yaitu cyto yang artinya sel dan kinos yang artinya gerakan. Secara harfiah sitokin merupakan salah satu dari sejumlah zat yang disekresikan oleh sel-sel tertentu dari sistem kekebalan tubuh yang membawa sinyal antara sel-sel lokal, sehingga memiliki efek pada sel- sel lain. Sitokin diproduksi oleh berbagai sel, termasuk sel-sel kekebalan tubuh seperti makrofag , limfosit B , limfosit T dan sel mast , endotel , fibroblas , dan berbagai sel stroma (Lackie,2010). Sitokin dihasilkan sebagai respon terhadap stimulus sistem imun. Sitokin merupakan protein-protein kecil sebagai mediator dan pengatur immunitas, inflamasi dan Sitokin mempunyai berbagai macam fungsi, namun pada umumnya sitokin bertindak sebagai pengatur pertahanan tubuh untuk melawan hal- hal yang bersifat patogen dan menimbulkan respons inflamasi Sitokin dibagi menjadi beberapa famili menurut reseptornya, yaitu famili IL-2/IL-4,- IL-6/IL-12, Interferon, TNF, IL-l, Transformatisasi factor pertumbuhan (TGF) dan Kemokin. Pada umumnya sitokin merupakan faktor pembantu pertumbuhan dan diferensiasi. Sebagian besar sitokin bekerja pada sel-sel dalam sistim Hemapoetik. KLASIFIKASI
Berdasarkan sel yg mensekresikanya, sitokin
diklasifikasikan sebagai berikut yaitu: limfokin (sitokin yang dihasilkan limfosit) monokin (sitokin yang dihasilkan monosit) kemokin (sitokin dengan aktivitas kemotaktik) interleukin (sitokin yang dihasilkan oleh satu leukosit dan beraksi pada leukosit lainnya). B. CIRI UMUM SITOKIN
1) Diproduksi oleh sel-sel yang terlibat dalam respon imun
natural dan respon imun spesifik. 2) Merupakan mediator dan regulator respon imun dan inflamatori. 3) Sekresinya singkat dan terbatas. a. Sitokin tidak disimpan sebagai bentuk pre-molekul. b. Sintesisnya diinisiasi oleh transkripsi gena baru yang hidupnya singkat. c. Produksinya dilakukan jika diperlukan. 4) Beberapa macam sitokin diproduksi oleh beberapa tipe sel dan beraksi pada berbagai tipe sel (pleiotropik). LANJUTAN 5) Dalam beberapa kasus, beberapa sitokin mempunyai aksi yang sama (redundan). Redundansi ini berdasar pada : reseptor untuk sitokin adalah heterodimer (kadang-kadang heterotrimer) yang dapat dikelompokkan kedalam famili, dimana satu subunit untuk seluruh anggota. Karena subunit tersebut untuk semua anggota, fungsi dalam mengikat sitokin dan dalam signal transduksi, maka reseptor satu sitokin seringkali dapat merespon sitokin yang lain dalam famili yang sama. 6) Dapat meningkatkan atau menghambat sintesis sitokin lainnya. 7) Dapat meningkatkan atau menghambat aksi sitokin lainnya. Efek ini dapat berupa: antagonis, aditif maupun sinergis. 8) Mengikat reseptor spesifik dengan afinitas yang tinggi. 9) Sel yang dapat merespon suatu sitokin adalah : autokrin, parakrin dan endokrin. 10) Respon seluler terhadap sitokin, pada umumnya lambat dan memerlukan sintesis mRNA dan protein baru. TABEL SITOKIN IMUNITAS BAWAAN DAN DIDAPAT. Imunitas bawaan Imunitas didapat Contoh TNF, IL-1, IL-2, IFN- IL-2, IL-4, IL-5, IFN ϒ Sumber utama Makrofag, sel NK Limfosit-T Fungsi fisiologi utama Mediator inflamasi Mengatur (lokal dan sistemik) pertumbuhan dan diferensiasi limfosit, aktifasi sel-sel efektor (makrofag, eosinofil, mastosit) Rangsangan LPS (Endotoksin), Antigen protein peptidoglikan bakteri, RNA virus, sitokin yang dihasilkan sel-T (IFN) Jumlah diproduksi Banyak; dapat Pada umumnya dideteksi dalam serum sedikit, tidak terdeteksi dalam serum Efek lokal atau Keduanya Biasanya hanya lokal sistemik Peran dalam penyakit Penyakit sistemik Kerusakan jaringan (misalnya renjatan lokal (misalnya sistemik) inflamasi D. SIFAT SITOKIN
Biasanya diproduksi oleh sel sebagai respons
terhadap rangsangan. Sitokin yang dibentuk segera dilepas dan tidak disimpan di dalam sel. Sitokin yang sama dapat diproduksi oleh berbagai sel. Satu sitokin dapat bekerja terhadap beberapa jenis sel dan dapat menimbulkan efek melalui berbagai mekanisme. Berbagai sitokin dapat memiliki banyak fungsi yang sama, Sitokin dapat/sering mempengaruhi sintesis atau efek sitokin lain, efeknya akan tampak saat berikatan dengan reseptor yang spesifik pada permukaan sel sasaran atau sel target. E. FUNGSI SITOKIN
Sitokin berperan dalam imunitas nonspesifik
dan spesifikdan mengawali, mempengaruhi dan meningkatkan respon imun nonspesifik. Makrofag dirangsang oleh IFN-ϒ, TNF-α dan IL- 1 disamping juga memproduksi sitokin sitokin tersebut. IL-1,IL-6 dan TNF-α merupakan sitokin pro inflamansi dan inflamasi spesifik. Selain itu dikenal sitokin-sitokin yang berfungsi dalam diferensiasi dan fungsi serta mengontrol sel sistem imun dan jaringan. F. SITOKIN DALAM PENGOBATAN
Dengan teknik rekombinan DNA, sitokin dapat
diproduksi dalam jumlah besar. Sesuai dengan peranan biologisnya, maka sitokin dapat digunakan sebagai pengganti komponen sistem imun yang imunokompromais atau untuk mengerahkan sel-sel yang diperlukan dalam menanggulangi defisiensi imun primer atau sekunder, merangsang sel sistem imun dalam respons terhadap tumor, infeksi bakteri atau virus yang berlebihan. SEKIAN DAN TERIMA KASIH