Anda di halaman 1dari 10

Atom H pada senyawa alkana dapat digantikan oleh atom atau gugus lain, misalnya halogen.

Senyawa alkana yang mengikat satu atau lebih atom halogen disebut senyawa haloalkana.

Rumus Umum : dimana : R = CnH2n-1 X = F, Cl, Br, I

RX
Contoh : CH3 CH2 Cl CH3 CH CH2 Br | Cl

a. Pemilihan rantai utama (rantai pokok) Rantai utama merupakan rantai terpanjang yang mengandung atom halogen. b. Penomoran atom C pada rantai utama Atom C pada rantai utama diberi nomor untuk menyatakan letak atom halogen. Penomoran dimulai dari atom C ujung yang terdekat dengan atom halogen, sehingga atom C yang mengandung halogen mendapat nomor terkecil. c. Jika jenis halogen yang mendapat nomor terkecil lebih dari satu maka penomoran berdasarkan halogen yang lebih reaktif. Kereaktifan halogen : F > Cl > Br > I. d. Jika halogen yang sama lebih dari satu maka diberi awalan: 2 dengan di, 3 dengan tri, dan 4 dengan tetra.

e. Setiap gugus (halogen maupun alkil) disusun berdasarkan abjad.

Contoh : Berilah nama senyawa berikut I F Br | 4| 3 2| 1 CH3 C CH CH CH3 | 5 CH2 | 6 CH3

2 bromo 3 floro 4 iodo 4 metil heksana

Contoh : Berilah nama senyawa berikut


I |3 4 1 2 5 CH2 CH C CH2 CH2 Cl : | | | F CH3 F 5 cloro 1,3 difluoro 3 iodo 2 metil pentana F Br | 2 | 1 FCCH | | F Cl 2 bromo 2- cloro 1,1,1 tri fluoro etana

1. Reaksi substitusi; adalah reaksi penggantian gugus atom dalam suatu molekul oleh atom atau gugus yang lain. a. Atom H dari alkana diganti dengan halogen. CH3 CH2 H + Cl2(g) etana CH3 CH2Cl + HCl(g) kloroetana

b. Gugus OH dari alhokol diganti dengan halogen.

3 CH3 CH2 OH + PBr3(l) etanol

3 CH3 CH2Br + H3PO3 bromo etana

2. Reaksi adisi; adalah reaksi antara senyawa karbon dengan gugus lain sehingga ikatan rangkap dalam senyawa karbon berubah menjadi ikatan tunggal.

a. Adisi antara alkena dengan halogen (X2)


CH3 CH = CH2 + Cl2 1-propena CH3 CH CH2 Cl Cl 1,2-dikloropropana

b. Adisi antara alkena dengan HX

CH3 CH = CH CH3 + HBr


2-butena

CH3 CH CH CH3
H Br 2-bromobutana

1. CH2Cl2 (diklorometana) cair Dikloro metana adalah cairan tak berwarna, titik didihnya 40 C, dan tidak beracun. Zat tersebut digunakan sebagai bahan pembuatan cat dan sebagai anestesi ringan. 2. CHCl3 (triklorometana/kloroform) cair Kloroform digunakan sebagai bahan pelarut pada ekstraksi industri penisilin. Dalam dunia kedokteran, zat tersebut digunakan sebagai anestesi (obat bius), tetapi sudah banyak ditinggalkan karena sedikit beracun serta mengganggu liver. Haloalkana yang lebih baik digunakan sebagai pembius adalah 2-bromo-2-kloro-1,1,1-trifluoroetana (CF3-CHClBr) 3. CHI3 (triiodometana/iodoform) padat Digunakan untuk bahan obat luar, misalnya untuk obat luka luar dan luka yang sudah abses (koreng atau bisul).

4. CCl4 (tetraklorometana/karbon tetraklorida) cair Digunakan untuk bahan pelarut lemak, sebagai pemadam api. Akan tetapi pada suhu tinggi CCl4 dapat bereaksi dengan uap air membentuk fosgen (COCl2) yang sangat beracun 5. CFC (freon) cair

Freon adalah nama dagang dari senyawa kloro fluoro karbon (CFC). a. CHCl2F dan CCl2F2 cair digunakan sebagai refrigerants atau pendingin pada AC dan kulkas serta sebagai pendorong pada aerosol. b. CCl3F cair digunakan untuk bahan penggembung (blowing agent) pada industri plastik busa. c. CCl2F CClF2 cair digunakan sebagai pelarut zat

6. C2H5Cl (kloroetana/etil klorida) cair


Digunakan sebagai anestesi lokal pada operasi ringan 7. DDT (dikloro difenil trikloro etana) Digunakan sebagai insektisida. 8. C2H4Br2 (1,2-dibromo etana) Digunakansebagai aditif pada bensin yang mengandung TEL (Tetra Ethyl Lead) (C2H5)4Pb.

Anda mungkin juga menyukai