Anda di halaman 1dari 50

Ikatan Kimia

Ikatan Kimia : Gaya tarik yang menyebabkan atom-atom yang


terikat satu sama lain dalam suatu kombinasi
untuk membentuk senyawa yang lebih kompleks.

2 Klasifikasi Ikatan Kimia :

1. Ikatan ion :
Ikatan yang terjadi antara ion positif dan
ion negatif dalam satu senyawa ionik.
2. Ikatan Kovalen :
Ikatan yang terjadi antar atom dalam molekul
yang melibatkan pemakaian elektron
bersama.

1
Mengapa logam membentuk kation
dan Non logam membentuk anion

Logam : - Cenderung untuk menghasilkan ion positif


- Pada posisi sebelah kiri dalam sistem periodik
mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron
yang kecil
- Relatif diperlukan energi yang kecil untuk
melepaskan elektron valensinya untuk
menghasilkan ion positif (kation).

3
Non logam : - Cenderung untuk menghasilkan ion negatif
- Pada posisi sebelah kanan dalam sistem
periodik mempunyaii energi ionisasi dan
afinitas elektron yang besar.
- Sulit untuk melepaskan elektron valensinya,
tetapi menghasilkan energi bila unsur tersebut
menangkap elektron / terjadi peningkatan
elektron untuk menghasilkan ion negatif
(anion).

4
Perubahan dalam konfigurasi elektron
apabila terbentuk ion , memenuhi aturan logam :

Na = 1s 2 2s 2 2p 6 3s 1
Na+ = 1s 2 2s 2 2p 6
Na+ mempunyai konfigurasi elektron
yang sama dengan gas mulia Ne
1 x EI = 496 kj/mol
2 x EI = 4563 kj/mol ? Na 2+ tidak stabil/energi tinggi.

5
20Ca = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Ca2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Ca2+ konfigurasi e- sama dengan gas mulia Ar
1 x EI = 590 kj / mol
2 x EI = 1140 kj / mol
3 x EI = 4940 kj / mol → Ca3+ tidak stabil/energi tinggi.

Non logam :
2 2 6 2 5
17Cl : 1s 2s 2p 3s 3p
Cl¯ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Cl¯ dan O2¯ mempunyai konfigurasi e¯
yang sama dengan gas mulia

6
Kekecualian aturan oktet
Aturan oktet : - Kation logam gol IA dan IIA
- Anion Non logam
Tetapi pada logam transisi dan post – transisi tidak berlaku dengan baik.
Ex : Sn : [ Kr ] 4d10 5s2 5p2 Fe : [ Ar ] 3d6 4s2
Sn2+ : [ Kr ] 4d10 5s2 Fe2+ : [ Ar ] 3d6
Sn4+ : [ Kr ] 4d10 Fe3+ : [ Ar ] 3d5

7
“Bookkeeping” elektron : simbol lewis
- G. N. Lewis (1875 – 1946), Amerika
Simbol Lewis unsur-unsur group / gol A periode 2 :
Gol IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA O
Simbol Li Be B C N O F Ne
Ket : Jumlah elektron valensi
Simbol Lewis dapat juga digunakan untuk menjelaskan
pembentukan ion, meskipun banyak digunakan untuk
ikatan kovalen

Na + CL Na+ CI
2+
CL Ca CI Ca + 2 CI 8
Penggunaan Bersama elektron :
pembentukan ikatan kovalen
Ikatan yang terjadi kombinasi atom-atom netral
untuk membentuk molekul disebut ikatan kovalen.
Ex : - H O : air
2
- C H O : gula
12 22 11
Perubahan energi dalam pembentukan ikatan kovalen

- Kombinasi atom-atom non logam


pembentukan ikatan antara 2 atom Hidrogen

Pasangan elektron
H  +H   H  H
Ikatan pasangan elektron / Ikatan kovalen 9
Ikatan kovalen dan aturan oktet

Aturan oktet Aturan oktet : bila atom-atom membentuk ikatan


kovalen, maka cenderung untuk membagi elektron-
elektron untuk mencapai 8 elektron pada kulit
tertuanya (elektron valensi), kecuali atom H.

Ex. :

10
- Ikatan kovalen dari pemakaian dua
pasang elektron antara 2 atom disebut
ikatan rangkap dua
Ex. :
O C O O C = C=

- Ikatan kovalen dari pemakaian 3


pasang elektron antara 2 atom
disebut ikatan rangkap tiga
Ex. :

11
Elektronegatifitas dan polaritas ikatan
a. Ikatan kovalen non polar
b. Ikatan kovalen polar
Polaritas : - perbedaan keelektronegatifan
Elektronegatifitas unsur-unsur

Variasi dalam karakter ion dalam ikatan


dengan perbedaan keelektronegatifan. 12
Penulisan struktur Lewis
- Struktur Lewis yang tidak mematuhi aturan oktet :

Cl F
Cl Cl F F
C
l B
eCl
P S
l
Cl C F F
F

Cl
Cl B Cl
13
- Penataan atom-atom yang terikat :
Ex : CO2 OCO
O
ClO4 O Cl O
O
O
HNO3 HONO

-
Latihan : SO2, NO3 , HClO3, dan H3PO4

14
Perhitungan elektron valensi

untuk penulisan suatu ion, tambahkan 1


elektron valensi untuk setiap muatan
negatif, atau kurangi satu elektron valensi
untuk setiap muatan positip.

Ex : SO3 S (gol VIA) mempunyai 6e- 1x6 =6


O (gol VIA) mempunyai 6e- 3 x 6 = 18
+
Total 24e-

15
ClO4- Cl (gol VIIA) mempunyai 7e- 1x7 =7
O (gol VIA) mempunyai 6e - 4 x 6 = 24
Tambahkan 1e - untuk muatan 1 - +1
+
total 32e -

NH4+ N (gol VA) mempunyai 5e - 1x5 =5


H (gol IA) mempunyai 1e- 4x1 =4
Kurangi 1e- untuk muatan 1+ -1
+
total 8e-
latihan : - SO 2, PO 43-, NO +  hitung semua elektron valensi ?
- Tuliskan struktur Lewis dari HClO 3, SO3, CO, SF4, OF2, NH4+, SO2,
NO3-, ClF 3 dan HClO4.
16
Resonansi : bila struktur Lewis tunggal gagal

- -

- Hibrida resonansi
- Struktur resonansi atau struktur penyumbang

17
Pengaruh resonansi terhadap stabilitas molekul dan ion

- Resonansi dapat menyebabkan molekul dan atau ion lebih stabil


daripada tanpa resonansi.

- Ikatannya lebih kuat.

Ex : Kalor pembentukan standar C6H6 = +230 KJ / mol


( molekul hipotesis )
Kalor pembentukan standar Benzen = -84 KJ/ mol
146 KJ / mol
ini berarti Benzen lebih stabil dengan selisih 146 KJ / mol, penurunan
energi molekul disebut energi resonansi.

18
Ikatan kovalen koordinasi : atom dan basa Lewis

Ikatan kovalen koordinasi : ikatan


yang terjadi apabila kedua elektron
pada suatu ikatan berasal dari salah
satu atom (donor pasangan elektron).

H H +
+
H NO+ H H NH
H H
19
Definisi Asam dan Basa Lewis
1. Asam adalah spesies ionik atau molekul
yang dapat menerima (aseptor) sepasang elektron
dalam pembentuk ikatan kovalen koordinat
2. Basa adalah spesies ionik atau molekul
yang dapat memberi (donor) sepasang elektron
dalam pembentuk ikatan kovalen koordinat
3. Netralisi adalah pembentuk ikatan kovalen
koordinat antara donor (basa) dan aseptor (asam)

Contoh reaksi Asam - Basa Lewis

H CI H CI
HN + B CI H N B CI
H CI H CI
Basa
Asam 20
Struktur Molekul
Bentuk molekul
Molekul Linier = sudut ikatan 180

Molekul Segitiga planar = sudut ikatan 120

Gambar :
Molekul tetrahedral = sudut ikatan 109,5 Langkah-langkah
Menggambar molekul
tetrahedral

= 4 muka

1
Molekul Trigonal bipiramidal : 2 trigonal piramid
Model ikatan : - ikatan ekuatorial : 120
- ikatan aksial : 180
- diantara ekuatorial dengan aksial 90 

Molekul Oktahedral : 2 square pyramid

2
Prediksi Bentuk Molekul : Teori ”VSEPR”
Teori “VSEPR” (Valance Shell Elektron Pari Requlsion) :
Pasangan e- kulit valensi atom pusat akan saling tolak-
menolak sampai tercapai tolakan yang paling minimal.
ex : - BeCl2
Gambar : Two pairs

Three pairs

Four pairs

Five pairs

Six pairs
Latihan :
CCl4, SbCl5
3
Ex : BeCl2
Be
Cl Be Cl

o
Cl o
Cl
180 < 180
(benar) (salah)

Be Linier

BCl3
Cl
120o
B
Segitiga Planar
B
Cl Cl
Latihan : CCl4, SbCl5 4
Bentuk molekul bila beberapa pasangan e-
tidak dipakai untuk ikatan

Cl Sn Cl
Pasangan e- yang tidak dipakai akan memberikan tolakan
yang sama seperti pasangan e- yang tidak dipakai untuk ikatan

Gambar :

Bentuk non linier


Sn Sn
Atau bentuk V

Cl Cl 5
Molekul dengan 4 pasangan e- dalam kulit Valensi
Gambar :

H N H

H O H

6
Molekul dengan 5 pasangan e- dalam kulit Valensi

Gambar :

7
Molekul dengan 6 pasangan e- dalam kulit Valensi

Gambar :

Latihan :
ClO2-, XeF2, XeOF4

8
Bentuk molekul dan ion dengan ikatan rangkap dua atau tiga

Sama seperti ikatan tunggal


Gambar :
O C O

N N
O O

O
O

Non Linier Segitiga Planar

Latihan : HCN, SO32-, XeO4, OF2, CO32-


9
Bentuk Molekul dan Polaritas Molekul
Momen di pol molekul

• Kekuatan interaksi tergantung pada jumlah muatan dalam


molekul dan jarak antara muatan
• Di tentukan secara eksperimen
• Struktur molekul dapat menentukan polaritas molekul 10
Dipol ikatan

( Non Polar )
11
Molekul Polar

12
Molekul Polar

Latihan : PCL3, SO3, HCN, SF6, SO2

13
Mekanika Gelombang dan
Ikatan Kovalen : Teori Ikatan Valensi

• Bagaimana atom-atom berpatungan elektron


antara kulit-kulit valensi
 mekanika kuantum untuk mempelajari bagaimana
orbital-orbital atom berinteraksi satu sama lain

• Teori modern ikatan berdasarkan fungsi-fungsi


mekanika gelombang

• Teori ikatan modern : 1. Teori ikatan valensi


2. Teori orbital molekul

14
Postulat dasar teori ikatan valensi
Suatu ikatan antara 2 atom dibentuk bila sepasang elektron
dengan spin yang berpasangan di bagi oleh 2 orbital atom
yang saling “overlapping”, satu orbital dari setiap atom
bergabung dalam ikatan

Gambar pembentukan molekul H2


menurut teori ikatan kovalen

15
Gambar pembentukan molekul HF
menurut teori ikatan kovalen

Gambar
pembentukan molekul H2S
menurut teori ikatan kovalen

16
Gambar pembentukan molekul F2
menurut teori ikatan kovalen

Latihan : HCl

17
Orbital Hibrid
Be H2 :
Diagram orbital pada kulit valensi berilium :

Be
2s 2 p
Untuk berikatan dengan 2 atom H maka Be harus
menyediakan 2 orbital pada kulit valensi yang masing-
masing orbital mengandung 1e-
Be
2s 2p

Hibridasi sp s p Orbital 2p yang unhibrid


18
Gambar pembentukan orbital hibrid sp

19
Gambar : karbon tetrahedral dari model CH4

Gambar :
Ikatan pada molekul
etana (C2H6)

20
Hibridasi bila atom pusat mempunyai lebih dari oktet
Gambar : orientasi hibrid yang melibatkan orbital Atom d (a)
orbital hibrid sp3 d (b) sp3 d2 orbital hibrid

Latihan : Jelaskan orbital hibrid dari SF6, AsCl5 21


Penggunaan teori VSEPR untuk memprediksi Hibridasi

CH4  tetrahedral  hibridasi sp3


SF6  oktahedral  hibridasi sp3 d2
Latihan : SiH4, PCl5

Hibridasi dalam molekul yang mempunyai


pasangan elektron bebas
CH4 adalah molekul tetrahedral  hibridasi sp3 orbital karbon
Sudut ikatan H - C - H = 109,5
Sudut ikatan H – X – H
NH3, sudut ikatan H - N - H = 107 mendekati sudut untuk molekul
H2O, sudut ikatan H - O - H = 104,5 yang atom pusat mempunyai
hibrid sp3
22
Ikatan Rangkap Dua dan Tiga
“Overlap” orbital-orbital s, p, atau orbital hibrid disebut
Ikatan Sigma atau Ikatan 

Gambar :
Ikatan Sigma

a) overlap dari orbital s


b) overlap dari orbital p dari ujung ke ujung
c) overlap dari orbital hibrid
23
Ikatan yang terjadi overlap dari orbital p dari ujung
ke ujung secara aksial yang menghasilkan densitas e-
yang dibagi diantara 2 daerah yang berlawanan pada
2 inti yang bergabung disebut ikatan pi (ikatan )

H H
C C Hibridisasi sp2

H H

24
Gambar : pembentukan ikatan 

25
Teori Orbital Molekul

Memandang bahwa suatu molekul mirip dengan atom dalam


Satu respek yang penting  level energi tergantung kepada
Variasi orbital yang dipopulasikan oleh e-.

Atom  orbital atom


Molekul  orbital molekul

 Orbital molekul yang dibentuk =  orbital atom-atom yang


Berkombinasi

Molekul terdiri dari susunan inti atom tertentu, dan di sekitar


Inti tersebut tersebar satu set orbital molekul.

26
Mengapa beberapa molekul ada dan yang lain tidak ?
Teori orbital molekul dapat digunakan untuk menghitung
Keberadaan molekul tertentu

Gambar :
Diagram level energi orbital molekul H2

27
Gambar : diagram level energi orbital molekul He2

Pada molekul He2   e- ikatan =  e- anti ikatan


 tidak stabil

Jika kehilangan 1e- anti ikatan He2  He2+ maka masih ada
Elektron ikatan netro  ion tersebut bisa ada walaupun tidak
Stabil dan tidak dapat diisolasi.
28
Orde ikatan

Orde ikatan 
 e -
ikatan -  e -

2
2-0
Molekul H 2 : orde ikatan  1
2
2-2
Molekul He 2 : orde ikatan  0
2
 2 -1
Ion He 2 : orde ikatan   0,5
2

Ikatan molekul diatonik periode 2


• Kulit terluar unsur periode 2 mengandung subkulit 2s dan 2p
• Bila atom-atom pada periode 2 berikatan, maka subkulit orbital
atom-atom berinteraksi kuat untuk menghasilkan orbital-orbital
molekul 29
Konfigurasi e- orbital molekul diperoleh dengan aturan
yang sama seperti pengisian orbital atom dalam atom

1. Pengisian e- dimulai dari orbital energi terendah

2. Dalam setiap orbital, diisi maksimal 2e- dengan


spin berlawanan

3. Penyebaran e- dengan spin tidak berpasangan di atas


orbital yang mempunyai energi yang sama

30
 Teori orbital molekul memprediksikan molekul Be2 dan Ne2
tidak ada lain orde ikatan = 0
 Orde ikatan meningkat dari B  C  N dan
berkurang dari N  O  F
 Teori orbital molekul dapat menjelaskan struktur e- molekul O2
- Dari eksperimen O2 : paramagnetik ( terikat lemah dengan
magnet )
- Mempunyai 2e- yang tidak berpasangan
- panjang ikatan O2 ikatan ikatan O - O

dengan teori e- valensi hal tersebut telah dapat dijelaskan


ex : struktur lewis :
( tidak diterima berdasarkan eksperimen
O O karena semua elektron berpasangan)

O O ( tidak diterima berdasarkan eksperimen


karena ikatan tunggal O – O ) 31

Anda mungkin juga menyukai