Disusun Oleh
Kelas A
1. Angelia Sabrina L. (1906351796)
2. M. Ghozi Ryandika (1906351581)
3. Kayla Aliya (1906351764)
4. Kevin Haposan A (1906351852)
5. Sugeng Hidayatullah (1906351562)
Departemen Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indonesia
2019
Kata Pengantar
Puji Syukur Penulis panjatkan ke hadapan Yang Maha Kuasa, karena berkat
kemurahan-Nya, makalah yang berjudul “LOGAM BERAT DI
LINGKUNGAN” sebagai respon Penulis terhadap keberadaan dan penggunaan
logam berat dalam lingkungan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak lain yang membantu Penulis menyelesaikan makalah ini, yaitu
Bapak Drs. Riswijanto S M.Sc selaku dosen pengajar mata kuliah Kimia Bahan
Berbahaya.
Akhir kata, Penulis hanya berharap kiranya makalah ini menjadi bermanfaat
bagi siapa pun yang membacanya. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu,
Penulis mengucapkan terima kasih.
______________________
Penulis
2
Abstrak
Pada zaman ini, logam sudah digunakan pada berbagai barang dalam kehidupan
manusia. Jika logam-logam ini sudah tidak terpakai, logam ini akan menjadi
limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan menimbulkan dampak negatif
bagi kehidupan manusia. Logam sendiri memiliki manfaat bagi kehidupan
manusia dan resiko yang ditimbulkan jika logam tersebut menjadi limbah. Oleh
karena itu, perlunya mengetahui penanggulangan yang dilakukan untuk
pencemaran yang ditimbulkan oleh logam tersebut.
3
Daftar Isi
Judul ........................................................................................................................ 1
Kata Pengantar ........................................................................................................ 2
Abstrak .................................................................................................................... 3
Daftar Isi.................................................................................................................. 4
Bab 1 Pendahuluan .................................................................................................. 5
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 6
1.3 Maksud dan Tujuan.................................................................................... 6
Bab 2 Pembahasan .................................................................................................. 7
2.1 Landasan Teori ........................................................................................... 7
2.1.1 Timbal (Pb) ...................................................................................... 7
2.1.2 Merkuri (Hg) .................................................................................... 8
2.1.3 Arsenik (As) ..................................................................................... 8
2.1.4 Cadmium (Cd) ................................................................................. 8
2.1.5 Krom (Cr)......................................................................................... 8
2.2 Manfaat Logam Berat ................................................................................ 8
2.3 Resiko Penggunaan Logam Berat .............................................................. 9
2.3.1 Studi Kasus .................................................................................... 12
2.4 Penanggulangan Pencemaran Logam Berat ............................................. 12
Bab 3 Penutup ....................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 16
3.2 Saran ........................................................................................................ 16
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 17
4
Bab I Pendahuluan
Saat ini telah banyak industri kimia yang berkembang, baik di dalam maupun
di luar negeri, untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Kebanyakan
industri-industri ini menggunakan bahan kimia yang mengandung logam
berat, sehingga menghasilkan limbah beracun. Tak jarang industri-industri
ini tidak mempedulikan lingkungan sekitar akibat limbah yang dihasilkan.
Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia
dan mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan,
sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.
Logam berat yang ada di dalam limbah contohnya adalah kromium dan
tembaga. Bila unsure logam kromium (Cr) masuk dalam tubuh, meski dalam
jumlah agak berlebihan biasanya tidaklah menimbulkan pengaruh yang
buruk terhadap tubuh, karena unsure kromium (Cr) dalam bentuk ion Cr(III)
diperlukan dalam metabolisme 2 gula pada tubuh manusia. Orang dewasa
membutuhkan kromium(III) sedikitnya 0,025 mg per hari. Kromium pada
bilangan oksidasi tiga merupakan logam yang sangat esensial yang
dibutuhkan untuk metabolism lemak dan glukosa pada mamalia. Akan tetapi
kromium(VI) yang biasa disebut kromat merupakan unsur yang sangat
toksik. Penyebaran kromium(VI) biasanya terdapat pada garam kromat
seperti Na2CrO4. Garam ini akan larut dalam air dan akan diserap oleh aliran
darah yang akan menyebabkan kanker paru-paru dalam periode 10-15 tahun.
Sedangkan unsur logam berat tembaga (Cu), bila masuk ke dalam tubuh
dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan pengaruh-pengaruh buruk
terhadap fungsi fisiologis tubuh.
5
Menurut surat keputusan Menteri Negara Kependudukan danLingkungan
Hidup, baku mutu limbah yang boleh dialirkan ke lingkungan untuk kadar
kromium total sebesar 0,1-2 mg/L, sedangkan menurut keputusan Menteri
Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No Kep-02/MEN
KLH/1/1988 tentang baku mutu air golongan C dan D (air pertanian,
perkotaan, dan industri) kadar maksimal tembaga total yang diperbolehkan
sebesar 1,0 mg/L. Sebelum limbah dibuang ke lingkungan, perlu dilakukan
penanganan terlebih dahulu, agar kadar ion logam Cr(VI) dan Cu(II) tidak
melebihi nilai ambang batas seperti yang tertera di atas.
1. Logam berat apa saja yang sering digunakan dalam industri ataupun
dalam kehidupan sehari-hari?
2. Efek apa saja yang ditimbulkan ketika logam-logam tersebut mencemari
lingkungan?
3. Apa saja kegiatan preventif yang bisa kita lakukan untuk mencegah
pencemaran akibat logam-logam berat tersebut?
4. Bagaimana cara menanggulangi limbah-limbah logam berat yang sudah
tercemar ke lingkungan?
I.3 Maksud dan Tujuan
6
Bab 2 Pembahasan
Logam berat merupakan logam yang memiliki massa jenis lebih besar dari
5 gr/cm3, yang pada tingkat tertentu menjadi bahan beracun dan sangat
berbahaya bagi makhluk hidup. Logam berat memiliki dua jenis, yaitu
Logam berat esensial, Logam berat berjenis ini pada jumlah tertentu paling
dibutuhkan oleh organisme hidup, tetapi dalam jumlah berlebihan bisa
menimbulkan efek beracun, contohnya antara lain: Cu, Zn, Co, Fe, Mn dan
Se. Logam berat non esensial, merupakan logam beracun (toxic metal)
yang keberadaannya ada di dalam tubuh dan masih belum diketahui apa
manfaatnya. Sebagai contoh diantaranya Pb, Sn, Hg, Cd, Cr(VI) dan As.
Logam berat ini bisa menimbulkan efek yang dapat merugikan kesehatan
pada manusia, sehingga sering dikenal sebagai logam beracun. Senyawa ini
tidak bisa rusak di alam dan tanpa merubah bentuk lainnya. Logam berat ini
memilik sifat mudah mengikat bahan organik, mengendap di dasar perairan
dan bersatu dengan sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen
lebih tinggi dibandingkan dalam air (Harahap, 2007).
Timbal adalah unsur kimia dengan Lambang Pb dan nomor atom 82.
Unsur ini merupakan logam berat dengan massa jenis yang lebih
tinggi daripada banyak bahan yang ditemui sehari-hari. Sifat timbal
memiliki kepadatan yang tinggi, titik leleh rendah, kemudahan
ditempa dan tahan korosi. Namun disisi lain, timbal memiliki bahaya
yang tinggi bagi kesehatan dan dampak yang paling utama adalah
keracunan timbal.
7
2.1.2 Merkuri (Hg)
Merkuri merupakan unsur yang lebih sering kita dengar sebagai air
raksa. Unsur kimia ini terdapat pada tabel periodik dengan simbol Hg
dan nomor atom 80. Unsur ini berwarna perak walaupun termasuk
dalam golongan logam, pada suhu ruangan, merkuri akan berwujud
cair dan mudah menguap. Merkuri yang umum kita ketahui digunakan
sebagai bahan ukur thermometer. Penggunaan merkuri harus
diperhatikan karena toksisitasnya tinggi dan keracunan kronis akibat
merkuri dapat menyebabkan kematian.
8
2.2 Manfaat Logam Berat
Logam berat cukup banyak digunakan dalam bidang perindustrian dan lain
lain, bahkan digunakan dalam dunia kesehatan. Berbagai manfaat yang
dimiliki logam berat sehingga dapat digunakan dalam dunia industri di
antaranya :
1. Digunakan pada industri logam menjadi pelapis, pengeras, bantalan
logam, campuran logam, pembuatan solder, ekstraksi logam mulia
dan baterai.
2. Digunakan pada industri kimia menjadi bahan antara pembuatan
pigmen serta penstabil plastik, cat, gelas, keramik, (penjernih
kotoran noda besi) dan kertas dinding, pembuatan fungisida.
3. Digunakan pada industri pertanian menjadi rodentisida, insektisida
serta herbisida.
4. Menjadi bahan aditif bahan bakar bensin berbentuk timbal tetra etil
atau (Tetra Ethyl Lead / TEL) yang fungsinya sebagai peningkat
daya pelumasan, serta meningkatkan efisiensi pembakaran jadi
kinerja kendaraan bermotor dapat meningkat.
5. Alat Medis, Logam berat juga bermanfaat sebagai bahan dalam
pembuatan alat medis. Termometer merupakan alat medis yang
memanfaatkan logam berat sebagai penyusunnya.
9
3. Menyerap Suara
Logam yang sangat efektif untuk menyerap suara yaitu logam
timbal. Logam timbal ini mampu menyerap dan memantulkan
radiasi yang ada di sekitar peralatan sinar X dan reaktor nuklir.
Dengan kamampuan logam ini biasanya digunakan untuk
melindungi reaktor nuklir agar tidak terpapar ke udara bebas, dan
melindungi para pekerja yang bekerja di bidang yang berkaitan
dengan nuklir, karena jika paparan nuklir tersebut terpapar kedalam
tubuh manusia secara terus menerus akan dapat menimbulkan
beberapa kerusakan sistem yang ada di tubuh lebih berbahaya lagi
jika ibu hamil yang terkena paparan nuklir karena dapat
menimbulkan cacat permanen pada anak yang di kandungnya.
4. Menghindari Karat
Logam berat dapat digunakan sebagai bahan penahan karat yang ada
pada besi atau baja. Logam berat yang digunakan yaitu seng yang
biasanya digunakan untuk melapisi Baja. Berbeda dengan
adanya manfaat batu granit dengan adanya logam seng tersebut,
maka baja yang kita gunakan akan semakin awet dan tahan lama,
terhadap korosi yang ditimbulkan dari hembusan angin, air hujan
dan udara.
5. Perhiasan
Logam berat juga bermanfaat sebagai barang perhiasan karena nilai
kecantikan dan keunikan yang ada di dalamanya, seperti halnya saja
emas maupun perak yang dapat dijadikan perhiasan guna
mempercantik tampilan, selain itu keduanya juga mampu dijadikan
sebagai investasi jangka panjang karena nilai nya yang cenderung
stabil.
10
diare kronis, dan emphysema. Kadar Cd yang aman jika berada di tanah
adalah 1 ppm. Namun, pernah di jumpai suatu wilayah dengan kadar
1.250 ppm yaitu wilayah di daerah sekitar pertambangan biji Seng (Zn
atau Zincum).
11
5. Cuprum atau tembaga (Cu)
Logam ini berbentuk merah kristal kemerahan. Cu memiliki efek racun
bagi manusia. Jika manusia terpapar oleh debu atau uap Cu, maka akan
berakibat berbahaya bagi kesehatan manusia. Biasanya akan terjadi
kerusakan pada selaput lendir di hidung akibat Cu. Selain itu, Cu bisa
mengendap di paru-paru dan bersifat korosif. Maka dari itu, Cu bisa
menyebabkan kanker dan kerusakan pada paru-paru.
12
2.3.1 Studi Kasus
Wilayah pesisir Kota Makassar berkembang pesat yang ditandai
dengan reklamasi laut untuk pemukiman, pusat perniagaan, industri dan
pelabuhan. Aktivitas tersebut dapat menimbulkan penurunan kualitas
perairan pesisir Kota Makassar. Hasil analisis kandungan logam berat
Pb, Cd dan Cu pada perairan dengan metode Spektrofotometer Serapan
Atom (SSA) di perairan sekitar kawasan Metro Tanjung Bunga dan
muara Sungai Tallo menunjukkan, kandungan Pb di perairan sekitar
kawasan Metro Tanjung Bunga 0,110 ppm dan muara Sungai Tallo
0,097 ppm. Kandungan logam berat Cd di perairan sekitar kawasan
Metro Tanjung Bunga 0,030 ppm dan muara Sungai Tallo 0,729 ppm.
Kandungan logam berat Cu pada perairan sekitar kawasan Metro
Tanjung Bunga 0,020 ppm dan muara Sungai Tallo 0,165 ppm.
Berdasarkan pedoman baku mutu air laut, kandungan logam berat pada
kedua perairan tersebut berada diatas ambang batas normal. Salah satu
upaya untuk mengurangi tingkat toksisitas logam berat pada perairan
pesisir Kota Makassar adalah dengan penanaman mangrove. Vegetasi
mangrove mempunyai mekanisme untuk menghadapi konsentrasi
polutan yang tinggi dengan cara ameliorasi dan toleransi.
13
kalau dikaitkan dengan kemampuan menstimulasikan perubahan pH
dan konsentrasi logam beratnya. Dengan kata lain, penanganan logam
berat dengan mikroorganisme relatif mudah dilakukan, murah dan
cenderung tidak berbahaya bagi lingkungan.
14
media biomasa yang mudah diperoleh di daerah setempat, seperti
jarong, jerami, alang-alang, eceng gondok, sekam padi dan bagas.
15
Reduksi Cr(VI) menjadi Cr(III) harus dilakukan dalam suasana asam
dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama-tama air limbah
dikondisikan pada pH 2.0 sampai 2.5 dengan asam sulfat, asam klorida
atau asam lainnya. Kemudian direduksi dengan menggunakan sodium
metabisulfit (NaHSO3), gas SO2, Na2S, H2S, garam ferro atau bahan
pereduksi lainnya. Reaksi reduksi-oksidasi (redoks) berlangsung cepat
dan ditandai dengan perubahan warna dari warna oranye/kuning
menjadi hijau kebiruan. Perubahan warna ini menandakan telah terjadi
perubahan ke senyawa Cr(III). Langkah berikutnya adalah dengan
mempresipitasinya dengan menambahkan unsur OH- yang biasanya
dari NaOH atau kapur hidroksida pada pH 8.5 sampai 9.0. Pada kondisi
ini akan terbentuk Cr(III) hidroksida sesuai dengan reaksi berikut:
Cr6+ + Fe2+ -> Cr3+ + Fe3+ (proses reduksi)
3+ -
Cr + 3OH -> Cr(OH)3 (proses presipitasi)
Pengolahan Cr(VI) bisa dengan cara lain yaitu dengan cara elektrolisa.
Metode ini lebih cocok untuk cairan air limbah yang konsentrasinya
tinggi, sesuai dengan reaksi berikut ini:
Cr2O72- + 14H+ + 6e -> 2Cr3+ + 7H2O
16
Mangrove memiliki kemampuan untuk menyerap dan menyimpan
logam berat dalam jaringan tubuh sepeti daun, batang dan akar yang
terbawa di dalam sedimen, sebagian sumber hara tersebut dibutuhkan
untuk melakukan proses-proses metabolisme.
Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
17
Daftar Pustaka
http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-2-03.pdf
http://eprints.uny.ac.id/8287/2/bab%201%20-%2008307144030.pdf
Smith C.J.E.; Higgs M.S.; Baldwin K.R. (20 April 1999). "Advances to
Protective Coatings and their Application to Ageing Aircraft" (PDF). RTO
MP-25. Diakses tanggal 29 May 2011.
18
Scoullos, Michael J.; Vonkeman, Gerrit H.; Thornton, Iain; Makuch, Zen
(2001). Mercury, Cadmium, Lead: Handbook for Sustainable Heavy Metals
Policy and Regulation. Springer. ISBN 978-1-4020-0224-3.
19