Anda di halaman 1dari 4

KENAIKAN HARGA MINYAK GORENG DAN TURUNNYA HARGA

KELAWA SAWIT

Devi Rhannia Noura Laily Salsabila


Solanum Tuberosum (12)
A. Pendahuluan
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memegang peranan
penting dalam perekonomian nasional, terutama sebagai pemasok sektor
keuangan, sumber pendapatan nasional dan sumber devisa negara. Saat ini,
kecepatan pengembangan kelapa sawit sangat cepat, dan areal serta produksi
kelapa sawit semakin berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
setempat yang terus meningkat. Pada tahun 2020, perkebunan kelapa sawit
diperluas menjadi 14.824,60 hektar. Di sisi lain, luas perkebunan kelapa sawit di
Indonesia adalah 16.381.000 ha pada tahun 2020 (Kementerian Pertanian, 2020).
Perkebunan kelapa sawit juga menyediakan lapangan kerja dan pendapatan bagi
sekitar 5,3 juta petani dan menyumbang devisa US$20,2 miliar (Badan Pusat
Statistik, 2020). Kelapa sawit merupakan tanaman yang menghasilkan minyak
sawit dan inti sawit. Minyak sawit merupakan bahan baku utama dalam produksi
minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Potensi rendemen minyak sawit
mentah (crude palm oil/CPO) di Indonesia sangat besar bila digunakan sebagai
bahan baku untuk produk minyak pangan maupun nonpangan. Produksi kelapa
sawit di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun karena permintaan
masyarakat yang terus meningkat akan produksi dari kelapa sawit.
Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai sarana
pengolahan bahan makanan. Minyak goreng sebagai media penggorengan sangat
penting dan permintaannya semakin meningkat. Sekarang salah satu produsen
minyak sawit terbesar di dunia, krisis minyak goreng di negara ini telah menyebar
hampir merata ke hampir setiap kota. Pemerintah akhirnya mengakui ada dua
faktor yang mendorong harga minyak goreng begitu tinggi.
B. Pembahasan
Tapi pertama-tama, saya harus mengakui bahwa sangat menarik dan menggoda
untuk menulis tentang harga minyak goreng yang hampir dua kali lipat di pasaran.
Karena saya menyadari bahwa peningkatan ini berdampak pada banyak aspek
kehidupan masyarakat, terutama masyarakat miskin dan usaha mikro, kecil dan
menengah. Demikian pula, pemerintah telah melakukan upaya untuk menahan
kenaikan harga minyak goreng yang tidak beralasan. Pemerintah telah
memberlakukan kebijakan penetapan harga yang seragam di seluruh Indonesia.
Namun, kebijakan ini berakhir dengan kegagalan. Pemerintah kembali
membatalkan HET minyak goreng dan menyerahkannya kepada mekanisme
pasar. Dalam hal ini, pemerintah adalah 'kalah' dari para pedagang minyak goreng
yang secara cerdik membatasi produksi dan menyebabkan kemacetan di mana-
mana.
Mengikuti kebijakan penghentian minyak goreng HET, produk ini akan terlalu
mahal jika didistribusikan lebih luas di pasar. Perhatian utama bagi pemasar
hidangan yang bahan utamanya adalah minyak nabati. mereka akan mengalami
banyan kerugian dagangan karena dalan prosesnya, mereka terpaksa menghitung
ulang biaya produksi dengan hasil penjualan agar tidak mengalami kerugian.Efek
dari kenaikan harga minyak goreng ini sangat luas. Akibatnya, aktivitas UKM
yang mulai naik akhirnya kembali menurun. Tentu upaya tersebut harus terus
dilakukan. Namun, hal ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari
kebangkrutan perusahaan. Menyerah bukanlah pilihan yang bijak. Keterlambatan
dalam menangani masalah ini akan berdampak jauh lebih besar pada semua aspek
kehidupan masyarakat. Yang harus menjadi fokus pemerintah adalah dampak
negatif dari kenaikan harga. Salah satu caranya adalah dengan mendukung
masyarakat miskin, pedagang gorengan atau kelompok lain yang dirugikan
dengan naiknya harga minyak goreng.
Puncak dari permasalahannya adalah, pada tanggal 28 Agustus 2022, turun aturan
tentang pelarangan ekspor kelapa sawit di Indonesia yang menuai banyak
kontroversi. Menurut Peter, kebijakan pelarangan ekspor CPO merupakan
keputusan yang sangat emosional dan tidak didasari pertimbangan matang.
Faktanya, kebijakan ini lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.
Pasalnya, sebelum itu harga sawit sudah mengalami kenaikan yaitu Rp. 3000 per
kilogram. Setelah adanya pelarangan ekspor, harga sawit menjadi Rp. 1000
sampai Rp. 500 per kilogram. Larangan ekspor minyak nabati memiliki banyak
efek negatif tidak hanya pada ekonomi kelapa sawit tetapi juga pada tiga juta
petani kelapa sawit di Indonesia. Salah satu dampak nyata dari kebijakan larangan
ekspor tersebut adalah turunnya harga TBS (Fresh Fruit Bundle) bagi petani
kelapa sawit. Bahkan, dalam waktu dekat, banyak pabrik kelapa sawit akan mulai
mengisi tangki penyimpanan CPO mereka karena TBS semakin sulit diperoleh
dari petani kecil. Banyak petani petani sawit harus merugi akibat penurunan harga
hingga pemecatan para pekerja. Banyak pula petani yang meluapkan
kekesalannya dengan membiarkan kelapa sawit siap panen dipohonnya saja dan
dibiarkan membusuk.
Akibatnya, Produsen kelapa sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa
Sawit Inti Rakyat (Aspekpir) telah mengirimkan surat terbuka kepada Presiden
Joko Widodo (Jokowi). Isi surat terbuka tersebut mensyaratkan pencabutan
kebijakan pelarangan ekspor CPO dan produk turunannya. Surat itu dikirim pada
Minggu, 15 Mei 2022. Surat tersebut menjelaskan bahwa kebijakan pelarangan
ekspor CPO dan turunannya yang berlaku sejak 28 April dan belum dicabut,
dinilai telah menghancurkan perekonomian petani kunci, lebih penting dari hulu
di telapak tangan. rantai pasokan minyak. Dan baru-baru ini, telah terjadi
demonstrasi aktif menentang kebijakan pemerintah. Menyusul aksi unjuk rasa
buruh menentang perubahan UU Cipta Kerja, kini giliran petani sawit yang
berdemonstrasi menentang kebijakan pelarangan ekspor minyak sawit mentah
(CPO) dan turunannya. Dengan adanya hal tersebut, harga minyak kelapa sawit
yang kemasan pun tetaplah mahal berkisar Rp. 50.000. Kebijakan-kebijakan
tersebut dapat menimbulkan gejolak dan kemudian menimbulkan gejolak politik.
Kebijakan yang digulirkan presiden terkait ekspor minyak sawit mengikuti pola.
Presiden melarang kebijakan ekspor minyak sawit sebagai tindakan sementara
untuk menunjukkan simpatinya terhadap masalah minyak goreng. Polanya
terungkap, ketika kebijakan larangan ekspor diterapkan, presiden pasti akan
membuka kembali keran ekspor dalam waktu dekat. Terbukti pada akhir Mei
2022, Presiden kembali melonggarkan ekspor minyak sawit dan minyak goreng.
Walaupun efeknya tidak langsung terlihat, saat ini kisaran harga minyak goreng
kembali stabil dan tidak ada kelangkaan.
C. Kesimpulan dan Saran
Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai sarana
pengolahan bahan makanan. Kenaikan minyak goreng sangat lah berpengaruh
bagi banyak sektor khususnya pedagang-pedagang kecil. Pemerintah haruslah jeli
dalam membuat kebijakan kebijakan yang bisa diterima rakyat. Contohnya,
dengan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat agar masyarakat
nantinya tidak kaget dan malah memprotes aturan tersebut yang mengakibatkan
demo-demo di berbagai daerah. Larangan ekspor kelapa sawit juga harus di
diskusikan secara terbuka agar tidak menuai protes-protes yang mengakibatkan
banyak petani dan masyarakat merugi, pemerintah pun merugi. Karena kelapa
sawit adalah alah satu sumber terbesar dalam devisa negara. Pemerintah harus
berpikir matang-matang dalam membuat keputusan agar tidak menuai banyak
kritik. Banyak kritikan dan protes bisa menurunkan kepercayaan masyarakat pada
pemerintah. Kasus ini juga bisa menyebabkan terpecah belahnya masyarakat yang
akan mengakibatkan akhir yang buruk. Semakin seringnya pemerintah dalam
mengecewakan masyarakat, semakin sedikit kepercayaan yang diterima.
D. Daftar Pustaka
https://www.google.com/amp/s/amp.kontan.co.id/news/petani-protes-larangan-
ekspor-cpo-ekonom-bentuk-kegagalan-kebijakan-pemerintah diakses pada 16
September 2022
https://m.liputan6.com/bisnis/read/4963584/isi-lengkap-surat-terbuka-petani-
sawit-ke-jokowi-minta-cabut-larangan-ekspor-cpo diakses pada 15 september
2022
https://www.google.com/amp/s/bisnis.tempo.co/amp/1613380/menengok-lagi-
pelonggaran-ekspor-minyak-sawit-pencabutan-larangan-hingga-stop-pungutan
diaksea pada 16 september 2022
https://www.google.com/amp/s/wartaekonomi.co.id/amp/read391960/fenomena-
harga-minyak-goreng-melambung-tinggi-apa-sebabnya diakses pada 16
september 2022
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
digilib.unimed.ac.id/11605/2/4103210018%2520BAB
%2520I.pdf&ved=2ahUKEwjM17C46Jj6AhXm4DgGHV7CBy4QFnoECCMQA
Q&usg=AOvVaw0VyH3uqGi26_P-IH2siBJm diakses pada 16 september 2022

Anda mungkin juga menyukai