Anda di halaman 1dari 3

Nurul Hidayati / 202010220311009 / TP-5A

Resume Kuliah Tamu PT. Wilmar 2 Ke -1

(GUEST LECTURE SERIES ON FOOD SAFETY, DEVELOPMENT OF EDIBLE OIL PRODUCTS)

Mitos Vs Fakta Industri Minyak Sawit

Pemateri : Azhar Rohmadi, MP

 Kampanye negatif terhadap industri minyak sawit sudah berlangsung lama sejak Indonesia
mulai mengembangkan pola perkebunan inti rakyat kelapa sawit di awal tahun 1980-an.
 Kekhawatiran produsen minyak kedelai kalah bersaing dengan minyak kelapa sawit menjadi
pemicu intensifnya kampanye negatif terhadap minyak kelapa sawit
 Awalnya tema Kampanye hanya terbatas pada isu gizi / kesehatan untuk mempengaruhi
konsumen, tetapi dalam 15 tahun terkahir kampanye negatif telah melebar pada aspek
ekonomi, sosial dan lingkungan khususnya yang terkait dengan perhatian masyarakat global.
 Skenario - skenario baru dibangun untuk menghentikan pertumbuhan bahkan
menghancurkan industri minyak sawit
 Isi yang terkandung dalam video tersebut adalah : kelapa sawit banyak manfaatnya, semua
bahan baku yang kita gunakan hampir semua dari kelapa sawit, contohnya kosmetik, sabun,
makanan, coklat, kopi dll.
 Luas lahan kedelai pada tahun 1965 sebesar 25,82 naik pada tahun 2011 menjadi 111,27
kenaikannya mencapai 85,45. Sedangkan kelapa sawit 3,65 pada tahun 1965 dan pada 2013
yaitu 17,01 kenaikannya hanya 13,39. Dilihat dari sini kenaikan kelapa sawit lebih sedikit
daripada kedelai.
 Produktivitas minyak kedelai hanya 0,45ton selama 1 tahun sedangkan kelapa sawit 4,27
ton/tahun. Dari data tersebut walaupun minyak kedelai memiliki lahan yang luas tapi
produktivitas minyaknya sedikit.
 Kelapa sawit memakai pupuk anorganik lebih tinggi dari perkebunan hasil minyak nabati
lainnya. Dan menghasilkan residu yang mencemari tanah dan air yang lebih tinggi.
 Apakah minyak sawit baik untuk kesehatan atau tidak?
Jawaban : kandungan minyak zaitunnya lebih tinggi di banding kedelai, selain itu minyak
zaitun juga mengandung vitamin A dan E yang bagus untuk tubuh.
 Pada tahun 1965 masyarakat dunia masih lebih menyayangi minyak kedelai yaitu sebesar
60%, minyak repessed sebesar 23%, minyak sawit sebesar 16% dan minyak bunga matahari
sebesar 1%. Namun setiap tahunnya penggunaan minyak kedelai mulai berkurang , dan
pengguna minyak kelapa sawit meningkat dari tahun ke tahun, pada tahun 2015 pengguna
nya hanya 34%, minyak rapessed sebesar 18%, minyak bunga matahari sebesar 9% dan
minyak sawit sebesar 39%.
 Untuk pengganti diesel, biodiesel berbahan baku minyak nabati kedelai, rapessed atau
bunga matahari lebih tinggi menghemat emisi GHG dibandingkan dengan biodiesel
berbahan baku minyak sawit
Fakta vs Mitos Perekonomian
 Perkebunan kelapa sawit beersifat ekslusif yang manfaat ekonominya hanya dinikmati oleh
pelaku industry minyak sawit itu sendiri dan sangat sedikit dinikmati masyarakat umum
 Devisa yang dihasilkan industry minyak sawit Indonesia relative kecil dibandingkan industry-
industry ekspor Indonesia lainnya. sehingga ekspor minyak sawit Indonesia tidak terlalu
penting bagi perekonomian nasional. padahal kelapa sawit memiliki banyak manfaat karena
ampasnya nya saja masih bisa dimanfaatkan.

 Perkebunan kelapa sawit mengekploitasi sumber daya daerah dan menciptakan


keterbelakangan dikawasan pedesaan.
 Menurut kementerian transmigrasi dan tenaga kerja (2014), sampai tahun 2013 setidaknya
50 Kawasan pedesaan terbelakang / terisolir telah berkembang menjadi Kawasan
pertumbuhan baru dengan basis sentra produksi CPO.

Anda mungkin juga menyukai