Anda di halaman 1dari 2

NOMENCLATURE PRIORITY

-R, -X, -C=C-, -OH, -C=O, -C=OH, COOH


REAKSI ALKOHOL
Atom oksigen pada gugus hidroksil
adalah nuleofilik dan basa lemah
Atom hidrogen pada gugus
hidroksil adalahasam lemah
Gugus hidroksil bisa berubah
menjadi guguspergi sehingga bisa
mengalami
reaksi
substitusiataupun eliminasi
PEMBUATAN ALKOHOL
A. Reaksi substitusi nukleofilik
Contoh :
CH3CH2CH2Br
+
OH
CH3CH2CH2OH + BrB. Reaksi Grignard
Reagen
Grignard

Organomagnesium halida (R-Mg-X)


Sifatnya tidak stabil kecuali
disolvasi dengan pelarut (yang
lazim digunakan dietil eter)
Reaksi Grignard yang paling
penting adalah dengan senyawa
karbonil (C=O)
Contoh : RMgX dengan keton
R-CO-R' + R"-MgX R-CO- +MgX R"-R'
R-CO- +MgX R"-R' + H+ R-COHR"-R' +
MG2+ + X Dengan formaldehid menghasilkan
alkohol primer
Dengan aldehid lain menghasilkan
alkohol Sekunder
Dengan
keton
menghasilkan
alkohol tersier
Reagen Grignard + Etilen oksida
alkohol primer
Reagen Grignard + Ester format
alkohol sekunder
Reagen Grignard + Ester (lain)
alkohol tersier
C. Reduksi Senyawa Karbonil
CH3(C=O)CH3 CH3(CH-OH)CH3
D. Hidrasi Alkena
Contoh : Etilena + air etanol dan
sikloheksena + air sikloheksanol
E. Etanol dari peragian
Satu enzim mengubah karbohidrat
glukosa etanol, tipe lain
menghasilkan asam asetat dengan
etanol sebagai zat antara C6H12O6
CH3CH2OH
ALKOHOL PRIMER
RCH2X + OH- RCH2OH
ALKOHOL SEKUNDER
R(CH=O) R(CH-OH)R
ALKOHOL TERSIER
R(C=O)R R(R-C-OH)R
REAKSI SUBSTITUSI ALKOHOL
Dalam larutan asam, alkohol dapat
mengalami rx substitusi
Alkohol tidak mengalami rx
substitusi pada larutan netral atau
basa
OH- dalam larutan netral atau basa
adalah basa kuat
Dalam larutan asam, alkohol
diprotonkan -OH2+
Alkohol yang berproton disebut
oksonium (ROH2+)
REAKTIVITAS ALKOHOL
F, Cl, Br, I makin asam makin reaktif
terhadap R-OH
REAKSI ELIMINASI ALKOHOL
Menghasilkan
alkena,
karena
melepaskan air maka disebut
reaksi dehidrasi

Asam sulfat sering dipilih sebagai


katalis, tapi asam kuat apa saja bisa
menyebabkan dehidrasi alkohol
ESTER DARI ALKOHOL
Ester
Karboksilat,
reaksi
esterifikasi : Alkohol + asam
karboksilat ( dan turunan asam
karboksilat)

ester
asam
karboksilat
Nitrat, alkohol + [asam mineral
(HNO3 atau H2SO4) atau halida
asam dari asam mineral (SOCl2)]
Ester anorganik
Sulfat, Alkohol + H2SO4 pekat
ester sulfat monoalkil atau dialkil
Sulfonat, adalah ester anorganik
dengan rumus RSO2OR. Alkohol +
p-toluenasulfonil klorida (tosil
klorida)

Tosilat
(ptoluenasulfonat
/
4metilbenzenasulfonat)
OKSIDASI ALKOHOL
Kimia anorganik
Oksidasi: lepasnya elektron oleh
suatu atom
Reduksi: sebaliknya
Kimia organik
Molekul teroksidasi: mendapat
oksigen atau kehilangan hidrogen
Molekul tereduksi: sebaliknya
ETER
Adalah senyawa turunan dari alkohol,
dengan mengganti H pada -OH dengan
alkil atau aril, RO-R
SIFAT FISIS ETER
Senyawa tak berwarna dengan bau
enak yang khas.
Titik didih < alcohol BM sama
Karena tidak ada ikatan (O-H) eter
tidak dapat membentuk ikatan
hidrogen dengan sesamanya. Tapi
eter dapat membentuk ikatan
hidrogen
dengan
alkohol,
karenanya eter dan alkohol saling
melarutkan
PEMBUATAN ETER
A. Dietil Eter
Pada kondisi yang tepat, reaksi
asam
sulfat
dan
etanol
menghasilkan dietil eter, dengan
etil hidrogen sulfat sebagai zat
antara.
Kegunaan: Pelarut, Anestesi
Sifat: sangat mudah menguap,
uapnya sangat mudah meledak,
cenderung membuat pusing dan
mabuk
B. Sintesa Eter Williamson
Sintesa ini adalah sintesa SN2
antara alkil halida dan suatu
alkoksida atau fenoksida
Rendemen terbaik diperoleh bila
alkil halida adalah metil atau
primer
Alkil halida sekunder tersier
menghasilkan alkena
REAKSI SUBSTITUSI ETER
Eter bereaksi auto oksidasi dan
pembakaran yang berlangsung
mudah, tapi tidak dioksidasi oleh
reagen
laboratorium Eter tidak bereaksi
reduksi, eliminasi maupun reaksi
dengan basa
Reaksi substitusi : Bila dipanaskan
dengan asam kuat, misal HBr atau
HI
Contoh:

CH3CH2OCH2CH3 + HI CH3CH2I +
HOCH2CH3
ALDEHIDA
Gugus COH
CH3COH Ethanal
CH3(CH-Cl)COH 2-chloropropanal
CH3CH=CHCOH 2-butenal
KETON
Gugus CO
CH3COCH2CH2CH3 2-pentanon
CH3COCH2COCH3 2, 4-pentanadion
(CH3)2CHCOC(CH3)3 2, 2, 4trimetil-3-pentanon
CH3COCH2CH3 Metil etil keton
CH3CHBrCOH 2-bromopropanal
SIFAT FISIS
Gugus karbonil bersifat polar.
Karena senyawa ini polar, dan
karena adanya tarik menarik dipol
antar molekul, aldehid dan keton
mendidih pada temperatur lebih
tinggi daripada senyawa nonpolar
dengan bm yang sama.
Secara terbatas aldehid dan keton
dapat melarutkan ion (misal NaI
larut dalam aseton)
karena suatu senyawa karbonil
dapat berikatan hydrogen (tetapi
tidak dengan senyawa karbonil
lain, kec senyawa memiliki suatu
hidrogen asam untuk ikatan
hidrogen), akibatnya aldehid dan
keton dengan bm rendah dapat
larut dalam air (seperti sifat
alkohol).
Td < alcohol
PEMBUATAN
Di laboratorium cara yang lazim
mensintesa aldehid dan keton:
oksidasi alkohol
Keton aril bisa dibuat dari reaksi
asilasi Friedel-Crafts.
Aldehid dan keton polifungsional
dapat dibuat dengan reaksi2
kondensasi dan alkilasi
RCH2OH RCOH (Aldehida)
RCOCl RCOH (Aldehida)
R2CHOH R2CO (Keton)
RCCR RCOCH2R (Keton)
REAKSI ADISI DAN MEKANISME
Suatu senyawa karbonil bisa
diserang oleh nukleofil atau
elektrofil
Banyak reaksi gugus karbonil
melibatkan protonasi awal dari
oksigen. Protonasi ini menambah
muatan positif pada karbon
karbonil, sehingga karbon lebih
mudah diserang oleh nukleofil yang
lbh lemah.
Kereaktifan aldehid dan keton
dalam rx adisi dpt disebabkan oleh
banyaknya muatan positif pada
karbon karbonil. Makin besar
muatan positif, makin reaktif.
Gugus karbonil distabilkan oleh
gugus alkil di dekatnya. Keton
dengan dua R lebih stabil daripada
aldehid
dengan
satu
R.
Formaldehid yang tanpa alkil
adalah yang paling reaktif.
Faktor sterik berperan dalam
kereaktifan. Keton yang lebih
terintangi akan kurang reaktif
daripada aldehid atau keton yang
kurang terintangi.
REDUKSI
Aldehid dan keton dapat direduksi
menjadi alkohol, hidrokarbon atau

amina. Produk reduksi tergantung


pada bahan pereduksi dan struktur
senyawa karbonil
A. Hidrogenasi
Hidrogenasi gugus karbonil biasanya
diperlukan kalor dan tekanan.
Hidrogenasi katalitik :
Keton direduksi menjadi alkohol
sekunder
Aldehid direduksi menjadi alkohol
primer
Rendemen : 90 100 %
Jika suatu ikatan rangkap (C=C) dan
suatu gugus karbonil (C=O) berada
dalam satu struktur :
Ikatan rangkap bisa dihidrogenasi
sementara karbonil tetap tau
keduanya terhidrogenasi.
Tapi, gugus karbonil tidak dpt
dihidrogenasi tanpa mereduksi
ikatan rangkapnya, jika diinginkan
mereduksi
gugus
karbonil
sementara
ikatan
rangkap
karbon2nya utuh, harus dipilih
reduksi dengan hidrida logam
B. Hidrida logam
Dua zat pereduksi yg penting : litium
aluminium hidrida (LAH, LiAlH4) dan
natrium borohidrida (NaBH4)
LAH
Zat pereduksi kuat, mereduksi :
aldehid, keton, asam karboksilat,
ester, amida dan nitril.
Bereaksi dengan air, biasanya
reduksi dilakukan dalam pelarut,
misal eter tak berair
Natrium borohidrida
Reaksi bisa dilakukan dalam air
atau alkohol berair sebagai pelarut.
Lebih dipilih untuk reduksi aldehid
dan
keton
karena
mudah
penanganannya dan tidak berx
dengan air
Mereduksi aldehid dan keton
dengan cepat, tapi sangat lambat
pada ester tidak mungkin terjadi
pada LAH
HCOCH2CH2COOCH2CH3
OHCH2CH2COOCH2CH3
LAH dan NaBH4 tidak mereduksi
ikatan rangkap karbon2 yang
terpencil. Akibatnya struktur yang
mengandung ikatan rangkap dan
gugus karbonil dapat tereduksi
pada posisi karbonil secara selektif.
CH3COCH2CH=CHCH2COCH3
CH3CHOHCH2CH=CHCH2CHOHCH
3
C. Reduksi Wolff-Kishner dan
Clemmensen
Digunakan
untuk.
Metode:
mengubah C=O menjadi CH2
Reduksi Wolff-Kishner: aldehid
keton diubah menjadi hidrazon
Reduksi Clemmensen: digunakan
amalgam seng (seng dan raksa) dan
HCl pekat, reagen tidak stabil pada
basa, stabil pada kondisi asam.
OKSIDASI
Keton sulit dioksidasi, aldehid
mudah teroksidasi menjadi asam
karboksilat. Semua reagen yang
bisa mengoksidasi alkohol, bisa
pula mengoksidasi aldehid.
Zat
pengoksidasi:
garam
permanganat, dikromat, Ag+, Cu2+
Reagen Tollens: larutan basa dari
ion kompleks perak amonia

(Ag(NH3)2+) digunakan sebagai


reagen uji aldehid. Aldehid
dioksidasi
menjadi
anion
karboksilat, ion Ag+ pada Tollens
direduksi
menjadi
Ag
dan
menimbulkan cermin perak pada
dinding tabung rx.
TAUTOMERI
Hidrogen yang berposisi alfa
terhadap gugus karbonil bersifat
asam.
Senyawa karbonil dengan hidrogen
alfa dapat berada dalam 2 bentuk
yang disebut tautomer: tautomer
keto dan tautomer enol.
Tautomer: isomer-isomer yang
berbeda dalam hal posisi ikatan
rangkap dan sebuah hidrogen yang
berhubungan.
ASAM KARBOKSILAT
Senyawa yang mengandung gugus
karboksil COOH.
Gugus
karboksil
mengandung
gugus karbonil (C=O) dan hidroksil
(OH )
Keberadaan
dua
gugus
menyebabkan kereaktivan kimia
yang unik.
Sifat yang menonjol: sifat asam
Dibandingkan asam mineral (HCl
dan HNO3), asam karboksilat
adalah asam lemah, tapi lebih asam
dari alkohol atau fenol
Sifat Asam karboksilat: Citarasa
cuka, bisa semut, bau tengik
mentega, pereda nyeri yang timbul
karena aspirin atau ibuprofen
Sifat
Turunannya:
kelenturan
tekstil
poliester
dan
nilon,
kelembutan
sutra,
kekuatan
dinding sel
Contoh:
C1 Asam format Semut
C2 Asam asetat Cuka
C3 Asam propionat Susu, keju
C4 Asam butirat Mentega
C5 Asam valerat Akar valeria
C6 Asam kaproat Kambing
C7 Asam enantat Kuncup anggur
C8 Asam kaprilat Kambing
C9 Asam pelargonat roseum
C10 Asam kaprat kambing
SIFAT FISIS
Titik didih dan titik leleh tinggi,
karena ikatan hidrogen yang kuat
antar molekul. Untuk bm sama titik
didihnya lebih tinggi daripada
alkohol
Beberapa anggota awal deret asam
karboksilat berwujud cairan tak
berwarna dan berbau tajam
Karena ikatan hidrogen, asam
karboksilat bm rendah larut dalam
air dan pelarut organik
Asam karboksilat bm rendah khas
pada baunya.
PEMBUATAN
A. Hidrolisis
Hidrolisis ester menghasilkan asam
karboksilat dan alkohol
Ikatan rangkap 3 karbon-nitrogen
dari
sianida
organik
dapat
dihidrolisis
menjadi
gugus
karbonil.
Suasana Asam: atom nitrogen dari
sianida dikonversi menjadi ion
ammonium

R-CN + 2H2O RCOOH + NH4 +


Cl
Suasana Basa: nitrogen dikonversi
menjadi amonia dan garam
karboksilat
R-CN + 2H2O RCOO- Na+ + NH3
B. Oksidasi
Oksidasi alkohol primer dan
aldehida
Oksidasi alkohol memerlukan zat
pengoksidasi yang kuat.
Oksidasi aldehida berlangsung
dengan zat pengoksidasi lembut.
Oksidasi alkena: memerlukan zat
pengoksidasi
kuat.
Biasanya
digunakan sebagai alat analisis.
C. Reaksi dengan reagen Grignard
Reaksi reagen Grignard dengan
karbon dioksida
Reagen mengadisi gugus karbonil
karbon dioksida menghasilkan
asam, setelah protonasi garam
karboksilat intermediate dengan
asam mineral
Merupakan reaksi pemanjangan
rantai karbon
O=C=O + R-MgX RCOO- MgX
RCOOH + H2O
REAKSI
ASAM
KARBOKSILAT
DENGAN BASA
Reaksi asam karboksilat dengan
basa menghasilkan garam.
HCO2H + Na+ OH- HCO2- Na+ +
H2O
-CO2H + Na+ HCO3- CO2 Na+ +
H2O + CO2
Ion karboksilat adalah basa lemah
dan bisa berperan sebagai nukleofil
ester :
CH3CO2+
C6H5CH2BR

C6H5CH2O2CCH3 + Br Asam karboksilat bisa bereaksi


dengan natrium bikarbonat dan
NaOH, tapi fenol memerlukan
NaOH atau basa yang lebih kuat,
dan alkohol butuh basa yang lebih
kuat dari NaOH.
Jika senyawa tak larut dalam air,
larut dalam NaOH, tapi tidak pada
NaHCO3 kemungkinan fenol
Jika senyawa larut dalam NaOH dan
NaHCO3 kemungkinan asam
karboksilat.
Dalam NAHCO3
RCO2H RCO2- + CO2 + H2O
ArOH dan ROH nothing
Dalam NaOH
RCO2H RCO2- + H2O
ArOH ArO- + H2O
Asam karboksilat dapat diambil
dari campuran senyawa organik
yang tak larut dalam air
Dengan penambahan natrium
bikarbonat, asam membentuk
garam natrium dan jadi larut dalam
air, sedang senyawa organik lain
ttp tidak larut. Asam karboksilat
bebas dapat diperoleh dari larutan
air dengan pengasaman.
Batasan: jika bagian hidrokarbon
asam karboksilat panjang, mungkin
senyawa tidak larut dengan
penambahan NaHCO3
ESTERIFIKASI ASAM KARBOKSILAT
Ester asam karboksilat = senyawa
mengandung gugus CO
2R dengan R berupa alkil atau aril.

Reaksi esterifikasi = reaksi asam


karboksilat
dengan
alkohol,
berkatalis asam, reversible
Contoh:
Laju
esterifikasi
tergantung pada halangan sterik
alkohol dan asam karboksilat
ROH tersier ROH sekunder ROH
primer CH3OH makin reaktif
R3CCO2H R2CHCO2H RCH2CO2H
CH3CO2H HCO2H makin reaktif
REDUKSI ASAM KARBOKSILAT
Gugus karboksil lamban (inert)
terhadap
kebanyakan
zat
pereduksi (H2 dengan katalis)
Dengan
menggunakan
zat
pereduksi LAH (LiAlH4) reaksi
reduksi gugus karboksil menjadi
CH2OH bisa langsung terjadi
(gugus karbonil lain dalam molekul
tsb ikut tereduksi)
ASAM OLEAT
Asam oleat merupakan asam lemak
tak jenuh yang baik untuk
kesehatan, yang banyak dikandung
dalam minyak zaitun, Selain dalam
minyak zaitun (55-80%), asam
lemak ini juga terkandung dalam
minyak bunga matahari, minyak
raps, serta minyak biji anggur.
Rumus kimia:
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH
DERIVAT ASAM KARBOKSILAT
Senyawa yang menghasilkan asam
karboksilat bila direaksikan dengan
air.
CH3CONH2 + H2O + H+ CH3COOH +
NH4+
Struktur
RCOR Ester
RCOCL Halida asam
RCONH2 Amida
RCOOCOR Anhidrida
A. Ester asam karboksilat
Ester adalah senyawa organik yang
sangat berguna, dapat diubah
menjadi banyak senyawa lain.
Contoh : Minyak, Lemak, lilin, ester
atsiri, parfum, perasa buah-buahan
Tata nama: nama ester terdiri dari
2 kata, nama gugus alkil yang
terikat pada oksigen ester dan
nama asam karboksilatnya
Pembuatan ester
Asam karboksilat dan alkohol
Halida asam dan alkohol
Anhidrida dan alkohol atau fenol
Reaksi ester
Hidrolisis
asam:
merupakan
kebalikan reaksi esterifikasi asam
karboksilat dan alkohol. Untuk
membuat
reaksi
kebalikan,
digunakan air berlebihan
Hidrolisis basa (penyabunan /
saponifikasi): reaksi satu arah, hasil
penyabunan
adalah
garam
karbosilat, asam akan diperoleh
bila larutan diasamkan.
Transesterifikasi: reaksi reversible
ester dan alkohol, bisa terjadi
dalam suasana asam atau basa
Karena
reversible
biasanya
digunakan alkohol awal berlebihan
Reduksi: ester dapat direduksi oleh
hidrogen katalitik (hidrogenolisis
ester), LAH dan logam natrium
dalam
etanol,
menghasilkan
sepasang alkohol
Reaksi dengan reagen Grignard:
merupakan reaksi untuk sintesa

alkohol tersier dengan dua gugus R


yang identik
Jika ester format bereaksi dengan
reagen Grignard dihasilkan alkohol
sekunder dengan dua gugus R
identic
B. Halida asam
Flourida, klorida, bromida, iodida
asam semua bereaksi dengan cara
serupa.
Halida asam yang terkenal adalah
klorida asam
Tatanama klorida asam
Sesuai
nama
induk
asam
karboksilatnya, dengan merubah
asam-at menjadi il klorida
CH3COCl (Asetil klorida)
CH3CH2COCl (Propionil klorida)
CH3CH2CH2COCl (Butiril klorida)
Pembuatan klorida asam
Dapat dibuat langsung dari reaksi
asam karboksilat dengan tionil
klorida (SOCl2), fosforus triklorida
(PCl3) atau zat penghagen lainnya
RCOOH + SOCl2 RCOCl + SO2 + HCl
3RCOOH + PCl3 RCOCl + H3PO3
Reaksi klorida asam
Hidrolisis:
hidrolisis
basa
menghasilkan asam karboksilat,
hidrolisis
basa
menghasilkan
garam asam karboksilat
Reaksi
dengan
alkohol:
menghasilkan ester dan HCl. Reaksi
senyawa organik dengan alkohol
disebut alkoholisis.
Biasanya HCl segera dibuang dari
campuran
setelah
terbentuk,
karena HCl bisa bereaksi dengan
alkohol menghasilkan alkil klorida
atau alkena dan air.
Pengubahan ke aril keton: halida
asam merupakan reagen dipilih
untuk reaksi asilasi Friedel-Craft,
menghasilkan aril alkil keton
C. AMIDA
Senyawa yang punya nitrogen
trivalen yang terikat pada gugus
karbonil.
Amida diberi nama dari nama asam
karboksilat
induknya,
dengan
mengubah asam at menjadi
amida
CH3CONH2 (Asetamida)
CH3CH2CH2CONH2 (Butiramida)
Amida dengan substituen alkil pada
nitrogen diberi tambahan N-alkil di
depan namanya.
HCON(CH3)2 (dimetilformamida)
Reaksi Amida
Hidrolisis: amida dapat dihidrolisis
dalam larutan asam atau basa,
Reaksinya searah.
Reduksi: reduksi amida dengan
LAH mengubah gugus karbonil
menjadi CH2, produknya amina
Natrium borohidrida tidak bisa
mereduksi amida
Poliamida
Poliamida yang paling penting
adalah protein.
Poliamida buatan manusia adalah
moliamida sintetik nilon 6,6 yang
dibuat dari asam adipat (dwi asam)
dan
heksametilenadiamina
(diamina), menghasilkan polimer
linear.
Nilon 6,6 dibuat dari dwi asam
berkarbon
6
dan
diamina
berkarbon 6

Anda mungkin juga menyukai