Cinde Desti Nurrachma Putri Diah Ludiawansari Imunoregulator dan Sitokin Imunoregulator Imunoregulasi adalah pengendalian respon dan interaksi imun antara limfosit B dan T serta makrofag. Pada dasarnya keutuhan tubuh dipertahankan oleh dua sistem pertahanan yaitu sistem pertahanan tubuh non spesifik (natural) dan spesifik (adaptive). Respon imun diatur secara komplek yang melibatkan interaksi antara sel mediator dan mekanisme untuk mencegah zat asing masuk.
Sitokin Sitokin adalah polipeptida yang diproduksi sebagai respons terhadap rangsang mikroba dan antigen lainnya dan berperan sebagai mediator pada reaksi imun dan inflamasi.
Sifat Umum Sitokin Sekresi sitokin terjadi cepat dan hanya sebentar, tidak disimpan sebagai molekul preformed. Kerja sitokin seringkali pleiotropik dan redundan. Sitokin sering berpengaruh terhadap sintesis dan efek sitokin lain. Efek sitokin dapat lokal maupun sistemik. Sinyal luar mengatur ekspresi reseptor sitokin atau respons sel terhadap sitokin. Efek sitokin terjadi melalui ikatan dengan reseptornya pada membran sel sasaran. Respons selular terhadap kebanyakan sitokin terdiri atas perubahan ekspresi gen terhadap sel sasaran yang menimbulkan ekspresi fungsi baru dan kadang proliferasi sel sasaran.
Peran Sitokin dalam Mediasi Imunitas Non spesifik
Sitokin diproduksi makrofag dan sel NK Berperan pada inflamasi dini, merangsang proliferasi, diferensiasi, dan aktivasi sel efektor khusus seperti makrofag.
Jenis sitokin pada imunitas non spesifik Sitoki n Sumber Utama Fungsi IL-1 Makrofag, endotel, beberapa sel epitel Mediator respons inflamasi penjamu pada imunitas bawaan IL-6 Makrofag, sel endotel, sel T Mengatur respons fase akut, inflamasi IL-10 Makrofag, sel T terutama Th 2 Mengontrol reaksi imun nonspesifik dan imun seluler IL-12 Makrofag , sel dendrit Diferensiasi sel T menjadi Th1 IL-15 Makrofag, sel lain Merangsang poliferasi sel T sitotoksik dan pembentukannya IL-18 Makrofag Merangsang sel NK dan sel T memproduksi IFN- IFN tipe 1 IFN-: Makrofag IFN-: Fibroblas Resistensi thd virus, regulasi ekspresi MHC-1 IFN- Th 1 Aktivasi makrofag TNF Makrofag, sel T Mediator utama pada respons inflamasi akut terhadap bakteri gram negatif dan berperan thd mikroorganisme penyebab infeksi lain. Peran Sitokin dalam Mediasi Imunitas Spesifik Sitokin diproduksi oleh sel T mengkatifkan sel-sel imun spesifik. Peran : Dalam proliferasi dan diferensiasi limfosit setelah antigen dikenal dalam fase aktivasi pada respon spesifik. Dalam aktivasi dan proliferasi sel efektor khusus.
Jenis sitokin pada imunitas spesifik Sitokin Sumber Utama Fungsi IL-2 Sel T Meningkatkan proliferasi dan diferensiasi sel imun lain (sel NK, sel B) IL-4 Th2, sel mast Regulator respon imun yang diperantarai oleh IgE dan sel mastosit/eosinofil. IL-5 Th2 Merangsang pertumbuhan eosinofil IFN- Th1, CD8, sel NK Meningkatkan fagositosis mikroba yang diopsonisasi. TGF- Sel T, makrofag Mencegah proliferasi , aktivasi limfosit, leukosit , merangsang produksi IgA melalui induksi dan pengalihan sel B. Limfotoksin (LT) Sel T Mengaktifkan sel endotel dan neutrofil, mediator inflamasi akut. IL-13 Sel Th2 Mencegah aktivasi dan sebagai antagonis IFN- Sitokin dalam stimulasi pembentukan sel hematopoiesis Sitokin yang disebut CSF (cairan serebrospinal) berperan dalam hematopoises pada manusia yaitu : GM-CSF,G-CSF, dan M- CSF. Berperan dalam perkembangan, deferensiasi, dan ekspansi sel-sel mieloid. Sitokin merangsang diferensiasi sel progenitor dalam sumsum tulang menjadi sel yang spesifik dan berperan pada pertahanan terhadap infeksi.