Disusun Oleh :
Alfinda Rani Putri
XII MIPA 4
b. Jika rantai karbonnya panjang, penomoran dilakukan dengan memberi nomor serendah
mungkin pada atom karbon tempat atom halogen terikat.
c. Jika terdapat lebih dari satu gugus halogen atau gugus alkil, penomorannya dimulai dari atom
C yang paling dekat dengan cabang. Apabila jaraknya dari ujung sama, maka dipilih
berdasarkan urutan abjad.
Contoh :
Sifat-sifat Haloalkana
a. Sifat Fisis
1. Haloalakana merupakan senyawa tidak berwarna, tidak berbau, dan sukar larut dalam
air.
2. Adanya halogen yang terikat pada alkana menyebabkan terjadinya kepolaran ikatan
sehingga beberapa senyawa haloalkana bersifat polar.
3. Untuk jumlah atom karbon yang sama, haloalkana mempunyai titik didih yang lebih
tinggi daripada alkana. Untuk jenis halogen yang diikat, titik didihnya semakin tinggi
dengan urutan F, Cl, Br, dan I.
b. Sifat Kimia (Reaksi terhadap haloalkana)
1. Reaksi substitusi
Reaksi substitusi haloalkana dengan suatu basa akan menghasilkan alkohol.
R ̶ X + MOH R ̶ OH + MX
Reaksi substitusi haloalkana dengan Na-etoksida (alkanoat) akan
menghasilkan eter.
R ̶ X + R’ ̶ ONa R ̶ O ̶ R’+ NaX
2. Reaksi eliminasi
Eliminasi terhadap suatu haloalkana dilakukan dengan pereaksi basa kuat dalam
alkohol pada suhu tinggi.
̶ C ̶ C ̶ + KOH alkohol ̶ C = C ̶ + KX + H2O
⃓ ⃓
C C
Pada eliminasi gugus halogen ini, berlaku aturan Saytseff, yaitu atom hidrogen yang
tereliminasi adalah atom hidrogen yang terdapat pada atom karbon yang paling sedikit
mengikat hidrogen.
3. Reaksi haloalkana dengan KOH pada suhu kamar akan menghasilkan alkohol.
R ̶ Cl + KOH R ̶ OH+ KCl
4. Reaksih reduksi
Reaksi haloalkana dengan gas hidrogen atau hidrida akan menghasilkan alkana.
4R ̶ X LiAIH4 4R ̶ H+ LiX + AlX3
5. Sintesis Wurtz
Sintesis Wurtz merupakan reaksi pembentukan alkana dari suatu alkil halida
(haloalkana) dengan logam natrium.
2RX + 2Na R ̶ R+ 2NaX
6. Pereaksi Grignard
Pereaksi Grignard merupakan pereaksi yang khas untuk mensintesis beberapa
senyawa karbon, misalnya aldehida atau keton. Pereaksi Grignard mempunyai rumus
RMgX.
RX + MG RMgX
Reaksi ini dilakukan di dalam pelarut eter yang kering.
b. Pelarut
1) Karbon tetraklorida
digunakan sebagai pelarut nonpolar.
2) Kloroform (CHCl3)sebagai
pelarut organik.
3) 1,1,1-trikloroetana
digunakan untuk pelarut cat
dan pembersih.
d. Pestisida
DDT (diklorodifeniltrikloroetana) dan gamexen (heksaklorosikloheksana) banyak
digunakan sebagai pestisida, tetapi DDT sudah ditinggalkan karena residunya dapat bertahan
puluhan tahun sehingga mencemari lingkungan.