Anda di halaman 1dari 1

Tata Nama

A. Tata Nama IUPAC


Langkah pertama adalah penentuan rantai induk, jika ada beberapa rantai karbon,
maka yang terpanjang dan mengandung atom halogen adalah rantai induknya.
Setelah rantai induknya ditemukan berikutnya diberi nomor dari ujung rantai
sedemikian rupa hingga posisi atom halogen mendapat nomor terkecil. Untuk rantai
yang mengandung beberapa atom halogen, maka prioritas penomorannya urut mulai
F, Cl, Br dan I.
Contoh:
1) CH3 CH2 Cl
Rantai induknya mengandung 2 atom C (ingat etana), kemudian terdapat atom
halogen yaitu Cl (kloro). Jika diberi nomor, maka C yang yang terdapat atom Cl
menjadi nomor satu dan sebelah kirinya menjadi nomor 2. Sehingga nama untuk
senyawa di atas adalah 1 - kloroetana.
2) CH2 CH2
| |
Cl Cl

Rantai induknya terdapat 2 atom C (ingat etana), terdapat dua buah Cl (dikloro)
masing-masing berurutan di nomor 1 dan 2, sehingga nama yang tepat adalah 1, 2 -
dikloroetana.

B. Nama lazim
Nama lazim monohaloalkana adalah alkilhalida, sebagai contoh CH3 CH2 Cl
nama lazimnya adalah etilklorida dan CH3 CHBr CH3 namanya isopropil
klorida.
Pembuatan
Haloalkana dapat dibuat dengan reaksi substitusi dan reaksi adisi.
A. Reaksi Substitusi: reaksi penggantian satu atom ataupun gugus atom dalam suatu
molekul oleh sebuah atom lain.
Contoh:
CH3 CH3 + Cl2 CH3 CH2 Cl

Pada reaksi di atas, atom hidrogen digantikan oleh atom klor.


B. Reaksi Adisi: reaksi pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Contoh:
CH2 = CH2 + Cl2 CH2Cl CH2Cl

Read more: http://kimiastudycenter.com/kamus-reaksi/92-tata-nama-haloalkana-dan-


pembuatan#ixzz4V1kcDvOl

Anda mungkin juga menyukai