Fungsi Kelompok 3
Percobaan III
Anggota
Andyka Raihan
Yessica Sirait Khairunnisa Inda Rousulli
Rahmanda
03031282025045 03031282025055 03031282025069
Penangas
Hasil
air
• 600 selama 15 menit.
Hasil
Pembahasan dan Kesimpulan Uji
LucasUji Lucas dilakukan untuk membedakan alkohol primer,
sekunder, dan tersier dengan pereaksi Lucas campuran dari
ZnCl2 dan HCl pekat. ZnCl2 berfungsi sebagai katalis untuk
memercepat reaksi antara senyawa yang memiliki gugus
alkohol dengan HCl. Pada alkohol tersier terbentuk R3CCl
yang menghasilkan kekeruhan dalam waktu singkat,
sedangkan pada alkohol sekunder terbentuk R2CHCl yang
membutuhkan waktu relatif lebih lama (±5 menit) untuk
membentuk kekeruhan.
Pada uji Lucas kita bisa membadakan antara alcohol
primer, sekunder, dan tersier.
Uji Besi (III) Klorida
10 tetes
5 tetes
klorofom
10 tetes sampel
Ditambahkan
Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
Ditambahkan
Hasil
Pembahasan dan Kesimpulan Uji Besi (III)
Klorida
Uji ini dilakukan untuk mendeteksi adanya gugus fenol dengan hasil
reaksi warna ungu. Pereaksi yang digunakan adalah FeCl3.
Jika hasil percobaan tidak didapatkan warna ungu pada sampel, Hal
ini bisa dikarenakan pereaksi telah rusak atau adanya kontaminan pada
kontrol positif sehingga tidak bisa didapatkan hasil yang sesungguhnya. Bila
diasumsikan pereaksi tidak rusak dan pada kontrol positif didominasi
kesalahan praktikan, maka sampel tidak mengandung fenol.
Identifikasi tersebut sekaligus menguatkan dugaan bahwa pada uji
Lucas tidak ditemukan gugus alkohol. Maka dari dua uji Lucas dan FeCl3
dapat diidentifikasi bahwa kedua sampel tidak memiliki gugus alkohol
maupun fenol sehingga sesuai dengan kenyataan struktur sesungguhnya
pada sulfanilamid dan air.
Pada Uji Besi (III) klorida, kita bisa mengidentifikasi gugus fenol
dengan hasil reaksi berwarna ungu.
Uji Keasaman
5 tetes sampel
Hasil
Pembahasan dan Kesimpulan
Uji Keasaman
Uji ini digunakan untuk alkohol dan fenol. Pada uji keasaman,
diperoleh Ph alcohol lebih tinggi disbanding Ph fenol. Hal ini sesuai
dengan teori yang mengatakan bahwa fenol lebih asam dibandingkan
dengan alkohol.
Fenol berubah warna jadi ungu kehitaman.
02
Aldehid dan Keton
Uji Tollens
5 tetes sampel
Penagas air
• 5 menit
Hasil
Pembahasan dan Kesimpulan Uji Tollens
Uji tollens dengan cara direaksikan dengan pereaksi tollens dan
ditandai dengan terbentuknya kristal kaca/ warna perak. Pereaksi Tollens
sering disebut sebagai perak amoniakal, merupakan campuran dari AgNO3
dan amonia berlebihan. Gugus aktif pada pereaksi Tollens adalah Ag2O
yang bila tereduksi akan menghasilkan endapan perak.
Aldehid adalah larutan yang mudah sekali dioksidasi dengan menggunaknan
Uji Tollens dibanding Keton. Sifat inilah yang dimanfaatkan untuk dapat
membedakan Aldehid dengan Keton. Apabila suatu sampel direaksikan
dengan pereaksi tollens kemudian dipanaskan dan muncul endapan cermin
perak pada dinding tabung reaksi maka dapat dikatakan bahwa sampel
itu merupakan salah satu dari senyawa aldehid.
Benzaldehid dan formaldehid setelah di panaskan muncul endapan
perak yang berarti benzaldehid dan formaldehid merupakan senyawa
aldehid.
Uji Legal Rothera
5 tetes sampel
• Masing-masing dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
• Diberi label pada setiap tabung.
• Setiap tabung ditambahkan 2 tetes na-nitro-
prusida 4% dan 1 tetes .
Hasil
• Keton.
Merah ungu
Pembahasan dan Kesimpulan
Uji Legal Rothera
Pada Percobaan Uji Legal Rothera, pada benzofenon tidak
terbentuk warna yang tidak disebabkan kesalahan praktikum di dalam
praktikum yang tidak mencairkan benzofenon terlebih dahulu
sehingga benzofenon tersebut masih berbentuk padatan.
Pada benzaldehid dan formaldehid menghasilkan
menghasilkan warna kuning yang berarti mengandung aldehid.
Pada suatu aseton dihasilkan warna ungu yang berarti
mengadung gugus keton.
03
Asam Karboksilat,
Amina dan Amida
Uji Bikarbonat
1ml sampel
Hasil
• Terbentuk gelembung
udara
• 2 tetes.
larutan
Hasil
Hasil
• Kertas lakmus yang berubah warna
menjadi biru dan tercium bau ammonia
artinya terdapat gugus amida
Pembahasan dan Kesimpulan
Uji Pelepasan
Identifikasi amida dengan menguji kelarutannya di dalam air,
menunjukkan bahwa senyawa amida tidak larut sedangkan senyawa
urea larut, walaupun sedikit mengendap.
Identifikasi amida dengan hidrolisis dengan alkalli
menunjukkan bahwa asetamida merupakan suatu senyawa basa yang
dapat mendonorkan pasangan elektron dari atom nitrogennya.
Sedangkan pada urea yang direaksikan dengan NaOH ini dipanaskan
memiliki bau sifat tajam dan bau amis.
Terima Kasih