Anda di halaman 1dari 4

ENDOTOKSIN

Endotoksin adalah toksin yang merupakan bagian integral dari dinding sel bakteri
gram negatif. Aktivitas biologis dari endotoksin dihubungkan dengan keberadaan
lipopolisakarida. Lipopolisakarida merupakan komponen penyusun permukaan dari membran
terluar (outer membran) bakteri gram negatif seperti Escherichia colli, Slamonella, Shigella
dan Pseudomonas. Lipopolisakarida terletak pada membran terluar. Karena lipopolisakarida
hanya dimiliki oleh bakteri gram negatif, maka endotoksin dapat dikatakan sebagai toksin
yang khas dimiliki oleh bakteri gram negatif.

Gambar 1. Struktur lipopolisakarida pada bakteri gram negatif

Efek toksik dari lipopolisakarida disebabkan oleh komponen lipid (lipid A) dari
lipopolisakarida. Gejala penyakit karena aktivitas endotoksin terjadi jika bakteri bakteri mati
(misalnya karena aktivitas antimikroba, aktivitas fagosit atau obat antibiotik) dan mengalami
lisis sehingga lipopolisakarida akan dilepas ke lingkungan. Endotoksin akan memberi efek
negatif jika terdapat dalam jumlah yang cukup besar (lebih dari 100 µg). Karena bersifat non
enzimatis, maka mekanismenya tidak spesifik. Lipopolisakarida menyerang sistem
pertahanan tubuh menyebabkan demam, penurunan kadar besi, peradangan, pembekuan
darah dan hipotensi.
Gambar 2. Manifestasi dari endotoksin

Endotoksin merupakan komponen dari pirogen. Pirogen sendiri adalah suatu produk
mikroorganisme, terutama dari bakteri gram negatif dan dapat berupa endotoksin dari bakteri
ini. Pirogen terbagi menjadi dua yaitu:

 Pirogen Eksogen

Pirogen eksogen adalah pirogen yang berasal dari luar tubuh. Contoh dari pirogen eksogen
adalah produk mikroorganisme seperti toksin atau mikroorganisme seutuhnya. Salah satu
pirogen eksogen adalah endotoksin lipopolisakarida yang dihasilkan oleh bakteri gram
negatif.

 Pirogen Endogen

Pirogen endogen adalah pirogen yang berasal dari dalam tubuh. Contohnya yaitu IL-1, IL-6,
TNF-α dan IFN. Sumber dari pirogen endogen ini pada umumnya adalah monosit, neutrofil
dan limfosit walaupun sel lain juga dapat mengeluarkan pirogen endogen jika terstimulasi
(Dinarello & Gelfand 2007).

Pirogen merupakan substansi penyebab demam. Proses terjadinya demam dimulai


dari stimulasi sel-sel darah putih (monosit, limfosit dan neutrofil) oleh pirogen eksogen baik
berupa toksin, mediator inflamasi atau reaksi imun. Sel-sel darah putih tersebut akan
mengeluarkan zat kimia yang dikenal dengan pirogen endogen (IL-1, IL-6, TNF-α, IFN).
Pirogen eksogen dan endogen akan merangsang endotelium hipotalamus untuk membentuk
prostaglandin. Prostaglandin yang terbentuk kemudian akan meningkatkan patokan termostat
di pusat termogulasi hipotalamus. Hipotalamus akan menganggap suhu sekarang lebih rendah
dari suhu patokan yang baru sehingga memicu mekanisme-mekanisme untuk meningkatkan
panas. Sehingga akan terjadi peningkatan produksi panas dan penurunan pengurangan panas
yang pada akhirnya akan menyebabkan suhu tubuh naik ke patokan yang baru tersebut
(Sherwood , 2010).

Endotoksin memiliki perbedaan dengan eksotoksin meskipun keduanya diproduksi


oleh bakteri untuk membunuh inangnya. Berikut ini perbedaan antara eksotoksin dengan
endotoksin.

Gambar 3. Tabel perbedaan eksotoksin dengan endotoksin

Daftar Pustaka:

Sherwood, lauralee. 2012. Fisiologi Manusia Edisi 8. Jakarta: EGC

Hermalinda. 2010. Mekanisme Patogenesis Bakteri. Surakarta: Repository Unimus

Anda mungkin juga menyukai