Anda di halaman 1dari 7

Makalah Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd)

Makalah ini disusun oleh


Nama : Rajasa Wido Mahendra
NIM : 5211419028
Prodi : Teknik Mesin S1

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Logam berat Timbal (Pb)
dan Kadmium (Cd)”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Toxikologi
Lingkungan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Semarang, 05 Desember 2019

Rajasa Wido Mahendra


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………….i
DAFTAR ISI...................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
b) Rumusan Masalah
c) Tujuan
d) Manfaat
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3 PEMBAHASAN
BAB 4 KESIMPULAN dan SARAN
BAB 5 DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu lingkungan hidup dikatakan tercemar apabila telah terjadi perubahan-perubahan
dalam tatanan lingkungan itu sehingga tidak sama lagi dengan bentuk asalnya, sebagai akibat
dari masuk dan atau dimasukkannya suatu zat atau benda asing ke dalam tatanan lingkungan
itu (Palar, 1994).
Bermacam-macam kasus pencemaran logam berat pernah dilaporkan baik di negara
maju maupun negara yang sedang berkembang, begitu pula akibat buruk terhadap penduduk
yang tinggal di sekitarnya (Darmono, 1995).
Ada beberapa unsur logam yang termasuk elemen mikro merupakan kelompok logam
berat yang tidak mempunyai fungsi biologik sama sekali. Logam tersebut bahkan sangat
berbahaya dan dapat menyebabkan keracunan (toksisitas) pada makhluk hidup, yaitu timbal
(Pb), merkuri (Hg), arsen (As), cadmium (Cd) dan aluminium (Al) (Darmono, 1995).
Salah satu logam berat yang menyebabkan pencemaran ialah logam Pb dan Cu.
Logam Pb merupakan salah satu sumber pencemar yang toksik dan merupakan golongan
logam berat yang pada tingkat tertentu dapat menganggu kesehatan manusia dan dapat
memberikan efek racun terhadap banyak fungsi organ yang terdapat dalam tubuh (Palar,
1994).
Setiap studi toksikologi yang pernah dilakukan terhadap penderita keracunan Cu,
hampir semuanya meninjau metabolisme Cu yang masuk ke dalam tubuh secara oral. Dari
studi yang telah dilakukan disimpulkan bahwa orang-orang baik secara sengaja ataupun tidak
sengaja telah mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung Cu sebesar 2-5 mg
setiap harinya (Palar, 1994).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan logam berat?
2. Apa yang dimaksud dengan logam Pb dan Cd?
3. Apa saja yang kerugian-kerugian yang disebabkan oleh pencemaran logam berat Pb
maupun Cd?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu logam berat.
2. Untuk mengetahui apa itu logam Pb dan Cd
3. Untuk mengetahui kerugian-kerugian yang disebabkan oleh pencemaran logam berat
Pb maupun Cd
D. Manfaat
Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca bisa mengetahui dan bertambah
wawasannya mengenai logam Pb maupun Cd. Selanjutnya, pembaca bisa mengantisipasi
terhadap kerugian-kerugian yang ditimbulkan oleh logam Pb maupun Cd.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Logam berat dalam konsentrasi yang sangat rendah disebut sebagai logam renik.
Logam berat (heavy metals) merupakan sekelompok elemen-elemen logam yang
dikategorikan berbahaya jika masuk ke dalam tubuh mahluk hidup. Logam-logam seperti
merkuri (Hg), nikel (Ni), kromium (Cr), kadmium (Cd), dan timbal (Pb) dapat ditemukan
dalam lingkungan perairan yang tercemar limbah (Nugroho, 2006). Logam berat merupakan
logam yang memiliki nilai densitas lebih dari 5g/cm3(Hutagalung, 1991). Logam berat dapat
bereaksi membentuk ikatan koordinasi dengan ligan dalam tubuh berbentuk -OH,-COO-, -
OPO3H-, -C=O,-SH, -S-S-, -NH2dan =NH (Darmono, 1995).
Logam berat berasal dari kerak bumi yang berupa bahan-bahan murni, organik, dan
anorganik.Air sering tercemar oleh berbagai komponen anorganik, diantaranya berbagai jenis
logam berat yang berbahaya, yang beberapa diantaranya banyak digunakan dalam berbagai
keperluan sehingga diproduksi secara kontinyu dalam skala industri.Industri-industri tersebut
harus mendapatkan pengawasan yang ketat agar tidak mencemari dan membahayakan
lingkungan sekitar.(Widowatiet.al. 2008)
Logam berat adalah unsur-unsur dengan bobot jenis lebih besar dari 5 gr/cm3, terletak
di sudut kanan bawah pada sistem periodik, mempunyai afinitas yang tinggi terhadap unsur S
dan biasanya bernomor 22 sampai 92 dari periode 4 hingga 7. Berdasarkan sifat kimia dan
fisiknya, maka tingkat atau daya racun logam berat terhadap hewan air pada LC-50 selama 48
jam, akibat pengaruh sinergik antar logam, efek subletal, bioakumulasi, dan bahayanya
terhadap orangyang mengkonsumsi ikan, maka dapat diurutkan (dari tinggi ke rendah),
sebagai berikut; Merkuri (Hg), Kadmium (Cd), Emas (Au), Nikel (Ni), Timah Hitam/Timbal
(Pb), Arsen (As), Selenium (Sn), dan Seng (Zn). (Darmono 1995).
Namun Kristanto (2004) menyebutkan bahwa logam berat yang berbahaya dan sering
mencemari lingkungan, yang utama adalah Merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsenik (Ar),
Kadmium (Cd), Kromium (Cr), dan Nikel (Ni). Sedangkan Irianto (2005) mengatakan bahwa
ada empat logam berat yang paling intensif dipelajari sifat toksisitasnya, yaitu Cu, Hg, Cd,
dan Zn.
Pencemaran logam berat sangat merugikan ikan secara fisik dan fisiologik, seperti
kerusakan vertebral, kerusakan lamella sekunder pada insang (Irianto 2005).Logam juga
dapat masuk ke dalam tubuh dan dapat mengumpul di dalam tubuh suatu organisme dan tetap
tinggal di dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama sebagai racun yang
terakumulasi.(Kristanto, 2004).
Menurut Endang (2007) dalam Djuangsih,penyebab utama logam berat menjadi bahan
pencemar berbahaya yaitu logam berat tidak dihancurkan (non degradable) oleh organisme
hidup di lingkungan dan terakumulasi ke lingkungan, terutama mengendap di dasar perairan
membentuk senyawa kompleks bersama bahan organik dan an-organik secara adsorpsi dan
kombinasi.

BAB 3
PEMBAHASAN

A. Pengertian Logam Berat


Dalam kimia, sebuah logam (bahasaYunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia
yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadang kala dikatakan
bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok
unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam.
Dalam tabel periodik, garis diagonal digambar dari boron (B) ke polonium (Po) membedakan
logam dari nonlogam.Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadang kala disebut semi-
logam; unsur di kiri bawah adalah logam; unsur kekanan atas adalah nonlogam.
Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5 gr/cm3,
terletak di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitas yang tinggi terhadap
unsur S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4 sampai 7. Sebagian logam
berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan merkuri (Hg) merupakan zat pencemar yang
berbahaya.Kadmium, timbal, dan tembaga terikat pada sel-sel membran yang menghambat
proses transpormasi melalui dinding sel. Logam berat juga mengendapkan senyawa fosfat
biologis atau mengkatalis penguraiannya.
Logam berat masih termasuk golongan logam-logam dengan kriteria-kriteria yang
sama dengan logam-logam yang lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan
bila logam berat ini berikatan dan atau masuk kedalam tubuh organisme hidup. Sebagai
contoh, bila unsur logam besi (Fe) masuk dalam tubuh, meski dalam jumlah agak berlebihan
biasanya tidaklah menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap tubuh karena unsur besi (Fe)
dibutuhkan dalam darah untuk mengikat oksigen. Sedangkan unsur logam berat baik itu
logam berat beracun yang dipentingkan seperti tembaga (Cu), bila masuk ke dalam tubuh
dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan pengaruh-pengaruh buruk terhadap fungsi
fisiologis tubuh.
Niebor dan Richardson menggunakan istilah logam berat untuk menggantikan
pengelompokan ion-ion logam ke dalam kelompok biologi dan kimia (bio-kimia).
Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Logam-logam yang dengan mudah mengalami reaksi kimia bila bertemu dengan juga
dengan unsur oksigen atau disebut juga dengan oxygen-seeking metal.
2. Logam-logam yang dengan mudah mengalami reaksi kimia bila bertemu dengan unsur
nitrogen dan atau unsur belerang (sulfur) atau disebut juga nitrogen/sulfur seeking metal.
3. Logam antara atau logam transisi yang memiliki sifat khusus sebagai logam pengganti (ion
pengganti) untuk logam-logam atau ion-ion logam.
Logam berat biasanya ditemukan sangat sedikit sekali dalam air secara alamiah, yaitu
kurang dari 1μg/l. Bila terjadi erosi alamiah, konsentrasi logam tersebut dapat meningkat
(Darmono, 2001).

Anda mungkin juga menyukai