Reguler 2 semester 2
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjung Karang
Jurusan Kesehatan Lingkungan
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaika makalah
ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasaih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai usaha kita.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan............................................................................................................
1.3 Tujuan............................................................................................................................
Bab II Pembahasan...........................................................................................................
3.1 Simpulan........................................................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................................
BAB 1
3
PENDAHULUAN
Logam berat adalah kelompok unsur logam dengan massa jenis lebih besar dari 5 gr/cm3,
yang pada tingkat tertentu menjadi bahan beracun dan sangat berbahaya bagi makhluk hidup.
Logam berat diantaranya adalah timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As) dan cadmium (Cd).
Pengertian, Sifat, Ciri dan Jenis Logam Berat. Logam berat mempunyai sifat yang mudah
mengikat bahan organik, mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen sehingga
kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi dibandingkan dalam air (Harahap, 2007).
Pencemaran logam terjadi karena adanya penggunaan logam tersebut dalam kegiatan
manusia, sehingga menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan. Daya toksisitas logam
berat terhadap makhluk hidup sangat bergantung pada spesies, lokasi, umur (fase siklus
hidup), daya tahan (detoksikasi) dan kemampuan individu untuk menghindarkan diri dari
pengaruh polusi. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa terdapat beberapa macam
penyakit pada manusia yang terjadi akibat memakan makanan dan meminum minuman yang
mengandung logam berat, yaitu penyakit; kanker, gangguan saluran cerna, ginjal, dan lain-
lain.
1.3 Tujuan
Bab II
4
PEMBAHASAN
2.1
Manusia bukan hanya menderita sakit karena menghirup udara yang tercemar, tetapi
juga akibat mengasup makanan yang tercemar logam berat. Sumbernya sayur-sayuran dan
buah-buahan yang ditanam di lingkungan yang tercemar atau daging dari ternak yang makan
rumput yang sudah mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat yang berasal dari bahan pangan semakin
meningkat jumlahnya. Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan merupakan suatu
proses yang erat hubungannya dengan penggunaan bahan tersebut oleh manusia.
Pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat terjadi jika industri yang
menggunakan logam tersebut tidak memperhatikan keselamatan lingkungan, terutama saat
membuang limbahnya. Logam-logam tertentu dalam konsentrasi tinggi akan sangat
berbahaya bila ditemukan di dalam lingkungan (air, tanah, dan udara).
Sumber utama kontaminan logam berat sesungguhnya berasal dari udara dan air yang
mencemari tanah. Selanjutnya semua tanaman yang tumbuh di atas tanah yang telah tercemar
akan mengakumulasikan logam-logam tersebut pada semua bagian (akar, batang, daun dan
buah).
Ternak akan memanen logam-logam berat yang ada pada tanaman dan menumpuknya
pada bagian-bagian dagingnya. Selanjutnya manusia yang termasuk ke dalam kelompok
omnivora (pemakan segalanya), akan tercemar logam tersebut dari empat sumber utama,
yaitu udara yang dihirup saat bernapas, air minum, tanaman (sayuran dan buah-buahan), serta
ternak (berupa daging, telur, dan susu).
Sesungguhnya, istilah logam berat hanya ditujukan kepada logam yang mempunyai
berat jenis lebih besar dari 5 g/cm3. Namun, pada kenyataannya, unsur-unsur metaloid yang
mempunyai sifat berbahaya juga dimasukkan ke dalam kelompok tersebut. Dengan demikian,
yang termasuk ke dalam kriteria logam berat saat ini mencapai lebih kurang 40 jenis unsur.
2.2
5
Beberapa contoh logam berat yang beracun bagi manusia adalah: arsen (As),
kadmium (Cd), tembaga (Cu), timbal (Pb), merkuri (Hg), nikel (Ni), dan seng (Zn).
Arsen
Arsen (As) atau sering disebut arsenik adalah suatu zat kimia yang ditemukan sekitar
abad-13. Sebagian besar arsen di alam merupakan bentuk senyawa dasar yang berupa
substansi inorganik. Arsen inorganik dapat larut dalam air atau berbentuk gas dan terpapar
pada manusia. Menurut National Institute for Occupational Safety and Health (1975), arsen
inorganik bertanggung jawab terhadap berbagai gangguan kesehatan kronis, terutama kanker.
Arsen juga dapat merusak ginjal dan bersifat racun yang sangat kuat.
Merkuri
Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam yang ada secara alami, merupakan satu-
satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair. Logam murninya berwarna keperakan,
cairan tak berbau, dan mengkilap. Bila dipanaskan sampai suhu 3570C, Hg akan menguap.
Selain untuk kegiatan penambangan emas, logam Hg juga digunakan dalam produksi gas klor
dan soda kaustik, termometer, bahan tambal gigi, dan baterai.
Walaupun Hg hanya terdapat dalam konsentrasi 0,08 mg/kg kerak bumi, logam ini
banyak tertimbun di daerah penambangan. Hg lebih banyak digunakan dalam bentuk logam
murni dan organik daripada bentuk anorganik. Logam Hg dapat berada pada berbagai
senyawa. Bila bergabung dengan klor, belerang, atau oksigen, Hg akan membentuk garam
yang biasanya berwujud padatan putih. Garam Hg sering digunakan dalam krim pemutih dan
krim antiseptik.
Timbal
Logam timbal (Pb) merupakan logam yang sangat populer dan banyak dikenal oleh
masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya Pb yang digunakan di industri
nonpangan dan paling banyak menimbulkan keracunan pada makhluk hidup. Pb adalah
sejenis logam yang lunak dan berwarna cokelat kehitaman, serta mudah dimurnikan dari
pertambangan.
Dalam pertambangan, logam ini berbentuk sulfida logam (PbS), yang sering disebut
galena. Senyawa ini banyak ditemukan dalam pertambangan di seluruh dunia. Bahaya yang
ditimbulkan oleh penggunaan Pb ini adalah sering menyebabkan keracunan.
6
Menurut Darmono (1995), Pb mempunyai sifat bertitik lebur rendah, mudah dibentuk,
mempunyai sifat kimia yang aktif, sehingga dapat digunakan untuk melapisi logam untuk
mencegah perkaratan. Bila dicampur dengan logam lain, membentuk logam campuran yang
lebih bagus daripada logam murninya, mempunyai kepadatan melebihi logam lain.
Logam Pb banyak digunakan pada industri baterai, kabel, cat (sebagai zat pewarna),
penyepuhan, pestisida, dan yang paling banyak digunakan sebagai zat antiletup pada bensin.
Pb juga digunakan sebagai zat penyusun patri atau solder dan sebagai formulasi penyambung
pipa yang mengakibatkan air untuk rumah tangga mempunyai banyak kemungkinan kontak
dengan Pb (Saeni, 1997).
Logam Pb dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, makanan, dan minuman.
Logam Pb tidak dibutuhkan oleh manusia, sehingga bila makanan tercemar oleh logam
tersebut, tubuh akan mengeluarkannya sebagian. Sisanya akan terakumulasi pada bagian
tubuh tertentu seperti ginjal, hati, kuku, jaringan lemak, dan rambut.
Tembaga
Tidak seperti logam-logam Hg, Pb, dan Cd, logam tembaga (Cu) merupakan
mikroelemen esensial untuk semua tanaman dan hewan, termasuk manusia. Logam Cu
diperlukan oleh berbagai sistem enzim di dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, Cu harus
selalu ada di dalam makanan. Yang perlu diperhatikan adalah menjaga agar kadar Cu di
dalam tubuh tidak kekurangan dan juga tidak berlebihan.
Kebutuhan tubuh per hari akan Cu adalah 0,05 mg/kg berat badan. Pada kadar
tersebut tidak terjadi akumulasi Cu pada tubuh manusia normal. Konsumsi Cu dalam jumlah
yang besar dapat menyebabkan gejala-gejala yang akut.
Logam Cu yang digunakan di pabrik biasanya berbentuk organik dan anorganik.
Logam tersebut digunakan di pabrik yang memproduksi alat-alat listrik, gelas, dan zat warna
yang biasanya bercampur dengan logam lain seperti alloi dengan Ag, Cd, Sn, dan Zn.
Garam Cu banyak digunakan dalam bidang pertanian, misalnya sebagai larutan “Bordeaux”
yang mengandung 1-3% CuSO4 untuk membasmi jamur pada sayur dan tumbuhan buah.
Senyawa CuSO4 juga sering digunakan untuk membasmi siput sebagai inang dari parasit,
cacing, dan juga mengobati penyakit kuku pada domba (Darmono, 1995).
7
Kandungan logam tersebut dapat meningkat bila limbah perkotaan, pertambangan, pertanian,
dan perindustrian yang banyak mengandung logam berat masuk ke lingkungan.
Dari berbagai limbah tersebut, umumnya yang paling banyak mengandung logam berat
adalah limbah industri. Hal ini disebabkan senyawa atau unsur logam berat dimanfaatkan
dalam berbagai industri, baik sebagai bahan baku, katalisator, maupun sebagai bahan
tambahan.
Penyebab utama logam berat menjadi bahan pencemar berbahaya adalah karena
sifatnya yang tidak dapat dihancurkan (nondegradable) oleh organisme hidup yang ada di
lingkungan. Akibatnya, logam-logam tersebut terakumulasi ke lingkungan, terutama
mengendap di dasar perairan membentuk senyawa kompleks bersama bahan organik dan
anorganik secara adsorbsi dan kombinasi.
Arsen banyak ditemukan di dalam air tanah. Hal ini disebabkan arsen merupakan
salah satu mineral yang memang terkandung dalam susunan batuan bumi. Arsen dalam air
tanah terbagi dalam dua bentuk, yaitu bentuk tereduksi, terbentuk dalam kondisi anaerobik,
sering disebut arsenit. Bentuk lainnya adalah bentuk teroksidasi, terjadi pada kondisi aerobik,
umum disebut sebagai arsenat (Jones, 2000).
Hg anorganik (logam dan garam Hg) terdapat di udara dari deposit mineral dan dari
area industri. Logam Hg yang ada di air dan tanah terutama berasal dari deposit alam,
buangan limbah, dan akitivitas vulkanik. Logam Hg dapat pula bersenyawa dengan karbon
membentuk senyawa Hg organik.
Senyawa Hg organik yang paling umum adalah metil merkuri, yang terutama
dihasilkan oleh mikroorganisme (bakteri) di air dan tanah. Bila bakteri itu kemudian
termakan oleh ikan, ikan tersebut cenderung memiliki konsentrasi merkuri yang tinggi.
Logam ini digunakan secara luas untuk mengekstrak emas dari bijihnya, baik sebelum
maupun sesudah proses sianidasi digunakan. Ketika Hg dicampur dengan bijih tersebut, Hg
akan membentuk amalgam dengan emas atau perak. Untuk mendapatkan emas dan perak,
amalgam tersebut harus dibakar untuk menguapkan merkurinya.
Para penambang emas tradisional menggunakan merkuri untuk menangkap dan
memisahkan butir-butir emas dari butir-butir batuan. Endapan Hg ini disaring menggunakan
kain untuk mendapatkan sisa emas. Endapan yang tersaring kemudian diremas-remas dengan
tangan. Air sisa-sisa penambangan yang mengandung Hg dibiarkan mengalir ke sungai dan
dijadikan irigasi untuk lahan pertanian.
8
Selain itu, komponen merkuri juga banyak tersebar di karang, tanah, udara, air, dan
organisme hidup melalui proses fisik, kimia, dan biologi yang kompleks. Walaupun
mekanisme keracunan merkuri di dalam tubuh belum diketahui dengan jelas, beberapa hal
mengenai daya racun merkuri dapat dijelaskan sebagai berikut (Fardiaz, 1992):
10
Menurut Darmono (1995), Pb dapat mempengaruhi sistem saraf, inteligensia, dan
pertumbuhan. Pb di dalam tubuh terikat pada gugus SH dalam molekul protein dan hal ini
menyebabkan hambatan pada aktivitas kerja sistem enzim. Efek logam Pb pada kesehatan
manusia adalah menimbulkan kerusakan otak, kejang-kejang, gangguan tingkah laku, dan
bahkan kematian.
Toksisitas logam Cu pada manusia, khususnya anak-anak, biasanya terjadi karena
CuSO4. Beberapa gejala keracunan Cu adalah sakit perut, mual, muntah, diare, dan beberapa
kasus yang parah dapat menyebabkan gagal ginjal dan kematian (Darmono, 1995).
Senyawa arsen sangat sulit dideteksi karena tidak memiliki rasa yang khas atau ciri-
ciri pemaparan lain yang menonjol. Gejala keracunan senyawa arsen terutama adalah sakit di
kerongkongan, sukar menelan, menyusul rasa nyeri lambung dan muntah-muntah.
Kompensasi dari pemaparan arsen terhadap manusia adalah kanker, terutama kanker paru-
paru dan hati. Terpapar arsen di udara juga dapat menyebabkan pembentukan kanker kulit
pada manusia.
Selain itu, kita juga perlu memperhatikan dan peduli terhadap lingkungan agar pencemaran
tidak semakin bertambah jumlahnya. Peningkatan pengetahuan mengenai logam berat juga
dapat bermanfaat dan membuat kita lebih waspada terhadap pencemaran logam berat.
Logam berat di dalam bahan pangan ternyata tidak hanya terdapat secara alami,
namun juga dapat merupakan hasil migrasi dari bahan pengemasnya. Oleh karena itu,
pengemasan bahan pangan harus dilakukan secara hati-hati. Pengemasan makanan dengan
menggunakan kertas koran bekas tentu tidak tepat karena memungkinkan terjadinya migrasi
logam berat (terutama Pb) dari tinta pada koran ke makanan. Pengemasan makanan dengan
bahan yang memiliki aroma kuat, seperti PVC (Poly Vinyl Chloride) dan styrofoam,
memungkinkan terjadinya migrasi arsen ke makanan.
11
PENCEMARAN PARASIT PADA MAKANAN
Entamoeba Histolytica
Amebiasis adalah penyakit yang karena oleh parasit Entamoeba histolytica.
Hal ini bisa menyerang siapa saja meskipun lebih umum pada orang yangtinggal di daerah
tropis dengan kondisi sanitasi yang buruk Diagnosis dapatmenjadi sulit karena parasit
berbaring bisa terlihat sangat mirip dengan Histolytica kapan dilihat di bawah mikroskop.
Orang yang warisan tidak selalu sakit.Jika dokter Anda menentukan itu Anda warisan maka
perlu perawatan,pengobatan yang tersedia.
12
beruang Alaska Babi, babi pembohong, puma dan beruanghitam menakutkan Lumbricoides
Parasit yang sering ditemukan pada sayuran adalah Ascaris lumbricoide s. Manusiayang
warisan Ascaris lumbricoides menunggu memakan larva atau teluryang masih infektif yang
kemudian menetas di dalam usus halus manusia. Larvayang menem busdinding kami
kamihalus akan saya nujuke pembulu hdarah limfe, laludialirkan ke jantung, kemudian
mengikuti aliran darah ke paru-paru. Larva diparu menembus dinding kapal darah, lalu
dinding alveolus, masuk rongga alveolus,kemudian naik ke batang tenggorok melalui
bronkiolus dan bronkus. Larva dari tracheamenuju ke faring. jadi menimbulk anberbagai
rangsangan pada faringyang akan menuju ke kerongkongan lalu menuju ke usus halus
Giardia Intestinalis
Giardia adalah parasit mikroskopis yang menyebabkan penyakit diare yang
dikenalsebagai giardiasis. Giardia (juga dikenal sebagai Giardia intestinalis, Giardialamblia,
Atau Giardia duodenalis) ditemukan pada permukaan atau di dalam tanah, makanan, atau
udara yang telah terkontaminasi dengan Kotoran (Kotoran)dari manusia atau hewan yang
warisan. Giardia Dilindungi oleh cangkang luar yang memungkinkan untuk bertahan hidupdi
luar tubuh untuk jangka waktu yang lama dan tetap toleran terhadapklorin desi
nfeksi.Sementara pa rasitbisa menyebar dengan cara yang berbeda,udara (udara minum dan
rekreasi udara) adalah metode yang pagar penularan umum.
Cryptosporidium
Siklospora Cayetanensis
13
Cyclosporiasis adalah penyakit usus yang karena oleh parasit mikroskopis Cyclospor
acayetanensis.Orang bisa warisan Siklospora dengan mengkonsumsi makanan atau
udarayang terkontamina sidengan parasit Masyarakat yang tinggal atau melakukan
Perjalanandi negara-negara dimana cyclosporiasis endemik mungkin pada peningkatanrisiko
infeksi.
nisakis
Anisakiasi sadalah penyakit parasit yang karena oleh nematoda anisakid(cacing) yang bisa
menyerang dinding lambung atau usus manusia.
Penularan penyakit ini terjadi kompilasi larva infektif yang tertelan dari ikan atau cumi-
cumiyang manusia makan mentah atau setengah matang. Dalam beberapa kasus,infeksi ini
sisa dengan penghapusan larva melalui endoskopi atau pembedahan.
Diphyllobothrium
Diphyllobothrium Latum dan terkait spesies (ikan atau cacing pita lebar), cacingpita yang
Terbesar yang bisa menginfeksi orang, bisa tumbuh sampai panjang30 kaki. Sementara
sebagian besar infeksi tidak menunjukkan gejala, komplikasitermasuk obstruksi usus dan
penyakit kandung empedu yang menyebabkanoleh melanjutkan proglottid. Diagnosa dibuat
dengan pembicaraan telur atausegmen dari cacing pita dalam sampel tinja dengan mikroskop.
Obat yang amandan efektif yang tersedia untuk mengobati Diphyllobothrium. Infeksi
diperolehdengan makan ikan mentah atau kurang matang, biasanya dari belahan bumiutara
(Eropa, negara-negara yang baru merdeka dari Bekas Uni Soviet, AmerikaUtara, Asia),
tetapi kasus-kasu sjuga telah meneruskan di Uganda dan Chili.Ikan warisan larva
Diphyllobothrium bisa diangkut ke dan dikonsumsi dalamsetiap wilayah dunia. Cukup
dengan pembekuan atau memasak ikan akan membunuhparasit Toksoplasma Gondii Smosis
Toksopladipertimbangkan menjadi penyebab utama kematian berbicara denganpenyakit
bawaan makanan di Amerika Serikat. Lebih dari 60 juta pria, wanita,dan anak-anak di
SEBAGAI membawa parasite Toxoplasma, tapi sangat sedikit memilikifakta karena sistem
kekebalan tubuh biasanya tetap parasit dari sebabpenyakit. Namunperempuan yang baru
warisan toksoplasma selama kehamilan danorang dengan sistem kekebalan tubuh
berkompromi harus sadar bahwa toksoplasm osisdapa tmemilik sayakonsekuens iparah
Smosis Toksopladipertimbangkan shalat satu Infeksiparasit Terabaikan , sekelompoklima
penyakit parasit yang telah disponsori oleh CDC untuk tindakan kesehatanarakat masyarakat.
14
BAB III
PENUTUP
15
3.1 KESIMPULAN
Manusia bukan hanya menderita sakit karena menghirup udara yang tercemar, tetapi
juga akibat mengasup makanan yang tercemar logam berat. Sumbernya sayur-sayuran dan
buah-buahan yang ditanam di lingkungan yang tercemar atau daging dari ternak yang makan
rumput yang sudah mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat yang berasal dari bahan pangan semakin
meningkat jumlahnya. Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan merupakan suatu
proses yang erat hubungannya dengan penggunaan bahan tersebut oleh manusia.
Pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat terjadi jika industri yang
menggunakan logam tersebut tidak memperhatikan keselamatan lingkungan, terutama saat
membuang limbahnya. Logam-logam tertentu dalam konsentrasi tinggi akan sangat
berbahaya bila ditemukan di dalam lingkungan (air, tanah, dan udara).
Sumber utama kontaminan logam berat sesungguhnya berasal dari udara dan air yang
mencemari tanah. Selanjutnya semua tanaman yang tumbuh di atas tanah yang telah tercemar
akan mengakumulasikan logam-logam tersebut pada semua bagian (akar, batang, daun dan
buah).
Daftar pustaka
16
https://amp.kompas.com/nasional/read/2008/09/21/11254074/Bahaya.Logam.Berat.dalam.Ma
kanan.html
https://www.academia.edu/4954025/PMM_-
_PENCEMARAN_MAKANAN_OLEH_PARASIT_DAN_LOGAM_BERAT
17