Anda di halaman 1dari 24

Toksisitas Logam

Arsen dan Merkuri

Dosen: Apt.
Nurramadhani A. Sida, S.Farm., M.Pharm.Sci.
Kelompok 1
Siti Dewi Nuryemi (O1A114046) Ayu Dewi Widaningsih (O1A119073)
Mardiati Rahma Tawara (O1A117102) Dwi Lestari Khaulani Tanzil
Desy Ratna Sari (O1A117133) (O1A119079)
Ulpa Hidayanti (O1A117185) Edward Sanda (O1A119081)
Ufu Rindang (O1A119054) Ferlisa Arianti (O1A119086)
Uswatun Hasanah (O1A119055) Irmasari (O1A119091)
Alyah Rahmawaty Said (O1A119066) Linda Puspitasari (O1A119094)
Annisa Fitri Aryani (O1A119071) Muh. Asrun (O1A119096)
Sub Bahasan

01 Definisi Logam Arsen


dan Merkuri
02 Sifat dan Karakteristik
Logam Arsen dan Merkuri

03 Toksisitas Logam Arsen dan


Merkuri Terhadap Manusia
04 Toksisitas Logam Arsen dan
Merkuri Terhadap Lingkungan
dan Pencegahannya

05 Cara Pencegahan Paparan


Logam Arsen dan Merkuri
01
Definisi Logam Arsen
dan Merkuri
Definisi Arsen

Arsen Arsenik (As) merupakan unsur


kimia yang mempunyai nomor atom 33 dalam
tabel periodik. Arsenik adalah bahan metalloid
yang terkenal beracun dan mempunyai tiga
bentuk alotropik, yaitu kuning, hitam, dan abu-
abu. Arsen (As) adalah salah satu logam toksik
yang sering diklasifikasikan sebagai logam,
tetapi lebih bersifat non logam karena sifatnya
yang kekurangan elektron sehingga
membutuhkan elektron untuk mencapai
kestabilan.
Definisi Merkuri

Merkuri (Hg) adalah logam berat


berbentuk cair, berwarna putih perak, serta
mudah menguap pada suhu ruangan.
Merkuri (Hg) dapat larut dalam asam sulfat
atau asam nitrit, tetapi tahan terhadap basa.
Hg memiliki titik didih 356,6ºC. Hg mudah
membentuk alloy amalgama dengan logam
lainnya, seperti emas (Au), perak (Ag),
platinum (Pt), dan tin (Sn).
02
Sifat dan Karakteristik
Logam Arsen dan Merkuri
Sifat dan Karakteristik Arsen

Sifat-sifat arsen antara lain reaktif, beracun, berbau, mudah


terbakar, mudah terlarut dalam air, bahkan juga bersifat
karsinogenik. Arsen secara kimiawi memiliki karakteristik yang
serupa dengan fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai
pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika
dipanaskan, arsenakan cepat teroksidasi menjadi oksida arsen,
yang berbau seperti bau bawang putih. Arsen dan beberapa
senyawa arsen juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari
padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar
arsen ditemukan dalam dua bentuk padat yang berwarna kuning
dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.
Sifat dan Karakteristik Merkuri
Logam merkuri (Hg) adalah salah satu trace element yang
mempunyai sifat cair pada temperatur ruang dengan spesifik gravity dan
daya hantar listrik yang tinggi. Secara umum logam merkuri mempunyai
sifat-sifat seperti berikut yaitu berwujud cair pada suhu kamar (25 oC)
dengan titik beku paling rendah sekitar 39 oC. Merupakan logam yang
paling sering mudah menguap jika dibandingkan dengan logam lain.
Dapat melarutkan bermacam-macam logam untuk membentuk alloy yang
disebut dengan amalgam. Merupakan unsur yang sangat beracun bagi
semua mahluk hidup, baik itu dalam bentuk unsure tunggal (logam)
ataupun dalam bentuk persenyawaan.
03
Toksisitas Logam Arsen
dan Merkuri Terhadap
Manusia
Toksisitas Arsen
Terhadap Manusia
Logam arsen merupakan salah satu jenis logam yang cukup berbahaya.
Saat terpapar pada tubuh manusia, maka akan terakumulasi pada paru-paru,
jantung,ginjal, hati, otot, dan jaringan saraf. Orang yang terlalu banyak terkena
zat arsen dari konsumsi air minum disebut arsenikosis. Korban dari arsenikosis ini
tidak akan berdampak dalam waktu dekat, namun dampaknya baru terlihat
setelah dalam jangka waktu yang lama (long-term) diantaranya pigmentasi kulit,
gangren, dan keratosis, itu pun baru terlihat minimal 5 tahun terkena arsenik yang
terakumulasi.
Arsen pada membran akan merusak protein karena meningkatnya
kapilaritas endotelium, dapat menghambat enzim yang mengandung gugus
sulfidril, dan juga menghambat fosforilasi anaerob dan oksidatif.
Toksisitas Merkuri
Terhadap Manusia
Toksisitas merkuri dalam tubuh manusia dapat mempengaruhi
kesehatan.Sebagian besar logam merkuri akan terakumulasi dalam ginjal, otak,
hati dan janin. Efek toksik Hg berkaitan dengan susunan syaraf yang sangat peka
terhadap Hg dengan gejala pertama adalah perestesia, lalu ataksia, disartria,
ketulian, dan akhirnya kematian.
Merkuri bisa menghambat pelepasan GnRH oleh kelenjar hipotalamus dan
menghambat ovulasi sehingga terjadi akumulasi Hg pada korpus loteum.
Toksisitas merkuri organik sangat luas, yakni mengakibatkan disfungsi blood brain
barrier, merusak permeabilitas membran, menghambat beberapa enzim,
menghambat sintesa protein, dan menghambat penggunaan substrat protein.
04
Toksisitas Logam Arsen
dan Merkuri Terhadap
Lingkungan dan
Pencegahannya
Toksisitas Arsen Terhadap
Lingkungan dan Pencegahannya

Logam berat secara umum masuk ke lingkungan dengan


dua cara, yakni secara natural dan antropogenik (terlepas ke
lingkungan dengan campur tangan manusia atau tidak alami).
Kondisi alami terlepasnya logam berat di lingkungan akibat
adanya pelapukan sedimen akibat cuaca, erosi, serta aktivitas
vulkanik. Sedangkan, terlepasnya logam berat secara
antropogenik akibat aktivitas manusia diantaranya
electroplating/pelapisan logam, pertambangan, peleburan,
penggunaan pestisida, pupuk penyubur tanah, dan lain
sebagainya.
Upaya pencegahan:
• Arsenat dan arsenit removal dengan besi zerovalent
Arsenat (As(V)) dan arsenit (As(III)) dapat dihilangkan dengan besi zerovalent
yang ada pada larutan berisi air. Besi zerovalent memang sangat efektif untuk
menghilangkan arsenat dan arsenit yang terlarut dalam air dan pH asam juga mampu
mempercepat removal hingga pada akhirnya removal stagnan di pH 8.
• Fitoremediasi
Fitoremediasi merupakan proses bioremediasi yang menggunakan berbagai
tanaman untuk menghilangkan, memindahkan, dan atau menghancurkan kontaminan
dalam tanah dan air bawah tanah.
a) Teknik Fitoremediasi dengan Alnus firma
Bakteri di akar Alnus firma mampu beraksi positif dengan logam berat seperti
As. Alnus firma menyediakan enzim yang kaya nutrien untuk mendukung
kehidupan mikroba dan mikroba membantu menyerap lingkungan xenobiotic
yang ada dan mengisolasinya.
b) Teknik Fitoremediasi pada Lahan Pertambangan
Pencemaran yang sering terjadi yakni di lokasi pertambangan, dimana limbah
hasil pertambangan (tailing) pasti menghasilkan limbah yang mengandung logam
berat. Pada tanah yang tercemar logam berat N. mucronata adalah tanaman yang
paling baik pada penyerapan logam As.
c) Teknik Fitoremediasi dengan Eichhornia crassipes
Eichhornia crassipes merupakan jenis tanaman yang hidup di air yang lebih
dikenal sebagai enceng gondok di Indonesia. Penanaman eceng gondok
menunjukkan adanya peningkatan penyerapan logam berat yang terdapat dalam
air.
d) Teknik Fitoremediasi dengan Paulownia tomentosa
Paulownia tomentosa dikatakan sebagai tanaman alternatif dalam teknik
fitoremediasi yang dapat menyerap logam berat. Tanaman ini termasuk jenis
tanaman fitoekstraksi yang memindahkan polutan dari dalam tanah ke area sekitar
tanaman atau ke batang tanaman.
Toksisitas Merkuri Terhadap
Lingkungan dan Pencegahannya

Sumber merkuri yang berasal dari alam dan yang


disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pada penambangan
emas menjadi penyebab utama tercemarnya air sungai, laut dan
danau. Merkuri yang masuk keperairan diabsorbsi dan
dimetabolisme oleh mikroorganisme melalui proses metilasi dan
menghasilkan methylmerkuri, dan kemudian akan terakumulasi
pada ikan dan hewan-hewan laut lainnya Hal ini
membahayakan manusia karena berperan sebagai konsumen
tingkat akhir dari rantai makanan .
Upaya pencegahan :
1. Pembatasan produksi merkuri sehingga mampu mengurangi lepasan
merkuri ke lingkungan secara signifikan dan resiko tercemarnya lingkungan
bisa ditekan pada titik paling minim.
2. Adanya pengendalian pencemaran limbah dari industri-industri yang
berlokasi disekitar wilayah perairan. Seperti pengolahan limbah merkuri
sebelum dibuang ke badan air.
3. Pencegahan harus dijalankan di tambang-tambang tempat bijih merkuri
diambil, yaitu dengan ventilasi, pengeboran basah, dan pemakaian masker
yang dapat menahan uap merkuri. Di pabrik-pabrik yang membuat
barometer dan termometer, lantai harus rata, licin, tidak boleh retak
sehingga kalau terjadi penumpahan merkuri akan segera dapat dibersihkan.
Ventilasi umum di pabrik pabrik yang menggunakan merkuri tidaklah baik,
karena ventilasi memperhebat terjadinya penguapan merkuri
05
Cara Pencegahan
Paparan Logam Arsen
dan Merkuri
Pencegahan Paparan Arsen

a. Hindari kontak dengan Arsen menggunakan masker,


sarung tangan, kacamata atau baju pelindung.
b. Bila diketahui air minum terkontaminasi Arsen perlu
dilakukan tindakan seperti berikut:
 Air minum yang terkontaminasi Arsen berhenti
dikonsumsi.
 Apabila tidak terdapat alternative lain untuk
mendapatkan air minum,maka air ditampung dan
dibiarkan selama 12- 24 jam. Kemudian¾ bagian
atas air disedot perlahan-lahan ke tempat lain dan
disaring 4-5 kali kemudian pada tahap terakhir
dilakukan filtrasi.
c. Mengkonsumsi makanan bergizi, khususnya makanan yang
kaya vitamin A, B dan C. Konsumsi buah dan sayuran segar
5x/hari mampu mengurangi 50 % risiko terkena kanker
karena pajanan Arsen.
d. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja/penempatan
meliputi pemeriksaan fisik foto thorax, pemeriksaan saluran
hidung dan kulit.
e. Pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memeriksa uji
fungsi hati dan ginjal. Untuk pajanan lebih 10 tahun perlu
dilakukan foto thorax.
f. Merekomendasikan untuk memperbaiki lingkungan kerja
sehingga pajanan Arsen seminimal mungkin (dibawah Nilai
Ambang Batas/NAB).
g. Pada kasus keracunan akut perlu dilakukan investigasi
terjadinya kecelakaan sehingga dapat dicegah terulangnya
kecelakaan yang sama.
Pencegahan Paparan Merkuri

a. Mengganti alat-alat medis yang menggunakan merkuri


dengan alat-alat medis non merkuri.
b. Menggunakan masker dengan catridge yang sesuai.
c. Perilaku hidup bersih dan sehat yaitu kebiasaan mencuci
tangan dengan benar menggunakan sabun dan air
mengalir
d. Merkuri hendaknya dikelola dalam sistem bersekat rapat
dan higine yang ketat hendaknya ditekankan di tempat
kerja. Lebih lanjut, penting pula dicegah :
• Terlepasnya merkuri dari kontainer
• Penyebaran percikan merkuri di udara
• Infiltrasi merkuri pada retakan dan celah-celah lantai
atau meja kerja.
e. Pencegahan bila mungkin adalah substitusi
merkuri dengan bahan lain yang kurang
berbahaya. Satu contoh substitusi, pembuatan
cermin yang dulu memakai amalgam timah putih
diubah dengan menggunakan larutana moniakal
perak nitrat, dan ternyata cermin yang dihasilkan
lebih baik.
f. Di pabrik-pabrik yang membuat barometer dan
termometer, lantai harus rata, licin, tidak boleh
retak sehingga kalau terjadi penumpahan
merkuri akan segera dapat dibersihkan.
g. Pemeriksaan kesehatan berkala, permasuk
pemeriksaan gigi dan mulut sangat membantu
dalam menentukan keracunan sedini mungkin
Thank You

Anda mungkin juga menyukai