Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KATION

GOLONGAN I & II

Dhea Fitri Jenery (170204015)


Friti Aulia (170204003)
Plasidus Vipar Zones Laia (170204026)

Dosen Pengampu :
Hasmalina Nasution, M.Si
ANALISIS KATION GOLONGAN I
(Ag+, Pb+, Hg22+)

perak Raksa

timbal
ANALISIS KATION GOLONGAN I
(Ag+, Pb+, Hg22+)
Disebut sebagai golongan asam klorida, atau golongan klorida, atau golongan
perak

Larutan HCl digunakan sebagai senyawa pengendap

Hanya golongan I yang tidak larut dalam keaadaan asam

Senyawa bismut (Bi+3) dan antimon (Sb+3) merupakan penganggu pada


analisis golongan I

Jika menggunakan terlalu banyak asam akan mengakibatkan endapann terlarut


kembali terutama klorida perak dan klorida perak
Skema analisis
Ag+, Pb+, Hg22+
pemisahan
kation golongan
6 M HCl dingin (prosedur 1)
I

HgCl2, PbCl2, AgCl Larutan yang dapat dibuang atau digunakan


Semuanya warna putih untuk analisis kation Golongan II

3% H2O2 didihkan (prosedur 2)

Hg(l) + HgNH2Cl(s) Pb2+

6 M NH3 berlebih (prosedur 4) Dibagi 2 (prosedur 3)

Hg(l) hitam, 3M H2SO4 0,1M K2CrO4


Ag(NH3)2+ + Cl-
HgNH2Cl(s)
putih PbSO4 PbCrO4

Pertandanya adanya Hg22+ Pertandanya adanya Pb2+


AgCl putih

Pertandanya adanya Ag+


ANALISIS KATION GOLONGAN II
(Hg2+, Cu2+, Sb3+ /SbO+, Sn2+, Sn4+)

RAKSA (II) TIMAH (II) TIMAH (IV)


TEMBAGA

ANTIMON (III)
ANALISIS KATION GOLONGAN II
(Hg2+, Cu2+, SbO+, Sn2+, Sn4+)

Disebut sebagai kation golongan hidrogen sulfida


(H2S)

Kadmium, arsen, dan bismut merupakan kation


golongan II yang tidak diikutan dalam analisis
pemisahan kation karena berbahaya

Kation-kation golongan II ini adalah kation senyawa


sulfida yang memiliki hasil kali kelarutan sangat
kecil sehingga menggunakan senyawa hidrogen
dulfida konsentrasi rendah dan tidak lebih
Senyawa kation sulfida yang paling mudah larut dalam
golongan II adalah timah (VI)

Senyawa ZnS termasuk kation yang paling sukar larut


diantara kation golongan II

Senyawa sulfida dari timbal dan tembaga akan melarut


apabila konsentrasi sulfida dikurangi dengan cara
melakukan reaksi oksidasi senyawa sulfida menjadi
senyawa belerang dengan menggunakan asam nitrit
Hg2+, Pb2+, Cu2+, SbO+, Sn2+, Sn4+
mk
Prosedur 1

HgS, PbS, CuS, Sb2S3, SnS2 Larutan analisis golongan


Prosedur 2 III

HgS, CuS, Pb2+ [SbS2]-, [SnS3]2-, Sx2-


Prosedur 3 Prosedur 10

HgS, S Pb2+, Cu2+ Sb2S3, SnS2, S


Prosedur 4 Prosedur 6 Prosedur 10*

S (buang) PbSO4(putih) Cu2+


Prosedur 6* Prosedur 8 S(s) [SbCl4]-, [SnCl6]2-

Residu PbSO4 Residu [Cu(NH3)4]2+


Prosedur 11 Prosedur 12
Prosedur 7 Prosedur 9
[HgClO4]2- Sb2OS2 Hg2Cl2
[Pb(OH)4]2-
Cu2[Fe(CN)6] [Cu(NC5H5)2(CNS)2]
Hg(l) Hg2Cl2 + Hg(l)
PbCrO4
Pertanda adanya Hg2+ Kuning pertanda adanya Pb2+ Pertanda adanya Cu2+
Prosedur Keterangan
1 6M HCl, 3% H2O2, didihkan, 6M NH3, disesuaikan ke asaman
dengan penambahan HCl, CH3C(S)NH2 dan panaskan
2 12M NH3, CH3C(S)NH2
3 12M HNO3
4 16M HNO3, 12M HCl
5 Dibagi 2 yaitu CU pada Hg(l) dan 0,1M SnCl2 pada Hg2Cl2 + Hg(l)
6 3M H2SO4, uapkan dan dinginkan sedangkan pada prosedur 6* 3M
H2SO4
7 6M NaOH, setelah menjadi [Pb(OH)4]2- ditambah 6M CH3COOH
0,1M K2CrO4
8 6M NH3
9 6M CH3COOH-, dibagi 2 K4[Fe(CN) 6] pada Cu2[Fe(CN)6]
dan C5H5N 0,1M NH4CNS pada [Cu(NC5H5)2(CNS)2]
10 6M CH3COOH sedangkan pada prosedur 10* 12M HCl dan
panaskan
11 Na2S2O3
12 Al dalam HgCl2

Anda mungkin juga menyukai