Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RITA RAMADHANI

NIM : 7203510038

KELAS : MANAJEMEN B 2020

MATKUL : EKONOMI MONETER

KELANGKAAN MINYAK GORENG

Studi Kasus : Kelangkaan Minyak Goreng Kemasan dan Curah Masih Terjadi Di Sejumlah
Daerah

LATAR BELAKANG

Kelangkaan adalah masalah ekonomi paling dasar yang terjadi pada suatu daerah.
Kelangkaan akan terjadi ketika jumlah dari alat pemuas kebutuhan yang dibutuhkan tidak
mencukupi jumlah dari kebutuhan masyarakat akan alat pemuas kebutuhan tersebut. Sebenarnya,
kelangkaan adalah hal yang sangat lumrah untuk terjadi namun memang sebisa mungkin harus
bisa dicegah karena kelangkaan bisa meningkatkan harga dari suatu barang secara drastic dan
merugikan masyarakat.

Kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini bisa terjadi karena berkurangnya kapasitas
produksi dari para produsen sehingga membuat jumlah dari minyak goreng yang beredar menjadi
sangat terbatas sementara kebutuhan masyarakat dalam negeri terhadap minyak goreng ini sangat
tinggi. Hal ini yang membuat harga minyak goreng akhir-akhir ini menjadi sangat tinggi.

PERMASALAHAN

Kelangkaan minyak goreng masih terus terjadi, minyak goreng sulit ditemukan di pasar
tradisional maupun ritel modern seperti di Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat, para
pedagang mengeluhkan terbatasnya pasokan minyak goreng dari distributor. Kelangkaan minyak
goreng di pasar tampaknya tidak terjadi di media sosial, minyak goreng justru ramai
diperjualbelikan di sosial media dengan harga tinggi diatas harga ditetapkan pemerintah mulai dari
16 hingga Rp 18.000 per liter. Terkait kelangkaan minyak goreng, Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia (YLKI) mendesak upaya pemerintah dalam mengatasi kelangkaan dan melambungnya
harga minyak goreng yang tidak hanya sebatas pada persoalan hilir saja. YLKI juga membuat
petisi online untuk mengusut dugaan kartel dan persaingan usaha tidak sehat yang menyebabkan
kelangkaan minyak goreng.

SOLUSI

Solusi untuk mengatasi masalah kelangkaan ini, (1) hindari intervensi pasar yang dilakukan
di luar lokasi pasar karena akan lebih banyak menimbulkan moral hazard. Pemerintah harus
mengotimalkan fungsi pasar agar sesempurna mungkin.(2) Hindari pula pernyataan bombastis
seperti pemda akan membuat pabrik minyak goreng sendiri karena proses tersebut tidak berguna
secara jangka pendek-menengah. Secara jangka menengah, jika periode pemberian subsidi ini
berakhir, maka perlu angtisipasi jika harga minyak goreng curah dikembalikan ke pasar, yakni
menjadi Rp 20 ribu/liter. Ini sangat mahal dan bisa mengganggu stabilitas ekonomi warga. (3)
Meningkatkan kapasitas produksi minyak goreng untuk meningkatkan jumlah minyak goreng
yang beredar. (4) Melakukan impor dengan negara lain untuk meningkatkan jumlah minyak
goreng

KESIMPULAN

Kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini bisa terjadi karena berkurangnya kapasitas
produksi dari para produsen sehingga membuat jumlah dari minyak goreng yang beredar menjadi
sangat terbatas sementara kebutuhan masyarakat dalam negeri terhadap minyak goreng ini sangat
tinggi. Hal ini yang membuat harga minyak goreng akhir-akhir ini menjadi sangat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai