KERJA
“PENYAKIT AKIBAT LOGAM DAN
PERSENYAWAANNYA”
Timah hitam (Pb) merupakan bahan toksin yang mudah terakumulasi dalam organ manusia dan dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan berup anemia, gangguan fungsi ginjal, gangguan sistem syaraf otak
dan kulit (Kumar, De, 1979). Timah hitam ini logam yang berbentuk padat halus, berwarna biru
kecoklatan dan resistensi korosi, yang dapat menguap dan bereaksi dengan oksigen di udara.
Timah hitam (Pb) dapat dibedakan menjadi Pb inorganik dan Pb organik. Selain itu sebagian kecil
timbal terdapat di alam pada batu-batuan, tanah dan tumbuh-tumbuhan. Timbal masuk kedalam tubuh
melalui pernafasan dan tertelan bersama makanan atau minuman yang terkontaminasi timbal.
a. Pecandu alkohol lebih beresiko menimbulkan
gangguan syaraf.
b. Orang dengan sumbatan hidung beresiko lebih tinggi
karena bernafas dengan mulut.
c. Pekerja dengan anemia memiliki kerentanan lebih
tinggi.
d. Pekerja malnutrisi (kekurangan nutrisi yang cukup) B. FAKTOR RESIKO
memiliki kerentanan lebih tinggi.
e. Keracunan timbal bagi wanita yang parah
menyebabkan ketidaksuburan, pertempuran, bayi
meninggal dalam kandungan dan kematian bayi baru
lahir.
f. Pada pria akan menyebabkan penurunan kemampuan
reproduksi sperma.
7
2) Keracunan Kronis
a. Efek terhadap Kesehatan
Hematologik anemia, gangguan gastro intestinal, SSP, polineuropati (ICD.10, G62.2), nefropati (ICD.10, N14.3),
kelumpuhan saraf lengan, gangguan paru pekerja tambang (ICD.10, J63.8).
b. Diagnosis
• Anamnesi Riwayat pekerjaan dan pajanan saat ini dan sebelumnya, gejala faktor dan risiko.
• Pemeriksaan Fisik - Pigmentasi pada gusi berwarna biru keunguandisebut Lead Line/ Burton Line, - Sesuai dengan
keluhan yang ada.
• Pemeriksaan Penunjang Sesuai dengan keluhan dan bila diperlukan
c. Penatalaksanaan
• Pengobatan Simtomatis, rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan rujukan untuk pengobatan lebih lanju.Hati- hati
pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
• Penatalaksanaan Non Medis Jauhkan dari pajanan lebih lanjut.
d. Prognosi
Gagal ginjal kronik dan encefalopati akut dapat berakibat fatal (Dubia ad malam) Neuropati perifer yang berat
mengakibatkan paralisisyang permanen.
Jauhkan dari pajanan dan hindari kontak,
Pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan.
Meliputi; riwayat medik, pemeriksaan fisik dan
perhatian khusus pada sistem hematopoetik, saraf
dan ginjal.
Pemeriksaan secara berkala untuk mencari tanda
dan gejala terpajan timbal, dapat juga dilakukan
uji laboratorium untuk mengukur absorpsi timbal PENCEGAHAN
berlebihan,
Merekomendasikan untuk pengawasan secara
ketat terhadapsumber debu atau uap timbal dan
langkah pengendalian,
Tidak makan dan minum diruang kerja,
Tidak merokok pada waktu kerja
2. GANGGUAN KESEHATAN DAN
PENYAKIT KERJA AKIBAT
MERKURI
12
A. PENGERTIAN MERKURI
Menurut A Wiguna (2016), Merkuri adalah unsur logam yang seringkali dimanfaatkan dala
penggunaan teknologi yang diberikan simbol kimia Hg dengan indikasi arti sebagai cairan perak. kuri atau
raksa atau hydrargyrum (quicksilver ) adalah unsur kimia pada tabel periodik dengan simbol Hg dan nomor
atom 80.
Merkuri ini merupakan logam yang memiliki bentuk cair gitu dengan warna perak dan hanya bisa
menguap di suhu yang tinggi ( minimalnya 357oC). Kita bisa menemukan merkuri dalam bentuk HgS atau
disebut dengan bijih cinnabar yang kemudian dapat dilakukan pengolahan sehingga menghasilkan merkuri
murni atau Hg. Merkuri ada yang berupa unsur (logam), metilmerkuri, dan senyawa merkuri anorganik.
JENIS MERKURI 13
E. Tatalaksana
a. Keracunan Akut ( ICD.10 , T56.1) 1)
1) Efek Terhadap Kesehatan
• Keracunan akut terjadi akibat pajanan jangka pendek uap/debu merkuri konsentrasi tinggi.
• Keracunan akut Merkuri Elemental dapat menyebabkan penyakit Acute Interstitial Pneumonitis, Bronchitis dan
Broncholitis.
• Umumnya penyakit ini disertai gejala rasa sesak, nyeri pada dada, sulit bernafas & batuk, rasa logam, nausea,
nyeri abdomen, muntah, diare, sakit kepala, kadang- kadang albuminuria dan dapat menyebabkan kematian.
2) Diagnosis
• Diagnosis keracunan merkuri dapat ditegakkan dengan anamnesis untuk mengetahui riwayat pajanan dan
pemeriksaan fisik sesuai efek yang ditimbulkan,
• Pemeriksaan foto rontgen Abdomen bila merkuri tertelan lebih dari 2 jam.
3) Prognosis
• Pada keracunan akut < 2 jam bila ditangani dengan tepat prognosisnya baik.
4) Pencegahan
• Mengganti alat-alat medis yang menggunakan merkuri dengan alatalat edis non merkuri. Menggunakan masker
dengan catridge yang sesuai.
16
b. Keracunan Kronik
• Keracunan kronik dapat terjadi akibat pajanan melalui inhalasi atau ingesti dan diperberat melalui absorpsi kulit.
• Gejala timbul beberapa minggu-tahun setelah pajanan. Pajanan rendah akan menimbulkan gejala patoneurologik/
patopsikologik, berupa tremor, gangguan kepribadian, parkinsonism, demensia dan kelainan gusi.
• Pada pajanan tinggi akan menyebabkan gangguan pada mulut (stomatitis), neuropati perifer, ginjal, gastroenteritis
dan sistem respirasi.
1) Diagnosis
• Diagnosis keracunan merkuri dapat ditegakkan dengan anamnesis untuk mengetahui riwayat pajanan clan
pemeriksaan fisik sesuai efek yang ditimbulkan.
• Pemeriksaan penunjang untuk melihat kadar merkuri dalam darah.
2) Penatalaksanaan
• Metalik elemen pakai DMSA atau penisilamine
• Keracunan merkuri organik dengan BAL
• Hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati, Defisiensi G6PD
3) Prognosis
• 33 Pada keracunan akut > 2 jam dan Keracunan kronis prognosisnya buruk oleh karena dapat terjadi cacat hingga
kematian.
17
A. Pengertian Arsen
Arsen (As) adalah suatu metaloid berkilau seperti perak, tidak
berbau, tidak memiliki rasa, jika dipanaskan akan menyublim tanpa
meleleh. As merupakan senyawa alami sebagai bagian dari tanah, air
dan batuan, terdapat dalam biji besi dan batubara, tersebar luas dialam
dalam jumlah sedikit. Arsen elementar murni relatif tidak toksik.
Kebanyakan bentuk yang digunakan dalam industri adalah arsen
trioksida dan arsen pentaoksida.
Arsen masuk kedalam tubuh melalui per oral dari makanan atau
minuman yang terkontaminasi As, dan lewat pernafasan yang berasal
dari debu atau asap, kontak dengan kulit, kontak dengan mata.
Kebanyakan kasus keracunan akut dan kronik disebabkan oleh Arsen
trioksida. Arsen juga potensial bersifat karsinogenik dan
kokarsinogenik.
19
B. Faktor Resiko
Pekerja yang merokok akan rentan terkena dampak toksisitas arsen.
Pekerja wanita yang hamil rentan untuk terjadinya kelahiran bayi yang
abnormal.
E. Pencegahan
• Menggunakan masker dengan catridge.
• Pemeriksaan kesehatan berkala dan khusus.
THANK YOU