Anda di halaman 1dari 3

1.

Kertas pH
Kertas pH (Lakmus) adalah alat Yang digunkan untuk mengukur pH Air yang non elektronik dan
mempunyai kelebihan jika air dalam kondisi keruh atau banyak lumpur yang tercampur, Kertas pH akan
lebih Akurat untuk dibuat pengukuran pH Air.

Cara penggunaan nya :


Pertama ambil air sampel yang mau di ukur pHnya kedua ambil kertas pH sebuah ketiga masukkan
kertas kedalam air hingga 5 menit, ke empat cocokkan dengan neraca pada wadah kertas pengukur
tersebut. Dan lihat mana nilai atau warna yang lebih cocok dengan Indikator pH tersebut

Bagi anda yang baru memulai hidroponik dan belum mempunyai alat Pengukur pH, bisa mengunakan
alat pengukur sederhana dan murah yaitu dengan kertas lakmus (kertas pH). Dengan memasukan kertas
pH kedalam air atau pasir, amatilah dengan hati-hati perubahana warna.

Warna merah berarti menandakan asam kuat 1-6


Warna hijau berarti menandakan basa kuat >7
Warna kuning berarti menandakan tingkat pH netral 5,5 – 6,5, ini berati asam dan basa berada dalam
keadaan seimbang.

Perlu diperhatikan bahwa kandungan air akan asam cenderung akan meningkat akibat penggunaan
bahan kimia untuk menjernihkan air atau karena adanya pencemaran
Jadi mengatur pH sangatlah perlu agar tanaman tumbuh sesuai dengan yang kita harapkan.

Dengan pengukuran pH diharapkan kondisi perairan sesuai dengan keadaan organisme budidaya ikan,
sehingga ikan dapat hidup sehat dan tidak mengalami stres. Penyimpangan terlalu jauh dengan sifat ikan
yang dibudidayakan dapat menyebabkan kematian pada ikan budidaya.
Penanganan pH
Seperti disebutkan sebelumnya, pengananan atau pengubahan nilai pH akan lebih efektif apabila
alkalinitas ditanganai terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa cara pangananan pH, yang kalau
diperhatikan lebih jauh, cenderung mengarah pada penanganan kesadahan atau alkalinitas
Penurunan pH
Untuk menurunkan pH, pertama kali harus dilakukan pengukuran KH. Apabila nilai KH terlalu tinggi (12
atau lebih) maka KH tersebut perlu diturunkan terleibh dahulu, yang biasanya secara otomatis akan
diikuti oleh menurunnya nilai pH. Apabila nilia pH terlalu tinggi (lebih dari 8) sedangkan KH tergolong
bagus ( antara 6 -12)maka hal ini merupakan petunjuk terjadinya proses keseimbangan yang buruk.

Penurunan pH dapat dilakukan dengan melalukan air melewati gambut (peat), biasanya yang digunakan
adalah peat moss (gambut yang berasal dari moss). bisa juga dilakukan dengan mengganti sebagaian air
dengan air yang berkesadahan rendah, air hujan atau air yang direbus, air bebas ion, atau air suling (air
destilata). Selain itu bisa juga dapat dilakukan dengan menambahkan bogwood kedalam akuairum.
Bogwood adalah semacam kayu yang dapat memliki kemampuan menjerap kesadahan. Sama fungsinya
seperti daun ketapang, kayu pohon asam dan sejenisnya.

Baca Juga : Penyuntikan Hormon Hypofisa Rangsangan Pemijahan Pada Ikan Lele

Peningkatan pH
Menaikkan pH dapat dilakukan dengan memberikan aerasi yang intensif, melewatkan air melewati
pecahan koral, pecahan kulit kerang atau potongan batu kapur. Atau dengan menambahkan dekorasi
berbahan dasar kapur seperti tufa, atau pasir koral. Atau dengan melakukan penggantian air.

Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau bahan yang mampu menetralisir
kemasamaan dalam air. Secara khusus, alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan
kapasitas pem-bufffer-an dari ion bikarbonat, dan sampai tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida
dalam air. Ketiga ion tersebut di dalam air akan bereaksi dengan ion hidrogen sehingga menurunkan
kemasaman dan menaikan pH. Alkalinitas biasanya dinyatakan dalam satuan ppm (mg/l) kalsium
karbonat (CaCO3). Air dengan kandungan kalsium karbonat lebih dari 100 ppm disebut sebagai alkalin,
sedangkan air dengan kandungan kurang dari 100 ppm disebut sebagai lunak atau tingkat alkalinitas
sedang.
Pada umumnya lingkungan yang baik bagi kehidupan ikan adalah dengan nilai alkalinitas diatas 20 ppm.

Garam merupakan senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Kalian tahu garam dapur bukan?
Garam dapur (NaCl) merupakan salah satu contoh garam yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu ada juga Baking Soda (NaHCO3) yang digunakan untuk menetralkan sengatan lebah yang
bersifat asam, serta tawas dengan rumus senyawa Al2(SO4)3 yang digunakan untuk proses penjernihan
air.

Adapun ciri-ciri dari garam antara lain:


 Dalam bentuk leburan (cairan) atau lelehan dapat menghantarkan listrik
 Sifat larutannya dapat berupa asam, basa, atau netral tergantung jenis asam (kuat atau lemah) dan
basa (kuat atau lemah) pembentuknya.
 asam kuat dan basa kuat akan terbentuk garam yang bersifat netral
 asam kuat dan basa lemah akan terbentuk garam yang bersifat asam
 asam lemah dan basa kuat akan terbentuk garam yang bersifat basa

Anda mungkin juga menyukai