Anda di halaman 1dari 33

Pendahuluan

lLimbah
industri
Syarifah),

dan

permasalahannya

(Ipop

Limbah : efek samping produk suatu proses industri atau


pertanian dll, yang saat itu tidak berguna, dan menimbulkan masalah
apa bila tidak ditangani dengan sungguh2. berupa limbah cair, padat
dan gas.
Sumber limbah pada prinsipnya dapat digolongkan menjadi 2
kelompok yaitu :
I Sumber limbah non domestic meliputi :
1. Industri
2. Pabrik
3. Peternakan
4. Pertanian
5. Perikanan, dsbnya
II Sumber limbah domestic meliputi :
1. Rumah tangga
2. Perkotaan
3. Perkampungan
4. Pasar
5. Jalan,
Sedangkan limbah yang berasal dari rumah sakit terdiri dari
limbah domestik dan non domestic
Beberapa limbah industri yang mempunyai dampak negative
terhadap lingkungan a. l. Logam (logam berat), gas, debu, panas,
minyak, dan bahan lainnya.
( Nani Djuwangsuh dkk. 1982).

Limbah Logam.
Pencemaran Lingkungan oleh logam berat telah banyak terjadi
terutama setelah diketahui adanya :
keracunan merkuri ( Hg) yg dikenal dengan istilah minamata
disease dan
keracunan cadmium (Cd) yg dikenal dengan istilah Itai-Itai disease.
Yang menyebabkan paralisa pada nelayan2 ikan di Minamata Bay dan
Jintsu River.
Dua hal penyebab utama sehingga logan berat menjadi bahan
pencemar yang berbahaya yaitu :

1. Logam berat tidak dapat dihancurkan oleh organisme hidup


dilingkungan ( non degradable) dan
2. Diakumulasi di komponen komponen lingkungan , terutama pada
dasar sediment sungai dan danau, dengan membentuk komplek
bersama bahan organic dan an-organik secara adsorpsi dan
kombinasi.
Beberapa logam berat seperti Cu, Zn, Fe, Mn, Cr, dan CO dalam
konsentrasi yang normal merupakan komponen penting pada fungsifungsi biologis, tetapi akan bersifat racun bila terdapat dalam
konsentrasi yang tinggi.
Pada umumnya reaksi racun dari logam mempengaruhi kerja
enzim dalam tubuh.
Tabel Jenis
racunnya.

logam

dikelompokkan

berdasarkan

sifat

N
o
1

Sifat Racun

Jenis Logam

Keterangan

Sangat racun

Moderat

Kurang racun

Tidak beracun

Pb, Hg, Cd, Cr, Sb, Dapat


menyebabkan
Ti, U, Bo.
kematian atau gangguan
kesehatan yang tidak pulih
dalam waktu singkat
Ba, Bo, Cu, Au, Li, Menyebabkan
ganggua
Mn, So, Te, Va, Go, kesehatan baik yang dapat
Rb.
pulih maupun tidak dalam
jangka waktu relative lama.
Bi, Co, Fe, Ga, Mg, Dalam
jumlah
besar
Ni, K, Ag, Ti, Zn.
menyebabkan
gangguan
kesehatan.
Al, Na, Sr, dan Ca.
Tidak
menimbulkan
gangguan.

Logam berat :
Air sering tercemar oleh komponen-komponen an-organik, di
antaranya berbagai logam berat yang berbahaya. Beberapa logam
berat tersebut banyak digunakan dalam berbagai keperluan, oleh
karena itu diproduksi secara rutin dalam skala industri, industri logam
berat tersebut seharusnya mendapatkan pengawasan yg ketat
sehingga tidak membahanyakan bagi pekerja-pekerjanya maupun
lingkungan di sekitatnya. Penggunaan logam-logam berat tersebut dlm
berbagai keperluan sehari-hari telah secara langsung maupun tidak
langsung atau sengaja maupun tidak sengaja telah memcemari

lingkungan. Beberapa logam tersebut ternyata telah mencemari


lingkungan melebihi batas yang berbahaya bagi kehidupan lingkungan.
Logam2 berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan
adalah sbb ( Polusi Air dan udara, Srikandi Fardiaz)
1. Merkuri (Hg) : Di dapatkan dilingkungan dalam berbagai
bentuk senyawa Kimia dan perilakunya pada tubuh organisme
berbeda-beda. Merkuri an-organik (bentuk metal dan etil) dan
senyawa organic lainnya dapat dibedakan menurut sifat2
peracunannya. Perubahan elemen mercury menjadi metal
merkuri terjadi dilingkungan oleh aktifitas bakteri. Nilai ambang
batas merkuri 0.1 mg/m3. merkuri biasanya digunakan sebagai
logam dan keadaannya mudah menguap pada temperature
kamar. Penggunaan dibengkel-bengkel dan elektronik. Merkuri
dapat diabsorbsi ke dalam tubuh melalui pencemaran makanan,
paru-paru dan kulit. Akumulasi Merkuri yang cukup banyak
terdapat pada pekerja-pekerja yang terus menerus mendapat
uap merkuri, akumulasi yang terbanyak terdapat pada otak. Pada
orang jepang perbandingan jumlah metal merkuri dengan total
merkuri adalah 2,8 % pada ginjal, 10 15% pada lainnya
termasuk otak dan 50% terdapat pada rambut. Merkuri berasal
dari bahan makanan terutama ikan dan sumber pencemaran
lainnya.
2. Kadmium (Cd) : Kadmium banyak terdapat pada kerak
bumi, penyebarannya bersama dengan seng (Zn). Cd banyak
digunakan untuk lapisan logam, campuran logam, zat warna,
baterai, stabilisator polyvinyl klorida, mesin foto kopi pada waktu
memproses foto. Di Jepang , orang memperoleh asupan Cd dari
beras sbg sumber sebesar 40-50 %, Sebagaian kecil diperoleh
sumbernya berasal dari sayuran, umbi-umbian, dan biji-bijian,
hal ini terutama untuk orang yang tidak makan beras. Manusia
dapat terkontaminasi oleh Cd melalui pencernakan makanan dan
pernafasan. Nilai ambang batas Cd baik berbentuk logam
ataupun oksida adalah : 0,05 mg/m3. Akibat gangguan pada
kesehatan, karena Cd dapat terjadi secara akut dan kronis.
Gangguan Cd pada ginjal timbul setelah bertahun-tahun lamanya
dan pada usia 50 thn kandungan Cd akan stabil karena proses
penuaan pada ginjal. Keracunan akut pada ginjal oleh Cd
menyebabkan sesak nafas, sakit kepala dan menggigil.
Keracunan kronis oleh Cd menyebabkan gangguan pernafasan,
meliputi saluran paru-paru dan brochi serta terjadinya
proteinnuria.

3. Timbal (Pb) :sangat banyak terdapat pada kerak bumi. Pb


dlm industri digunakan sebagai haban pelapis untuk bahan
kerajinan dari tanah karena pada temperature yang rendah
bahan pelapis dapat digunakan. Sekarang banyak juga
digunakan sebagai pelapis pita-pita, karena mempunyai sikap
resisten terhadap bahan korosip, dan bahan baterai, cat dan
sebagai bahan tambahan untuk bensin sebagai bahan anti
letusan (antiknock). Pb stearate banyak ditambahkan kedalam
plastic sebagai stabilisator. Keracunan Pb (timah) diakibatkan
oleh pengisapan sebagaian kecil dari asap atau debu timah yang
kemudian diserap oleh aliran darah diakumulasi pada sumsum
tulang. Pelepasan Pb dari tulang terjadi sangat lambat sehingga
efek penimbunan ini yang menimbulkan keracunan kronis. Gejala
keracunan : lelah, lemas sakit pada sendi dan kepala. Anemia
dan terjadi para lisis pada urut syaraf.
* TIMBAL DALAM AIR MINUM ANDA ( Wisnu Susetyo)- Timbal dan
Kesehatan
4. Kromium (Cr) : Nilai ambang batas kromium 1,0 mg/m3,
kromat 0,1 mg/m3, dan garam krom 0,5 mg/m3. Cr banyak
digunakan pada besi membentuk baja yg tak berkarat dan
berkekuatan tinggi (tahan cukup lama).
Logam Cr dan Ni membentuk lapisan krom-nikel untuk pelapisan
senjata dan kawat-kawat tahanan pada alat-alat listrik, dll.
Senyawa Cr banyak dipakai pada penyamakan kulit, pembuatan
zat warna pewarna gelas, industri Kimia, semen, pelapisan bahan
listrik dsb. Logam Cr tidak menimbulkan resiko medis, tetapi
senyawa Cr dapat menimbulkan pengisapas kabut asam dan
kontak langsung dengan kulit serta mata yg menyebabkan iritasi,
bisul bernanah pada hidung dan tenggorokan yg kemudian
terjadi kanker paru-paru.
5. Zink (Zn) : Nilai ambang batas Zink Chlorida 1 mg/m3, Zink
oxida 5mg/m3. Zink merupakan logam seperti logam seperti
perak, banyak digunakan dalam industri baja supaya tahan
karat, membuat kuningan, membuat kaleng yg tahan panas dsb.
Logam seng tidak begitu berbahaya, tetapi Zink Chlorida bila
kena kulit atau mata dapat menimbulkan gangguan kesehatan
seperti diarrhea.
6. Cuprum (Cu) : Nilai ambang batas uap tembaga 0,1 mg/m3,
debu dan
kabut tembaga 1,0 mg/m3. Cu banyak digunakan
pada
pembuatan
perunggu,
kuningan,
pekerjaan
las

dsb.Sedangkan garam tembaga dipakai sebagai zat warna dan


keracunan terutama terjadi dari garam tembaga Sulfat (CuSO4)
menimbulkan kejang perut, muntah2 dan diarrhea.
7. Nikel (Ni) : adalah logam yg paling berbahaya, termasuk
dalam daftar bahan Kimia yg dpt menimbulkan kanker. Nikel
banyak digunakan dalam industri baja, pelapis bahan-bahan
elektrolis dan sebagai katalisator. Nilia ambang batas 1 mg/m3.
8. Arsen (As) : dipelajari sebagai logam berat walaupun pada
table- periodic Arsen tidak termasuk golongan logam, tetapi
karena mempunyai sifat mirip logam maka dimasukkan dalam
golongan metalloid. Dalam system biologi Arsen bersifat toksik
karena bereaksi dengan ligan yang penting untuk fungsi normal
dalam tubuh. Hampir semua Arsen an-organik dapat dianggap
sebagai garam asam meta arsenit (HAsO2).
9. Mangaan (Mn) : Merupakan logam peralihan ( Transisi) dan
termasuk dalam golongan VII B, Di alam , mangaan menduduki
tempat kedelapan seperti logam yg terdapat melimpah pada
kulit bumi diantara logam-logam lainnya. Di dlm industri banyak
sekali digunakan bahan-bahan Kimia. Bahan Kimia itulah yg
merupakan racun dlm industri. Diantaranya adalah Mn. Disini
para pekerja biasa terpapar oleh bahan ini dan mungkin akan
terjadi penumpukan dlm tubuh. Namun keracunan Mn ini
biasanya terjadi pada pertambangan yg disebabkan karena
debu-debu yg mengandung Mn.

LOGAM TOKSIK.
Logam berat (heavy metals) atau logam toksik (toxic metals)
adalah terminology yang umumnya digunakan bergantian untuk
menjelaskan sekelompok elemen-elemen logam, yang kebanyakan
tergolong berbahaya bila masuk ke dalam tubuh.
Istilah trace metals digunakan terhadap logam-logam yang
terdapat baik di lingkungan maupun di dalam tubuh manusia dalam
konsentrasi yang sangat rendah , misalnya tembaga (Cu), besi (Fe),
dan Zenk (Zn). Logam berat adalah trace metal yang mempnyai
berat jenis sedikitnya 5 kali lebih besar dari pada air. Misalnya Cd, Pb,
dan Hg. Logam toksik adalah semua logam yang konsentrasinya di
lingkungan saat ini dipandang sebagai berbahaya, paling tidak untuk
orang-orang di tempat tertentu.( Toksikologi lingkungan oleh Haryoto
kusnoputranto)

Kuliah ke 2 tgl
1. MERKURI (Hg)
Merkuri dalam unsure Kimia merupakan unsure yang memiliki
sifat sebagai logam, merupakan satu 2nya logam yang berbentuk cair.
Logam ini banyak digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya :
- Dalam bidang kedokteran : dapat digunakan sebagai obat sipilis.
- Dalam bidang pertanian : sebagai bahan pestisida.
- Dll.
Tetapi disamping banyak kegunaannya Merkuri dapat meracuni
manusia yang dapat mengakibatkan bahaya yang fatal hingga dapat
mengakibatkan kematian.

A. Sumber Merkuri
Merkuri yang ada dialam / lingkungan berasal dari sumber alam
dan manusia. Sebagaian besar Merkuri berasal dari alam &
kurang lebih 20 % berasal dari gunung berapi, gas alam, batuan
mineral, minyak bumi. Batu bara, dan tanah.
Menurut bahannya Merkuri dapat dibagi menjadi dua yakni :
- Merkuri organic
- Merkuri an-organik.
Merkuri an-organik termasuk senyawa metalik yakni garamgaram ion. Merkuri 1 dan 2 yang terikat pada senyawa protein.
Merkuri metalik dalam bentuk cair pada temperature kamar dan

tekanan tinggi dapat menguap dan berbahaya bagi mereka yang


terpapar.
Merkuri mempunyai sifat Kimia seperti logam berat yang berada
dalam system periodic dari golongan II B.
Bila ada oksigen Merkuri cepat teroksidasi menjadi Merkuri II.
Merkiri I dengan molekul boilogis membentuk senyawa lain.
Secara umum terjadi keseimbangan antara unsure Merkuri (Hg 0),
Hg=, Hg+ dimana keseimbangan itu tergantung pada
keseimbangan kemampuan sangat reaktif dan sering dipakai
sebagai desinfektan.

B. Metabolisme
1. Sebagai unsur :
Bentuk ini sangat toksis, karena memiliki tekanan uap yang
tinggi. Pada suhu 24 oC udara mengandung 18 mg/m3 uap Hg.
Uap tersebut terdapat dalam bentuk mono atom, yang dapat
masuk dalam tubuh dengan melalui inhalasi.
Kelarutan dalam air : 20 mikro gr/L.
Kelarutan dalam pelarut organic (pentane) : 2.7 mg/L.
2. Hg anorganik ( Hg+, Hg++) :
Dari kedua bentuk teroksidasi tersebut, Hg++ lebih reaktif,
segera membentuk senyawa komplek dengan logan organic
yakni : gugus sulfahidril (Hg valensi 2 dengan gugus SH
membentuk : Merkaptida : X-Hg-SR, Hg(SR)2.
Dimana X = radikal elektro negative.
R = protein.
Untuk membedakan Hg+ dan Hg++ dapat dilihat dalam bentuk
HgCl dan HgCl2.
HgCl : mudah larut dalam air dan memiliki toksisitas yang
tinggi.
- HgCl2 : sukar larut dalam air sehingga kurang toksis.
3. Hg organic :
Senyawa ini memiliki struktur Kimia yang berbeda-beda.
Yang dikemukakan disini terbatas pada senyawa \, dimana
Merkuri membentuk satu ikatan dengan satu atom karbon.

Senyawa tersebut adalah :


- Metil merkuri
: CH3-Hg+
- Etil merkuri
: CH3-CH2-Hg+
- Fenil merkuri
: C6H5Hg+
- Alkoksi alkyl Merkuti
: R-CH2CO-R-CH2Hg+
Kation2 organik ini membentuk garam dengan asam2 organik
dan an-organik antara lain :
- Klorida.
- Asetat.
Senyawa tersebut juga bereaksi dengan ligan biologis seperti
gugus sulfhidril I Hg organic membentuk merkaptida dangan
bentuk R-Hg_SR). Perbedaan diantara berbagai kation merkuri
organic terletak pada stabilitas dari ikatan kation merkuri organic
terletak pada stabilitas dari ikatan karbo-merkuri.
Senyawa alkyl merkuri lebih resisten terhadap biodegradasi dari
pada senyawa fenil merkuri dan alkyl merkuri. Senyawa Hg
organic dapat menembus membrane biologis karane senyawa
tersebut larut dalam lemak (Lipid Soluble).

C. Absorbsi
Unsur Hg sukar sekali diabsorbsi oleh saluran cerna, keracunan
terjadi karena terbentuknya senyawa Hg yang mudah diserap
yaitu Hg yang teroksidasi dan yang terikat dengan sulfide. Uap
Hg cepat dioksidasi waktu bernafas sehingga dalam dosis yang
berlebahan akan menimbulkan keracunan. Insur Hg karena
mudah larut dalam lemak mudah diabsorbsi melalui kilut. Hg
yang larut cepat diabsorbsi melalui saluran cerna dan masuk
kedalam peredaran darah. Hg an-organik yang tidak dapat larut
dapat dioksidasi dan menjadi kulit untuk masuk kedlam darah.
Hg dalam darah diikat oleh protein plasma dan eritrosit.

D.Distribusi dan Eksresi


Distribusi dari Hg berbeda-beda tergantung dari pada :
- Bentuk Kimia ( struktur).
- Cara pemakaian.
Hg dapat ditemukan setelah beberapa jam tubuh kemasukan
yakni dalam ginjal, hati, kelenjar ludah, jantung,otot
akelet,paru2,dan otak.

Sifat khas dari Hg adalah afinitasnya terhadap ginjal, baik dalam


bentuk Hg++ maupun kation Hg organic (R-Hg). Konsentrasi Hg
tertinggi terdapat pada ginjal sebab baik Hg anorganik maupun
Hg organic (metal merkuri) kebanyakan di distribusikan dalam
ginjal, tetapi konsentrasi dalam otak & darah bentuk metal
merkuri juga banyak didapatkan.
Distribusi dimerkaptrol mirip Hg an-organik. Senyawa metal
merkuri larut dalam lemak, distribusinya cepat ke seluruh tubuh
(jaringan tubuh).
Fenil merkuri karena ikatannya karbon-merkuri mudah lepas dan
akan menghasilkan benzene dan Hg++ maka distribusinya
menyerupai Hg++, sedang benzene akan teroksidasi menjadi
Fenol ---- terkonjunggasi dan dieksresikan.
Hg sebagaian besar dieksresikan melalui ginjal dan kolon,
sebagaian kecil melalui ginjal dalam waktu 6 hari sesudah
pemberian.

E. Efek Biologis
Keracunan merkuri yang biasa terjadi dapat dibagi dalam 3
bentuk yakti :
1. Sebagai akibat air raksa cair atau uapnya.
2. Sebagai akibat kontak kulit dengan persenyawaan Hg
Fulminat.
3. Sebagai akibat persenyawaan air raksa organic.
Keracunan Hg metalik atau uapnya yang dapat terjadi pada
pabrik pengubahan bijih menjadi logam murninya, proses
pemisahan emas dan perak dari bijih dengan menggunakan
amalgam, pembuatan barometer dan thermometer, pembuatan
listrik berisi uap Hg.
Gejalanya : Hipersaliva, tremor, erithisme, stomatitis, kadangkadang mercurialentis.
Keracunan : oleh Hg Fulminat biasanya setempat, yaitu
dermatitis di kulit tempat persentuhan, namun dapat pula
bersifat umum apabla bahan diserap tubuh dalam jumlah yang
cukup.
Untuk keracunan Hg sebagai akibat persenyawaan organis
merupakan keracunan yang akut dan menunjukkan gejala-gejala
susunan saraf pusat dan alat-alat dalam.

Merkuri mempunyai efek toksis terhadap beberapa organ &


system susunan urat syarap pusat. Efek keracunan unsur Hg
dalam bentuk uap dan senyawa alkyl Hg berantai pendek adalah
sama yakni terhadap SSp. Walaupun efeknya sama tapi ada
perbedaan nya yakni :
- Efek keracunan uap Hg bersifat Neuropsychiatric.
- Efek keracunan metal merkuri adalah terhadap susunan saraf
sensoris (sensoris motor ).
Efek yang sama terhadap SSp adalah terjadinya tremortoksisitas.
Keracunan akut biasanya akibat penggunaan preparat organicoral dosis tinggi. Inhalasi uap unsure Hg atau Hg organic.
Keracunan menahun biasanya terjadi pada industri atau pada
pengobatan. Senyawa Hg yang biasa menimbulkan keracunan
adalah senyawa :
- Etil merkuri
- Metil merkuri
- Fenil merkuti.
Contoh :
Kasus keracunan metal merkuri yang sangat terkenal yakni
peristiwa di Minamata Jepang. Toksisitas akut terjadi karana
senyawa :
- Merkuri klorida.
- Merkuri sianida.
Gejala toksis pertama bila keracunan HgCl2 (merkuri klorida) ;
- Timbul endapan protoplasma pada faring dan lambung.
- Pada mulut dan faring terdapat bercak abu=abu yang disertai
rasa nyeri.
Bila keracunan disebabkan oleh inhalasi uap Hg akan timbul :
- Sindrom pneumonitis.
- Demam
- Batuk
- Sakit dada.
Keracunan Hg an organic dan Fenil merkuri sangat khas karena
efek ion Hg pada dinding kapiler, ginjal, kolon, dan mulut.
Keracunan akan timbul setelah 24-36 jam yaitu :
- Stomatitis
- Perubahan warna garis gusi mirip lead line
- Infeksi local
- Gigi rontok yang diikuti dengan alveolaris.

Gejala SSP yang timbul berupa :


- Letangi.
- Hiper-refleksi
- Tremor
.
Pada keracunan Hg, kematian bisa terjadi yang disebabkan
karena gangguan fungsi ginjal.
Gejala permulaannya :
- Terjadi diuresis karena gangguan reabsorbsi tubuli
- Kemudian terjadi oligo uria dan an uria.

F. Pengobatan
Berupa in aktifasi dan mengeluarkan Hg dari saluran cerna
dengan jalan memberikan antidotun berupa :
- Protein dalam bentuk susu.
- Larutan 5 % natriun formaldehid sulfoksilatLarutan ini
mereduksi ion Hg++ menjadi bentuk yang kurang larut.

Untuk mengaktivasi Hg digunakan :


- Dimerkapirol
- N asetil penisilamin.
Dalam keadaan dimana metal chelating agent tidak ada dapat
diberikan : infuse garam faal ---------- diuresis ---------- ginjal ,
terlindung dari konsentrasi Hg yang tinggi dan juga untuk
menggantikan cairan (elektrolit) yang hilang.
Toksisitas menahun ditandai dengan gejala :
- gingivalis.
- Stomatitis
- Gigi rontok.
- Salvias dan colitis.
- Rasa logam.
- Kerusakan ginjal progresif.
- Anoreksia.
- Gangguan gusi.
- Anemia.
- Neuritis perifer.
Pengaruh pada SSP menimbulkan gejala :
- perubahan tingkah laku.

Depresi mental
Mudah tersinggung.
Insomnia.
Tremor.
Lelah dan halusinasi.

Etil merkuri dan metal merkuri sering sekali menimbulkan gejala


neurologik, terutama dan ataksia.
Pengobatan :
- semua kontak dengan Hg harus dihilangkan.
- Gangguan gusi harus diatasi.
- Digunakan dimerkaprol -- eksresi Hg diperbanyak.

G.Antidotum
Pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan dari Hg dapat
melalui beberapa cara, salah satunya yang dianjurkan adalah
substitusi merkuri dengan bahan lain yang kurang bahaya.
Salah satu contohnya : pada pembuatan cermin dahulu memakai
amalgam timah putih kemudian diubah dengan larutan
amoniakal perak- nitrat,dan ternyata cermin yang dihasilkan
lebih baik. Pencegahan lain misalnya pada tambang-tambang
tempat bijih merkuri diambil yaitu dengan ventilasi, pengeboran
basah, dan pemakaian masker yang dapat menahan uap
merkuri.
Di pabrik-pabrik yang membuat barometer dan thermometer,
lantai harus licin, rata dan tidak boleh retak agar kalau merkuri
itu tumpah akan dapat segara dibersihkan.
Untuk penggunaan ventilasi umum pada pabrik-pabrik yang
menggunakan bahan merkuri tidak baik karena ventilasi jenis ini
dapat
memperhebat
penguapan
dan
hal
ini
dapat
membahayakan.
Pencegahan
lainnya
misalnya
pada
pekerja
diadakan
pemeriksaan berskala, termasuk pemeriksaan gigi ,mulut, sangat
membantu dalam menemukan kasus-kasus keracunan sedini
mungkin.

H.Pencegahan dan pengobatan


BAL ( British Anti Leuwisite, 2,3,-dimerkaprolanol) pertama kali
dipakai dalam penggunaan percobaan keracunan Hg akut (1940)
tetapi dalam hal ini mempunyai nilai bukti yang kecil dalam hal

keracunankronik. Percobaan lainnya dengan Ca EDTA (Ca


edathamil, Ca ethil enediamin tetraacetik ) dibuktikan hanya
sedikit lebih baik dari BAL, dari 13 pasien keracunan Hg, 6
memberi reaksi dan lebih dari 4 mungkin telah membaik.
Karena keracunan secara umum dari keefektifan dari BAL
maupun Ca EDTA dalam hal klinik, digunakan Nacetil d, 1
penisilamin (NAP), suatu obat yang dikembangkan secara khusus
selama Chelating dengan Hg, dan mendapat tambahan urine
pada eksresi Hg dalam empat pekerja yang keracunan unsure
merkuri. Kemudian para ahli menjamu sejumlah orang yang
keracunan dalam masalah ini, didapatkan NAP tidak hanya
menghasilkan satu respon Kimia tetapi yang lebih penting adalah
suatu respon klinik pembuatan NAP kemungkinan suatu obat
untuk diusulkan sebagai penggunaan keracunan Hg.
Peraturanyang digunakan untuk penceghan terhadap bahaya
yang ditimbulkan oleh merkuri misalnya : dengan menetapkan
Nilai Ambang Batas (NAB) misalnya NAB untuk merkuri metalik
atau uapnya di uara 0,1 mg/m3. NAB untuk persenyawaan
organic 0,001 mg/mt3 udara.

I. Analisa
Untuk mengetahui apakah udara ditempat kerja itu sudah
tercemar oleh merkuri atau belum perlu dilakukan pengambilan
sample. Kemudian pengukuran kadar gas merkuri dilakukan
dengan peralatan high volume air sample setelah hasilnya
diperoleh kemudian di analisa, untuk mengetahui kadarnya
dengan menggunakan alat merkuri Analizer system.
Alat dan bahan yang digunakan ;
- High Volume Air Sample yang digunakan untuk menyerap
udara lingkungan kerja.
- Flow meter untuk mengetahui debet.
- Merkuri analisis system untuk mengetahui karad merkuri.
- Pipet ukur.
- Tabung Erlenmeyer.
- Botol oksigen.
Bahan yang dipakai untuk melarutkan filter :
- asam Chlorida.
- Asam Nitrat.
- Air Suling.
Bahan yang digunakan untuk analisa merkuri dengan merkuri
analyzer system :

- Kalium permanganate
- Hidroksilamin Hidroklorida.
- Stanous Chlorida.
Pengambilan sample biasanya selama 8 jam dengan debet 5
lt/menit. Setelah itu filter yang menyerap Hg dilarutkan dalam
HCl dan HNO3 serta air suling setelah ini siap di analisa dengan
MAS.

Kuliah Ke 3 Tgl .................


II. TIMBAL (Plumbum) = Pb.
Sumber Pb di alam, Pb tidak pernah ditemukan dalam bentuk logam
murni.
Di penambangan : 3 10 %
Pb ditemukan dalam bentuk : PbS, PbSO4
Bentuk Timbal :
Timbal terdapat dalam 2 bentuk yakni :
a. Timbal An-Organik : - berbagai garam timbal
- timbal oksida (PbO)
b. Timbal Organik : - tetra etil Pb (TEL)
- tetra metal Pb (TML)
Keracunan yang banyak terjadi di lingkungan indusrti
keracunan timbal oksida, yakni pada industri baterai(PbO).
Sifat-sifat Timbal :
1. Logam yang lunak

adalah

2.
3.
4.
5.

Tahan korosi
Titik lebur yang rendah
Kerepatan lebih besar dari logam biasa
Bukan penghantar listrik yang kuat.

Penggunaan.
1. Industri baterai : PbO
2. Pigmen / zat warna : Senyawa Pb dengan Cr, Mo dan Cl
3. Industri cat
: PbCO3
4. Insektida
: Pb Arsenat
5. Bahan pengkilap keramik : Pb Silikat
6. Bahan additive pada mesi kendaraan : Pb tetra etil (TEL).
(1). Absorbpsi.
Baik timbal An-Organik maupun timal organic diabsorpsi di dalam
tubuh.
Pb terutama diabsorpsi melalui :
- saluran pencernaan makanan, minuman
- system pernafasan/ inhalasi melalui udara
- kulit ( penyerapan/penetrasi pada selaput atau lapisan kulit)
(2). Distribusi.
Kecepatan distribusi Pb sangat kompleks, antara lain :
a. cepat di transfer dalam tulang.
b. Menurunkan kecepatan ekskresi.
c.
(3). Eksresi.
Pb dieksresi melalui urine dan empedu (saluran cerna) dan jaringan
epitil (termasuk rambut)
(4). Efek Biologis
Beberapa organ dan system dipengaruhi oleh Pb yakni ;
a. S.S.P. ( Susunan Syarat Pusat )
b. Sistem Syaraf Perifer.
c. Ginjal.
d. Peredaran darah.
Keracunan Pb dalam industri.
Dalam bidang industri, keracunan Pb terjadi antara lain pada :
- pabrik baterai dan accu,
- pembakaran besi tua.
- Pemecahan kapal-kapal tua dimana banyak didapatkan cat yang
mengandung Pb sebagai pelindung kapal.
Pada proses pengelasan ------- Pb menguap -------- terhisap oleh
para pekerja.

Faktor-faktor yang mempengaruhi daya racun Pb :


1. Bentuk Kimia
2. Ukuran pertikel
3. Kelarutan
Diagnosa keracunan Pb pada keadaan tersebut tidak sulit apabila
penderata sering mendapat (mengeluh) :
- nyeri pada perut atau neuropati perifer.
- Kadar Pb dalam darah yang diperbolehkan : 60 mikro gr/100 gr.
Keracunan Pb organic
Keracunan Pb organic : tetra etil Pb dapat terjadi karena senyawa
tersebut digunakan sebagai : Anti-Knock-Petrol-Additive.
Keracunan dapat menimpa para pekerja :
- Pekerja pembersih tangki minyak , dimana uap timah hitam
organic tersebut dapat terhisap dan karena afinitasnya dengan
lemak ------ masuk ke jaringan otak. Setelah masuk dalam
tubuh : Pb-tetra-etil dikonversi --- Pb tri-etil yang bersifat
toksis.
- Gejala-gejala gastro intestinal tidak menonjol, encefalopati
dengan gangguan tidur, mimpi, kegelisahan, kadang-kadang
sampai delirium.
- Pada pemeriksaan laboratorium diperoleh hasil yang berbeda.

(5).Keracunan Pb dapat mempengaruhi / berefek terhadap organ tubuh


Yaitu :
1. Sistem saraf. Paling sensitive terhadap Pb menyebabkan sindroma
Lead Encephalophaty
2. Sistem Urinaria
Menyebabkan kerusakan pada ginjal --- Kadar asam urat meningkat
3. Sistem reproduksi.
Menyebabkan berkurangnya kemampuan system reproduksi
4. Sistem Kardiovaskuler
Menyebabkan perubahan otot jantung pada anak.
5. Sistem peredaran darah
Mempengaruhi Biosintesa Hemoglobin, yaitu menghambat kerja enzim
A.L.A.D ( Amino Levulinik Acid Dehidrase)
(6). Terapi ( Pengobatan ).
- Pengobatan simtomatik
encepalopati :
* BAL
* EDTA

pada

anak-anak,

termasuk

penderita

- Pengobatan bagi orang dewasa :


* Ca EDTA
* BAL
- Ca Na2 EDTA -------- waktu singkat
- Kombinasi Dimerkaplrol & Ca Na2 EDTA
(7) Pencegahan.
1. Kebersihan perorangan
2. Kebersihan tempat kerja, termasuk kantin dan makanan
3. Pemakaian APD
4. Pemeriksaan kesehatan berkala
5. Pendidikan dan penyuluhan tenga kerja.
(8). Akibat logam Pb ini akan terjadi hal-hal ssb :
1. Kadar ALA dalam darah dan urine meningkat.
2. Umur sel darah merah diperpendek
3. Jumlah sel darah merah menurun.
4. Kadar Protophorphirin dalam darah meningkat.
5. Kandungan kadar Fe dalam darah meningkat.
(9). Monitoring Pb dalam tubuh.
1. Pengujian kadar ALA dalam urine
2. Pengujian kadar ALA dan ALAD dalam darah.
3. Pengujian Kadar Koproporphirin dalam urine.
TEL (Pb Tetra Etil ) adalah senyawa Pb organic yang di gunakan
sebagai Anti Knoking Petrol Additive, yaitu bahan anti ketuk pada
mesin kendaraan, tetapi efek samping nya sangat berbahaya.
Toksisitas Pb-Tetra-Etil disebabkan oleh bentuk metabolismenya. Yaitu
Pb-Tri-Metil yang lebih beracun.

Kuliah ke ........ tgl .............


III. Arsen (As).
Arsen ---------- logam berat (Metaloid)
Dalam system biologi Arsen bersifat toksik karena bereaksi dengan
ligan yang penting untuk fungsi normal dalam tubuh.
Hampir semua Arsen anorganik dapat dianggap sebagai garam asam
meta arsenit (HAsO2).

(1). Sumber.
Sumber As di alam adalah :
a. Tanah, As2S3 dan As2S5
b. Air, akibat kontaminasi dari sisa atau buangan industri.
c. Dalam proses pembuatan glukosa menghasilkan bit
d. Kerang
e. Asap tembakau mengandung As 8.3 50 ppm, asap asap rokok
mengandung As 3.3 10.5 gr/l, cerutu mengandung As 0.2 3 gr/l.
Juga dapat diperoleh secara teknik di lab. Dengan mereaksikan As2S3
(Arsen trisulfida) dengan O2.
Reaksi :
2 Sa2S3 + 9O2 --- 2 As2O3 + 6 SO2

2 As2O3 + ^ C --- As4 + 6 CO


Arsen an-organik : garam, asam meta arsenic (H AsO2).
Arsen Organik
: karbason, glikobiarsol, oksoferarsin, triparsamid,dan melarsopal.

(2). Penggunaan.
Penggunaan As di lapangan di bid. Industri, perkebunan, dan
pengobatan : missal :
1. - Sebagai insektisida, pengawet kayu, bulu, dan kulit
2. - Sebagai racun tikus : Arsen Tri Oksida (As2O3)
3. - Larutan fawleri (liquor arcenikalis), sebagai obat demam tetapi
sekarang tak digunakan lagi. Karena toksik.
4. - Scheeles green (Cu aceto arsenic) untuk mematikan tanaman.
5. - Yellow arsenic sulfite ( ORPIMENT) sebagai pigmen dan sebagai
konstituen untuk merontokkan rambut.
6. - Arsin (AsH3) terbentuk gas beracun dan digunakan dalam industri.
7. - Dahulu As digunakan untuk mengobati sipilis, tetapi sekarang
sudah ditinggalkan.
8. - As digunakan untuk mengobati amoebiasis, tripanosomiasis dan
vaginitis trichomonas.
9. - As terutama drokarbil, digunakan untuk mengubati filiarisis pada
anjing.

(3). Metebolisme.
Arsen masuk dalam tubuh melalui mukosa membrane
1. Saluran pencernaan
2. Saluran pernafasan/inhalasi
3. Kulit, sebagai salep dapat diabsorbsi melalui kulit.

(4). Efek Biologis.


- Berdasarkan jenisnya As dibedakan As- organic dan As- anorganik
a. Arsen An-organik : garam-garam, Arsine (AsH3),
Setelah pemberian local As- An-organik di-absorbsi perlahan-lahan dan
bersifat toksik terhadap jaringan. Dapat terjadi nekrosis, pengelupasan
dan korosi jaringan. Pada pembuluh darah, As dosis kecil menyebabkan
fasodilatasi kecil/ringan, dosis tinggi As bersifat racun akut terhadap
kapiler, terutama daerah splanknikus, terjadi transudasi plasma dan
penurunan volume darah.
b.Arsen organic :Karbason, Glikobiarsol.
As-organik dapat menyebabkan nekrosis jaringan setempat, Senyawa
As yang larut lebih mudah diabsorbsi dan daya iritasinya lebih rendah
dari pada As yang sukar larut.

Efek biologis As-organik pada organ-organ yang terkena : Peredaran


darah As trifalen organic dosis tinggi mempengaruhi jantung, kapiler
dan resistens pembuluh darah.

Sifat-sitat :
1. Metaloid yang berkilau seperti perak
2. Dipanaskan akan menyublim.
3. Kotosif.

Gejala keracunan AsH3 :


1. Hemolisis dari butir2 darah marah ---- Anemia.
2. Menggigil, demam.
3. Mual dan muntah.
4. Hipoksia.
Gas As juga mempengaruhi susunan syaraf pusat yaitu menekan
langsung susunan syaraf.
Gejala keracunan As (AsH3) yang karakteristik adalah terjadinya
anemia & epoksia.

(5). Mekanisme.
Arsen sebagai logam berat dapat bereaksi dengan ber-macam2 ligan
menjadi ikatan koordinat. Dalam larutan air ion logam ligan menjadi
ikatan koordinat. Dalam larutan air ion logam mengalami hidrasi
dimana oksigen dari H2O berfungsi sebagai ligan. Semua arsen
bekerjanya berdasarkan reaksi dengangugus sulhidril dalam sel.
Akibatnya kerja system enzim yang mengandung gugus SH dihambat.
Pada umumnya sebelum bereaksi dengan gugus SH Arsen
dikonfersikan dahulu menjadi Arsenoksida atau Arsenit, kecuali
docloroarsen yang dapat bereaksi langsung. Diantara senyawa Arsen,
Khlorfinil khloroarsen (Lewisite ) mempunyai daya inhibisi terkuat.

(6). Pengobatan / Antidotum


Pada keracunan As diberikan dimerkaprol ( BAL)secara IM secepatnya.
Pada keracunan berat diberikan dosis tunggal 5 mg/kg. BB / tiap 4 jam
selama 24 jam pertama,kemudian dosis dikurang dengan interval yang
lebih panjang.
Pada keracunan As oral, selain dimerkaprol diberikan pencahar daN
CUCI LAMBUNG.
Kehilangan cairan tubuh As menahun dimerkaprol cukup aktif, kalau
belum ada kerusakan alat tubuh.
Dimerkaprol + Penisilamin untuk keracunan kronis. ( Biasanya
penisiamin saja sudah cukup ).
Pada keracunan As oral, selian Dimerkaprol diberikan pencahar.

(7) Analisa.

Kwalitatif :
Untuk menentukan diagnosa keracunan As dapat dilakukan dengan :
a.
Reinsch test , sebagai test pendahuluan,
test ini bersifat selektif, tidak spesifik karena logam-logam lain
dapat memberikan hasil positip : Hg, Bi, Cu, Sb.
b.
Marsh test, merupakn test yang lebih baik
untuk mendeteksi adanya Arsenik. Dasar reaksi dari seng (Zn) dan
H2SO4 yang menghasilkan H2. Gas AsH3 yang terbentuk dialirkan
melalui tabung yang panas, pada bagian tabung yang dingin
terbentuk lapisan seperti kaca yang panjangnya sebanding dengan
konsentrasi As pada bahan yang diperiksa.
c.
Gutzeid test, lebih sensitive, karena dapat
untuk penentuan secara Kuantitatif.
Spektrophotometris,( AAS )prinsipnya As direaksikan dengan larutan
perak dietil ditio karbamat dalam piridin sehingga akan membentuk
warna merah dimana intensitasnya sebanding dengan jumlah arsenat
yang ada. Ini juga disebut dengan metoda Dietil-Ditio- Karbamat.
d.
Kromatografi
e.
Neutron Aktifasion analisis.(Analisa Activasi
Netron)

Kuliah ke 5 Tgl 25 Nov 2009


IV. Nikel (Ni).
Nikel merupakan logam berat yg tergolong dalam unsure transisi,
period eke 4 dengan no atom 28.
1. Sifat-sifat :
1. berbentuk logam padat, berwarna putih perak dan
2. Penghantar panas listrik yang kuat
3. Mempunyai energi ionisasi yang relative rendah
4. Berbentuk ion positip, bilangan oksidasi = +2, pada senyawa
NiSO4 berwarna hijau.
2.Sumber :
Di alam dalam bentuk : FeS,NiS = pentlandite. Bijih utama dari Nikel
terdapat dalam bentuk kombinasi Fe atau Cu.
Paduan logam 60% Ni dan 40% Cu bersifat tahan karat,
Paduan logam 60% Ni, 25% Fe dan 15% Cr bersifat tahan asam.
3.Penggunaan :

Terutama dalam pembentukan :


1. alat-alat elektronik.
2. mata uang logam.
3. campuran baja
4. baterai
5. lapisan pada tempat makanan (foot processing).
6. stenless steel
Nikel terdapat di udara, sebagai hasil sisa pembakaran, dan tidak
merupakan konstituen dari air. Nikel terdapat sebagai kontaminan
(pencemar) dari Food proscesing (gelatin & baking powder).
Sejumlah besar terdapat dalam sayur-sayuran, kacang-kacangan
dan gandum.
Nikel juga digunakan sebagai katalis, seperti pada pembekuan
minyak (lemak cair) menjadi margarine.
4.Bentuk
1. Senyawa An-organik : berbentuk garam-garam Ni
2. Senyawa organic : Persenyawaan Ni-Carbonyl = Ni(CO)4.
5. Metabolisme.
- Absorbsi.
Kebutuhan tubuh akan Nikel 10 mg. Keracunan oleh Nikel terdapat
dalam
tiga bentuk, yaitu :
1. Kontak dengan larutan garam Nikel, yang terjadi di tempat
pengolahan bijih atau galvanisasi yang menyebabkan dermatitis.
2. Menghirup persenyawaan Ni-Carbinyl, semacam gas yang sangat
beracun karena dapat mengakibatkan kematian, oleh karena
Bronchopnemonia hemoragika.
3. Menghirup debu Nikel yang menyebabkan tumor ganas paru-paru.
_Ekskresi.
Ekskresi terbesar melalui faeces.
_Distribusi.
Penghirupan Ni-Carbonil dalam konsentrasi sedikit saja dapat terjadi
Bronchopneumonia hemoragika. Dan debu Nikel menyebabkan tumor
ganas paru-paru, sehingga rusak atau berkurang fungsinya.
6.Toksisitas.
Senyawa Nikel yang paling toksis : Ni(CO)4, Nikel Carbonil, karena
merusak
paru-paru dan menyebabkan Bronchopneumonia
hemoragika. NAB untuk Ni-Carbonil : 0,001 bds=ppm atau 0,007 mg
per kubik udara.

Ppm = bds = bag dlm sejuta, yaitu perbandingan volume gas yang
bersangkutan dgn volume udara.
7.Efek biologis.
- Efek pemaparan dengan Nikel adalah dermatitis, yang disebabkan
karena kontak langsung dengan uang logam dan tempat perhiasan.
Diduga dermatitis yang terjadi penyakit eksema.
- Senyawa Nikel Carbonyl terbentuk oleh Ni atau senyawa Ni
dengan adanya CO2, menyebabkan kerusakan paru-paru.
Gejala yang segera timbul ;
1. Batuk.
2. Pusing dan lemah badan
3. Sesak nafas dan edema paru-paru.
- Pemaparan kronik atau keracunan kronik dengan Ni Carbonyl
secara
epidemiologi menyebabkan kanker tumot pada paruparu.
8.Antidotum.
- Untuk pengobatan keracunan Nikel, digunakan Dietil-Thio-Karbonat
Trihidrat (Dithiocarb), yang merupakan pengikat logam.
- Sesak nafas diobati dengan oksigen 100%, dengan masker.
- Edema paru-paru diobati dengan Natrium Dietil Ditiokarbonat 50100 mg/kg BB, secara oral.
9.Analisa.: Spekrofotometer Serapan Atom (AAS).

V. MANGAAN = Mn

Mn merupakan logam peralihan (transisi) dan termasuk dlm gol. VII


B.
Di alam, Mn menduduki tempat ke delapan sebagai logam yg
terdapat melimpah pd. Kulit bumi diantara logam2 lainnya.
Batuan yg. Terpenting : pirolusite atau MnO2, yg. Bila direduksi dengan
karbon pd. suhu tinggi akan didapat logamnya yg tidak murni sebab
terbentuk karbida. Untuk mendapatkan logamnya yg murni dgn cara
pemanggangan terhadap MnO2 yg akan menghasilkan MnO dan
Mn2O3 yg kemudian direduksi dgn logam aluminium.
Di dalam industri banyak sekali digunakan bahan-bahan Kimia.
Bahan Kimia yg merupakan zat beracun diantaranya : Mn. Disini para
pekerja bias terpapar oleh bahan ini dan mungkin akan terjadi
penumpukan dlm tubuh. Keracunan Mn ini biasanya dpt terjadi pada
penambang yg disebabkan krn debu2 yg mengandung Mn.

1. Sumber
Bijih utama Mn : pyrolusite (MnO2), yg banyak terdapat pd kulit
bumi, udara, air dan tanah.

Sumber Mn yg lain : sayur-sayuran, buah-buahan, kacangkacangan,dan teh.

2. Bentuk

Unsur tunggal : Mn, bentuk persenyawaan a l :


MnCO3 : larutan dlm air dingin
MnCl2 : larut dlm asam encer
MnSO3 : tdk larut dlm air dan asam hipoklorit
MnSO4 : larut dlm air panas dan dingin dan dlm alcohol.
MnS : larut dlm air dingin dan asam encer
KMnO4 larut dlm air panas dan dingin, dlm alcohol dan aseton.
Mn merupakan metal / logam berwarna kelabu kemerahan.

3. Penggunaan
1.
2.
3.
4.

Pembuatan Alloy ( campuran logam)


Produksi kaca dan keramik.
Sebagai anti septic : KMnO4
Mn merupakan unsure esensial bagi tubuh karena
merupakan kofaktor dlm sejumlah reaksi enzimatik,
terutama Mn berperan pada ; Fosforilasi, Kolesterol, dan
sintesa asam lemak.

4. Metabolisme
Kebutuhan tubuh akan Mn lebih kurang 20 mg dan jmh terbesar
terdapat
dlm
hati,ginjal,
usus,
dan
penkreas.
Pada
pemaparannya Mn akan mengalami proses absorbsi, distribusi,
dan ekskresi pada tubuh.
1. Absorbsi :a. melalui pernafasan ( inhalasi)
b. melalui saluran pencernakan.
2.Distribusi Mn : unsure dasar didlm tubuh manusia dan
binatang yg terdapat pd sel semua makhluk hidup.
Kontaminan Mn berupa partikel yg mengendap dlm darah dpt
menghalangi transpotasi darah. Total Mn pada orang dgn
berat badan 70 kg (underwood 1971, WHO working group
1973 Kitamura at al 74).Kemudian konsentrasinya akan
berulang menurun tiap tinggkatan microgram/Kg.Penelitian di
Jepang dilakukan thp orang yg telah meninggal krn keracunan
Mn, konsentrasi tertinggi adanya Mn ditemukan pada hati,
pancreas, ginjal dan usus.

5. Ekskresi.
Ekskresi terbesar melalui saluran pencernakan makanan, lewat
empedu dan ekskresi tersebut dikendalikan oleh suatu
homeostatic system.

6. Toksisitas.
Keracunan Mn dapat terjadi karena :

1. Menghirup debu Mn, biasanya di dalam penambangan


pada pekerjaan : menghaluskan, menampi, mengayak bijih
Mn / memilih.
2. Dalam industri disebabkan pemaparan secara inhalasi dari
MnO2.
Keracunan Mn dapat mengakibatkan :
1. Pneumonitis, karena paparan atau kontak dengan debu Mn
yg sangat tinggi. Orang yg bekerja disuatu bidang
pekerjaan dgn debu Mn yg sangat tinggi kemungkinan
akan menderita sakit paru-paru 30x lebih besar dari pd
orang normal.
2. Manganese encephala, penyakit yg berpengaruh pd
susunan saraf pusat. Akibat kontak lama bekerja 2 tahun
atau lebih.

7. Antidotum./ pengobatan.
Pengobatan terhadap keracunan Mn :
1. pemberian BAL (Dimerkaprol). Atau British Anti Leuwisit.
2. oral atau disuntikan / infuse Kalsium Disodium Varsenat.

8. Pencegahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pengukuran rutin debu Mn di udara NAB : 5mg/m3 udara.


Pengaturan ventilasi keluar setempat yg baik.
Pemakaian APD yg sesuai.
Penerapan Higiene perusahaan yg baik.
Pemeriksaan kesehatan awal,rutin/berkala dan khusus.
Kebersihan perorangan.

9. Analisa.
1. Spektrofotometer Serapan atom.( metoda kwantitatif).
2. Metoda Flouresensi Sinar x.
3. Metoda periodat. (metoda Kimia klasik, sensitifitasnya
lebih kecil disbanding yg lain)
4. Metoda aktifitas aktivitas neutron).

Kuliah ke 6 Rabu tgl 2 Des 2009


6.Cadmium = Cd
-

Merupakan unsure yang relative baru, diidentifikasi pada thn 1817.

Terdapat bersama-sama dengan : Zn dan Pb.

Penggunaan :
* dalam campuran logam (alloy)
* melapisi logam yang lain (elektropliting).
* sebagai pigmen.
* pembuatam baterai (alkali storage batteries).
* pembuatan plastic.

Keracunan Cd terutama disebabkan karena inhalasi uap/debu Cd -- kasusini


dijumpai dlm industri.

Setelah Perang Dunia ke 2 ---- keracunan Cd disebabkan karena makanan


(terkontaminasi Cd) ---- diJepang pada thn 1946 terdapat penderita sejenis
reumatik dan sakit myalgia (myalgic pains) yang terkenal dengannama Itai-itai
Penyakit ini disebabkan krn ada Cd pada beras.

Schroeder melakukan penelitian dan ternyata Cd juga berpengaruh terhadap


hipertensi (karena effek Cd terhadap system kardiovaskuler).

Sumber Cd terutama pada makanan dan asap rokok.


Pada makanan : konsentrasi cd : < 0,1 g/gram.
Makanan yang kaya akan Cd antara lain : kerang, hati dan ginjal dengan
konsentrasi sering melebihi 10 g/gram.

* Metabolisme.
-

Cd hanya terdapat dalam 1 bentuk valensi yaitu ; Cd 2+ dan tak membentuk


senyawa alkyl atau senyawa organometal yang lain yang toksis.

Kelarutan garam Cd sangat berbeda-beda.


Garam halogen, sulfat dan nitrat relative larut dalam air, sedangkan bentuk
oksida, hidriksida dan garam karbonat sukar larut dalam air.

* Absorpsi.
-

absorpsi Cd dari saluran pencernaan relative sedkit : 0,5 - 12 % pada berbagai


spesies hewan.

Absorpsi Cd pada manusia (berdasarkan eksperimen) : 4,7 7 % dari Cd yang


diberikan bersama-sama makanan.

-Faktor-faktor yang menaikkan absorpsi Cd adalah defisiensi calsium,besi dan


protein.

Calsium diabsrpsi dalam/oleh usus kecil, untuk proses ini dibutuhkan CaBP ( Ca
defisiensi).
Kenaikkan aktifitas Ca BP yang diinduksi oleh defisiensi Calsum dan menaikkan

absorpsi calsium seperti halnya absorpsi Calsium.

Efek Ca BP yang meningkat di imbangi oleh pengaruh metallothionin ( protein


yang ber BM rendah) yang sintesanya juga diinduksi oleh Cd, Zn dan Hg.
-

Absorpsi Cd pada kulit : hanya 4% (garam chloride yang larut) yang diabsorpsi
melalui kulit selama 5 jam (berdasarkan penyelidikan pada babi).

* Distribusi.
Cd mempunyai affinitas yang kuat terhadap hati dan ginjal. 50% dari jumlah Cd
dalam tubuh terdapat pada kedua organ tersebut, dimana konsentrasi pada kedua itu
berbeda-beda sesuai dengan jumlah cd didalam tubuh.
-

pada doses rendah : konsentrasi Cd pada ginjal 10 kali > dari pada dalam hati.

Cd terdistribusi dimana saja didalam tubuh pada konsentrasi yang relative lebih
rendah bila dibandingkan dengan hati dan ginjal.

Cd bersifat kumulatif.
Kecepatan dan tingkat/derajat akumulasi dari Cd dipengaruhi oleh Cadmiumprotein metallothionin (suatu senyawa yang merupakan petunjuk bagi distribusi
Cd).
Protein tsb. Diketahui mengandung Zn dan Cd dalam konsentrasi yang tinggi (Zn
= 2,2% , Cd = 5,9%) ----- metallothionein. Senyawa ini terdiri dari 2 buah
protein yang mempunyai BM rendah yang berbeda dalam hal komposisi asam
aminonya.
Perbedaan tersebut antara lain :
1. Tidak mengandung asam amino aromatis.
2. Mengandung systein dalam jumlah besar.
3. Mempunyai affinitas terhadap jenis logam ttt = Cd , Zn , Hg , Ag dan Sn.
Affinitas terhadap metal disebabkan karena mengandung gas : sulhidryl yang

terkandung pada Cysteine.


Cd menginduksi sintesa protein seperti halnya Zn dan Hg.

* Ekskresi.

Ekskresi terbesar dari Cd : melalui urine.

Pada hewan : ekskresi melalui faeces > melalui urine.

Jalur ekskresi yang lain : terutama rambut dan ex foliated (epithelium yang
terkelupas).

Ekskresi Cd melalui urine ini penting krn diperlukan untuk memonitor tingkat
kontaminasi tubuh terhadap Cd.

* Toksisitas
-

Keracunan akut disebabkan karena inhalasi Cd dalam konsentrasi besar.


Kasus keracunan ini sebagian besar disebabkan karena penggunaan/pemakaian
minuman dan makanan yang terkontaminasi oleh Cd yang berasal dari wadahnya.
Dosis lethal tergantung pada :
1. bentuk Kimia.
2. ukuran partikel.
3. jangka waktu inhalasi.
Misalnya :

Dosis lethal Cadmium oxida : 2.600 mg/M3 per menit.

Dosis toksis Cadmium chloride : 1-3 mg/M3.

Efek toksis dari Cd secara inhalasi :


Iritasi saluran pernafasan.
Gejala-gejalanya :

1.

iritasi saluran pernafasan bagian atas.

2.

mual.

3.

pusing-pusing

4.

efek terhadap pencernakan : diarrhea dan mual.

Dosis oral yang menyebabkan kematian tergantung pada bentuk kimianya.


Berdasar eksperimen pada hewan :
LD50 (oral) = 100 mg/Kg untuk garam-garam Cd yang larut.
= Beberapa ratus mg/kg untuk unsure Cd (dalam bentuk puyer) atau untuk Cd
selenida & Cd Sulfida yang tak larut.

Perkiraan dosis kematian (dosis lethal) pada manusia berkisar dari 350 8,9 mg. Dosis
toksis akut minimal kurang dari 10 mg.
-

Efek keracunan secara oral = keracunan secara inhalasi --- efek local iritasi

Gejala-gejalanya :

Mual

Muntah

Salivasi

Diarhe

Kajang-kejang pada abdomen (abdominal cramps)


Kematian dapat terjadi dalam waktu 24 jam karena :

shock dan dehirdasi


Organ tubuh yang peka terhadap Cd : ginjal.
Analisa Cd dapat dilakukan dengan : AAS.

Kuliah ke 7 Rabu Tgl 9 Des 2009


7. Chromium /Krom /Cr.
Didalam system periodic unsure Cr termasuk nsur transisi dari gol. VI B dengan No
24. Cr mempunyai sifat-sifat a.l :
-

Logam berat yang keras dan tahan karat krn membentuk lapisan tipis yg. stabil
sehingga melindungi bagian dalamnya.

Berwarna abu-abu.

Merupakan logam reaktif, bereaksi dengan O2 di udara membentuk oksida yg


stabil.

Larut dalam HCl dan H2SO4 encer.

Dalam system biologi, Cr dpt menyebabkan kelainan-kelainan yg khas, missal : kabut


asam Chromat di industri menyebabkan perforasi dari septumnasi dan Cr
menyebabkan borok Cr.

1.Sumber. Sumber Cr a.l :


-

Mineral, yang digunakan dalam industri Cr adalah Chromit ( FeOCr2O3).

Logam Cr murni diproduksi dengan jalan mereduksi CrO2 dengan bubuk Al :


Cr2O3 + 2 Al --- Al2O3 + 2 Cr

Dengan jalan elektrolisa.

2.Penggunaan.
Cr mempunyai manfaat banyak a l :
-

Sebagai bahan Chromium Plating / Elektro plating.

Digunakan untuk pembikinan paduan-[aduan dengan besi biasanya disebut baja


Cr. Paduan Ni Cr digunakan untuk pemanasan listrik sebagai kawat
tahanandengan campuran 60% Ni, 26% Fe, 14% Cr.Biasa dasebut /dinamai Ni Cr
dan Chroml.

Bisa juga digunakan di industri cat, pigmen dan kulit.

Dalam bidang kedokteran dipergunakan sebagai obat luar Yakni :

Chromium trioksida ( bersifat kaustik).

Na Radio Chromat untuk mengetahui Life Spone dari sel darah


merah.

3.Metabolisme.
Cr masuk dalam tubuh melalui :
-

oral

inhalasi

saluran pencernakan

kulit, Cr masuk melalui kulit secara kontak.

Cr bisa terdapat dalam makanan, makanan yg kaya akan Cr adalah :


-

Gula merah/gula coklat (brown sugar).

Lemak hewan terutama mentega.

Cr terdapat di udara.
Konsentrasi Cr dalam air kurang dari 10 ppb dalam air minum sebanyak 35 ppb.
Cr yang terkandung dalam makanan dan air tersebut tidak menunjukkan efek yang
merugikan bagi manusia maupun hewan uji. Jumlah Cr yang berbahaya bagi manusia

adalah kurang dari / sama dengan 6 mg. Sedang kebutuhan Cr sehari-hari 60 gr (30100 gr).

4. Mekanisme kerja.
Cr berasal dari air sekitar 10 gr dan yang lain dari makanan pada pemberian secara
oral : Cr trivalent.
Hanya sedikit yang diabsorrbsi, tingkat absorbsi senyawa Cr6+ > Cr3+
Setelah diabsorbsi Cr3+ diikat oleh plasma protein. Pada kondisi normal, Cr disimpan
dalam organ tubuh yaitu : kulit, paru, otot, tulang.
Dalam kulit Cr6+

Berubah menjadi Cr3+ . Ini merupakan elemen penting (pada hewan)

karena mempunyai peranan penting dalam metabolisme lemak dan glukosa.

Efek biologis.

5.
-

Kekurangan Cr ini akan menimbulkan gejala serupa dengan DM (pada tikus).


Penambahan Cr akan menetralisir glukosa toleransi (pada DM).

Kekurangan Cr diduga merupakan factor dasar penyebab pada artherosklerosis.

Kekurangan Cr3+ akan meningkatkan toksisitas dari Pb.

Kontak dengan senyawa Cr akan menyebabkan :

Dermatitis karena factor alergi.

Perforasi dari septumnasi.

Inflamasi larynx dan hati.

6.Toksisitas.
Chrom berbahaya bagi manusia jika jumlah kurang dari atau sama dengan 6 mg. Karena
kekurangan Cr3+ akan meningkatkan toksisitas dari Pb. Sebagai NAB dari asam CHromat
dan Chromit di udara adalah 0,1 mg/m3 sebagai CrO3 dan NAB dari garam kromit dan
kromat di udara adalah 0,5 mg/m3 sebagai logam.

7.Analisa dan Antidotum.


Untuk analisa Cr ini dilakukan dengan :
- Garam Cr III yang stabil dilarutkan dalam air maka akan berwarna violet dan
dipanaskan menjadi berwarna hijau. Ini disebabkan oleh isomeri hidrat. Garam Cr III
membentuk komlpek bila dingin, yang terbentuk komplek heksa. Cr(H2O)63+ violet.
Bila panas -- komlpek tetra penta quo.

Larutan garam Cr III + NaOH + H2O2 -- kuning. (oks --- Chromat ).

2 Cr3+ + 3 H2O2 + 10 OH- --- 2 CrO42- + 8 H2O


Kuning

Untuk kadar Cr dalam darah ( Cr3+ dan Cr6+ ) dengan metoda Spektrophotometer
absorbsi atom / AAS tanpa nyala api, yang dilengkapi dengan koreksi dasar.Darah
yang akan dipakai adalah darah vena dengan anti koagulan EDTA.

Untuk antidotum hanya dapat pada borok Cr (kulit) yang dapat diterapi denganCa
EDTA.

Metoda yang digunakan .


Biasanya methoda yang digunakan adalah methoda Chromimetri dan methode
AAS.
1. Cromimetri. Mehtode ini untuk menentukan Cr heksavalen baik dalam air
tawar maupun air minum.Cara Cromimetri ini mereaksikan dengandifenil
carboksida dalam larutan asam. Warns yang diperoleh adalah merah violet.
Sampel yang doambil pertama kita campurkan dengan campuran asam
sulfat dan asam nitrat untuk menguraikan bahan organic yang ada dalam
sample, kemudian Cr yang terjadi adalah Cr trivalensi yang harus
dioksidasi dulu menjadi Cr heksavalensi. Reaksi dengan difenil carboksi
hamper merupakan reaksi khas dari Cromium.
2. Spektrofotometri Serapan Atom.
Metoda ini digunakan untuk menentukan Cr total dalam air minum
maupun air limbah.

Anda mungkin juga menyukai