Anda di halaman 1dari 1

Syamsul Arifin, itulah nama yang orang tuaku berikan semenjak aku masih kecil.

aku dilahirkan di Cianjur (rumah, atas bantuan seorang bidan) pada hari Rabu kurang lebih jam 9:00 pagi tanggal 26 Mei 1982 (aku gak terlalu ingat sih). Aku masih tinggal bersama kedua orangtua ku di Jln. KH. Hasyim Ashari Gg.Jaksa No. 769 solokpandan Cianjur 43214. keadaan rumahku sederhana saja sih, luasnya gak lebih dari ruangan labkom tempat kerjaku, atapnya kadang-kadang bocor karena sudah lama gak direvisi (eh di"upgrade"), pinggir sungai (solokan gede-red), lantai belum di kramik, cat tembok dah banyak yang mengelupas dan berjamur, agak berantakan (karena tidak punya pembantu).

an WC, masih gaya pancoran zaman dulu, air sungai ditampung di beberapa kulah (kolam kecil) untuk kemudian dialirkan dan ditampung lagi dalam kulah yang lain, lalu dialirkan untuk mencuci pakaian atau perabot rumah tangga lainnya. untuk tahap akhir pencucian para tetangga biasanya menimba air dari sumur deket

rumahku itu. air sumur juga digunakan para tetangga untuk mandi dan kebutuhan minum, tapi alhamdulillah keluarga saya termasuk beruntung bisa berlangganan air ledeng. disanalah kami bernaung dari terik sinar mentari dan air hujan, bertahun-tahun. dan para tetangga yang bersahaja.

aku harus akui aku gak lebih pintar dari kamu. dalam beberapa hal (komputer) aku memang unggul. tapi tidak sebagian besarnya. TINGKAT SD SMP SMA PT NEM / IPK 37 42 37 3.37

GRAFIK
50 0 SD SMP SMA PT Series 1

yah kalo gak salah ingat itu hasil yang diraih. matematika ku payah, bahasa inggris amburadul, pernah di test TOEIC hasilnya 435, tingkat 1+ intermediate. ;( Orang-orang yang berpengaruh besar dalam pendidikan formal saya: Adalah bapak Yuslilla Kerlooza, MT, dosen pembimbing skripsi yang membiayai aku selama melakukan riset tentang judul yang aku ambil. Terdapat mutiara yang saya dapatkan dari penampilannya yang sama sekali tidak mencerminkan seorang dosen (Ketua Jurusan Teknik Komputer UNIKOM-waktu itu). rambutnya yang gondrong, sepantat, kadang diikat (di untun) seperti pendekar cina, badan yang tegap, matanya yang gede, kalo ngomong "gue elo". seperti preman terminal. Tapi tidak! sungguh terdapat mutiara dalam penampilannya yang "aneh" itu. Suatu ketika dia tidak meluluskan orang yang menyontek pada ujian mata kuliahnya. dan sampai kapanpun katanya, selama dosennya dia, dia tidak akan pernah meluluskan orang yang nyontek itu. Baginya mencontek adalah pengkhianatan, dan penodaan terhadap disiplin ilmu yang ia geluti, seorang ilmuan sejati. Dia bilang sebuah kalimat "saya tidak mau meluluskan orang yang tidak jujur". Sebuah kalimat dari seorang yang bahkan penampilannya seperti preman itu lebih mujarab daripada seorang kiayi yang mengatakannya.

Anda mungkin juga menyukai