TOPIK 2
AlkilHalida
1,1,1--Trikloro-2,2-bis(4-klorofenil)etana
Atau diklorodifeniltrikloroetana (DDT)
tiroksina
Contoh lain dari senyawa organohalogen yang digunakan dalam bidang kefarmasian
adalah halotana atau fluothan adalah suatu anestetik inhalasi yang berupa cairan bening
tidak berwarna, mudah menguap dan berbau harum.
90
Kimia Organik
Cl Br
F F
F
1,,1,1-trifluoro-2-bromo-2-kloroetana
atau halotan
Suatu contoh senyawa organohalogen lain yang telah disintesis dari alam adalah
Senyawa epibatidin, yaitu senyawa yang diisolasi dari kulit katak Ekuador dan mempunyai
efek 200 kali lebih kuat daripada morfin untuk memblokir rasa sakit pada hewan
hewan.
epibatidin
A. TATA NAMA
Berdasarkan posisi terikatnya halogen pada atom karbonnya, alkil halida dibedakan
menjadi alkil halida primer, sekunder, dan tersier. Alkil halida primer apabila atom halogen
terikat pada karbon primer, begitu juga dengan alkil halida sekunder dimana halogen terikat
pada karbon sekunder dan untuk tersier atom halogen terikat apda karbon tersier.
I Br
CH3CH2CH2F H3C C CH2CH3 H3C C CH3
H
CH3
fluoropropana
2-iodobutana
2
t-butil bromidaa
atau
2-bromo-2-metilproopana
alkil halida primer allkil halida sekunder alkil halida tersierr
Dalam sistem
stem IUPAC penamaan untuk alkil halida adalah gugus halogen disebutkan
terlebih dahulu baru diikuti dengan nama
nama alkananya. Sedangkan dalam si sistem trivial,
penyebutan nama diawali dengan nama alkilnya kemudian diikuti dengan nama halidanya.
91
Kimia Organik
Cl
CH3CH2I Cl C Cl
Cl
nama IUPAC : iodoetana nama IUPAC :tetraklorometana
nama trivial : etil iodida nama trivial : karbon tetraklorida
Berdasarkan gugus yang mengikat atom halogen, senyawa alkil halida dibedakan atas
tiga macam yaitu alkil halida, aril halida dan halida vinilik. Alkil halida dilambangkan dengan
RX adalah senyawa dimana atom halogen terikat pada rantai alkil terbuka, contohnya
iodoetana, fluoropropana, dan lain-lain. Aril halida dilambangkan dengan ArX adalah apabila
atom halogen terikat pada sebuah karbon dari suatu cincin aromatik, contohnya :
CH3
Cl Cl
klorobenzena Cl
2,4-diklorometil-benzena
Halida vinilik merupakan senyawa organik dimana atom halogen terikat pada karbon
berikatan rangkap, contohnya : CH2= CHCl kloroetena atau nama trivialnya vinil klorida.
Senyawa alkil dihalida yaitu senyawa alkana dengan substituen dua halogen. Pada
senyawa dihalida dibedakan menjadi dua yaitu geminal dan visinal. Geminal dihalida adalah
dua atom halogen berikatan dengan atom karbon yang sama. Visinal dihalida adalahdua
atom halogen berikatan dengan atom karbon yang bersebelahan.
Br H H H
H C C H H C C H
Br H Br Br
geminal dihalida visinal dihalida
Sifat fisik dari alkil halida dipengaruh oleh jumlah atom karbon dan atom halogennya.
Peningkatan bobot molekul senyawa alkil halida akan menaikkan titik didih dan titik
leburnya. Titik didihnya lebih tinggi dibandingkan alkana padanannya karena bobot
molekulnya lebih tinggi. Titik didihnya bertambah tinggi dengan bertambahnya berat atom
halogen, contohnya F titik didihnya paling rendah dan I titik didihnya paling tinggi.
Atom halogen yang sama apabila terikat oleh rantai alkil yang berbeda maka bobot
jenisnya akan berbeda. Makin panjang rantai alkilnya maka bobot jenisnya akan semakin
92
Kimia Organik
kecil. Kerapatan (densitas) dari alkil halida cair lebih tinggi dibandingkan senyawa organik
lain, misalnya air. Sebagai contohnya kloroform CHCl3 akan tenggelam dalam air karena
densitasnya lebih besar dibandingkan air.
Alkil halida tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dan tidak larut dalam air. Alkil
halida akan larut dalam alkohol, eter, dan pelarut organik lainnya.
1. Reaksi substitusi
Alkil halida mempunyai muatan positif parsial pada atom karbon ujungnya. Atom
karbon ujung ini mudah diserang oleh suatu anion yang memiliki pasangan elektron
menyendiri pada kulit terluarnya. Adanya karbon dengan muatan positif parsial ini
menyebabkan alkil halida mengalami reaksi subsititusi. Dalam reaksi substitusi alkil halida,
halida disebut gugus pergi (leaving group). Gugus pergi adalah gugus yang akan digantikan
oleh spesi (anion) lain. Ion halida merupakan basa lemah sehingga ion halida berupakan
gugus pergi yang baik. Suatu Basa kuat, misalnya OH- bukan gugus pergi yang baik. Urutan
reaktifitas ion halida dalam reaksi substitusi adalah sebagai berikut :
RF RCl RBr RI
Naiknya reaktifitas
Dalam reaksi substitusi alkil halida, ion iodida adalah halida yang paling mudah
digantikan, baru ion bromida dan kemudian klorida. Sedangkan F bukan gugus pergi yang
baik karena F merupakan basa yang lebih kuat daripada ion halida lain, dan karena ikatan C-F
lebih kuat daripada ikatan C-X lain.
Reaksi substitusi yang terjadi pada alkil halida melibatkan suatu nukleofil. Spesies yang
menyerang suatu alkil halida dalam suatu reaksi substitusi disebut nukleofil (penyuka
nukleus). Dalam persamaan reaksi di atas OH- dan CH3O- adalah nukleofil. Umumnya
nukleofil adalah spesi yang akan tertarik ke pusat positif, jadi sebuah nukleofil adalah suatu
basa lewis. Kebanyakan nukleofil adalah anion; namun beberapa molekul polar yang netral
seperti H2O, CH3OH dan CH3NH2 dapat juga bertindak sebagai nukleofil. Substitusi oleh
nukleofilik disebut substitusi nukleofil (SN) atau pergantian nukleofil. Lawan nukleofil ialah
elektrofil (pencinta elektron). Elektrofil adalah spesi apa saja yang akan tertarik ke suatu
pusat negatif.
93
Kimia Organik
2. Reaksi Eliminasi
Reaksi eliminasi dapat terjadi apabila alkil halidad diolah dengan suatu basa kuat.
Reaksi eliminasi ini akan menghasilkan suatu alkena. Reaksi eliminasi alkil halida disebut juga
dengan reaksi dehidrohalogenasi karena keluarnya unsure dan X dari dalam alkil halida.
Br H Br-
+ OH- CH3CH2CH CH2 + H2O +
CH3CH2CH CH2
Senyawa alkil halida yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
bahan pelarut contohnya kloroform (CHCl3). Kloroform merupakan bahan yang berbau khas,
selain sebagai pelarut kloroform digunakan juga sebagai bahan anestetik. Bahan anestetik
lain dari golongan alkil halida adalah halotan.
Alkil halida juga dikenal sebagai bahan pendingin ruangan, nama dagangnya sebagai
freon yaitu CF2Cl2 CFCl3. Ada juga alkil halida yang berpolimerisasi yaitu politetrafluoroetena
(-CF2=CF2-) dikenal dengan PTFE merupakan bahan yang digunakan sebagai pelapis alat
masak yaitu teflon.
LATIHAN
94
Kimia Organik
B. iodometana : merupakan senyawa metil halida, halogen yang terikat pada metil
CH3I
C. 2-bromo-5-metilheksana : rantai induknya heksana, dengan substituen bromo
pada karbon 2 dan metil pada karbon 5
Br CH3
CH3CHCH2CHCH3
2.
H3C CH CH3
Cl : merupakan senyawa alkil halida sekunder karena Cl terikat pada C
sekunder
H3C CH2 F : merupakan alkil halida primer karena F terikat pada C primer
95
Kimia Organik
4. reaksi eliminasi pada alkil halida terjadi dalam basa kuat, unsur H dan halogen keluar
dari senyawa alkil halida.
Cl
H3C C CH2 + H2O + Cl-
H3C C CH3 + OH-
CH3 CH3
RINGKASAN
96
Kimia Organik
TES 2
1. Berikut ini adalah senyawa alkil halida, yang merupakan senyawa halida
sekunderadalah :
A. 1-iodo-3-metilbutana
B. fluorometana
C. ter-butil klorida
D. bromosiklopentana
3. manakah diantara senyawa alkilhalida berikut ini yang paling tinggi titik didihnya ?
A. CH3I
B. CH3Br
C. CH3Cl
D. CH3F
4. Manakah diantara pernyataan berikut ini yang tidak sesuai untuk menyatakan sifat
fisik dari alkil halida :
A. Peningkatan bobot molekul senyawa alkilhalida akan menaikkan titik didih dan
titik leburnya
B. Titik didihnya lebih rendah dibandingkan alkana padanannya karena bobot
molekulnya lebih tinggi
C. Titik didihnya menurun dengan bertambahnya berat atom halogen
D. Makin panjang rantai alkilnya maka bobot jenisnya akan semakin besar
OH
A. 1,1-dikloro-2-sikloheksanol
B. 2,2-diklorosikloheksanol
C. 1,1,2-diklorosikloheksanol
D. 1,1-dikloro-2-sikloheksandiol
97
Kimia Organik
C. 1-metil-1-klorosikloheksana
D. Metilenasikloheksana
8. reaksi antara propil klorida dengan basa kuat dalam air akan menghasilkan
A. 1-propanol
B. 2-propanol
C. Propena
D. kloropropana
10. Senyawa alkil halida yang berbau khas, digunakan sebagai anestetik dan bersifat
mudah terbakar adalah :
A. CH3Cl
B. CH2Cl2
C. CHCl3
D. CCl4
98