HALIDA
Kelompok 1
1. Siti qoriyah 22012001
2. Riski 22012003
3. Salsabilla 22012005
4. Ade andryansah 22012007
5. Alfian husni 22012009
6. Maria Angelina A. 17010123
HALOALKANA
1. Tata Nama
2. Sifat Fisik/Kimia
3. Isomer
4. Kegunaan
HALOALKANA / ALKIL HALIDA
CnH2n+1X
X adalah atom halogen (F, Cl, Br, I). Dengan kata lain,
haloalkan adalah senyawa karbon turunan alkana yang
atom H-nya diganti oleh atom halogen.
GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON
KELAS GUGUS RUMUS RUMUS AWALAN AKHIRAN CONTOH
KIMIAWI` STRUKTURAL
Haloalkana halo RX R X halo- Alkil halida
kloroetana
ALKOHOL Hikdroksil hidroksi -ol
ROH
metanol
Eter Eter ROR’ Alkoksi- Alkil alkil eter
Dietil eter
Aldehid Aldehida RCHO Okso- -al
asetaldehida
Keton keton RCOR’ Keto- ,okso -on
H H H F
4 3 2 1
H–C– C– C–C–H
Br CH3 Cl F
4-bromo-2-kloro-1,1-difluoro-3-metilbutana
Contoh:
F Cl H Cl H
1 2 3 4 5
H–C– C– C–C–C–H
H CH3H H H
2,4-dikloro-1-fluoro-2-metilpentana
Contoh:
CH3–CH2–I Monoiodoetana
CH3–CH2–CH2–CH2Cl Monoklorobutana
CH2Br–CH2Br 1,2–dibromoetana
CHCl3 Triklorometana
(kloroform)
CCl4 Tetraklorometana
(karbon tetraklorida)
2. SIFAT FISIK/KIMIA
1. Reaksi Substitusi
Reaksi substitusi yaitu reaksi penggantian satu atom,
ion, atau gugus dengan atom, ion, atau gugus lain.
Contoh:
HO + CH3CH2―Br CH3CH2―OH + Br
CH3 CH3
2-Kloro-2-metilpropana Metilpropena
( t- butil klorida ) (isobutela)
3. Reaksi Bersaingan
Ion hidroksida (OH-) atau alkoksida (RO-) dapat
bereaksi dengan nukleofil pada suatu reaksi
eliminasi atau reaksi substitusi. Haloalkana primer
cenderung mengalami reaksi substitusi, haloalkana
tersier mengalami reaksi eliminasi.
Primer :
CH3CH2Br + CH3CH2O- CH3CH2OCH2CH3
Sekunder :
(CH3)2CHBr + CH3CH2O- (CH3)2CHOCH2CH3 + CH2=CHCH3
(20%) (80%)
Tersier :
(CH3)3CBr + CH3CH2O- (CH3)3COCH2CH3 + CH2=C(CH3)2
(5%) (95%)
Ketiga reaksi di atas menunjukkan bahwa haloalkana
dapat mengalami reaksi substitusi dan reaksi eliminasi
sehingga dikatakan sebagai reaksi bersaingan
3. ISOMER HALOALKANA
CH3
H2 H2 H2
CH3 ―C ―CH3
CH3―C―C―C―Cl
1-klorobutana Cl
2-kloro-2-metilpropana
4. KEGUNAAN
HALOALKANA
Beberapa haloalkana dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-
hari antara lain sebagai berikut.
1. DDT (diklorodifeniltrikloroetana)
DDT digunakan sebagai pembasmi bibit penyakit dan hama
perusak tanaman pangan. Akan tetapi, penggunaannya kini telah
dilarang karena sifatnya yang bersifat karsinogenik dan sangat
stabil, sehingga tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
Akibatnya, limbah DDT dapat merusak lingkungan. DDT tidak
larut dalam air, tetapi larut dalam lemak, sehingga dapat masuk ke
dalam rantai makanan makhluk hidup.
2. Freon atau CFC (klorofluorokarbon)
Senyawa ini bersifat stabil, tidak beracun, tidak korosif, tidak
berbau, dan tidak mudah terbakar. Oleh karena itu, CFC
digunakan untuk berbagai aplikasi seperti diberikan pada tabel.
CCl4 adalah zat cair tidak berwarna yang digunakan sebagai pelarut
9. Teflon/tetrafluoroetena (CF2=CF2)
b. CH3CHCl2
c. CH3CHFCl
d. CH2BrCH2Cl
e. CHClCHCl
3. Haloalkana berikut yang memiliki titik didih terendah
adalah
a. CCl4
b. CH3Br
c. CHCl3
d. CH3Cl
e. CH2Br2
CH3
4. Nama haloalkana CHF –CHCl–
yang
C– benar
CH–CH adalah....
2 3
a. 1,1 –difluoro-2-kloro-3,3-dimetil-4-bromopentana
CH Br
3
b. 4-bromo-2-kloro-1,1-difluoro-3,3-dimetilpentana
c. 2-bromo-3,3-dimetil-4-kloro-5,5-diflouropentana
d. 4-bromo-2-kloro-1,1-difluoro-3,3,4-trimetilbutana
e. 4-bromo-1,1-difluoro-2-kloro-3,3-dimetilpentan
5. Senyawa halogen yang digunakan sebagai antiseptik
adalah....
a. Kloroform
b. Kloroetana
c. Tetraklorometana
d. Iodoform
e. Halotan
6. Senyawa berikut yang memiliki nama isopropil klorida
adalah....
a. CH3 —CH2—CH2Cl
b. CH3—CCl2—CH3
c. CH3—CHCl—CH3
d. CH3—CCl—CH3
CH3
e. CH2Cl—CH2—CH2Cl