Anda di halaman 1dari 64

ALKANA DAN DERIVATNYA

Kelompok 13 :
Annisa Oktaviani (1300802)
Devi Lestari (1300295)
Santi Dwi Permata Sari (1300590)

Peta
Konsep

Alkana
Memiliki

Senyawa
Turunan
Berdasarkan

Gugus Fungsi
Yaitu

Haloalkana

amina

Asam
Karboksilat

Aldehid

Alkohol
Eter

Keton

ester

Senyawa tersebut memiliki

Tata Nama

Sifat

Kegunaan

Pembuatan

Gugus Fungsi
Gugus

Fungsi yaitu merupakan bagian aktif sehingga


ketika senyawa karbon tersebut bereaksi, yang
mengalami perubahan adalah bagian gugus fungsinnya,
bagian yang lain tetap. (Unggul,Sudarmono.2013)
Gugus fungsi yaitu kereaktifan dari suatu senyawa.
(Chang,Raymond.2004)
Gugus fungsi yaitu atom atau kelompok atom yang paling
menentukan sifat suatu senyawa.(Purba,Michael.2007)
Functional Group is An atom or group of atoms, acting as
a unit, that hasreplaced a hydrogen atom in a
hydrocarbon molecule and whose presence imparts
characteristic properties to this molecule.(Dictionary of
Chemistry)
Gugus fungsi yaitu kedudukan kereaktifan kimia dalam
molekul. (Fessenden dan Fessenden.1982)

Isomer
Isomer

adalah senyawa kimia


yang memiliki rumus molekul
yang sama - yang berarti bahwa
mereka terdiri dari jumlah yang
sama dari jenis atom yang sama tetapi memiliki struktur atau
pengaturan yang berbeda dalam
ruang.

Pengelompokkan Senyawa Karbon


Berdasarkan Gugus Fungsi
No

Rumus
Gugus
Fungsi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

-OH
-O-CHO
-CO-COOH
-COO-X
-NH2

Rumus
Senyawa
R-OH
R-O-R
R-CHO
R-CO-R
R-COOH
R-COOR
R-X
R-NH2

Nama Senyawa

Alkanol / Alkohol
Alkoksi Alkana / Eter
Alkanal / Aldehid
Alkanon / Keton
Asam alkanoat / Asam karboksilat
Alkil Alkanoat / Ester
Alkil Halida / Haloalkana
Amina

Haloalkana
Senyawa haloalkana disebut juga
alkil halida merupakan senyawa
turunan alkana yang salah satu atau
beberapa atom hidrogennya
digantikan dengan atom halogen.
Alkana
Haloalkana
Contoh
CH4
Metana

CH3Cl
klorometana atau metil klorida

C2H6
Etana

C2H5Cl
kloroetana atau etil klorida

Tata Nama Haloalkana


Menurut IUPAC, penamaan senyawa haloalkana
didahului dengan awalan halo- diikuti dengan
nama alkana yang mengikat. Jumlah halogen
disebutkan dengan awalan mono-, di-, tri-, tetra-,
dan seterusnya. Cara penamaan yang trivial
disebut dengan alkilhalida, dengan menyebut
jumlah halida dengan mono-, di-, tri-, tetra-, dan
seterusnya. Awalan mono kadang-kadang tidak
disebutkan.
Rumus
Nama IUPAC
Nama Trivial
molekul
CH3Cl

klorometana

Metil klorida

CH2Cl2

diklorometana

Metil diklorida

CHCl3

triklorometana

Metil triklorida

Sifat-sifat Haloalkana

fisis
Sifat

Haloalkana merupakan senyawa tidak berwarna,


tidak berbau, dan sukar larut dalam air.
Beberapa senyawa haloalkana bersifat polar.
Untuk jumlah atom karbon yang sama, haloalkana
mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada
alkana. Untuk jenis halogen yang diikat, titik didihnya
semakin tinggi dengan urutan F, Cl, Br dan I.
Tabel
titik Xdidih
beberapa senyawa
haloalkana
(X = I
Rumus
=H X=F
X = Cl
X = Br
Molekul

alkan
a

Fluoroalk
ana

kloroalka Bromoalka Iodoalka


na
na
na

CH3X

-161,7 -78,4

-24,2

3,6

42,4

CH3CH2X

-88,8

37,7

12,3

38,4

72,3

CH3(CH2)2
X

-42,1

-2,5

46,6

71,0

102,5

CH3(CH2)3
X

-0,5

32,5

78,4

101,6

130,5

Sifat Kimia
Reaksi eliminasi

Eliminasi terhadap suatu haloalkana dilakukan


dengan pereaksi basa kuat dalam alkohol. Pada
eleminasi gugus halogen ini, berlaku aturan Saytseff,
yaitu atom hidrogen yang tereleminasi adalah atom
hidrogen yang terdapat pada atom karbon yang paling
sedikit mengikat hidrogen. Contoh :
I
Cl

Pereaksi Grignard

Pereaksi grignard merupakan pereaksi yang khas


untuk mensintesis beberapa senyawa karbon,
misalnya aldehida atau keton. Pereaksi grignard
mempunyai rumus umum RMgX

Pembuatan Haloalkana
Adisi asam halida (HX) terhadap alkena atau alkuna (adisi

Markovnikov). Adisi markovnikov menyatakan bahwa pada


reaksi adisi atom H akan bergabung pada atom C yang
memiliki ikatan rangkap dan memiliki atom H terbanyak.
Contoh :

Substitusi gugus OH pada alkohol dengan fosfor


pentahalida (PX5). Contoh :

Kegunaan Haloalkana

Tata Nama Amina

Tata Nama Amina


Penataan nama secara sistematis
(IUPAC), amina primer diturunkan
dari alkana dengan menambahkan
kata amina.
Propanaamina
Trivial alkyl dengan menambahkan
kata amina.

Sifat Fisis Amina

Sifat Kimia Amina


Amina primer dengan HNO2
menghasilkan alkohol disertai
pembebasan gas N2 menurut persamaan
reaksi:
CH3-CH-NH2 + HNO2 CH3-CH-OH +N2
+H2O

CH2CH3

Pembuatan Amina

Kegunaan Amina
Amina banyak digunakan sebagai
bahan pewarna.
contoh : metil orange,direct brown,
sunset
yellow,ponceau.
Bermanfaat sebagai bahan pembuat
obat-obatan.

Tata Nama Alkohol


Rumus Struktur : R OH

3,4-dimetil-2-pentanol
3,4-dimetil-pentil-2-alkohol

IUPAC
Trivial

Jenis-jenis Alkohol
Alkohol primer adalah
suatu alkohol dengan
gugus hidroksil (OH)
terikat pada atom karbon
primer

Alkohol sekunder adalah


alkohol dengan gugus
hidroksil (OH) terikat pada
atom karbon sekunder.

Jenis-jenis Alkohol
Alkohol tersier adalah
alkohol dengan gugus
hidroksil (OH) terikat
pada atom karbon
tersier

Sifat Fisis Alkohol

Sifat Kimia Alkohol

Reaksi alkohol dengan PCl5 akan


menghasilkan alkil klorida.
R OH + PCl5
R - Cl + POCl3
+ HCl
Alkohol bereaksi dengan asam
karboksilat membentuk ester dengan
bantuan asam sulfat pekat.

Sifat Kimia Alkohol


Reaksi dehidrasi yang terjadi adalah
dehidrasi unimolekuler. Menurut
aturan Zaitsev, alkena yang
dihasilkan adalah
2-butena.
H SO
2

CH3CH2CHCH3 CH3CH=CHCH3
+H2O

OH

Pembuatan Alkohol
Mereduksi gas CO menggunakan gas
hidrogen dengan katalis oksida
logam.
Tahap 1:
(g) +O (g) + 3 (g)
Cr O
Tahap 2:
+ 2 (g) OH (l)
Fermentasi
(s) 2 OH (l) + 2 (g)
2

Kegunaan Alkohol

Rivanol

Spirtus

Etilen Glikol

Tata Nama Eter


Rumus Struktur : R
OR

IUPAC: Metoksi
propana
Trivial: Metil propil
eter

Sifat Fisis Eter

Perbandingan Sifat Fisis Alkohol


dan Eter

Alkohol dan Eter (CnH2n+2O)


Isomer Fungsi
Alkohol

Eter

CH3 CH CH3

OH
2 propanol

CH3 O CH2 CH3


Metoksi Etana

Rumus Molekul : C3H8O

Sifat Kimia Eter


1.Reaksi Oksidasi Eter
Dengan campuran (K2Cr2O7+ H2SO4), eter
mengalami oksidasi dengan hasil seperti pada
oksidasi alkohol asalnya. Sebagai contoh, dietil
eter (yang dibuat dari etanol) bila direaksikan
dengan (K2Cr2O7+ H2SO4) menghasilkan
asetaldehida.
C2H5-O-C2H52 CH3CHO
2.Reaksi Hidrolisis Eter
Bila eter dididihkan dalam air yang mengandung
asam (umumnya H2SO4) terjadilah hidrolisis
yang memberikan hasil alkohol. Contoh:
C2H5-O-C2H5+ H2O2 C2H5OH

Kegunaan Eter

Diethyl Ether

Tata Nama Aldehida


Rumus Struktur : R
CHO

IUPAC

Trivial

Butanal

Butiraldehida

Sifat Fisis Aldehida

Sifat Kimia Aldehida


a) Tes / Uji Fehling
Pereaksi yang digunakan dalam Tes Fehling
terdiri dari campuran Fehling A dan Fehling B.
Fehling A terdiri atas larutanCuSO4dan Fehling B
terdiri atas campuran NaOH dengan natriumkalium
tartrat. Pereaksi Fehling dibuat dengan
mencampurkan Fehling A dan Fehling B sehingga
terbentuk ion kompleksCu2+dalam suasana basa.
Reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut.

b) Tes / Uji Tollens


Aldehida akan teroksidasi menjadi
asam karboksilat dan ion perak (Ag+)
akan tereduksi menjadi logam perak.
Reaksi yang terjadi dapat dituliskan
seperti berikut.

Aldehida dan keton (CnH2nO)


Isomer Fungsi

Pembuatan Aldehida
Oksidasi alkohol primer
Alkohol primer dapat teroksidasi
menghasilkan suatu aldehida dengan
katalis kalium bikromat dan asam sulfat

Pembuatan Aldehid
Mengalirkan uap alkohol primer di
atas tembaga panas
Uap alkohol primer teroksidasi
menghasilkan suatu aldehida dengan
katalis tembaga panas.

Kegunaan Aldehida

Alat Melamin

Formalian

Tata Nama Keton


Rumus Struktur : R
CO R

IUPAC

Trivial

Butanon
Etil metil keton

Sifat Fisis Keton

Perbandingan Sifat Fisis Aldehida dan Keton


Rumus

Nama

Jumlah

Tl.(C )

Td. (C)

Kalarutan dalam air

atom C
ALDEHIDA

HCHO
CH3CHO

formaldehid
a

-9

21

sangat larut

- 12

21

sangat larut

C4H8O

asetaldehida

76

sedikit larut

C6H5CHO

butiraldehid

-5

178

sedikit larut

a
benzaldehid
a
KETON
CH3COCH3CH3C

aseton

-9

56,1

Tidak larut

OCH2CH3

butanon

-8

79,6

sedikit larut

C6H3COCH3

asetofenon

21

202

tidak larut

C6H3COC6H5

benzofenon

13

306

tidak larut

Sifat Kimia Keton


Oksidasi Alkohol Sekunder
2R CH R 2R C R
+2H2O

OH
O
Distilasi kering garam alkanoat

Pembuatan Keton
Oksidasi alkohol sekunder
Oksidasi alkohol sekunder dengan katalis natrium bikromat
dan asam sulfat akan menghasilkan keton dan air.

Mengalirkan uap alkohol di atas tembaga panas. Oksidasi


uap alkohol sekunder dengan katalis tembaga panas akan
menghasilkan keton dan gas hidrogen.

Kegunaan Keton

Aseton

Tata Nama Asam Karboksilat

Sifat Fisis Asam Karboksilat

1. Titik didih dan titik leleh


Td dan Tl asam karboksilat relatif tinggi karena
kuatnya tarik menarik antarmolekul. Bahkan,
lebih tinggi dari alkohol yang bersesuaian.
2. Kelarutan
Asam karboksilat suku rendah dapat larut
dalam air, tetapi asam karboksilat suku yang
lebih tinggi sukar larut air.

Sifat Kimia Asam


Karboksilat
Asam karboksilat bereaksi dengan
basa alkali membentuk garam
melalui reaksi ionik asam dan basa.
R COOH + NaOH R-COONa +
H2O

Pembuatan Asam
Karboksilat

Asam formiat dibuat dari reaksi antara gas karbon


monoksida dengan air pada suhu dan tekanan tinggi
menggunakan katalis oksida logam.
Fe2O
3

CO (g) + H2O (g) HCOOH (l)

Kegunaan Asam Karboksilat

Tata Nama Ester

Sifat Fisis Ester


Ester
1. Titik didih dan titik leleh
Td dan Tl rendah karena tidak memiliki ikatan H.
2. Kelarutan
Ester bersuku rendah sedikit larut, sedangkan
ester bersuku tinggi makin mudah larut.

Sumber Ester
Metil

Aroma

Asetat

Lembut sweety

Propionat

Buah-buahan

Isobutirat

Bunga-bungaan

Isovalerat

Apel

heksanoat

nanas

Etil

Aroma

Format

Rum

Asetat

Nanas

Isobutirat

Jeruk

Valerat

Apel

Isovalerat

Apel (lebih kuat)

Asam Karboksilat dan Ester


(CnH2nO2)
Isomer fungsi

Sifat Kimia Ester

Pembuatan Ester
Reaksi Esterifikasi
H2SO4

CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O

Berbagai metode pembuatan ester telah


dikembangkan. Salah satu metode umum
yang digunakan adalah reaksi alkohol
dengan asam karboksilat. Pada reaksi ini,
asam
sulfat
ditambahkan
sebagai
pendehidrasi (katalis).

Kegunaan Ester

Ester banyak digunakan sebagai esens


buatan yang berbau buah-buahan .
Misalnya, etil asetat (rasa pisang), amil
asetat (rasa nanas), oktil asetat (rasa jeruk
orange), dan etil butirat (rasa stroberi).

FORMALIN
Formalin adalah Larutan formaldehida atau larutan formalin
dengan rumus molekul CH2O mempunyai nama dagang
formalin, formol, atau mikrobisida mengandung kira-kira
37% gas formaldehida dalam air.
(Windholz et al.,1983 dalam Cahyadi, 2009)
Berat Molekul Formalin adalah 30,03, dengan Rumus Molekul
CH2O. Di pasaran, formalin dapat diperoleh dalam bentuk
yang sudah diencerkan yaitu dengan kadar formaldehidnya
40, 30, 20 dan 10 persen serta dalam bentuk tablet yang
beratnya masing-masing sekitar 5 gram. Di dalam formalin
terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya
ditambahkan methanol hingga 15% sebagai pengawet.
(Handayani, 2006)

FORMALIN

BAHAYA FORMALIN
Formalin bisa menguap di udara, berupa gas yang
tidak berwarna, dengan bau yang tajam menyesakkan
sehingga merangsang hidung, tenggorokan, dan
mata. Bila uap formalin dengan konsentrasi 0,03-4 bpj
terhirup selama 35 menit, maka akan menyebabkan
iritasi membran mukosa hidung, mata, dan
tenggorokan. Selain itu, dapat juga terjadi iritasi
pernapasan parah, seperti batuk, disfagia, spasmus
laring, bronkhitis, pneumonia, asma, edema pulmonal,
dapat pula terjadi tumor hidung pada mencit.
(Cahyadi, 2009)

BAHAYA FORMALIN
jika kandungan formalin dalam tubuh tinggi, akan
bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat di
dalam sel sehingga menekan fungsi sel dan
menyebabkan kematian sel yang mengakibatkan
keracunan
tubuh.
Keracunan
formalin
bisa
mengakibatkan iritasi lambung dan alergi. Formalin juga
bersifat karsinogen (bersifat kanker) dan mutagen
(menyebabkan perubahan fungsi sel). Dalam kadar
yang sangat tingi formalin bisa menyebabkan kegagalan
peredaran darah yang bermuara pada kematian.
(Cahyadi , 2012)

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai