lLimbah
industri
Syarifah),
dan
permasalahannya
(Ipop
Limbah Logam.
Pencemaran Lingkungan oleh logam berat telah banyak terjadi
terutama setelah diketahui adanya :
keracunan merkuri ( Hg) yg dikenal dengan istilah minamata
disease dan
keracunan cadmium (Cd) yg dikenal dengan istilah Itai-Itai disease.
Yang menyebabkan paralisa pada nelayan2 ikan di Minamata Bay dan
Jintsu River.
Dua hal penyebab utama sehingga logan berat menjadi bahan
pencemar yang berbahaya yaitu :
logam
dikelompokkan
berdasarkan
sifat
N
o
1
Sifat Racun
Jenis Logam
Keterangan
Sangat racun
Moderat
Kurang racun
Tidak beracun
Logam berat :
Air sering tercemar oleh komponen-komponen an-organik, di
antaranya berbagai logam berat yang berbahaya. Beberapa logam
berat tersebut banyak digunakan dalam berbagai keperluan, oleh
karena itu diproduksi secara rutin dalam skala industri, industri logam
berat tersebut seharusnya mendapatkan pengawasan yg ketat
sehingga tidak membahanyakan bagi pekerja-pekerjanya maupun
lingkungan di sekitatnya. Penggunaan logam-logam berat tersebut dlm
berbagai keperluan sehari-hari telah secara langsung maupun tidak
langsung atau sengaja maupun tidak sengaja telah memcemari
LOGAM TOKSIK.
Logam berat (heavy metals) atau logam toksik (toxic metals)
adalah terminology yang umumnya digunakan bergantian untuk
menjelaskan sekelompok elemen-elemen logam, yang kebanyakan
tergolong berbahaya bila masuk ke dalam tubuh.
Istilah trace metals digunakan terhadap logam-logam yang
terdapat baik di lingkungan maupun di dalam tubuh manusia dalam
konsentrasi yang sangat rendah , misalnya tembaga (Cu), besi (Fe),
dan Zenk (Zn). Logam berat adalah trace metal yang mempnyai
berat jenis sedikitnya 5 kali lebih besar dari pada air. Misalnya Cd, Pb,
dan Hg. Logam toksik adalah semua logam yang konsentrasinya di
lingkungan saat ini dipandang sebagai berbahaya, paling tidak untuk
orang-orang di tempat tertentu.( Toksikologi lingkungan oleh Haryoto
kusnoputranto)
Kuliah ke 2 tgl
1. MERKURI (Hg)
Merkuri dalam unsure Kimia merupakan unsure yang memiliki
sifat sebagai logam, merupakan satu 2nya logam yang berbentuk cair.
Logam ini banyak digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya :
- Dalam bidang kedokteran : dapat digunakan sebagai obat sipilis.
- Dalam bidang pertanian : sebagai bahan pestisida.
- Dll.
Tetapi disamping banyak kegunaannya Merkuri dapat meracuni
manusia yang dapat mengakibatkan bahaya yang fatal hingga dapat
mengakibatkan kematian.
A. Sumber Merkuri
Merkuri yang ada dialam / lingkungan berasal dari sumber alam
dan manusia. Sebagaian besar Merkuri berasal dari alam &
kurang lebih 20 % berasal dari gunung berapi, gas alam, batuan
mineral, minyak bumi. Batu bara, dan tanah.
Menurut bahannya Merkuri dapat dibagi menjadi dua yakni :
- Merkuri organic
- Merkuri an-organik.
Merkuri an-organik termasuk senyawa metalik yakni garamgaram ion. Merkuri 1 dan 2 yang terikat pada senyawa protein.
Merkuri metalik dalam bentuk cair pada temperature kamar dan
B. Metabolisme
1. Sebagai unsur :
Bentuk ini sangat toksis, karena memiliki tekanan uap yang
tinggi. Pada suhu 24 oC udara mengandung 18 mg/m3 uap Hg.
Uap tersebut terdapat dalam bentuk mono atom, yang dapat
masuk dalam tubuh dengan melalui inhalasi.
Kelarutan dalam air : 20 mikro gr/L.
Kelarutan dalam pelarut organic (pentane) : 2.7 mg/L.
2. Hg anorganik ( Hg+, Hg++) :
Dari kedua bentuk teroksidasi tersebut, Hg++ lebih reaktif,
segera membentuk senyawa komplek dengan logan organic
yakni : gugus sulfahidril (Hg valensi 2 dengan gugus SH
membentuk : Merkaptida : X-Hg-SR, Hg(SR)2.
Dimana X = radikal elektro negative.
R = protein.
Untuk membedakan Hg+ dan Hg++ dapat dilihat dalam bentuk
HgCl dan HgCl2.
HgCl : mudah larut dalam air dan memiliki toksisitas yang
tinggi.
- HgCl2 : sukar larut dalam air sehingga kurang toksis.
3. Hg organic :
Senyawa ini memiliki struktur Kimia yang berbeda-beda.
Yang dikemukakan disini terbatas pada senyawa \, dimana
Merkuri membentuk satu ikatan dengan satu atom karbon.
C. Absorbsi
Unsur Hg sukar sekali diabsorbsi oleh saluran cerna, keracunan
terjadi karena terbentuknya senyawa Hg yang mudah diserap
yaitu Hg yang teroksidasi dan yang terikat dengan sulfide. Uap
Hg cepat dioksidasi waktu bernafas sehingga dalam dosis yang
berlebahan akan menimbulkan keracunan. Insur Hg karena
mudah larut dalam lemak mudah diabsorbsi melalui kilut. Hg
yang larut cepat diabsorbsi melalui saluran cerna dan masuk
kedalam peredaran darah. Hg an-organik yang tidak dapat larut
dapat dioksidasi dan menjadi kulit untuk masuk kedlam darah.
Hg dalam darah diikat oleh protein plasma dan eritrosit.
E. Efek Biologis
Keracunan merkuri yang biasa terjadi dapat dibagi dalam 3
bentuk yakti :
1. Sebagai akibat air raksa cair atau uapnya.
2. Sebagai akibat kontak kulit dengan persenyawaan Hg
Fulminat.
3. Sebagai akibat persenyawaan air raksa organic.
Keracunan Hg metalik atau uapnya yang dapat terjadi pada
pabrik pengubahan bijih menjadi logam murninya, proses
pemisahan emas dan perak dari bijih dengan menggunakan
amalgam, pembuatan barometer dan thermometer, pembuatan
listrik berisi uap Hg.
Gejalanya : Hipersaliva, tremor, erithisme, stomatitis, kadangkadang mercurialentis.
Keracunan : oleh Hg Fulminat biasanya setempat, yaitu
dermatitis di kulit tempat persentuhan, namun dapat pula
bersifat umum apabla bahan diserap tubuh dalam jumlah yang
cukup.
Untuk keracunan Hg sebagai akibat persenyawaan organis
merupakan keracunan yang akut dan menunjukkan gejala-gejala
susunan saraf pusat dan alat-alat dalam.
F. Pengobatan
Berupa in aktifasi dan mengeluarkan Hg dari saluran cerna
dengan jalan memberikan antidotun berupa :
- Protein dalam bentuk susu.
- Larutan 5 % natriun formaldehid sulfoksilatLarutan ini
mereduksi ion Hg++ menjadi bentuk yang kurang larut.
Depresi mental
Mudah tersinggung.
Insomnia.
Tremor.
Lelah dan halusinasi.
G.Antidotum
Pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan dari Hg dapat
melalui beberapa cara, salah satunya yang dianjurkan adalah
substitusi merkuri dengan bahan lain yang kurang bahaya.
Salah satu contohnya : pada pembuatan cermin dahulu memakai
amalgam timah putih kemudian diubah dengan larutan
amoniakal perak- nitrat,dan ternyata cermin yang dihasilkan
lebih baik. Pencegahan lain misalnya pada tambang-tambang
tempat bijih merkuri diambil yaitu dengan ventilasi, pengeboran
basah, dan pemakaian masker yang dapat menahan uap
merkuri.
Di pabrik-pabrik yang membuat barometer dan thermometer,
lantai harus licin, rata dan tidak boleh retak agar kalau merkuri
itu tumpah akan dapat segara dibersihkan.
Untuk penggunaan ventilasi umum pada pabrik-pabrik yang
menggunakan bahan merkuri tidak baik karena ventilasi jenis ini
dapat
memperhebat
penguapan
dan
hal
ini
dapat
membahayakan.
Pencegahan
lainnya
misalnya
pada
pekerja
diadakan
pemeriksaan berskala, termasuk pemeriksaan gigi ,mulut, sangat
membantu dalam menemukan kasus-kasus keracunan sedini
mungkin.
I. Analisa
Untuk mengetahui apakah udara ditempat kerja itu sudah
tercemar oleh merkuri atau belum perlu dilakukan pengambilan
sample. Kemudian pengukuran kadar gas merkuri dilakukan
dengan peralatan high volume air sample setelah hasilnya
diperoleh kemudian di analisa, untuk mengetahui kadarnya
dengan menggunakan alat merkuri Analizer system.
Alat dan bahan yang digunakan ;
- High Volume Air Sample yang digunakan untuk menyerap
udara lingkungan kerja.
- Flow meter untuk mengetahui debet.
- Merkuri analisis system untuk mengetahui karad merkuri.
- Pipet ukur.
- Tabung Erlenmeyer.
- Botol oksigen.
Bahan yang dipakai untuk melarutkan filter :
- asam Chlorida.
- Asam Nitrat.
- Air Suling.
Bahan yang digunakan untuk analisa merkuri dengan merkuri
analyzer system :
- Kalium permanganate
- Hidroksilamin Hidroklorida.
- Stanous Chlorida.
Pengambilan sample biasanya selama 8 jam dengan debet 5
lt/menit. Setelah itu filter yang menyerap Hg dilarutkan dalam
HCl dan HNO3 serta air suling setelah ini siap di analisa dengan
MAS.
adalah
2.
3.
4.
5.
Tahan korosi
Titik lebur yang rendah
Kerepatan lebih besar dari logam biasa
Bukan penghantar listrik yang kuat.
Penggunaan.
1. Industri baterai : PbO
2. Pigmen / zat warna : Senyawa Pb dengan Cr, Mo dan Cl
3. Industri cat
: PbCO3
4. Insektida
: Pb Arsenat
5. Bahan pengkilap keramik : Pb Silikat
6. Bahan additive pada mesi kendaraan : Pb tetra etil (TEL).
(1). Absorbpsi.
Baik timbal An-Organik maupun timal organic diabsorpsi di dalam
tubuh.
Pb terutama diabsorpsi melalui :
- saluran pencernaan makanan, minuman
- system pernafasan/ inhalasi melalui udara
- kulit ( penyerapan/penetrasi pada selaput atau lapisan kulit)
(2). Distribusi.
Kecepatan distribusi Pb sangat kompleks, antara lain :
a. cepat di transfer dalam tulang.
b. Menurunkan kecepatan ekskresi.
c.
(3). Eksresi.
Pb dieksresi melalui urine dan empedu (saluran cerna) dan jaringan
epitil (termasuk rambut)
(4). Efek Biologis
Beberapa organ dan system dipengaruhi oleh Pb yakni ;
a. S.S.P. ( Susunan Syarat Pusat )
b. Sistem Syaraf Perifer.
c. Ginjal.
d. Peredaran darah.
Keracunan Pb dalam industri.
Dalam bidang industri, keracunan Pb terjadi antara lain pada :
- pabrik baterai dan accu,
- pembakaran besi tua.
- Pemecahan kapal-kapal tua dimana banyak didapatkan cat yang
mengandung Pb sebagai pelindung kapal.
Pada proses pengelasan ------- Pb menguap -------- terhisap oleh
para pekerja.
pada
anak-anak,
termasuk
penderita
(1). Sumber.
Sumber As di alam adalah :
a. Tanah, As2S3 dan As2S5
b. Air, akibat kontaminasi dari sisa atau buangan industri.
c. Dalam proses pembuatan glukosa menghasilkan bit
d. Kerang
e. Asap tembakau mengandung As 8.3 50 ppm, asap asap rokok
mengandung As 3.3 10.5 gr/l, cerutu mengandung As 0.2 3 gr/l.
Juga dapat diperoleh secara teknik di lab. Dengan mereaksikan As2S3
(Arsen trisulfida) dengan O2.
Reaksi :
2 Sa2S3 + 9O2 --- 2 As2O3 + 6 SO2
(2). Penggunaan.
Penggunaan As di lapangan di bid. Industri, perkebunan, dan
pengobatan : missal :
1. - Sebagai insektisida, pengawet kayu, bulu, dan kulit
2. - Sebagai racun tikus : Arsen Tri Oksida (As2O3)
3. - Larutan fawleri (liquor arcenikalis), sebagai obat demam tetapi
sekarang tak digunakan lagi. Karena toksik.
4. - Scheeles green (Cu aceto arsenic) untuk mematikan tanaman.
5. - Yellow arsenic sulfite ( ORPIMENT) sebagai pigmen dan sebagai
konstituen untuk merontokkan rambut.
6. - Arsin (AsH3) terbentuk gas beracun dan digunakan dalam industri.
7. - Dahulu As digunakan untuk mengobati sipilis, tetapi sekarang
sudah ditinggalkan.
8. - As digunakan untuk mengobati amoebiasis, tripanosomiasis dan
vaginitis trichomonas.
9. - As terutama drokarbil, digunakan untuk mengubati filiarisis pada
anjing.
(3). Metebolisme.
Arsen masuk dalam tubuh melalui mukosa membrane
1. Saluran pencernaan
2. Saluran pernafasan/inhalasi
3. Kulit, sebagai salep dapat diabsorbsi melalui kulit.
Sifat-sitat :
1. Metaloid yang berkilau seperti perak
2. Dipanaskan akan menyublim.
3. Kotosif.
(5). Mekanisme.
Arsen sebagai logam berat dapat bereaksi dengan ber-macam2 ligan
menjadi ikatan koordinat. Dalam larutan air ion logam ligan menjadi
ikatan koordinat. Dalam larutan air ion logam mengalami hidrasi
dimana oksigen dari H2O berfungsi sebagai ligan. Semua arsen
bekerjanya berdasarkan reaksi dengangugus sulhidril dalam sel.
Akibatnya kerja system enzim yang mengandung gugus SH dihambat.
Pada umumnya sebelum bereaksi dengan gugus SH Arsen
dikonfersikan dahulu menjadi Arsenoksida atau Arsenit, kecuali
docloroarsen yang dapat bereaksi langsung. Diantara senyawa Arsen,
Khlorfinil khloroarsen (Lewisite ) mempunyai daya inhibisi terkuat.
(7) Analisa.
Kwalitatif :
Untuk menentukan diagnosa keracunan As dapat dilakukan dengan :
a.
Reinsch test , sebagai test pendahuluan,
test ini bersifat selektif, tidak spesifik karena logam-logam lain
dapat memberikan hasil positip : Hg, Bi, Cu, Sb.
b.
Marsh test, merupakn test yang lebih baik
untuk mendeteksi adanya Arsenik. Dasar reaksi dari seng (Zn) dan
H2SO4 yang menghasilkan H2. Gas AsH3 yang terbentuk dialirkan
melalui tabung yang panas, pada bagian tabung yang dingin
terbentuk lapisan seperti kaca yang panjangnya sebanding dengan
konsentrasi As pada bahan yang diperiksa.
c.
Gutzeid test, lebih sensitive, karena dapat
untuk penentuan secara Kuantitatif.
Spektrophotometris,( AAS )prinsipnya As direaksikan dengan larutan
perak dietil ditio karbamat dalam piridin sehingga akan membentuk
warna merah dimana intensitasnya sebanding dengan jumlah arsenat
yang ada. Ini juga disebut dengan metoda Dietil-Ditio- Karbamat.
d.
Kromatografi
e.
Neutron Aktifasion analisis.(Analisa Activasi
Netron)
Ppm = bds = bag dlm sejuta, yaitu perbandingan volume gas yang
bersangkutan dgn volume udara.
7.Efek biologis.
- Efek pemaparan dengan Nikel adalah dermatitis, yang disebabkan
karena kontak langsung dengan uang logam dan tempat perhiasan.
Diduga dermatitis yang terjadi penyakit eksema.
- Senyawa Nikel Carbonyl terbentuk oleh Ni atau senyawa Ni
dengan adanya CO2, menyebabkan kerusakan paru-paru.
Gejala yang segera timbul ;
1. Batuk.
2. Pusing dan lemah badan
3. Sesak nafas dan edema paru-paru.
- Pemaparan kronik atau keracunan kronik dengan Ni Carbonyl
secara
epidemiologi menyebabkan kanker tumot pada paruparu.
8.Antidotum.
- Untuk pengobatan keracunan Nikel, digunakan Dietil-Thio-Karbonat
Trihidrat (Dithiocarb), yang merupakan pengikat logam.
- Sesak nafas diobati dengan oksigen 100%, dengan masker.
- Edema paru-paru diobati dengan Natrium Dietil Ditiokarbonat 50100 mg/kg BB, secara oral.
9.Analisa.: Spekrofotometer Serapan Atom (AAS).
V. MANGAAN = Mn
1. Sumber
Bijih utama Mn : pyrolusite (MnO2), yg banyak terdapat pd kulit
bumi, udara, air dan tanah.
2. Bentuk
3. Penggunaan
1.
2.
3.
4.
4. Metabolisme
Kebutuhan tubuh akan Mn lebih kurang 20 mg dan jmh terbesar
terdapat
dlm
hati,ginjal,
usus,
dan
penkreas.
Pada
pemaparannya Mn akan mengalami proses absorbsi, distribusi,
dan ekskresi pada tubuh.
1. Absorbsi :a. melalui pernafasan ( inhalasi)
b. melalui saluran pencernakan.
2.Distribusi Mn : unsure dasar didlm tubuh manusia dan
binatang yg terdapat pd sel semua makhluk hidup.
Kontaminan Mn berupa partikel yg mengendap dlm darah dpt
menghalangi transpotasi darah. Total Mn pada orang dgn
berat badan 70 kg (underwood 1971, WHO working group
1973 Kitamura at al 74).Kemudian konsentrasinya akan
berulang menurun tiap tinggkatan microgram/Kg.Penelitian di
Jepang dilakukan thp orang yg telah meninggal krn keracunan
Mn, konsentrasi tertinggi adanya Mn ditemukan pada hati,
pancreas, ginjal dan usus.
5. Ekskresi.
Ekskresi terbesar melalui saluran pencernakan makanan, lewat
empedu dan ekskresi tersebut dikendalikan oleh suatu
homeostatic system.
6. Toksisitas.
Keracunan Mn dapat terjadi karena :
7. Antidotum./ pengobatan.
Pengobatan terhadap keracunan Mn :
1. pemberian BAL (Dimerkaprol). Atau British Anti Leuwisit.
2. oral atau disuntikan / infuse Kalsium Disodium Varsenat.
8. Pencegahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
9. Analisa.
1. Spektrofotometer Serapan atom.( metoda kwantitatif).
2. Metoda Flouresensi Sinar x.
3. Metoda periodat. (metoda Kimia klasik, sensitifitasnya
lebih kecil disbanding yg lain)
4. Metoda aktifitas aktivitas neutron).
Penggunaan :
* dalam campuran logam (alloy)
* melapisi logam yang lain (elektropliting).
* sebagai pigmen.
* pembuatam baterai (alkali storage batteries).
* pembuatan plastic.
* Metabolisme.
-
* Absorpsi.
-
Calsium diabsrpsi dalam/oleh usus kecil, untuk proses ini dibutuhkan CaBP ( Ca
defisiensi).
Kenaikkan aktifitas Ca BP yang diinduksi oleh defisiensi Calsum dan menaikkan
Absorpsi Cd pada kulit : hanya 4% (garam chloride yang larut) yang diabsorpsi
melalui kulit selama 5 jam (berdasarkan penyelidikan pada babi).
* Distribusi.
Cd mempunyai affinitas yang kuat terhadap hati dan ginjal. 50% dari jumlah Cd
dalam tubuh terdapat pada kedua organ tersebut, dimana konsentrasi pada kedua itu
berbeda-beda sesuai dengan jumlah cd didalam tubuh.
-
pada doses rendah : konsentrasi Cd pada ginjal 10 kali > dari pada dalam hati.
Cd terdistribusi dimana saja didalam tubuh pada konsentrasi yang relative lebih
rendah bila dibandingkan dengan hati dan ginjal.
Cd bersifat kumulatif.
Kecepatan dan tingkat/derajat akumulasi dari Cd dipengaruhi oleh Cadmiumprotein metallothionin (suatu senyawa yang merupakan petunjuk bagi distribusi
Cd).
Protein tsb. Diketahui mengandung Zn dan Cd dalam konsentrasi yang tinggi (Zn
= 2,2% , Cd = 5,9%) ----- metallothionein. Senyawa ini terdiri dari 2 buah
protein yang mempunyai BM rendah yang berbeda dalam hal komposisi asam
aminonya.
Perbedaan tersebut antara lain :
1. Tidak mengandung asam amino aromatis.
2. Mengandung systein dalam jumlah besar.
3. Mempunyai affinitas terhadap jenis logam ttt = Cd , Zn , Hg , Ag dan Sn.
Affinitas terhadap metal disebabkan karena mengandung gas : sulhidryl yang
* Ekskresi.
Jalur ekskresi yang lain : terutama rambut dan ex foliated (epithelium yang
terkelupas).
Ekskresi Cd melalui urine ini penting krn diperlukan untuk memonitor tingkat
kontaminasi tubuh terhadap Cd.
* Toksisitas
-
1.
2.
mual.
3.
pusing-pusing
4.
Perkiraan dosis kematian (dosis lethal) pada manusia berkisar dari 350 8,9 mg. Dosis
toksis akut minimal kurang dari 10 mg.
-
Efek keracunan secara oral = keracunan secara inhalasi --- efek local iritasi
Gejala-gejalanya :
Mual
Muntah
Salivasi
Diarhe
Logam berat yang keras dan tahan karat krn membentuk lapisan tipis yg. stabil
sehingga melindungi bagian dalamnya.
Berwarna abu-abu.
2.Penggunaan.
Cr mempunyai manfaat banyak a l :
-
3.Metabolisme.
Cr masuk dalam tubuh melalui :
-
oral
inhalasi
saluran pencernakan
Cr terdapat di udara.
Konsentrasi Cr dalam air kurang dari 10 ppb dalam air minum sebanyak 35 ppb.
Cr yang terkandung dalam makanan dan air tersebut tidak menunjukkan efek yang
merugikan bagi manusia maupun hewan uji. Jumlah Cr yang berbahaya bagi manusia
adalah kurang dari / sama dengan 6 mg. Sedang kebutuhan Cr sehari-hari 60 gr (30100 gr).
4. Mekanisme kerja.
Cr berasal dari air sekitar 10 gr dan yang lain dari makanan pada pemberian secara
oral : Cr trivalent.
Hanya sedikit yang diabsorrbsi, tingkat absorbsi senyawa Cr6+ > Cr3+
Setelah diabsorbsi Cr3+ diikat oleh plasma protein. Pada kondisi normal, Cr disimpan
dalam organ tubuh yaitu : kulit, paru, otot, tulang.
Dalam kulit Cr6+
Efek biologis.
5.
-
6.Toksisitas.
Chrom berbahaya bagi manusia jika jumlah kurang dari atau sama dengan 6 mg. Karena
kekurangan Cr3+ akan meningkatkan toksisitas dari Pb. Sebagai NAB dari asam CHromat
dan Chromit di udara adalah 0,1 mg/m3 sebagai CrO3 dan NAB dari garam kromit dan
kromat di udara adalah 0,5 mg/m3 sebagai logam.
Untuk kadar Cr dalam darah ( Cr3+ dan Cr6+ ) dengan metoda Spektrophotometer
absorbsi atom / AAS tanpa nyala api, yang dilengkapi dengan koreksi dasar.Darah
yang akan dipakai adalah darah vena dengan anti koagulan EDTA.
Untuk antidotum hanya dapat pada borok Cr (kulit) yang dapat diterapi denganCa
EDTA.