ABSTRACT
PENDAHULUAN
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam
otot, seperlima didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan
selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh.
Beberapa jenis protein sangat peka terhadap perubahan lingkungannya. Suatu
protein mempunyai arti bagi tubuh apabila protein tersebut di dalam tubuh dapat
melakukan aktivitas biokimiawinya yang menunjang kebutuhan hidup. Aktivitas ini
banyak tergantung pada struktur dan konformasi molekul protein berubah, misalnya
oleh perubahan suhu, pH, atau karena terjadinya suatu reaksi dengan senyawa lain
seperti ion-ion logam, maka aktivitas biokimiawinya akan berkurang. Perubahan
konformasi alamiah menjadi suatu konformasi yang tidak menentu merupakan suatu
proses yang disebutdenaturasi. Proses denaturasi ini kadang-kadang dapat
berlangsung secara reversibel kadang-kadang tidak. Penggumpalan protein biasanya
didahului oleh proses denaturasi yang berlangsung dengan baik pada titik isolistrik
protein tersebut.
Jika protein dalam sel hidup didenaturasi, ini menyebabkan gangguan terhadap
aktivitas sel dan kemungkinan kematian sel. Protein didenaturasi dapat menunjukkan
berbagai karakteristik. Berikut akan dibahas secara terperinci tentang definisi, ciri-ciri,
faktor dan mekanisme, dampak, dan contoh denaturasi protein dalam kehidupan sehari-
hari.
PEMBAHASAN
h. Penggunaan Antibiotik
Protein terdapat dalam bentuk tiga dimensi dan berlipat-lipat, yang ditentukan
dengan ikatan disulfida kovalen intramolekul dan sejumlah ikatan nonkovalen seperti
ikatan ionik, hidrofobik, dan hidrogen. Bentuk ini disebutstruktur tersier protein, yang
mudah terganggu oleh sejumlah agen kimia atau fisika, menyebabkan protein menjadi
tidak berfungsi. Contoh antibiotik yang akan menyebabkan denaturasi protein yaitu:
grup tetrasiklin, dan grup makrolida.
1. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
2. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari yang diharapkan. Oleh karena
itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Anna Poedjiadi. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press
Chayati, I. 2009. Bahan Ajar Ilmu Pangan. Fakultas Teknik UNY. Yogyakarta
Stoker, H. Stephen. 2010. General, Organic, And Biology. Jakarta: Erlangga
Suarsana, Made. 2012. Pemanfaatan Biji labu dalam Pembuatan Minyak Kelapa Secara
Fermentatif. Unipas Singaraja: Jurnal Sains dan Teknologi. Vol 11
Sumardjo Damin. 2006. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Triyono, Agus. 2010. Mempelajari Pengaruh Penambahan Beberapa Asam pada Proses
Isolasi Protein Terhadap Tepung Protein Isolat Kacang Hijau(Phaseolus radiatus.L).
LIPI: Seminar Rekayasa Kimia dan Proses
Winarno, F. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Bogor : MBrio Press