Materi
Pengantar
Pada abad ke-18 diketahui senyawa hidrokarbon hanya dapat diperoleh dari makhluk
hidup sehingga senyawa hidrokarbon disebut senyawa organik. Di Kelas IX Anda telah belajar
sifat khas atom karbon yang dapat berikatan dengan atom karbon dan atom-atom lain selain
atom hidrogen. Sifat inilah yang menjadikan senyawa karbon melimpah di alam dengan berbagai
sifat fisika dan sifat kimia. Senyawa hidrokarbon memiliki sifat tertentu akibat adanya atom
selain atom karbon dan hidrogen di dalamnya. Atom-atom tersebut dinamakan gugus fungsional
senyawa hidrokarbon.
39
Gugus Fungsi
Gugus fungsional pada senyawa hidrokarbon tersebut berperan penting dalam kereaktifannya
terhadap senyawa atau atom lain. Atom karbon, di samping memiliki kemampuan berikatan dengan atom
karbon lain, juga dapat berikatan dengan atom unsur-unsur lain. Dalam hidrokarbon, atom karbon dapat
berikatan dengan atom hidrogen membentuk senyawa hidrokarbon. Selain itu, atom karbon dapat juga
berikatan dengan atom-atom lain, seperti oksigen, nitrogen, fosfor, belerang, dan halogen. Atom atau gugus
atom yang terikat pada senyawa hidrokarbon dapat menentukan sifat-sifat senyawa karbon. Atom atau
gugus karbon tersebut lebih reaktif dari yang lainnya, dinamakan gugus fungsi. Dengan kata lain, gugus
fungsi adalah bagian reaktif dari senya a karbon yang menentukan sifat fisika dan kimia senyawa karbon.
Pengertian Haloalkana
Haloalkana adalah golongan senyawa kimia organik yang diturunkan dari alkana yang
mengandung satu atau lebih atom halogen. Haloalkana sering disebut dengan alkil halida atau
halogenoalkana. Disebut alkil halida karena haloalkana mengandung gugus alkil dan ion halida.
40
Struktur Haloalkana
Haloalkana merupakan senyawa turunan alkana dengan satu atau lebih atom halogen yang
terikat pada atom karbon. Dengan demikian, struktur haloalkana adalah berupa alkana dengan
satu atau lebih atom hidrogen yang diganti dengan atom halogen. Contoh sederhana, jika salah satu
atom hidrogen pada metana (CH4) digantikan dengan ion fluorida, maka akan terbentuk senyawa
CH3F dengan nama fluorometana atau metil fluorida.
Contoh:
1) CH3 ― CH2 ― CH ― CH3 2-klorobutana
│
Cl
2) CH3 ― CH ― CH2 ― CH2 ― Br 1-bromo-3-metilbutana
41
│
CH3
Dari semua penjelasan diatas, itu merupakan tata cara dalam pemberian nama senyawa
haloalkana menurut IUPAC. Nah sekarang Bagaimana cara pemberian nama secara trivial atau
nama lazimnya?
Perhatikan tatanama pada tabel di bawah ini !
Rumus Molekul Nama Trivial (Nama lazim)
Br Etil bromida
CH3─
Etil iodida
CH2 I
CH3─
CH2 ─ Propil Klorida
CH2 Cl
CH3─ CH2
─ CH2 ─ Butil florida
CH2 F
Aturan :
Nama Alkil ditulis di depan dilanjutkan
dengan Nama Atom Halogen + ida
42
Isomer Haloalkana
Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi susunan atom-
atomnya berbeda. Ada beberapa macam isomer, seperti isomer posisi, isomer struktur, isomer
fungsional, dan isomer cistrans. Berdasarkan fakta, haloalkana memiliki isomer posisi dan isomer
struktural. Perhatikan struktur haloalkana berikut.
Sifat-sifat
Haloalkana
Dari tabel di atas, apa yang dapat ananda simpulkan? Coba perhatikan satu persatu, lihat pergantian
satu atom H dengan satu atom Cl untuk klorometana sampai tetra kloro metana! Setiap pergantian atom
H dengan atom Cl maka terjadi penambahan titik didih atau titik didihnya akan semakin meningkat. Apa
yang menyebabkannya seperti itu? Penyebabnya adalah terjadinya ikatan vander wall antara atom Cl
yang satu dengan atom Cl yang lain. Semakin banyak jumlah atom Cl dalam suatu senyawa, maka
semakin banyak pula ikatan vander vall yang akan terjadi sehingga ikatan tersebut sulit untuk diputuskan,
oleh sebab itulah titik didihnya semakin bertambah jika atom Cl nya juga bertambah.
43
b. Sifat Kimia Haloalkana
Haloalkana ini merupakan bahan industry yang sangat penting. Haloalkana dibuat dari alkana melalui
reaksi subsitusi. Haloalkana selanjutnya dapat diubah menjadi bahan kimia lain melalui beebagai reaksi,
khususnya subsitusi dan eliminasi
Dari kedua reaksi diatas apa yang dapat ananda simpulkan? Dari reaksi diatas terlihat bahwa terjadi
pergantian atau pertukaran gugus halogen dengan gugus OH sehingga akan membentuk senyawa alkanol
atau alcohol dan garamnya. Istilah ilmiah dari kata pergantian atau pertukaran adalah subsitusi, berarti
kedua reaksi diatas merupakan reaksi subsitusi senyawa haloalkana. Nah, apakah yang dimaksud dengan
reaksi subsitusi tersebut?
Reaksi subsitusi adalah reaksi pergantian atau pertukaran suatu atom atau gugus atom oleh atom
atau gugus atom lainnya.
Dari kedua persamaan reaksi diatas, apa yang dapat ananda simpulkan? Kedua senyawa haloalkana
tersebut mengalami pelepasan atom halogen sehingga membentuk senyawa yang berikatan rangkap 2
(senyawa yang tidak jenuh atau senyawa alkena), disamping itu juga terbentuk senyawa alcohol dan
garam. Istilah ilmiahdari kata pelepasan tersebut adalah eliminasi. Nah, sekarang coba ananda sebutkan
apakah yang dimaksud dengan reaksi eliminasi?
44
Reaksi eliminasi adalah reaksi pelepasan atom tertentu sehingga membentuk senyawa yang tidak
jenuh yaitu senyawa alkena.
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sifat kimia senyawa haloalkana adalah:
2. Senyawa haloalkana dapat dibuat dari senyawa alkohol melalui reaksi subsitusi.
CH3—CH2— CH2OH + HCl(Pa) CH3—CH2—CH2Cl + H2O
Propanol Kloropropana
Dari reaksi diatas terlihat bahwa gugus OH mengalami pertukaran dengan atom Cl sehingga
membentuk senyawa haloalkana.
3. Senyawa haloalkana dapat dibuat dari senyawa alkena melalui reaksi adisi
CH3—CH=CH2 + Cl2 → CH3—CH—CH2Cl
|
Cl
Propena 1,2-dikloropropana
CH3—CH2—CH=CH2 + HBr → CH3—CH2—CH—CH3
|
Br
1-butena 2-bromobutena
45
Haloalkana cair seperti karbon tetraklorida (CCl4), kloroform (CHCl3), dan metil klorida (CH 3 Cl)
banyak digunakan sebagai pelarut nonpolar.
Contoh :
Senyawa CCl4 digunakan dalam proses pencucian kering (dry cleaning)
Senyawa 1,1,1-trikloroetana (CH3 - CCl3) digunakan sebagai pelarut untuk cairan penghapus tinta.
3. Obat (anestetik)
Kloroform (CHCl3) sejak lama dikenal sebagai zat pemati rasa yang kuat sehingga selama
bertahun-tahun digunakan sebagai zat anestetis)
4. Obat (antiseptic)
Iodoform (CHI3) merupakan antiseptic yang biasa digunakan untuk mengobat luka.
7. Klorofluorokarbon (CFC).
CFC dikenal juga dengan nama dagang Freon. Freon termasuk golongan senyawa organic sintetis.
Kegunaannya sebagai pendingin (refrigerant) pada alat pendingin ruangan (AC) dan lemari es.
Selain itu, sifatnya yang mudah berubah dari cair ke gas dan sebaliknya menyebabkan senyawa
ini digunakan sebagai zat pendorong (propolant) pada produk-produk aerosol, seperti hairspray
dan cat semprot. Jenis CFC yang umum digunakan yaitu : triklorofluorometana (CFCl 3) yang
dikenal sebagai Freon 11 dan diklorofluorometana (CF2Cl2) yang dikenal sebagai Freon 12. CFC
merusak lapisan ozon, hal ini membahayakan kehidupan di bumi karena lapisan ozon berfungsi
melindungi permukaan Bumi dari sinar ultraviolet.
46