PENDAHULUAN
Batang
Batang tanaman kelapa sawit diselimuti bekas pelapah hingga umur 12 tahun.
Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga menjadi mirip
dengan tanaman kelapa.
Akar
Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain
itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk
mendapatkan tambahan aerasi.
Bunga
Bunga jantan dan betina terpisah dan memiliki waktu pematangan berbeda
sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk
lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.
Buah
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah
tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari
tiap pelapah.
Inti sawit merupakan endosperm dan embrio dengan kandungan minyak inti
berkualitas tinggi.
1.1.4. Manfaat Kelapa Sawit
Manfaat praktis merupakan manfaat yang dapat diperoleh dari kelapa sawit
yang sudah diolah bagi kehidupan manusia dan juga sekitarnya. berikut ini adalah
manfaat praktis dari kelapa sawit :
a. Sebagai minyak goreng
Manfaat kelapa sawit yang pertama adalah sebagai bahan baku pembuatan
minyak goreng. Minyak goreng yang saaat ini beredar di pasaran merupakan jenis
minyak goreng yang berasal dari hasil olahan kelapa sawit. Tidak dapat dipungkiri
memang, minyak goreng merupakan salah satu sari sembilan bahan pokok yang
paling banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik itu kalangan rumah tangga,
restoran, dan juga berbagai industri makanan, seperti pembuatan keripik.
b. Sebagai campuran bahan bakar biodiesel
Diesel merupakan salah satu jenis mesin yang memiliki keunggulan, terutama
untuk kendaraan niaga dan pertambangan, yang membutuhkan tenaga dalam jumlah
torsi yang besar untuk mengangkut hasil kebun, tambang dan juga pendistribusian
komoditas antar daerah. Selain itu, diesel juga sering dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik. Bahan bakar utama dari diesel dapat diperoleh dengan
menggunakan campuran dari minyak kelapas sawit, yang dinilai rama lingkungan,
dibandingkan bahan bakar diesel biasa.
c. Sebagai pelumas
Minyak kelapa sawit yang merupakan salah satu hasil olahan dari kelapa sawit
juga dapat dimanfaatkan sebagai pelumas. Kebanyakan, pelumas dari minyak kelapa
sawit ini digunakan untuk melumasi bagian luar dari mesin dan juga perangkat
lainnya. Bahkan ada beberapa jenis mesin 2 tak, menggunakan minyak goreng kelapa
sawit sebagai bahan campuran pada oli sampingnya.
k. Sebagai Dempul
Minyak kelapa sawit juga merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan
dempul. Dempul sendiri merupakan bentuk pasta yang berfungsi untuk perbaikan-
perbaikan pada patahan tertentu pada bagian atau permukaan dari besi dan plastik.
Asam Lemak Jenuh atau Saturated Fatty Acid (SFA) tidak mempunyai
kandungan ikatan yang rangkap. Secara umum, penyusun lemak ini didominasi dari
sumber hewani.
Asam Lemak Tak Jenuh atau Unsaturated Fatty Acid (UFA) memiliki
kandungan ikatan rangkap. Sebagian besar dari penyusun lemak ini berasal dari
sumber nabati. Ada dua macam asam lemak tak jenuh antara lain Asam Lemak Tak
Jenuh Tunggal dan Asam Lemak Tak Jenuh Ganda.
Berdasarkan informasi yang termuat pada tabel di atas, maka kita bisa
menarik kesimpulan bahwa asam lemak yang paling dominan terdapat di dalam
minyak kelapa sawit adalah asam palmitat dan asam oleat. Kedua asam lemak
tersebut memiliki manfaat yang bagus bagi tubuh manusia. Di samping mengandung
asam lemak, minyak kelapa sawit juga mengandung zat gizi minor dalam jumlah
sedikit seperti karoten, vitamin E, hidrokarbon alifatik, sterol, terpen, fosfolipid, dan
glikolipid.
2.2. Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit
Minyak kelapa sawit merupakan hasil olahan kelapa sawit yang mengalami
berbagai macam proses. Rangkaian proses dari olahan kelapa sawit ini membutuhkan
ketelitian dan juga kejelian agar mendapatkan kualitas yang terbaik. Pengolahan
kelapa sawit agar menjadi minyak sawit membutuhkan berbagai macam proses.
Untuk lebih jelas mengenai langkah demi langkah proses pengolahan kelapa sawit,
berikut ini akan dijelaskan langkah- langkahnya.
1. Penyortiran buah kelapa sawit
Untuk membuat minyak kelapa sawit yang berkualitas, langkah pertama yang
harus dilakukan adalah menyortir buah kelapa sawit yang pas untuk diolah. Kita
harus memiliki buah kelapa sawit yang sudah berumur pas untuk diolah, jangan
sampai kita memilih buah yang terlalu muda. Selain itu kita juga harus memilih buah
yang memiliki kondisi baik, jangan sampai menggunakan buah yang memiliki
kondisi tidak baik. Kita perlu mengingat bahwa minyak yang berkualitas dibuat
menggunakan bahan baku yang baik pula.
2. Loading ramp
Setelah buah yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak ini
disortir, buah kelapa sawit kemudian dimasukkan ke dalam ramp cage yang biasanya
berada di atas rel lori. Pengolahan buah kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit ini
biasanya menggunakan mesin- mesin industri karena pengolahannya biasanya
dilakukan dalam skala besar. Maka dari itulah pengolahan minyak kelapa sawit ini
merupakan salah satu industri yang menopang perekonomian Indonesia. Ramp cage
mempunyai 30 pintu yang dibuka dan ditutup menggunakan sistem hidrolik yang
terdiri dari 2 line kanan dan kiri. dan ketika pintu dibuka lori yang berada dibawah
cage akan terisi.
Setelah terisi, lori ditarik dengan capstand ke transfer carriage , dimana
transfer carriage ini dapat memuat 3 lori yang masing- masing mempunyai rata- rata
berat 3,3 hingga 3,5 ton. Melalui transfer carriage ini lori diarahkan ke rel sterilizer
yang ditentukan. Setelah itu diserikan sebanyak 12 lori untuk dimasukkan ke dalam
sterilizer dengan menggunakan loader.
3. Sterilizer
Proses pengolahan kelapa sawit yang selanjutnya adalah sterilisasi. Sterilisasi
merupakan proses perebusan dalam suatu bejana yang disebut dengan sterilizer.
Perebusan ini mempunyai beberapa fungsi. Beberapa fungsi dari perebusan buah
kelapa sawit ini antara lain adalah:
Mematikan enzyme
Memudahkan lepasnya brondolan dari tandan
Mengurangi kadar air yang ada di dalam buah
Melunakkan mesocarp sehingga memudahkan proses pelumatan dan
pengepresan.
Memudahkan kernel lepas dari cangkangnya
Proses perebusan ini dilakukan selama 85 hingga 95 menit dan media
pemanas yang dipakai adalah steam dari BVP yang bertekanan 2,8 hingga 3 bar.
Proses perebusan ini dilakukan dengan sistem 3 peak atau puncak tekanan. Sistem
perebusan 3 peak ini akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Deaeration dilakukan selama 2 menit, dimana posisi condensate terbuka
2. Memasukkan uap untuk peak pertama ini dapat dicapai dalam waktu 10 menit
3. Uap serta kondensat dibuang hingga tekanan menjadi 0 bar dalam waktu 5
menit
4. Uap dimasukkan selama 15 menit untuk mencapai tekanan 2 bar
5. Uap kondesat dibuang kembali selama 3 menit
6. Steam dimasukkan lagi untuk mencapai peak ke-3 dalam waktu 15 hingga 20
menit
7. Setelah peak ketiga tercapai maka dilakukan penahanan selama 40 hingga 50
menit
8. Uap kondesat dibuang selama 5-7 menit sampai tekanan 0
Itulah beberapa langkah- langkah dari proses perebusan untuk
mengolah buah kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit.
4. Thresser
Setelah melalui proses perebusan buah kelapa yang sedikit panjang dan
memerlukan ketelitian, kelapa sawit yang telah masak diangkut ke thresser dengan
menggunakan hoisting crane yang mempunyai daya angkat sebanyak 5 ton. Lori
diangkat kemudian dibalikkan di atas hopper thresser atau auto feeder. Pada tahap ini
tandan buah segar yang telah direbus siap untuk dipisahkan antara berondolan dan
juga tandannya.
Sebelum masuk ke dalam thresser, kelapa sawit yang telah direbus diatur
pemasukannya dengan menggunakan auto feeder. Dengan menggunakan sebuah
putaran, kelapa yang telah direbus dibanting sehingga membuat berondolan lepas dari
tandannya. Tandan yang telah terlepas tersebut akan jatuh ke convenyor dan juga
elevator untuk kemudian didistribusikan ke rethresser untuk pembantingan kedua
kalinya.
Untuk tandan kosong sendiri akan didistribusikan dengan empty bunch
conveyor untuk kemudian didistribusikan ke penampungan empty bunch.
5. Press
Berondolan yang keluar dari thresser jatuh ke conveyor, kemudian diangkut
dengan fruit elevator menuju ke top cross conveyor yang mendistribusikan
berondolan ke distributing conveyor untuk dimasukkan ke dalam tiap- tiap digester.
Digester sendiri merupakan tangki silinder tegak yang dilengkapi pisau- pisau
pengaduk sehingga berondolan dapat dicacah di dalam tangki ini.
Tujuan pelumatan ini adalah agar daging buah kelapa sawit terlepas dari biji
agar mudah untuk di press. Berondolan yang sudah lumat kemudian masuk ke dalam
screw press untuk diperas hingga menghasilkan minyak. Pada proses ini pula
dilakukan penyemprotan dengan air panas supaya minyak yang keluar tidak terlalu
kental, dan agar pori- pori silinder tidak tersumbat, sehingga kerja screw press tidak
akan terlalu berat.
Minyak hasil mesin press kemudian menuju ke sand trap tank untuk
pengendapan. Hasil yang lain adalah ampas yang terdiri dari biji dan fiber, yang akan
dipisahkan dengan menggunakan cake breaker conveyor (CBC).
6. Pemurnian
Pada tahap ini kita telah mendapatkan minyak hasil dari press. Namun minyak
yang berasal dari stasiun press masih banyak mengandung kotoran- kotoran yang
berasal dari daging buah seperti lumpur, air, dan lain sebagainya. Untk mendapatkan
minyak yang berkualitas maka kotoran- kotoran tersebut haruslah dihilangkan. Untuk
menghilangkan kotoran- kotoran tersebut maka perlu bagi kita untuk melakukan
pemurnian. Untuk proses pemurnian terhadap minyak ini kita akan melibatkan
banyak peralatan, diantaranya adalah:
Sand trap tank – Sand trap tank merupakan alat untuk mengendapkan
partikel- partikel yang mempunyai densitas tinggi. sand trap tank adalah
sebuah bejana yang berbentuk silinder tegak.
Vibrating screen – Vibrating screen merupakan alat untuk menyaring
minyak. Minyak bagian atas dari sand trap tank yang masih mengandung serat
dan sedikit kotoran akan dialirkan ke alat ini.proses penyaringan melalui
vibrating screen ini bertujuan untuk memisahkan padatan, seperti serabut,
pasir, tanah, dan juga kotoran- kotoran lainnya. Padatan yang tertahan pada
ayakan akan dikembalikan ke digester melalui conveyor, sementara minyak
akan dipompakan ke crude oil tank.
Crude oil tank – Pada crude oil tank ini minyak akan dipanaskan dengan
steam melalui pipa pemanas. Dari sini minyak akan dipompakan ke
continuous settling tank.
Continuous settling tank – CST ini bertujuan untuk mengendapkan lumpur
berdasarkan perbedaan berat jenisny
Oil tank – Dari CST, minyak akan ditujukan ke oil tank untuk ditampung
sementara waktu. Di oil tank ini juga terjadi proses pemanasan.
Purifier – Di dalam purifier ini akan dilakukan pemurnian untuk mengurangi
kadar kotoran dan kadar air yang terdapat pada minyak berdasarkan atas
perbedaan densitas dengan menggunakan gaya sentrifugal.
Vacuum drier – Vacuum drier merupakan alat yang dapat memisahkan
minyak dengan air. Hal ini karena minyak yang berasal dari purifier masih
mengandung air.
Sludge tank – Sludge tank merupakan tanki penampung minyak yang akan
melalui proses selanjutnya.
Slude centrifudge – Sludge centrifuge merupakan alat yang digunakan untuk
memisahkan minyak yang masih terkandung di dalam sludge
Sludge drain tank – Lapisan bawah dari CST dan sludge tank pada selang
waktu tertentu didrain menuju sludge drain tank ini. di sini, minyak mengalir
dengan tenang dan dibiarkan overflow untuk mengalir dan ditampung pada
reclaimed tank. Sedangkan kotoran dan air akan dialirkan menuju fat pid.
Fat pid – Sebelum sludge dibuang ke kolam pengolahan limbah , terlebih
dahulu ditampung di fat pid dengan maksud agar minyak yang masih terbawa
dapat terpisah kembali.
Storage tank – Storage tank ini merupakan tempat menampung minyak dari
sludge drain tank.
7. Kernel
Pada stasiun kernel ini dilakukan aktivitas pemisahan serabut dari nut,
pemisahan inti dari cangkangnya, dan pengeringan inti.
Peralatan yang digunakan di stasiun ini , diantaranya : Cake Breaker
Conveyor (CBC), Depericarper, Nut Silo, Ripple Mill, Claybath, dan Kernel Silo.
a. Cake Breaker Conveyor (CBC)
Ampas dari screw press yang terdiri dari fiber dan nut yang masih
menggumpal masuk ke CBC. CBC merupakan suatu screw conveyor namun
screwnya dipasang palt persegi sebagai pelempar fiber dan nut. CBC berfungsi untuk
mengurai gumpalan fiber dengan nut dan membawanya ke depericarper.
b. Depericarper
Depericarper adalah alat untuk memisahkan fiber dengan nut. Fiber dan nut
dari CBC masuk ke separating column. Disini fraksi ringan yang berupa fiber dihisap
dengan fibre cyclone dan di tampung dalam hopper sebagai bahan bakar pada boiler.
Sedangkan fraksi berat berupa nut turun ke bawah masuk ke polishing drum.
c. Nut Polishing Drum
Nut polishing drum berupa drum berlubang-lubang yang berrputar. Akibat
dari perputaran ini terjadi gesekan yang mengakibatkan serabut yang masih
menempel pada nut terkikis dan terpisah dari nut. Nut jatuh, selanjutnya nut diangkut
oleh nut conveyor dan destoner (second depericarper) untuk memisahkan batu dan
benda – benda yang lebih berat dari nut seperti besi. Nut yang terbawa ke atas jatuh
kembali di dalam air lock dan di tampung oleh nut elevator untuk dibawa ke dalam
nut silo.
d. Nut Silo
Fungsi dari alat ini sebagai tempat penampungan nut, hal ini dilakukan untuk
mengurangi kadar air sehingga lebih mudah dipecah dan inti lekang dari
cangkangnya.
e. Ripple Mill
Biji dari nut silo masuk ke ripple mill untuk dipecah sehingga inti terpisah
dari cangkang. Biji yang masuk melalui rotor akan mengalami gaya sentrifugal
sehingga biji keluar dari rotor dan terbanting dengan kuat yang menyebabkan
cangkang pecah. Setelah dipecahkan inti yang masih bercampur dengan kotoran-
kotoran di bawa ke kernel grading drum.
f. Kernel Grading Drum
Pada kernel grading drum ini di saring antara nut,shell dan kotoran dengan nut
yang belum terpecahkan. Untuk nut shell dan kotoran lolos dari saringan dibawa ke
LTDS. Sementara untuk nut atau yang tertahan dikembalikan ke nut conveyor.
g. Light Tenera Dry Separator (LTDS)
Pada bagian ini akan terjadi pemisahan dimana fraksi-fraksi yang lebih ringan
akan dihisap oleh LTDS cyclone. Fraksi-fraksi yang ringan di hisap yang terdiri dari
cangkang dan serabut akan di bawa ke shell hopper melalui fibre and shell conveyor.
Inti dan sebagian cangkang yang belum terpisahkan, dipisahkan lagi pada clay bath.
h. Clay Bath
Clay bath adalah alat pemisahan Inti dengan cangkang. Proses pemisahan ini
secara basah yang menggunakan larutan CaCO3 dan air dengan ukuran partikel
CaCO3 lolos mesh 400. Clay bath berfungsi sebagai larutan pemisah antara kernel
dan cangkang berdasarkan berat jenis. Berat jenis Kernel basah = 1,07 dan berat jenis
cangkang = 1,15 – 1,20, maka untuk memisah kernel dan cangkang tersebut dibuat
larutan dengan berat jenis = 1,12. Bagian yang ringan akan mengapung dan bagian
yang berat akan tenggelam. Inti yang merupakan fraksi ringan akan dibawa ke kernel
silo untuk disimpan dengan suhu tertentu.
i. Kernel Silo
Inti yang masih mengandung air, perlu dikeringkan sampai kadar air 7%. Inti
yang berasal dari pemisahan di clay bath melalui top wet kernel conveyor
didistribusikan ke dalam unit kernel silo untuk dilakukan proses pengeringan. Pada
kernel silo ini inti akan dikeringkan dengan menggunakan udara panas dari steam
heater yang dihembuskan oleh Fan kernel silo ke dalam kernel silo. Pengeringan
dilakukan pada temperatur 60-80°C selama 4-8 jam. Kernel yang telah dikeringkan
ini dibawa ke kernel bulk silo melalui dry kernel transport fan.
BAB III
TUGAS KHUSUS
3.1. Digester
Digester adalah mesin di pabrik kelapa sawit untuk melumatkan brondol /
buah sawit dengan proses pengadukan menggunakan Stirring Arm (sering disebut
pisau digester) dengan kecepatan pengadukan sekitar 25-26 rpm didalam bejana
silinder tegak. Didalam proses pengadukan ini, steam injection ditembakkan ke dalam
bejana dengan temperatur 90-95 derajat celcius yang menyebabkan brondol buah
(daging buah sawit) menjadi lunak dan akan memudahkan proses minyak sawit
terpisah dari daging buah di dalam pengepresan di mesin screw press.
Adapun salah satu fungsi mesin Digester Pabrik Kelapa Sawit adalah untuk
melumatkan buah sawit (brondolan) sehingga daging buah sawit ini bisa terpisah dari
nut/biji dan hal ini akan memudahkan proses mem-press buah sawit di dalam mesin
screw press. Cara kerja Digester dan Perancangan mesin digester biasa dilakukan Tim
R&D pabrikan. Kapasitas Digester ada : 3000 liter , 3500 liter, 4000 liter, 4500 liter,
5000 liter dan 6000 liter. Semakin besar ukuran diameter digester akan semakin baik
Dimana waktu retensi minyak semakin lama. Dan untuk menjaga hasil pelumatan di
digester ini terjaga baik, maka kita harus mengetahui cara kerja digester kelapa sawit
(prinsip kerja digester) dan harus dijaga kondisi banyak sparepart di dalam mesin
Digester ini misalnya: short arm, long arm, expeller arm, dll.
Berikut ini adalah daftar spare part (komponen) di dalam mesin Digester pada
pabrik kelapa sawit / Pelumat Sawit merek CB – MODIPALM (buatan Malaysia)
yang dibagi menurut Kapasitas Mesin Digester ini:
Part
Description
No.
2 Gearbox
3 BT coupling (Optional)
4 Fluid coupling (Optional)
6a Spacer (inside)
8a Spacer (outside)
9 Bearing housing
10 Oil seal
12 Liner
13 Short arm
14 Long arm
15 Expeller arm
16 Shaft holder
17 Bush
19 Chute
20 V-block
2. Kapasitas 4000 liter
Part
Description
No.
2 Gearbox
3 BT coupling (Optional)
6a Spacer (inside)
8a Spacer (outside)
9 Bearing housing
10 Oil seal
12 Liner
13 Short arm
14 Long arm
15 Expeller arm
16 Shaft holder
17 Bush
19 Chute
20 V-block
2 Gearbox
3 BT coupling (Optional)
6a Spacer (inside)
9 Bearing housing
10 Oil seal
12 Liner
13 Short arm
14 Long arm
15 Expeller arm
16 Shaft holder
17 Bush
19 Chute
20 V-block
2 Gearbox
3 BT coupling (Optional)
4 Fluid coupling (Optional)
6a Spacer (inside)
8a Spacer (outside)
9 Bearing housing
10 Oil seal
11 Square shaft
12 Liner
13 Short arm
14 Long arm
15 Expeller arm
16 Shaft holder
17 Bush
19 Chute
20 V-block
Masih ada beberapa komponen lain pada Digester seperti:
Bottom plate perforated adalah plat yang letaknya dibagian bawah digester
tapi masih diatas bottom plate. sehingga ada celah diantara perforated bottom plate
dengan bottom plate sekitar 5 cm yang sehingga minyak sawit yang sudah terpisah
dapat mengalir keluar dari digester.Ukuran lubang perforated bottom plate ini sekitar
4-5 mm yang ukuran luasan nya biasanya lebih besar dari pipa pengeluaran minyak
sawit.
5. As Vertikal lengkap dengan Lengan Pemutar (Vertical shaft c/w stirring arm)
As Vertikal lengkap dengan Lengan Pemutar adalah alat untuk mengaduk
buah sawit. As vertikal harus simetris dan terhubung dengan gearbox melalui Fluid
Kopling (banyak digester yang tidak memakai fluid coupling). As vertikal
mempunyai penampang wajik dan biasa lengkap dengan alur untuk mengunci
Lengan Pemutar melalui baut dan mur. Proses Pemasangan pisau pengaduk/Lengan
Pemutar berbentuk huruf S dan berputar searah jarum jam. Lengan Pemutar sering
mengalami aus karena gesekan dan secara periodik harus diganti sesuai dengan jam
kerja digester ini (biasa tercantum dalam buku Panduan Operasional Mesin)
6. Chute
Chute merupakan jalur keluar hasil pelumatan dari digester ke mesin screw
press. Chute biasa berbentuk kotak memanjang vertikal kebawah. Chute biasa
dilengkapi dengan pintu plat yang bergerak naik dan turun. Pada proses pengolahan
awal , klep ini biasa ditutup terlebih dahulu, lalu setelah proses pengadukan 15 menit
, pintu plat perlahan-lahan dibuka. Chute pada mesin digester biasa dilengkapi
dengan jendela kaca (sight glass) yang berguna melihat aliran dalam digester.
Dibagian atas chute biasa dipasang pipa ukuran 1 inchi dengan tujuan memasukkan
air panas kedalam corong. Air panas akan dimasukkan jika umpan mesin digester
sangkut dan bisa juga untuk membersihkan corong digester.
8. Base plate.
Plat Bawah berguna untuk menopang As Vertikal. Selain. Fungsi Plat Bawah
hanya untuk konstruksi dan tidak ada kaitannya dengan proses kerja dalam mesin
digester.
4.1. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Kelapa sawit adalah tumbuhan industry penting penghasil minyak masak,
minyak industry, maupun bahan bakar (biodiesel)
2. Tahap pengolahan minyak kelapa sawit terdiri dari 7 proses umum yang
sering dilakukan
3. Salah satu alat penting dalam proses industry minyak kelapa sawit adalah
digester
4. Digester adalah mesin di pabrik kelapa sawit untuk melumatkan brondol /
buah sawit dengan proses pengadukan menggunakan Stirring Arm (sering
disebut pisau digester) dengan kecepatan pengadukan sekitar 25-26 rpm
didalam bejana silinder tegak.
4.2. SARAN
Penulis berharap dengan adanya makalah ini, kita dapat mengetahui
bagaimana cara pengolahan minyak kelapa sawit.
DAFTAR PUSTAKA
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas Kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang “INDUSTRI MINYAK KELAPA SAWIT”
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masi ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang industry minyak
kelapa sawit ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
INDUSTRI MINYAK KELAPA SAWIT
Disusun Oleh :
KELOMPOK : 3