Anda di halaman 1dari 14

Organohalogen /

logam (alkil
halida/senyawa
halogen)
Dosen Pengampu : Dr. Drs. Harizon, M.Si
KELOMPOK 5
NUR
Indah suryani
HARIYANTI
A1C121004 A1C121007

ANJELLI RIZKY
QURATUL MARDHIYA
AYNI
A1C121035 H
A1C121068
ORGANOHALOGEN
ASAL USUL
Alkil halida (organohalogen) merupakan senyawa yang
mengandung karbon, hydrogen,dan halogen. Senyawa
organohalogen terbagi atas tiga yaitu alkil halida, aril halida,
dan halida vinilik. Alkil halida adalah senyawa hidrokarbon
baik jenuh maupun tak jenuh dimana ada satu atau lebih atom
hidrogen pada sebuah alkana yang digantikan oleh atom-atom
halogen (fluorin, klorin, bromin atau iodin). Kemudian aril
halida merupakan senyawa dimana sebuah halogen (F, Cl, Br,
I) terikat pada karbon dari cincin aromatik. Sementara halide
vinilik merupakan senyawa dimana sebuah halogen (F, Cl,
Br, I) terikat pada karbon yang berikatan rangkap.
Struktur molekul
Alkil halida memiliki rumus umum yaitu RX, dan dimana R dapat berupa gugus
alifatikdan gugus aromatik. Sementara X merupakan halida (unsur-unsur
halogen) yaitu F, Cl, Br, dan I. Sebagai contoh struktur di bawah ini.

Ikatan sigma C-X (C-Cl) terbentuk oleh tupang tindih suatu orbital atom
halogen dan suatu orbital hibrida atom C. Alkil halida tergolong atas tiga
yaitu alkil halide primer (RCH2X), alkil halida sekunder (R2CHX), dan
alkil halide tersier (R2CX). Maksud dari alkil halida primer yaitu
Struktur molekul
gugus halida terikat pada atom C primer, contohnyaCH3-CH2-Br (etil bromida).
Kemudian alkil halida sekunder yaitu gugus halidanya terikat pada atom C
sekunder contohnya

Serta alkil halida tersier yaitu gugus halidanya terikat pada atom C tersier,
contohnya
KREAKTIFAN GUGUS
FUNGSI

Kereaktifan unsur halogen atau Alkil Halida dalam satu golongan kian menurun dari
atas ke bawah. Pada dasarnya, kereaktifan suatu unsur dikaitkan dengan
kemampuannya menyerap elektron membentuk ion negatif, atau yang dikenal sebagia
afinitas elektron. Afinitas elektron menurun dari klorin hingga iodin, yang
mengartikan kereaktifan semakin kecil. Afinitas elektron klorin adalah -349 kJ/mol,
sedangkan afinitas elektron florin adalah - 328 kJ/mol. Meskipun ada penyimpangan
yang dikarenakan kecilnya atom flor yang membuat kepadatan elektron lebih besar,
bukan berarti kereaktifan flor lebih kecil daripada klor. Ada faktor lain yang
memenentukan kereaktifannya, yakni dalam hal pemutusan ikatan X-X. Ikatan F-F
lebih mudah diputuskan daripada ikatan Cl-CI sehingga reaksinya lebih eksoterm,
yang menandakan flor lebih reaktif dibandingkan klor.
KLASIFIKASI
/ JENIS
1. alkil halida primer ( 1° ) ( RCH2X )
mempunyai satu gugus alkil terikat pada karbon ujung.
CH3 – CH2 – Br bromoetana ( etil bromida )
( CH3 )3C – CH2Cl 1 – kloro – 2,2 – dimetilpropana

2. alkil halida sekunder ( 2° ) ( R2CHX )


mempunyai dua gugus alkil yang terikat pada ujung karbon.
CH3 – CH2 – CHBr CH3 2 – bromobutana
KLASIFIKASI
/ JENIS
3. alkil halida tersier ( 3° ) ( R3CX )
mempunyai tiga gugus alkil yang terikat pada ujung karbon yang
mengikat halogen.

CH3

CH3 – C – Cl 2 – kloro – 2 – metilpropana CH3

CH3
TATA NAMA
Sistem IUPAC aikil halida diberi awalan halo. Banyak aikil halida yang lazim, mempunyai
nama gugus-fungsional trivial. Dalam nama-nama ini, nama gugus alkil disebut lebih dahulu,
diikuti nama halidanya.
Nama IUPAC Nama Trivial Rumus TdOC Rapatan pada
20OC/g/ml
Klorometana Metil klorida CH3Cl -24 8as
Diklorometana Metilena klorida CH2Cl2 40 1,34
Triklorometana Kloroform CHCl3 61 1,49
Tetraklorometana Karbon tetraklorida CCl4 77 1,60
Bromometana Metil bromida CH3Br 5 8as
Iodometana Metil iodida CH3I 43 2,28
TATA NAMA

Aturan penamaan Alkil Halida :


1. Tentukan rantai terpanjang yang mengandung jumlah karbon terbanyak (tidak harus
lurus )
2. Tentukan nomor cabang, no.1 dimulai dari nomor halogen terdekat.
3. Jika ada cabang lain selain unsur halogen, maka no.1 dimulai dari ujung
yang terdekat dengan cabang halogen tersebut
4. Tentukan nama senyawa tersebut sesuai dengan abjad. Berdasarkan nama
alkananya yang asli, dengan memberi awalan mono, di, tri, atau tetra halo alkana serta
tempat atom halogen diberi nomor dari atom karbon yang mengikutinya.
Sifat fisis organohalogen

Adapun sifat-sifat senyawa alkil halida yaitu mencakup sifat fisik dan sifat
kimia.

Sifat Fisik:
1. Memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada titik didih alkana dengan
jumlah unsur C yang sama.
2. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik tertentu.
3. Senyawa-senyawa bromo, iodo, dan polikloro lebih berat daripada air.

Sifat Kimia:
4. Memiliki sifat Non-polar
5. Dapat direaksikan dengan reagen Grignard

12
Kegunaan dalam
kehidupan sehari
hari

Beberapa manfaat dari berapa senyawa alkil halida yaitu :

1. CHCl3 : digunakan sebagai obat bius (dibubuhi etanol, disimpan dalam botol
coklat, disi sampai penuh) dan sebagai pelarut lemak.
2. CCl4 (tetraklorometana): digunakan sebagai alat pemadam kebakaran (Pyrene,
yang memiliki titik didih 77oC).
3. Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : digunakan sebagai pendingin
lemari es, alat “air conditioner”, sebagai propellant (penyebar) kosmetik,
insektisida, dsb.
4. Sebagai bahan sintesis senyawa organik.

13
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai