Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KIMIA ORGANIK

ALDEHID DAN KETON

DISUSUN OLEH :

FIRAZH AHMADILLA MA’GA (H041191006)

FAISAL (H041191020)

SULFIKAR (H041191021)

YUSUF HAMONANGAN N. (H041191057)

ABDUL HAYAT (H041191083)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMTIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan

makalah ini tepat pada waktunya.

Terima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat

menambah wawasan dan pengetahuan tentang mata kuliah Kimia Organik. Juga kami

ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya

sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan baik dari kami

yang membuat juga para pembaca. Namun, terlepas dari itu, kami memahami bahwa

makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik

serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih

baik lagi.

Penulis,

Makassar, Maret 2020


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gugus fungsional (istilah dalam kimia organik) adalah kelompok gugus

khusus pada atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi

kimia pada molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki

reaksi kimia yang sama atau mirip. Gugus fungsi yang diketahui contohnya adalah

gugus karbonil. Gugus karbonil merupakan gugus fungsi yang terdiri dari sebuah atom

karbon yang berikatan rangkap dua dengan sebuah atom oksigen. Salah satu contoh

senyawa yang mengandung gugus karbonil dapat dilihat pada aldehid dan keton.

Aldehid merupakan suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonil

yang berikatan dengan kurangya sebuah atom hidrogen dan gugus alkil atau aril. Keton

adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil terikat pada

dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah alkil. Keton juga dapat dikatakan senyawa

organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lainnya. Keton tidak

mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil.

Aldehid dan keton adalah keluarga besar dari gugus fungsi senyawa organik

yang sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari kita. Senyawa-senyawa ini

menimbulkan bau wangi pada banyak buah-buahan dan parfum mahal.


1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu senyawa aldehid dan keton?

2. Bagaimana tata nama dari senyawa aldehid dan keton?

3. Bagaimana sifat-sifat dari senyawa aldehid dan keton?

4. Bagaimana reaksi-reaksi dari senyawa aldehid dan keton?

5. Apa kegunaan dari Aldehid dan Keton dan turunannya?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu senyawa aldehid dan keton.

2. Untuk mengetahui tata nama senyawa aldehid dan keton.

3. Untuk mengetahui sifat-sifat dari senyawa aldehid dan keton.

4. Untuk mengetahui reaksi-reaksi senyawa aldehid dan keton.

5. Untuk mengetahui kegunaan senyawa aldehid dan keton dan turunannya.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Apa itu Aldehid dan Keton?

2.2.1 Aldehid

Aldehid merupakan suatu senyawa organik yang terdiri dari gugus karbonil

yang terikat pada atom hidrogen. Senyawa aldehid mengandung satu atom hidrogen

dan gugus alkil atau aril yang terikat pada gugus karbonil. Secara umum, aldehid ditulis

dengan rumus R-CHO. Gugus karbonil adalah gugus yang menentukan sifat kimia dari

aldehid dan keton. Oleh karena itu, tidak mengherankan, jika kebanyakan sifat-sifat

dari senyawa aldehis mirip satu sama lain. Perbedaan gugus alkil yang berikatan

dengan gugus karbonil dapat menimbulkan adanya perbedaan sifat kimia di antara

senyawa aldehid tersebut.

2.2.2 Keton

Keton merupakan senyawa organik yang terdiri dari gugus karbonil yang

berikatan dengan dua gugus alkil atau dua gugus aril, atau sebuah gugus alkil dan

sebuah gugus aril. Berbeda dengan aldehid, keton tidak mengandung atom hidrogen

yang berikatan dengan gugus karbonil. Secara umum, keton ditulis dengan rumus R-

(CO)-R’. Seperti halnya aldehid, gugus karbonil pada keton sangat penting dalam

menentukan sifat kimia dari senyawa keton. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika

sifat-sifat dari senyawa keton mirip satu sama lainnya.

2.2 Tata Nama Senyawa Aldehid dan Keton

2.2.1 Aldehid

Penamaan aldehid berdasarkan aturan IUPAC adalah sebagai berikut:


1. Nama IUPAC aldehid diturunkan dari nama rantai induk alkane dengan

mengganti akhiran a dengan al.

2. Jika pada rantai karbon aldehid terdapat substituent, penomoran rantai utama

dimulai dari atom karbon karbonil.

3. Jika gugus –CHO terikat langsung pada suatu cincin maka senyawa dinamai

dengan memberikan akhiran karboksaldehid atau karbaldehid pada nama

sikloalkananya.

2.2.2 Keton

Penamaan keton berdasarkan aturan IUPAC adalah sebagai berikut:

1. Nama IUPAC diturunkan dari nama alkane rantai induknya dengan mengganti

akhiran –a dengan –on.

2. Posisi gugus karbonil ditunjukkan dengan nomor serendah mungkin dan

diletakkan sebelum nama induk.

3. Jika gugus karbonil berada di antara gugus fungsi lain yang lebih di utamakan,

maka untuk penamannya digunaka awalan okso dengan nomor yang sesuai.

4. Untuk senyawa keton siklik, penamaan disesuaikan dengan cincin siklik yang

terikat pada gugus keton.

2.3 Sifat Senyawa Aldehid dan Keton

2.3.1 Aldehid

1. Sifat Fisika

a) Aldehid mempunyai titik didih yang tinggi dari pada hidrokarbon yang berat

molekulnya hamper setara, karena gugus karbonil merupakan suatu gugus

polar.
b) Aldehid tidak dapat membentuk ikatan hidrogen yang kuat antara molekul-

molekulnya sendiri, sehingga mempunyai titik didih yang lebih rendah di

bandingkan alcohol pada berat molekul yang hampir sama.

c) Melalui gugus karbonil, aldehid dapat membentuk ikatan hidrogen dengan

molekul air. Oleh karena itu, aldehid mempunyai kelarutan yang tinggi dalam

air.

d) Senyawa aldehid dapat berinteraksi dengan molekul air dengan membentuk

ikatan hidrogen.

Tabel 1. Sifat Fisika Senyawa Aldehid

2. Sifat Kimia

a) Atom karbonnya mepunyai hibridasi sp2 sehingga ketiga atom yang terikat pada

atom C terletak pada satu bidang datar dan mempunyai besar sudut ikat adalah

120o.

b) Ikatan rangkap dua karbon-oksigen terdiri atas satu ikatan sigma dan satu ikatan

phi.

c) Panjang ikatan C=O adalah 1,24 A, lebih pendek dari pada ikatan C-O pada

alcohol dan eter (1,43 A).

d) Ikatan C=O bersifat polar.


2.3.2 Keton

1. Sifat Fisika

a) Aldehid mempunyai titik didih yang tinggi dari pada hidrokarbon yang berat

molekulnya hamper setara, karena gugus karbonil merupakan suatu gugus polar.

b) Aldehid tidak dapat membentuk ikatan hidrogen yang kuat antara molekul-

molekulnya sendiri, sehingga mempunyai titik didih yang lebih rendah di

bandingkan alkohol pada berat molekul yang hampir sama.

c) Sama halnya dengan aldehid, keton mampu membentuk ikatan hidrogen dengan

molekul air melalui gugus karbonil.

Tabel 2. Sifat Fisika Senyawa Keton

2. Sifat Kimia

a) Sulit teroksidasi dibandingkan aldehid

b) Kurang reaktif, jika dibandingkan dengan aldehid, diataranya sifat terhadap

adisi nukleofilik yang mana reaksi tersebut sangat khasdan merupakan reaksi

karakteristik terhadap gugus karbonil.

c) Senyawa keton mempunyai gugus karbonil yang diapit oleh dua buah gugus

alkil, sehingga ikatan yang terjadi pada senyawa keton berbeda dengan aldehid.
2.4 Reaksi-Reaksi Senyawa Aldehid dan Keton

2.4.1 Aldehida

1. Oksidasi

Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator

lemah. Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang

merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan

asam karboksilat. Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi

ini dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi

sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat

dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi

Tollens sehingga membebaaskan unsur perak (Ag).

Reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens dapat ditulis sebagai berikut :

Gambar 3. Reaksi oksidasi aldehid

2. Reaksi dengan Alkohol

Alkohol dapat mengadisi pada gugus karbonil aldehid dalam lingkungan asam

anhidrat dan menghasilkan senyawa asetat.

Gambar 4. Reaksi aldehid dengan alkohol

3. Reaksi Aldehid dengan Pereaksi Grignard

Ikatan ragkap 2 pada gugus karbonik senyawa aldehid teradisi menjadi ikatan

tunggal.
Gambar 5. Reaksi adisi aldehid dengan pereaksi Grignard

Hasil adisi gugus aldehid tersebut bila di tambahkan air menjadi senyawa alcohol

sekunder.

Gambar 6. Hasil adisi aldehid menghasilkan alcohol

4. Oksidasi Alkohol Primer

Salah satu reaksi pembuatan aldehid adalah oksidasi dari akohol primer.

Oksida khlorompiridin kompleks seperti piridinium klor kromat adalah oksidator yang

dapat merubah alcohol primer menjadi aldehid.

Gambar 7. Oksidasi Alkohol Primer

2.4.2 Keton

1. Reduksi keton

Hidrogenasi katalitik adalah metode yang paling umum dilakukan untuk

mereduksi keton menjadi alkohol.


Gambar 8. Reduksi keton menjadi alkohol

2. Reaksi Grignard

Reaksi adisi pereaksi Grignard terhadap gugus karbonil adalah hampir sama

dengan adisi gugus alkena. Hasil adisi tersebut bila ditambah dengan air akan menjadi

alkohol.

Gambar 9. Reaksi keton dengan pereaksi grignard menghasilkan alkohol

3. Reaksi dengan alkohol

Alkohol dapat mengadisi gugus karbonilketon dalam lingkungan asam anhidrat

dan menghasilkan senyawa asetat.

Gambar 10. Reaksi keton dengan alcohol

4. Oksidasi alkohol sekunder

Reaksi oksidasi alcohol sekunder dapat membentuk senyawa keton.


Gambar 11. Reaksi oksidasi alcohol sekunder

5. Reaksi ozonolisis

Jika ozon mengadisi alkena maka akan terbentuk zat dengan struktur siklik,

yaitu molozonida, yang segera berubah menjadi ozonida. Apabila ozonida dihidrolisis

maka akan terjadi reaksi pemaksapisahan (cleavage).

Gambar 12. Reaksi ozonolisis

2.5 Manfaat Aldehid dan Keton

2.5.1 Aldehid

 L arutan formaldehida 37% dalam air (formalin) untuk mengawetkan spesimen

biologi dalam laboratorium / museum, karena dapat membunuh germs

(desinfektan)

 Formaldehida untuk membuat plastik terms set. damar buatan serta insektisida

dan germisida

 Benzaldehid merupakan senyawa aromatik pemberi aroma buah ceri.


 Testosterone (hormon kelamin pria) dan esterogen (hormone kelamin wanita)

merupakan hirmon yang penting bagi reproduksi manusia.

 Etanal atau asetaldehida sebagai bahan untuk karet atau damar buatan. Zat

warna dan bahan organic yang penting misalnya asam asetat, aseton, etilasetat,

dan 1- butanol.

2.5.2 Keton

 Pelarut senyawa karbon, misalnya sebagai pembersih cat kuku.

 Bahan baku pembuatan zat organic lain seperti chlaroform yang digunakan

sebagai obat bius.

 Selain aseton beberapa senyawa keton banyak yang berbau harum sehingga

digunakan sebagai campuran parfum dan kosmetika lainnya.

2.6 Turunan Aldehid dan Keton

Karbohidrat adalah kelompok besar senyawa yang umumnya disebut gula, pati,

dan selulosa (yang semuanya adalah gula atau polimer gula). Umumnya gula

merupakan sumber penyimpanan energi. Dengan memecah gula turun menjadi karbon

dioksida dan air, organisme hidup dapat melepaskan energi yang terkunci di dalamnya

digunakan untuk kebutuhan energi.Satu diantara tiga makanan pokok kita adalah

karbohidrat. Karbohidrat dihasilkan oleh tumbuhan berklorofil dengan bantuan sinar

matahari. Manusia dan hewan memperoleh karbohidrat dari bagian-bagian tertentu

tumbuhan. Kita memperoleh karbohidrat dari nasi, roti, tapioka, dan sebagainya.

Karbohidrat terdiri dari karbon, hydrogen dan oksigen. Contihnya adalah glukosa

(C6H12O6), Sukrosa (C12H22O11) dan selulosa (C6H10O5). Sebagaimana tampak

dalam tiga contoh tersebut, karbohidrat mempunyai rumus umum Cn(H2O)m . rumus

molekul glukosa misalnya, dapat dinyatakan sebagai C6 (H2O)6. Karbohidrat yang


dibangun oleh polihdroksi dan gugus aldehid disebut dengan aldosa, sedangkan yang

disusun oleh polihidroksi dan gugus keton dikenal dengan ketosa.

Gambar 13. Susunan karbohidrat

Karbohidrat biasanya digolongkan menjadi monosakarida, disakarida dan

polisakarida. Penggolongan ini di dasarkan pada reaksi hidrolisisnya. Monosakarida

adalah karbohidrat paling sederhana, tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat lebih

sederhana.

1. Monosakarida

Monosakarida atau gula sederhana hana terdiri atas satu unit

polihidroksialdehida atau keton atau hanya terdiri atas satu molekul sakarida.

Kerangka monosakarida adalah rantai karbon berikatan tunggal yang tidak

bercabang. Satu diantara atom karbon berikatan ganda terhadap suatu atom

oksigen membentuk gugus karbonil, masing-masing atom karbon

lainnyaberikatan dengan gugus hidroksil.

Macam-macam monosakarida

a. Aldosa: monosakarida yang mengandung gugus aldehid, Contoh:

Gliseraldehid

b. Ketosa: monosakarida yang mengandung gugus keton. Contoh:

Dihidroksiaseton
beberapa contoh monosakarida:

1. Glukosa

Glukosa merupakan suatu aldoheksosa, disebut juga dekstrosa karena memutar

bidang polarisasi ke kanan. Glukosa merupakan gula pereduksi karena dapat

dioksidasi oleh zat pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens.

α-D-glukosa β-D-glukosa D-glukosa

2. Galaktosa

Galaktosa merupakan suatu aldokhesosa. Seperti halnya glukosa, galaktosa juga

merupakan gula pereduksi.

α-D-galaktosa β-D-galaktosa D-galaktosa

3. Fruktosa

Fruktosa adalah heksulosa, disebut juga levulosa karena memutar bidang

polarisasi ke kiri. Terbentuk dari hidrolisis suatu disakarida sukrosa. Sama

seperti halnya glukosa, fruktosa adalah suatu gula pereduksi.


2. Disakarida

Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua satuan monosakarida.

Monosakarida dihubungkan dengan ikatan glikosidik antara C-anomerik dari

satu unit monosakarida dengan gugus –OH dari unit monosakarida yang lain.

Beberapa jenis disakarida diantaranya adalah:

1. Maltosa

Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis

parsial tepung (amilum)

2. Sukrosa

Tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1,2-α. Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan α-D-

glukosa dan β-D-fruktosa. Campuran gula ini menghasilkan gula inversi, lebih

manisdaripada sukrosa.
3.Laktosa

Laktosa tersusun dari molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang

dihubungkan oleh ikatan 1,4’- β. Hidrolisis dari laktosa dengan bantuan enzim

galaktase yang dihasilkan dari pencernaan, akan menghasilkan jumlah ekivalen

yang sama dari α-D-glukosa dan β-D-galaktosa.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Aldehid dan keton adalah keluarga besar dari senyawa organik yang sering

ditemui dalam kehidupan sehari- hari kita. Aldehida adalah senyawa organik yang

karbon-karbonilnya (karbon yang terikat pada oksigen) selalu berikatan dengan paling

sedikit satu hidrogen. OHCH. Keton adalah senyawa organi yang karbon – karbonilnya

dihubungkan dengan dua karbon lain.


DAFTAR PUSTAKA

Fessenden dan Fessenden, 1982, Kimia Organik Jilid 2, Jakarta: Erlangga.

Hadanu, R., 2019. Kimia Organik. Makassar: Leisyah.

http://staff.uny.ac.id/sites.
SESI DISKUSI

Pertanyaan: (Muhammad Asyraf Husein H041191090)

Jelaskan alasan teoritis, Mengapa keton tidak seperti aldehid yang dapat dioksidasi

lebih lanjut menjadi asam karbosilat ? Apa yg menyebabkan keton sukar dioksidasi?

Dan sesuai dengan referensi yang saya baca aldehida lebih reaktif terhadap adisi

nukleofilik daripada keton, jelaskan mengapa hal itu terjadi ?

Jawaban: (Abdul Hayat H041191083)

aldehid bisa di oksidasi karena pada atom C yang berikatan dengan oksigen, berikatan

juga dengan 1 atom H. atom ini yang akan di serang oleh agen" pereaksi, maka akan

dihasilkan COOH. sedangkan pada keton tidak, karena karbonilnya berada pada inti

dari rantai karbon. 2 elektron valensi di gunakan untuk berikatan dengan atom O,

elektron valensi yang lain di gunakan untuk berikatan dengan atom C yang lain,

sehingga tidak ada tempat bagi atom H untuk menempati tempat tersebut. itu lah alasan

mengapa keton susah di oksidasi dibandingkan dengan aldehis

Pertanyaan: (Nurul Faradhilah H041191044 Kelompok 2)

Selain dilihat dari rumus/strukturnya yang mirip, apa saja perbedaan aldehid dan keton?

Dan apakah kedua senyawa ini memiliki kesamaan?

Jawaban: (Sulfikar H041191021)

Perbedaannya yaitu aldehid berasal dari alkohol primer yang teroksidasi, sedangkan

keton berasal dari alkohol sekunder yang teroksidasi. Pada umumnya aldehid berbau

merangsang/busuk sedangkan keton berbau harum. Aldehid memiliki sebuah atom

hidrogen yang terikat pada gugus karbonilnya sedangkan keton tidak memiliki atom

hidrogen sehingga tidak mudah di oksidasi


Persamaan antara aldehid dan keton adalah senyawa-senyawa yang sama-sama

mengandung salah satu dari gugus penting di dalam kimia organik, yaitu gugus

karbonil C=O, maka keduanya mempunyai sifat kimia dan fisika yang sama, dan

keduanya merupakan senyawa polar dan dapat membentuk gaya tarik menarik

elektrostatik yang relatif kuat antara molekulnya

Pertanyaan: (Ni Kade Fionika Cintya H041191053 Kelompok 4)

Mengapa aldehid lebih reaktif dari keton??

Jawaban: (Firazh Ahmadilla Ma'ga H041191006)

Senyawa aldehida lebih reaktif dari senyawa keton dalam reaksi adisi nukleofilik

dikarenakan:

- Hambatan sterik aldehida lebih kecil dibandingkan keton (atom hidrogen lebih kecil

dari gugus organik lainnya).

- Karbon karbonil dalam aldehida umumnya memiliki muatan parsial positif

dibandingkan gugus alkil dengan sifat pendonor-elektronnya. Aldehida hanya memiliki

satu gugus penyumbang-elektron sedangkan keton memiliki dua gugus.

Pembahasan:

Aldehida biasanya lebih reaktif dalam reaksi adisi nukleofilik daripada keton karena

faktor berupa efek sterik (steric effect) dan induksi (electronic effect).

1.) Secara sterik

Di dalam senyawa aldehida, atom hidrogen yang relatif kecil terikat pada salah satu sisi

gugus karbonil, sementara sebuah gugus R yang besar terikat di sisi lainnya.

Namun, di dalam senyawa keton, gugus-gugus R terikat pada kedua sisi gugus

karbonil. Sehingga, halangan steriknya (steric hindrance) senyawa aldehida lebih

sedikit dibanding senyawa keton yang gugus karbonilnya crowded atau penuh.
2.) Secara elektronik

Aldehida hanya memiliki satu gugus R yang dapat menyediakan elektron kepada atom

karbon dalam gugus karbonil yang bermuatan parsial postitif (δ+), sedangkan keton

mempunyai dua buah gugus penyuplai-elektron yang terikat di atom karbon gugus

karbonil. Semakin banyak elektron yang diberikan pada atom karbon gugus karbonil,

maka semakin rendah muatan parsial positif pada atom ini dan perannya sebagai inti

(nukleus) juga akan melemah. Gugus R dalam keton seperti gugus alkil yang dapat

meningkatkan kerapatan elektron (electron density) atom karbon karena memiliki efek

induktif sebagai penyumbang elektron, membuat atom karbon dalam gugus karbonil

menjadi kurang elektrofilik. Oleh sebab itu, nukleofil gagal untuk menyerang (attack)

gugus karbonilnya keton. Dan dengan demikian, aldehida lebih reaktif daripada keton.

Pertanyaan: (Azmul Fauzy Nur H041191064)

bagaimana reaksi reaksi turunan aldehid dan keton?

Jawaban:

Reaksi yang terjadi pada karbohidrat salah satunya adalah hidrolisis yang mengubah

polisakarida menjadi mono sakarida.

Anda mungkin juga menyukai