Anda di halaman 1dari 6

1.

1 Latar Belakang

Kerajaan sungai raya adalah bagian dari kerajaan perlak. Bedasarkan sejarah masuk dan
berkembangnya islam di Aceh, bahwa kerajaan islam pertama adalah PERLAK,Lamuri dan
Pasai. Pada tahun 173 H. sebuah kapal layer telah berlabuh dibandar perlak, membawa angkatan
dakwah di bawah pimpinan nahkoda Khalifah.
Angkatan dakwah yang dipimpin nahkoda Khalifah berjmlah 100 orang, yang terdiri dari orang
arab orang Persia dan orang India. Mereka ini menyiarkan islam pada penduduk setempat dan
keluarga istana. Salah seorang dari mereka adalah Sayid ALI dari suku Quresy yang yang kawin
dengan seorang putri yaitu Makhdum Tansyuri. Salah seorang adik Maurah perlak yang
bernama syahir Nuri. Dari perkawinan tersebut lahirlah Sayid Abdul Azis, putra campuran
Arab-Perlak, yang kemudian setelah dewasa pada tahun 225 H abad ke-9. diantik menjadi Raja
dari kerajaan Islam yang Pertama di Nusantara.

Suatu ketika pihak Belanda bertindak mau menguasai jalur perdagangan dengan menutup
perniagaan antar rakyat sekitar Sungai Brawan (Panai) dengan semenanjung Melayu ketika Said
agil yang digelari Raja Laut, mengepalai Nahkoda Batu Bara melakukan serangan kepada pos
Belanda dengan perahu-perahu Perang Panai. Said Agil Al Sahhaf ini tinggal di Deli saat itu,
namun berasal dari Palembang. Menurut Orang inggris Bahwa Said Agil ini adalah saudara
syaiFul Alam, syaiFul Alam ini adalah lawan Sultan Jauhar Alam dari Aceh
Menurut Congalton bahwa Said Agil ini Putera Said Husin yang pada tahun 1824 M menikah
dengan putri Sultan Deli yaitu Raja Sitti Indra Deli. Perkawinan ini tidak bertahan lama dan
terjadilah perceraian. Setelah perceraian ini said agil kawin pula dengan Teungku Budu, adik
Raja Zainal Abidin, Raja Deli. Congalton sendiri telah bertemu dengan Said Agil.
Karena sesuatu jasanya kepada Sultan Aceh, kemudian Said Agil ini diangkat jadi
HULUBALANG menjadi TEUKU SAID AGIL di daerah Sungai Raja ( SUNGAI
RAYA KAB. ACEH TIMUR) di daerah bagian kerajaan Perlak.

1.2 Teknologi yang digunakan Untuk Menghasilkan air Bersih

Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA)

Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) adalah sistem atau sarana
yang berfungsi untuk mengolah air dari kualitaas air baku (influent) terkontaminasi untuk
mendapatkan perawatan kualitas air yang diinginkan sesuai standar mutu atau siap untuk di
konsumsi. Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) merupakan sarana
yang penting di seluruh dunia yang akan menghasilkan air bersih dan sehat untuk di konsumsi.
Biasanya bangunan atau konstruksi ini terdiri dari 5 proses, yaitu: koagulasi, flokulasi,
sedimentasi, filtrasi, dan desinfeksi.

1.Koagulasi
Pada proses koagulasi dalam Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air
(IPA) dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya sumber air (air baku)
biasanya berbentuk koloid dengan berbagai koloid yang terkandung didalamnya. Tujuan proses
ini adalah untuk memisahkan air dengan pengotor yang terlarut didalamnya. Proses destabilisasi
ini dapat dilakukan dengan penambahan bahan kimia maupun dilakukan secara fisik dengan
rapid missing (pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic jump), maupun secara
mekanis (menggunakan batang pengaduk).

2.Flokulasi

Proses flokulasi pada Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA)
bertujuan untuk membentuk dan memperbesar flok (pengotor yang terendapkan). Disini
dilakukan pengadukan lambat (slow mixing), aliran air disini harus tenang. Untuk meningkatkan
efisiensi biasanya ditambah dengan senyawa kimia yang mampu mengikat flok-flok.

3.Sedimentasi
Proses sedimentasi menggunakan prinsip berat jenis, dan proses sedimentasi dalam Water
Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) berfungsi untuk mengendapkan
partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh proses sebelumnya (partikel koloid lebih
besar berat jenisnya daripada air).
Pada masa kini proses koagulasi, flokulasi dan sedimentasi dalam Water Treatment Plant (WTP)
atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) ada yang dibuat tergabung menjadi sebuah proses yang
disebut aselator.

4.Filtrasi
Dalam Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) proses filtrasi, sesuai
dengan namanya bertujuan untuk penyaringan. Teknologi membran bisa dilakukan pada proses
ini, selain bisa juga menggunakan media lainnya seperti pasir dan lainnya. Dalam teknologi
membran proses filtrasi membran ada beberapa jenis, yaitu: Multi Media Filter, UF
(Ultrafiltration) System, NF (Nanofiltration) System, MF (Microfiltration) System, RO (Reverse
Osmosis) System.

5.Desinfeksi
Setelah melewati proses filtrasi dan air bersih dari pengotor, ada kemungkinan masih terdapat
kuman dan bakteri yang hidup, sehingga diperlukan penambahan senyawa kimia dalam Water
Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang dapat mematikan kuman,
biasanya berupa penambahan chlor, ozonosasi, UV, pemabasan dll sebelum masuk ke konstruksi
terakhir yaitu reservoir.

-Reservoir

Konstruksi Reservoir dalam Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA)
berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum didistribusikan.

Demikian pembahasan umum tentang Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan
Air (IPA) dan proses-prosesnya. Kunjungi "Enerba Teknologi", yang secara profesional
menyediakan sistem peralatan penyediaan air bersih, termasuk diantaranya Water Treatment
Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA), enerba teknologi juga memberikan solusi
penghematan energi bagi penggunaan Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan
Air (IPA) tersebut.

1.3 Teknologi Yang Sudah Ada

Air sungai raya (sunge raya) yang ada di peunaron digunakan Sebagai sumber air bersih
dan digunakan untuk kebutuhan sehari – hari para warga peunaron. Sebagai sarana penyebrangan
para pembalok kayu menuju kota untuk menjual kayu yang telah didapatkan. Warga peunaron
juga menjadikan sunge raya sebagai tempat memancing ikan yang akan mereka konsumsi. Pada
musim kemaraubanyak warga disekitaran peunaron pergi kesungai raya untuk mencuci,
mengambil air untuk memasak dan lain sebagainya.

1.4 Teknologi Pengolahan Air

Pengolahan air sungai ini digunakan sebagai sumber air bersih dan kebutuhan sehari-hari
penduduk sekitar. Air sungai ini dialirkan kesaluran PDAM yang selanjutnya akn dialirkan
kerumah-rumah penduduk sekitar.

Cara pengolahan air bersih menggunakan alat filtrasi,

a. Intake
Tempat pengambilan air baku dilengkapi dengan ‘Bar screen’ / penyaring yang
bertujuan untuk menyaring benda-benda terapung (sampah) agar tidak sampai masuk
ruang intake karena bisa mengganggu kinerja pompa.
b. Koagulasi & Flokulasi
Proses Koagulasi adalah proses pemberian koagulan CMA dengan maksud
mengurangi gaya tolak menolak antar partikel koloid sehingga partikel koloid tersebut
bisa bergabung menjadi flok-flok kecil.
c. Flokulasi
Flokulasi yaitu proses pemberian flokulan dengan maksud menggabungkan flok-flok
kecil yang telah terbentuk pada proses sebelumnya (koagulasi) sehingga menjadi besar
dan mudah untuk diendapkan. Dalam proses flokulasi mengalami pengadukan lambat
memberikan kesempatan flok-flok kecil menjadi semakin besar dan mencegah
pecahnya kembali flok-flok yang sudah terbentuk.
d. Sedimentasi
Di dalam proses sedimentasi partikel-partikel / flok- flok yang terbentuk dari
flokulasi akan mengendap pada bak sedimentasi. Pada bak sedimentasi dilengkapi
‘tube settler’ yang bertujuan untuk mempercepat proses pengendapan.
e. Filtrasi
Proses filtrasi bertujuan untuk melakukan penyaringan flok-flok halus yang belum
dapat terendapkan pada bak sedimentasi. Proses filtrasi dilakukan dengan cara
melewatkan air melalui media porous yaitu; pasir silica/ kwarsa.
f. Chlorinasi
Adalah pembubuhan zat disinfektan (contoh ; gas Chlor, Sodium Hypochlorit) yang
bertujuan untuk membunuh bakteri yang mungkin ada, baik di reservoir, jaringan
pipa distribusi hingga sampai ke pelanggan.

Alat yang digunakan untuk filtrasi

Proses air sungai menjadi PDAM


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat
pada waktunya yang berjudul Teknologi Air dan Buangan Industri. Makalah ini berisikan
tentang salah satu teknologi air yang ada didaerah sekitar

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Saya harap bapak dapat menerima hasil kerja yang saya buat mengenai teknologi air sungai raya
peunaron.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.

Lhokseumawe, 15 April 2019

Penulis
MAKALAH
TEKNOLOGI AIR DAN BUANGAN INDUSTRI
DARI AIR SUNGAI RAYA PEUNARON
DI
S
U
S
U
N
OLEH

DEWI LESTARI (170140122)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2019

Anda mungkin juga menyukai