Anda di halaman 1dari 8

Haloalkana adalah turunan alkana yang mempunyai gugus

fungsi X (X = Fluor, klor, brom, dan iodin ; golongan halogen).


Rumus umumnya adalah CnH2n+1X, makanya haloalkana tidak
mempunyai isomer gugus fungsi. Haloalkana biasanya digunakan
dalam bidang industri lho! Untuk memahami lebih lanjut tentang
haloalkana, perhatikan ulasan berikut ya!

A. Sifat-sifat haloalkana

1. Titik leleh dan didihnya tinggi


2. Bersifat polar dan larut dalam air
3. Tidak larut dalam senyawa nonpolar
4. Berwujud gas (suku rendah) dan berwujud padat (suku tinggi)
5. Bereaksi dengan basa kuat membentuk alkena
6. Selain ester, satu-satunya turunan alkana yang dapat mengalami
reaksi hidrolisis

B. Kegunaan haloalkana

1. Kloroform (CHCl3) untuk pembuatan parfum dan obat bius


(anestesi)
2. Iodoform (CHI3) untuk antiseptik
3. Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut dan bahan pemadam api
4. Freon (CCl2F2) untuk pelarut lemak, bahan freezer, dan aerosol
pada hair spray
5. Fosgen untuk gas beracun pada perang dunia
6. DDT (diklorodifeniltrikloroetana) untuk insektisida

C. Tata nama IUPAC


KEREAKTIFAN HALOGEN

Sama seperti turunan alkana yang lain, haloalkana mempunyai


peraturan-peraturan sebagai berikut.

1. Gugus X tidak masuk dalam rantai utama


2. Gugus X harus mendapatkan nomor terkecil
3. Penamaannya adalah nama halogen + panjang rantai utama
4. Jika terdapat sejenis atom halogen, maka penomoran dimulai pada
unsur paling reaktif (dari Fluor > klor > brom > iodin)
5. Jika terdapat cabang antara atom halogen dan selain halogen,
penomoran dimulai terlebih dahulu pada atom halogen, baru atom
selain halogen
6. Jika terdapat dua atau lebih atom halogen sejenis, maka
dinyatakan dengan awalan di, tri, dst
7. Jika terdapat cabang alkil, maka penamaannya disebut atom
halogen dulu, baru atom si cabang alkil tersebut
8. Penamaan haloalkana jika rantainya mengandung banyak cabang,
ditentukan dengan urutan abjad
9. Nama halogen (X) ditulis dengan akhiran -o, contoh: brom
menjadi bromo

Untuk memahaminya perhatikan contoh-contoh berikut.


CONTOH 1

CONTOH 2

CONTOH 3

CONTOH 4
CONTOH 5 (a)

CONTOH 5 (b)

CONTOH 6

D. Nama lazim (dagang)

Haloalkana mempunyai nama dagang (lazim), yang disebut


monohaloalkana. Peraturan-peraturannya:

1. Nama lazim haloalkana adalah alkil halida


2. Gugus alkil disebutkan terlebih dahulu, lalu atom halidanya (F, Cl,
Br, atau I)
3. Jika terdapat lebih dari 2 alkil dan halida, diberi awalan di, tri, dst
4. Jika terdapat cabang, berilah penomoran terkecil untuk rantai
utama terpanjang yang deka dengan atom halida
Perhatikan contoh berikut guys!

CONTOH 7

Nah, sampai di sini tata nama IUPAC dan lazim senyawa turunan
alkana Selanjutnya, akan dibahas isomer dan reaksi-reaksinya.
Untuk isomer, kejelian harus digunakan, sementara reaksi-reaksi
harus digunakan pemahaman yang detail!
A. Reaksi logam Mg

Reaksi ini menghasilkan senyawa Grignard, dengan bantuan logam


Mg (magnesium). Contoh reaksi ini adalah:

CH3CH2Br + Mg > CH3CH2MgBr

Nah, CH3CH2MgBr adalah senyawa Grignard hasil reaksi


haloalkana dengan logam Mg

B. Reaksi hidrolisis

Nah, karena reaksi hidrolisis selalu dikatikan dengan air (H2O),


maka senyawa haloalkana tersebut bereaksi dengan air
menghasilkan alkohol primer dan suatu asam. Berikut salah satu
reaksinya

CH3CH2CH2Br + H2O > CH3CH2CH2OH + HBr

C. Reaksi substitusi atom halogen oleh gugus OH

Reaksi ini cukup menggantikan posisi gugus halogen (X) pada


haloalkana dengan gugus alkohol (OH). Hasilnya berupa alkohol
primer dan garam.
REAKSI SUBSTITUSI
HALOALKANA

D. Reaksi eliminasi HX

Reaksi eliminasi HX dapat terjadi, dengan syarat harus dipanaskan


bersama suatu aloksida. Aloksida itu apa? Aloksida adalah suatu
basa Bronsted-Lowry yang sifatnya sangat kuat. Biasanya aloksida
mengandung unsur-unsur pada golongan IA (kecuali H) dan IIA.
Coba deh perhatkan reaksi eliminasi HX di bawah ini:

REAKSI ELIMINASI HX

Kaidah Zaytzeff = kaidah yang menyatakan bahwa atom hidrogen


akan dilepas dari atom karbon yang mengikat atom hidrogen paling
sedikit. Jadi, akan menghasilkan ikatan tak jenuh rangkap 2 (=).
Pokoknya, atom hidrogen yang miskin makin miskin.
Contohnya gimana dengan kaidah tersebut? Coba deh perhatikan
gambar reaksi eliminiasi HX di atas, tepatnya kotak warna cokelat.
Kotak tsb menunjukkan bahwa atom C di sanalah yang paling
sedikit mengikat H yaitu sebanyak 2. Lho, kenapa bukan CH saja?
Salah dong! Karena CH juga berikatan dengan Cl, tidak termasuk
kaidah Zaytzeff
Lalu, kotak oranye sama-sama bereaksi, tinggallah satu atom H
pada kotak warna cokelat. Nah, CH yang berikatan dengan C
tinggal CH saja dan kotak warna cokelat tinggal CH saja. Karena
sama-sama CH, maka berikatn rangkap dua menjadi alkena.

CONTOH SOAL:

1. Perhatikan persamaan reaksi pembuatan senyawa haloalkana


berikut!

Nama senyawa Z yang dihasilkan pada reaksi di atas adalah


A. 2-kloropentana
B. 3-kloropentana
C. 2,3,dikloropentana
D. 2,2-dikloropentana
E. 3,3-dikloropentana
> Pembahasan:

Anda mungkin juga menyukai