SITOKIN
DOSEN : Apt. Nuralifah, S.Farm., M.Kes.
KELOMPOK 1
Desy Ratna Sari (O1A117133)
Ufu Rindang (O1A119054)
Uswatun Hasanah (O1A119055)
Alyah Rahmawaty Said (O1A119066)
Annisa Fitri Aryani (O1A119071)
Ayu Dewi Widaningsih (O1A119073)
Dwi Lestari Khaulani Tanzil (O1A119079)
Edward Sanda (O1A119081)
Felisa Arianti (O1A119086)
Irmasari (O1A119091)
Linda Puspitasari (O1A119094)
Muh. Asrun (O1A119096)
SUB BAHASAN
01 DEFINISI SITOKIN
02 KARAKTERISTIK SITOKIN
03 PENGGOLONGAN SITOKIN
04 RESEPTOR SITOKIN
SUB BAHASAN
05 CARA KERJA SITOKIN
06 FUNGSI SITOKIN
3. Ekspresi reseptor sitokin ini akan 4. Produksi sitokin juga akan diatur
diatur oleh sinyal eksternal sehingga tidak terlalu banyak pada tubuh
Interleukin 10
TNF berfungsi sebagai faktor angiogenesis dengan pembuluh darah baru, serta
dapat berfungsi sebagai faktor pertumbuhan fibroblast
(fibroblast growth factor, FGF), yang mengakibatkan transaksi
jaringan ikat. Jika produksi TNF tetap berlanjut, jaringan- jaringan
tersebut dapat menjadi jaringan limfoid baru tempat berkumpulnya
sel limfosit B dan limfosit T.
Interleukin10
TNF-α diproduksi oleh berbagai jenis sel termasuk makrofag, sel T, sel B dan sel
NK. Pembentukannya terjadi akibat respons terhadap rangsangan bakteri, virus
dan sitokin lain, misalnya GM-CSF, IL-1, dan IL-2. TNF-β disekresi oleh sel T, sel B
yang teraktivasi. TNF-β berada pada permukaan sel bila terikat pada protein
transmembran LT-β.
RESEPTOR SITOKIN
Reseptor kemokin
Reseptor kemokin adalah reseptor berpasangan protein G yang
mengandung 7 domain transmembran yang ditemukan terutama pada
permukaan leukosit, menjadikannya salah satu reseptor mirip rhodopsin. Reseptor
kemokin dibagi menjadi 4 keluarga yang berbeda, reseptor kemokin CXC, reseptor
CC kemokin , reseptor kemokin CX3C dan reseptor kemokin XC. CCR5 dan
CXCR4 digunakan pada HIV.
Reseptor TGF β
TGF-β merupakan sitokin multifungsi yang memodulasi proliferasi,
pertumbuhan, diferensiasi, adesi dan kelangsungan hidup sel, selain itu juga
berberan dalam produksi protein matriks ekstraselular. TGF-β diproduksi dan
berperan pada sel makrofag, sel limfosit T dan B serta endotel. TGF-β merupakan
protein sekresi yang terdiri dari tiga isoform yakni TGF-β1, TGF-β2 dan TGF-β3.
CARA KERJA SITOKIN
Sitokin mengawali kerjanya dengan mengikatkan diri
secara kuat pada reseptor,pada membran yang spesifik
dari sel target. Ekspresi reseptor sitokin diatur oleh sinyal
eksternal spesifik, misalnya: stimulasi limfosit T ataupun
B oleh antigen, menyebabkan peningkatan ekspresi
reseptor sitokin. Respons seluler terhadap sitokin terdiri
atas perubahan dalam ekspresi gen dalam sel target,
bermuara pada ekspresi fungsi baru dan proliferasi sel
target. Sitokin seringkali mempunyai berbagai efek
pada sel target yang sama. Untuk berbagai sel target,
sitokin berfungsi sebagai regulator dalam
pembelahan sel (Admadi Soeroso. 2007).
FUNGSI SITOKIN
Fungsi fisiologis yang utama dari sitokin yang dihasilkan
oleh makrofag adalah merangsang inflamasi
non-spesifik serta meningkatkan aktivasi limfosit
spesifik oleh antigen bakteri. Sitokin akan menginduksi
adhesi neutrofil dan monosit pada endotel vaskular
pada tempat infeksi yang diikuti migrasi, akumulasi
lokal serta aktivasi sel inflamasi. Kerusakan jaringan
yang terjadi adalah akibat efek samping mekanisme
pertahanan untuk eliminasi bakteri tersebut. Sitokin juga
merangsang demam dan sintesis protein fase akut.
FUNGSI BIOLOGIS SITOKIN
PERAN SITOKIN PADA PENYAKIT INFEKSI
Pengobatan Imunodefisiensi
Dengan meningkatkan aktivasi sel T. Beberapa sitokin telah
digunakan contoh : IL-2, IFN-γ, dan TNF-α.
Pengobatan Kanker
Menggunakan sel LAK (lymphokine-activated killer).
Dengan cara kultur, sel NK atau sel T sitotoksik dengan
penambahan konsentrasi tinggi IL-2, menurunkan sel
efektor
dengan aktivitas anti-tumor yang potensial.
DAFTAR PUSTAKA