Anda di halaman 1dari 6

PEMBAHASAN

2.1 LAMPUNG
Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera, Indonesia. Di
sebelah utara berbatasan dengan Bengkulu dan Sumatera Selatan.
Provinsi Lampung dengan ibukota Bandar Lampung yang merupakan gabungan dari kota
kembar Tanjungkarang dan Telukbetung memiliki wilayah yang relatif luas, dan menyimpan
potensi kelautan. Pelabuhan utamanya bernama Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bakauheni
serta pelabuhan nelayan seperti Pasar Ikan (Telukbetung), Tarahan, dan Kalianda di Teluk
Lampung.
Sedangkan di Teluk Semaka adalah Kota Agung (Kabupaten Tanggamus), dan di Laut Jawa
terdapat pula pelabuhan nelayan seperti Labuhan Maringgai dan Ketapang. Di samping itu,
Kota Menggala juga dapat dikunjungi kapal-kapal nelayan dengan menyusuri sungai Way
Tulang Bawang, adapun di Samudra Indonesia terdapat Pelabuhan Krui.

Lapangan terbang utamanya adalah "Radin Inten II", yaitu nama baru dari "Branti", 28 Km
dari Ibukota melalui jalan negara menuju Kotabumi, dan Lapangan terbang AURI terdapat di
Menggala yang bernama Astra Ksetra. Secara Geografis Provinsi Lampung terletak pada
kedudukan : Timur - Barat berada antara : 103 40' - 105 50' Bujur Timur Utara - Selatan
berada antara : 6 45' - 3 45' Lintang Selatan

2.1 SUKU LAMPUNG


Etnis Lampung yang biasa disebut (Ulun Lampung, Orang Lampung) secara
tradisional geografis adalah suku yang menempati seluruh provinsi Lampung dan sebagian
provinsi Sumatera Selatan bagian selatan dan tengah yang menempati daerah Martapura,
Muaradua di Komering Ulu, Kayu Agung, Tanjung Raja di Komering Ilir, Merpas di sebelah
selatan Bengkulu serta Cikoneng di pantai barat Banten.
Pengantin dari suku Lampung. Kedua Mempelai merupakan Pengantin dari Suku Lampung
Marga Sungkai Bungamayang. Siger adalah Mahkota Wanita Pengantin Suku Lampung yang
sangat umum digunakan.

2.2 ASAL USUL


Asal-usul ulun Lampung (orang Lampung) erat kaitannya dengan istilah Lampung
sendiri. Pada abad ke VII orang di negeri Cina sudah membicarakan suatu wilayah didaerah
Selatan (Namphang) dimana terdapat kerajaan yang disebut Tolang Pohwang, To berarti
orang dan Lang Pohwang adalah Lampung. nama Tolang, Pohwang berarti orang
Lampung atau utusan dari Lampung yang datang dari negeri Cina sampai abad ke
7.Terdapat bukti kuat bahwa Lampung merupakan bagian dari Kerajaan Sriwijaya yang
berpusat di Jambi dan menguasai sebagian wilayah Asia Tenggara termasuk Lampung dan
berjaya hingga abad ke-11.
Dalam kronik Tai-ping-huan-yu-chi dari abad kelima Masehi, disebutkan nama-nama negeri
di kawasan Nan-hai (Laut Selatan), antara lain dua buah negeri yang disebutkan berurutan:
To-lang dan Po-hwang. Negeri To-lang hanya disebut satu kali, tetapi negeri Po-hwang
cukup banyak disebut, sebab negeri ini mengirimkan utusan ke negeri Cina tahun 442, 449,
451, 459, 464 dan 466. Prof. Gabriel Ferrand, pada tulisannya dalam majalah ilmiah Journal
Asiatique, Paris, 1918, hal. 477, berpendapat bahwa kedua nama itu mungkin hanya satu
nama: To-lang-po-hwang, lalu negeri itu dilokasikan Ferrand di daerah Tulangbawang,
Lampung.
Prof. Purbatjaraka, dalam bukunya Riwajat Indonesia I,Jajasan Pembangunan, Djakarta,
1952, hal. 25, menyetujui kemungkinan adanya kerajaan Tulangbawang, meskipun
diingatkannya bahwa anggapan itu semata-mata karena menyatukan dua toponimi dalam
kronik Cina.

2.3 ADAT ISTIADAT


Masyarakat adat Lampung Saibatin.
Masyarakat Adat Lampung Saibatin mendiami wilayah adat: Labuhan Maringgai, Pugung,
Jabung, Way Jepara, Kalianda, Raja Basa, Teluk Betung, Padang Cermin, Cukuh Balak, Way
Lima, Talang Padang, Kota Agung, Semaka, Suoh, Sekincau, Batu Brak, Belalau, Liwa,
Pesisir Krui, Ranau, Martapura, Muara Dua, Kayu Agung, empat kota ini ada di Provinsi
Sumatera Selatan, Cikoneng di Pantai Banten dan bahkan Merpas di Selatan Bengkulu.
Masyarakat Adat Saibatin seringkali juga dinamakan Lampung Pesisir karena sebagian besar
berdomisili di sepanjang pantai timur, selatan dan barat lampung, masing masing terdiri dari:

Paksi Pak Sekala Brak (Lampung Barat)


Bandar Enom Semaka (Tanggamus)
Bandar Lima Way Lima (Pesawaran)
Melinting Tiyuh Pitu (Lampung Timur)
Marga Lima Way Handak (Lampung Selatan)
Pitu Kepuhyangan Komering (Provinsi Sumatera Selatan)
Telu Marga Ranau (Provinsi Sumatera Selatan)
Enom Belas Marga Krui (Pesisir Barat)
Cikoneng Pak Pekon (Provinsi Banten)
Masyarakat adat Lampung Pepadun[sunting | sunting sumber]
Masyarakat beradat Pepadun/Pedalaman terdiri dari:
Abung Siwo Mego (Unyai, Unyi, Subing, Uban, Anak Tuha, Kunang, Beliyuk, Selagai,
Nyerupa). Masyarakat Abung mendiami tujuh wilayah adat: Kotabumi, Seputih Timur,
Sukadana, Labuhan Maringgai, Jabung, Gunung Sugih, dan Terbanggi.
Mego Pak Tulangbawang (Puyang Umpu, Puyang Bulan, Puyang Aji, Puyang Tegamoan).
Masyarakat Tulangbawang mendiami empat wilayah adat: Menggala, Mesuji, Panaragan, dan
Wiralaga.
Pubian Telu Suku (Minak Patih Tuha atau Suku Manyarakat, Minak Demang Lanca atau
Suku Tambapupus, Minak Handak Hulu atau Suku Bukujadi). Masyarakat Pubian mendiami
delapan wilayah adat: Tanjungkarang, Balau, Bukujadi, Tegineneng, Seputih Barat, Padang
Ratu, Gedungtataan, dan Pugung.
WayKanan Buway Lima (Pemuka, Bahuga, Semenguk, Baradatu, Barasakti, yaitu lima
keturunan Raja Tijang Jungur). Masyarakat Way Kanan mendiami wilayah adat: Negeri
Besar, Pakuan Ratu, Blambangan Umpu, Baradatu, Bahuga, dan Kasui.
Sungkay Bunga Mayang (Semenguk, Harrayap, Liwa, Selembasi, Indor Gajah, Perja,
Debintang)Masyarakat Sungkay Bunga Mayang menempati wilayah adat: Sungkay, Bunga
Mayang, Ketapang dan Negara Ratu.

2.4 FALSAFAT HIDUP ULUN LAMPUNG


Falsafah Hidup Ulun Lampung termaktub dalam kitab Kuntara Raja Niti, yaitu:
Piil-Pusanggiri (malu melakukan pekerjaan hina menurut agama serta memiliki harga diri)
Juluk-Adok (mempunyai kepribadian sesuai dengan gelar adat yang disandangnya)
Nemui-Nyimah (saling mengunjungi untuk bersilaturahmi serta ramah menerima tamu)
Nengah-Nyampur (aktif dalam pergaulan bermasyarakat dan tidak individualistis)
Sakai-Sambaian (gotong-royong dan saling membantu dengan anggota masyarakat lainnya)
Sifat-sifat di atas dilambangkan dengan lima kembang penghias sigor pada lambang
Provinsi Lampung.
Sifat-sifat orang Lampung tersebut juga diungkapkan dalam adi-adi (pantun):
Tandani ulun Lampung, wat piil-pusanggiri
Mulia heno sehitung, wat liom ghega dighi
Juluk-adok gham pegung, nemui-nyimah muaghi
Nengah-nyampugh mak ngungkung, sakai-Sambaian gawi.

PARIWISATA LAMPUNG
Tempat pariwisata di Provinsi Lampung terdiri dari pantai hingga objek wisata alam
di Lampung yang mempesona sangat cocok untuk menghabiskan liburan kita. sepuluh
tempat pariwisata yang mempesona dan wajib dikunjungi yaitu :

1. Pantai Pasir Putih


Terletak sekitar 20 KM dari kota Bandar Lampung, Pantai Pasir Putih adalah salah
satu tempat wisata di Lampung yang paling favorit karena dekat dengan ibukota,
hanya membutuhkan waktu perjalanan sekitar 20 menit saja untuk dapat menikmati
pantai yang menyegarkan mata ini. Sesuai dengan namanya, pantai ini mempunyai
pasir yang bewarna putih, dilengkapi dengan pepohonan yang melambai tertiup angin
dan lautan yang bewarna biru. Tempat wisata ini juga merupakan tempat wisata akhir
pekan favorit warga Bandar Lampung sehingga jangan kaget bila berkunjung pada
akhir pekan dan mendapati keramaian.

2. Teluk Kilauan

Kiluan adalah salah satu tempat wisata di Lampung yang paling terkenal karena
pengalaman unik yang ditawarkannya. Pengalaman seperti apa yang dapat anda
nikmati di Teluk Kiluan? Seperti di Pantai Lovina, Bali, Teluk Kiluan menawarkan
pengalaman melihat lumba-lumba langsung di habitatnya. Sensasi melihat lumba-
lumba di lautan sangatlah berbeda dengan pada saat Anda melihat lumba-lumba yang
telah dijinakan. Waktu terbaik untuk melihat lumba-lumba di Teluk Kiluan adalah
pada bulan April hingga September di mana sedang musim kemarau. Saran saya,
sebelum berangkat bertanyalah dahulu pada pengelola homestay mengenai cuaca dan
keberadaan lumba-lumba, karena kemunculan lumba-lumba secara alami di Teluk
Kiluan sangat dipengaruhi oleh cuaca.

3. Taman Nasional Way Kambas


Taman Nasional Way Kambas merupakan salah satu taman nasional yang berumur
paling tua di Indonesia. Taman Nasional Way Kambas adalah taman nasional yang
berfokus pada pelatihan dan pelindungan gajah, sehingga hal yang wajib dilhat di
Taman Nasional Way Kambas adalah gajahnya. Selain gajah, Taman Nasional Way
Kambas juga melindungi beberapa hewan yang hampir punah seperti harimau
Sumatera dan badak Sumatera. Taman Nasional Way Kambas berlokasi sekitar 2 jam
perjalanan dari kota Bandar Lampung. Untuk dapat masuk ke kawasan ini, Anda
harus memperoleh ijin yang dapat diperoleh di gerbang masuk Taman Nasional Way
Kambas. Di sini Anda dapat melihat berbagai pertunjukan gajah, misalnya sepak bola
gajah, menaiki gajah, dan lain-lain.

4. Pulau Kubur

Pulau Kubur mungkin terdengar seram bagi sebagian orang, namun sebenarnya Pulau
Kubur adalah surganya para pecinta kegiatan memancing. Menurut cerita warga
setempat, pulai ini dinamai Pulau Kubur karena dulunya pulau ini digunakan untuk
acara penaburan abu jenazah. Berlokasi di Teluk Lampung, pulau ini dapat dicapai
dengan menggunakan perahu dalam waktu kurang lebih 20 menit. Pulau Kubur relatif
sepi pada hari-hari biasa, namun pada hari libur dapat terlihat cukup banyak
wisatawan yang datang untuk memancing. Ikan di sekitar Pulau Kubur sangat banyak
dan beragam karena ada banyak karang besar yang merupakan habitat ikan di sekitar
Pulau Kubur.

5. Menara siger

Menara Siger adalah bangunan indah bewarna kuning yang saat ini sudah menjadi
ikon Lampung. Berdiri cantik di atas sebuah bukit, Menara Siger adalah titik nol jalan
lintas Sumatera yang sudah menjadi salah satu tempat transit dan tempat wisata di
Lampung. Untuk dapat memasuki kawasan Menara Siger, Anda harus membayar tiket
masuk dan biaya parkir yang tidak mahal. Menara Siger adalah bangunan kebanggan
masyarakat provinsi Lampung karena mempunyai arsitektur tradisional khas
Lampung.

6. Air Terjun Putri Malu

Terletak di wilayah Way Kanan, Air Terjun Putri Malu adalah salah satu tempat
wisata di Lampung yang mungkin jarang Anda dengar namanya. Nama unik Air
Terjun Putri Malu berasal dari bentuk air terjun yang bengkok sehingga terkesan
seperti malu-malu. Air Terjun Putri Malu mempunyai ketinggian kurang lebih 80
meter, dilengkapi dengan lingkungan yang asri dan sejuk. Air Terjun Putri Malu
banyak dikunjungi oleh para pecinta alam yang kemudian berfoto-foto dan berenang di
danau yang ada di bawah Air Terjun Putri Malu. Selain itu, di lokasi ini Anda juga
dapat menikmati wisata panjat tebing, berkemah, dan trekking.

7. Gunung Krakatau

Gunung Krakatau tentu semua orang sudah pernah mendengarnya. Terletak di Selat
Sunda, Gunung Krakatau adalah tempat wisata di Lampung yang menawarkan tidak
hanya wisata pegunungan, melainkan juga wisata bahari. Gunung Krakatau dahulu
kala pernah meletus pada tahun 1883, sekarang telah menjadi tempat wisata yang
terkenal. Saat ini Gunung Krakatau sudah menjadi daerah konservasi alam, oleh
karena itu, untuk memasuki area Gunung Krakatau, Anda harus memiliki ijin terlebih
dahulu. Ijin ini dapat diperoleh dari balai konservasi Lampung.

8. Taman Wisata Lembah Hijau

Taman Wisata Lembah Hijau mulai dibuka pada tahun 2006. Mempunyai lahan seluas
kurang lebih 30 hektar, Taman Wisata Lembah Hijau adalah tempat wisata di
Lampung yang mempunyai konsep cagar alam, budaya, dan adat. Dari 30 hektar
tersebut, 80%nya adalah areal alami dan sisanya adalah bangunan. Mempunyai taman
rekreasi, water boom, dan kebun binatang mini, Taman Wisata Lembah Hijau adalah
tempat wisata yang cukup lengkap untuk wisata keluarga. Harga tiket masuk Taman
Wisata Lembah Hijau adalah 10,000 Rupiah, untuk dapat masuk ke areal water boom,
Anda harus membayar tambahan harga tiket sebesar 35,000 Rupiah per orang. Water
boom sendiri adalah wahana paling favorit di Taman Wisata Lembah Hijau.

9. Pantai Tanjung Setia

Pantai Tanjung Setia adalah alternatif bagus untuk para pecinta selancar yang sudah bosan
berselancar di Pantai Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Terletak di sisi barat Lampung, Pantai
Tanjung Setia mempunyai salah satu ombak terbaik di dunia, menurut para peselancar yang
telah mencoba tantangan selancar di Pantai Tanjung Setia. Lokasinya memang cukup jauh,
sektiar 270 KM dari Bandar Lampung, dan membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk
mencapainya, namun tidak perlu kuatir, pecinta selancar tidak akan kecewa! Mengingat
lokasinya yang lumayan jauh dan terpencil, Pantai Tanjung Setia mempunyai kondisi yang
baik dan tidak rusak oleh kegiatan manusia, bagaikan mutiara yang bersembunyi dengan
sempurna.

10. Taman Purbakala Pugung Raharjo

Terletak di Desa Pugung Raharjo, Taman Purbakala Pugung Raharjo adalah kompleks
peninggalan kebudayaan masa lalu. Berlokasi sekitar 52 KM dari kota Bandar
Lampung, Taman Purbakala Pugung Raharjo mempunyai koleksi peninggalan
purbakala berupa kuburan batu, meja batu, altar batu, batu mayat, dan lain-lain.
Wisata sejarah ini memang kurang begitu diminati oleh anak muda jaman sekarang,
namun tidak ada salahnya mencoba jenis wisata ini supaya tidak bosan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seiring berjalan nya waktu, budaya Lampung mengalami perubahan, di karenakan
teknologi yang semakin berkembang. Kalangan rakyat biasa dapat tampil menjadi
pemimpin dan memegang kekuasaan. Orang Lampung juga sangat menghormati dan
mematuhi hukum adat yang berlaku sebagai cerminan tingkah laku di jaman modern
saat ini. Ini semua di karenakan budaya yang dapat terus bekembang dari zaman ke ke
zaman, masyarakat dapat menjalankan dan mengembangkan budaya yang mereka
anggap baik di lingkungan mereka masing-masing

Anda mungkin juga menyukai