH + Br

1-bromopropana 1-propanol

Suatu alkil halida primer suatu alkohol primer

2. Reaksi Grignard

Reaksi Grignard memberikan suatu cara yang sangat baik untuk membuat
alkohol yang berkerangka karbon rumit. Suatu reaksi Grignard:
1. Dengan formaldehida menghasilkan suatu alkohol primer;
2. Dengan aldehida lain menghasilkan suatu alkohol sekunder; dan
3. Dengan keton menghasilkan suatu alkohol tersier.

Beberapa reaksi Grignard lain juga menghasilkan alkohol. Reaksi suatu


reagensia Grgnard dengan etilena oksida menghasilkan alkohol primer. Reaksi
antara reagensia Grignard dan suatu ester menghasilkan suatu alkohol tersier.
(jika digunakan ester format, produknya ialah alkohol sekunder.)

Beberapa reaksi Grignard tambahan yang menghasilkan alkohol.

Alkohol primer dari etilena oksida


O
O (1) C6H5MgBr
CH2CH2OH
CH2 CH2 +
CH2 CH2 (2) H2O, H

Alkohol sekunder dari ester format:

OH
O
O (1) 2 CH3CH2MgBr Dari RMgX
HCOCH3 HC CH2CH3
HCOCH3 (2) H2O, H+

CH2CH3

3-pentanol

Akohol tersier dari ester lain:

O OH
O Dari RMgX
(1) 2 CH3CH2MgBr
CH3COCH2CH3 CH3C CH2CH3
CH3COCH2CH3 (2) H2O,H+

CH2CH3

(2) Reduksi senyawa Karbon

Alkohol dapat dibuat dari senyawa karbonil dengan reaksi reduksi, di mana
atom-atom hidrogen ditambahkan kepada gugus karbonilnya. Misalnya, reduksi
suatu keton dengan hidrogensasi katalitik atau dengan suatu hidrida logam
menghasilkan suatu alkohol sekunder.

O OH
O
(1) NaBH4
CH3CCH3 CH3CHCH3
CH3CCH3 +
Aseton (2) H2O,H 2-propanol
Aseton

H2 katalis Ni
O OH
Kalor, tekanan
sikloheksanon sikloheksanol

(3) Hidrasi alkena

Bila suatu alkena diolah dengan air dan suatu asam kuat, yang berperan
sebagai katalis. Unsur-unsur air (H+ dan OH-) mengadisi ( ditambahkan kedalam )
ikatan rangkap dalam suatu rekasi hidrasi. Produknya adalah alkohol. Banyak
alkohol, seperti etanol laboratorium, dibuat secara komersial oleh hidrasi alkena.
Batasan dan keanekaragaman reaksi reaksi hidrasi.

CH2 CH2 + H2O H+ CH3CH2OH

etilena etanol

+ H2O H+ OH

Sikloheksena sikloheksanol

(4) TATA NAMA ALKOHOL

Ada dua cara pemberian nama pada alkohol yaitu:


1. Penamaan secara trival

yaitu yang di mulai penyebutan nama gugus alkil yang terikat pada gugus

–OH kemudian diikuti kata alkohol.

Contoh: CH3- CH2- OH etil alkohol


CH3-CH2-CH2-OH propil alkohol

2) Penamaan sistem IUPAC

yaitu mengganti akhiran a pada alkana dengan ol (alkana menjadi

alkanol).

Contoh: CH3-CH2-OH etanol

CH3-CH2-CH2-OH propanol

Urutan penamaan senyawa alkohol menurut IUPAC :

- Menurut rantai induk yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung

gugus –OH selain itu atom karbon lain sebagai cabang.

- Memberi nomor pada rantai induk yang dimulai dari salah satu ujung

rantai,sehingga posisis gugus –OH mendapatkan nomor terkecil.

- Urutan penamaan :

Nomor atom C yang mengikat cabang

Nama cabang : CH3 metil

C2H5 etil

- Nama rantai induk ( alkanol)

Penulisan nama cabang sesuai urutan abjad:etil mendahului metil,apabila

gugus –OH ekivalen dari kedua rantai induk,maka penomoran dimulai dari

salah satu ujung sehingga cabang-cabang mendapat nomor terkecil.

Rumus kimia Nama IUPAC Nama umum


Alkohol monohidrik

CH3OH Metanol Alkohol kayu

C2H5OH Etanol Alkohol gandum

C3H7OH Isopropil alkohol Alkohol gosok

C5H11OH Pentanol Amil alkohol

C16H33OH 1-Heksadekanol Cetil alkohol

Alkohol polihidrik

C2H4(OH)2 1,2-etadienol Etilen glikol

C3H5(OH)3 1,2,3-propatrienol Gliserol

C4H6(OH)4 1,2,3,4-butatetraenol Eritritol

C5H7(OH)5 1,2,3,4,5-pentapentanol Xylitol

Mannitol,
C6H8(OH)6 1,2,3,4,5,6-heksaheksanol
Sorbitol

C7H9(OH)7 1,2,3,4,5,6,7-heptaheptanol Volemitol

Alkohol alifatik tidak tersaturasi

C3H5OH Prop-2-ene-1-ol Alil alkohol

C10H17OH 3,7-Dimethylocta-2,6-dien-1-ol Geraniol

Propargil
C3H3OH Prop-2-in-1-ol
alkohol
Alkohol alisiklik

C6H6(OH)6 Cyclohexane-1,2,3,4,5,6-geksol Inositol

2 - (2-propyl)-5-methyl-
C10H19OH Mentol
cyclohexane-1-ol

(5) REAKSI ALKOHOL

Reaksi-reaksi yang terjadi dalam alkohol antara lain reaksi substitusi,

reaksi eliminasi, reaksi oksidasi dan esterifikasi. Dalam suatu alkohol, semakin

panjang rantai hidrokarbon maka semakin rendah kelarutannya. Bahkan jika

cukup panjang sifat hidrofob ini mengalahkan sifat hidrofil dari gugus hidroksil.

Banyaknya gugus hidroksil dapat memperbesar kelarutan dalam air (Hart,

1990).Suatu alkohol primer dapat dioksidasi menjadi aldehid atau asam

karboksilat. Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton saja. Sedangkan

pada alkohol tersier menolak oksidasi dengan larutan basa, dalam larutan asam,

alkohol mengalami dehidrsi menghasilkan alkena yang kemudian dioksidasi

(Fessenden, 1997).

1. Reaksi Subtitusi Gugus –H Oleh Halogen Membentuk Haloalkana (R-X)

a. Reaksi alkohol dengan ion Cl– pada PCl5 atau SOCl2

Reaksi ini melibatkan pelepasan gas HCl dan digunakan sebagai

reaksi identifikasi alkohol.

R – OH(l) + PCl5(l) → R – Cl(l) + POCl3(l) + HCl(g)


R – OH(l) + SOCl2(l) → R – Cl(l) + SO2(g) + HCl(g)

Selain alkohol dapat bereaksi dengan ion Cl– pada PCl5, bisa juga dengan

PCl3. Perhatikan contoh berikut.

3CH3CH2OH + PCl3 → 2C2H5Cl + P(OH)3

Etanol etil klorida

b. Reaksi alkohol dengan ion I– dan Br– berlangsung dengan bantuan


H2SO4 pekat.

C2H5OH(aq) + HI(l) pekat → C2H5I(l) + H2(l) (dengan bantuan

H2SO4 pekat dan pemanasan)

2. Reaksi Eliminasi

Alkohol jika dipanaskan dengan asam kuat, maka akan terjadi

alkena dan air.

Contoh:

CH3―CH2―CH2―OH  CH2―CH= CH2 + H2O

n―propanol 1―propena

Menurut aturan Saytzeff, pada reaksi dehidrasi alkohol primer, atom H dan

gugus OH yang terlepas berasal dari atom-atom C yang berdekatan.

Sedangkan pada reaksi dehidrasi alkohol sekunder, atom H yang terlepas

berasal dari atom C yang terikat pada rantai C terpanjang.

3. Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi alkohol menghasilkan hasil reaksi yang berbeda-

beda, tergantung pada jenis alkoholnya. Reaksi oksidasi alkohol oleh zat

oksidator sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan asam dapat

digunakan untuk mengidentifikasi alkohol primer, alkohol sekunder, dan

alkohol tersier. Alkohol primer teroksidasi membentuk aldehid dan dapat

teroksidasi lebih lanjut membentuk asam kar-boksilat. alkohol sekunder

menghasilkan keton, dan.pada alkohol tersier dihasilkan campuran asam

karboksilat dan keton yang masing-masing mengandung atom C lebih sedikit

daripada alkohol asalnya.

Alkohol dengan oksidator kuat seperti NA2Cr2O7 + H2SO4 dapat

mengalami reaksi oksidasi. Hasil yang diperoleh dari reaksi oksidasi berbeda-

beda tergantung pada jenis alkoholnya. Akohol primer jika teroksidasi

menghasilkan aldehida apabila jumlah oksidator masih berlebih akan terjadi

oksidasi berlanjut memebntuk asam karboksilat, alkohol sekunder

menghasilkan keton sedangkan alkohol tersier menghasilkan campuran asam

karboksilat dan keton. Reaksi antara alkohol primer, sekunder dan tersier

dengan NA2Cr2O7 + H2SO4 dapat dilihat pada contoh.


4. Reaksi Esterifikasi

Esterifikasi adalah reaksi antara alkoohol dengan asam karboksilat.

Semua alkohol dapat bereaksi dengan asam karboksilat membentuk senyawa

ester (alkil alkanoat), sedangkan eter tidak dapat bereaksi dengan asam

karboksilat. Reaksi ini pertama kali dideskripsikan oleh Hermann Emil Louis

Fischer dan Arthur Speier pada tahun 1895, sehingga disebut sebagai

esterifikasi Fischer. Dalam reaksi ini, gugus –OH dalam asam karboksilat

diganti dengan gugus –OR dari alkohol. Oleh karena itu, gugus –OR dalam

ester berasal dari alkohol,s edangkan RCO- berasal dari asam karboksilat.

Contoh: CH3CH2OH + CH3COOH CH3COOH2CH3 + H2O


Metil alkohol asam etanoat etil etanoat

(6) KEGUNAAN ALKOHOL


1. Monoalkohol

Metanol

- sebagai pengawet mayat atau spesimen biologi.

- bahan baku untuk mensintesis senyawa lain seperti metil butirat,

- dapat menghasilkan bahan bakar yang memiliki nilai oktan yang tinggi,

- bersifat toksik (beracun)dalam jumlah sidikit (15ml) dapat

menyebabkan kebutaan dan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan

kematian

etanol

- digunakan sebagai zat anti septik,pembersih luka, serta pensteril alat-

alat kedokteran dan industri.

- digunakan untuk pelarut dalam industri parfurm,obat obatan, zat warna,

dan kosmetik.

- dapat menghasilkan bahan bakar yang disebut gosohol, digunakan

sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

Spirtus

- digunakan sebagai bahan bakar lampu petromak dan bunsen. Dan

lampu spirtus ini biasanya digunakan untuk proses sterilisasi di

labolatorium mikrobiologi.
2. Polialkohol

Gliserol

- sebagai bahan cairan pembersih telinga dan pelarut obat obatan, ex

sirup obat batuk.

- sebagai bahan kosmetik (pelembab kulit)

- sebagai bahan baku serat plastik

- sebagai bahan untuk membuat peledak,yaitu nitrogliserin

Glikol

- digunakan sebagai pelarut dan bahan baku untuk membuat serat sintesis

seperti dacron.

(7) ISOMER ALKOHOL

Alkohol mempunyai tiga keisomeran sebagai berikut:

1. Keisomeran posisi

Keisomeran posisi yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan

letak gugus –OH dalam molekul alkohol.Keisomeran posisi dalam alcohol

mulai terdapat pada propanol yang mempunyai dua isomer yaitu 1-propanol

dan 2-propanol.

CH3-CH3-CH2-OH CH3-CH(OH)- CH3

1-propanol 2-propanol

Cara menentukan jumlah isomer posisi alkohol:

a. Membuat kemungkinan kerangka atom C


b. Menentukan kemungkinan letak gugus –OH pada posisi yang berbeda

setiap bentuk kerangka atom C.

2. Keisomeran optik

Keisomeran optik berkaitan dengan sifat optik,kemampuan suatu

senyawa untk memutar suatu bidang cahaya terpolarisasi.Keisomeran optik

terjadi karena adanya atom C asimetrik.yaitu atom C yang terikat pada 4

gugus yang berbeda.Banyaknya isomer optik dapat dicari dengan rumus 2n

dengan n = jumlah atom C asimetrik.

2-butanol mempunyai satu atom C asimetrik,sehingga isomer optik 2-butanol

adalah

CH3 CH3
│ │
H―CH―OH HO―C―H
│ │
C 2 H5 C2H5

3. Keisomeran fungsi

Keisomeran fungsi yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan

gugus fungsi diantara dua senyawa yang mempunyai rumus molekul yang

sama.

(8) PENGARUH ALKOHOL TERHADAP TUBUH MANUSIA


Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa

faktor yaitu:

- Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi

- Usia, berat badan, dan jenis kelamin

- Makanan yang ada di dalam lambung

- Pengalaman seseorang minum minuman beralkohoL

- Situasi dimana orang minum minuman beralkohol

1. Pengaruh Jangka Pendek

Walaupun pengaruh terhadap individu berbeda-beda, terdapat

hubungan antara konsentrasi alkohol di dalam darah (Blood Alcohol

Concentration- BAC) dan efeknya. Euphoria ringan dan stimulasi terhadap

perilaku lebih aktif seiring dengan meningkatnya konsentrasi alkohol di dalam

darah. Sayangnya orang banyak beranggapan bahwa penampilan mereka

menjad lebih baik dan mereka mengabaikan efek buruknya.

2. Risiko Intoksikasi ("Mabuk")

Gejala intoksikasi alkohol yang paling umum adalah "mabuk", "teler"

sehingga dapat menyebabkan cedera dan kematian. Penurunan kesadaran

seperti alkohol yang berat demikian juga henti nafas dan kematian. Selain

kematian, efek jangka pendek alkohol menyebabkan hilangnya produktivitas

kerja (misalnya "teler", kecelakaan akibat ngebut). Sebagai tambahan alkohol

sering menyebabkan perilaku kriminal. Sebanyak 70% narapidana

menggunakan alkohol sebelum melakukan tindak kekerasan dan lebih dari

40% kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh alkohol.


3. Pengaruh Jangka Panjang

Mengkonsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan:

- Tekanan darah tinggi

- Kerusakan jantung

- Stroke

- Kerusakan hati

- Kanker saluran pencernaan

- Gangguan pencernaan lainnya (c/o: tukak lambung)

- Impotensi dan berkurangnya kesuburan

- Meningkatnya risiko terkena kanker payudara

- Kesulitan tidur

- Kerusakan otak dengan perubahan kepribadian dan suasana perasaan

- Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi

Sebagai tambahan terhadap masalah kesehatan, alkohol juga berdampak

terhadap hubungan sesama, finansial, pekerjaan, dan juga menimbulkan

masalah hukum.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya

diganti oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Alkohol terbagi menjadi

beberapa jenis antara lain alkohol primer, alkohol sekunder dan tersier.

Ada juga beberapa sifat dari alkohol yaitu titik didih, ikatan hidrogen,

pengaruh gaya van der waals,kelarutan alkohol dalam air, kelarutan

alkohol – alkohol kecil dalam air dan kelarutan yang lebih rendah dari

melekul – molekul yang lebih besar. Ada pula kegunaan dari alkohol

diantaranya sebagai bahan bakar, sebagai pelarut, dan sebagai sebuah stok

idustri. Namun ada pula pengaruh alkohol jika masuk kedalam tubuh

manusia pengaru jangka pendek dan pengaruh jangka panjang.

B. SARAN

Diharapkan agar mahasiswa tidak menyalahgunakan alkohol untuk

kepentingan yang tidak jelas. Diharapkan setelah membaca makalah ini

mahasiswa lebih mempertimbangkan untuk mengkonsumsi minuman –

minuman yang mengandung alkohol.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih

banyak kekurangan. Oleh karena itu, Kami sangat mengaharapkan kritik

dan sran dari dosen dan mahasiswa untuk perbaikan makalah ini. Dan
semoga makalah ini bermanfaat untuk mengetahui daln menambah

wawasan yang lebih luas untuk ke arah yan lebih baik

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, 1997, Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1, Erlangga, Jakarta


Riswiyanto, 2009, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai