PEMBAHASAN
Logam berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik, mengendap di dasar
perairan dan bersatu dengan sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi
dibandingkan dalam air (Harahap, 2007).
Pencemaran logam terjadi karena adanya penggunaan logam tersebut dalam kegiatan manusia,
sehingga menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan. Daya toksisitas logam berat
terhadap makhluk hidup sangat bergantung pada spesies, lokasi, umur (fase siklus hidup), daya
tahan (detoksikasi) dan kemampuan individu untuk menghindarkan diri dari pengaruh polusi.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa terdapat beberapa macam penyakit pada manusia
yang terjadi akibat memakan makanan dan meminum minuman yang mengandung logam berat,
yaitu penyakit; kanker, gangguan saluran cerna, ginjal, dan lain-lain.
Adapun menurut Sutamihardja dkk (1982), logam berat memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Sangat beracun, dapat mengakibatkan kematian ataupun gangguan kesehatan yang pulih
dalam waktu yang singkat, logam-logam tersebut antara lain: Hg, Pb, Cd, Cr, As.
2. Moderat, yaitu mengakibatkan gangguan kesehatan baik yang pulih maupun tidak dalam
waktu yang relatif lama, logam-logam tersebut antara lain: Ba, Be, Cu, Au, Li, Mn, Se,
Te, Co, dan Rb.
3. Kurang beracun, logam ini dalam jumlah besar menimbulkan gangguan kesehatan,
logam-logam tersebut antara lain: Al, Bi, Co, Fe, Ca, Mg, Ni, K, Ag, Ti, dan Zn.
4. Tidak beracun, yaitu tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Logam-logam tersebut
antara lain: Na, Al, Sr, dan Ca.
Berikut ini adalah beberapa logam berat beracun yang berbahaya bagi lingkungan dan mahluk
hidup:
a. Timbal (Pb)
Timbal atau timah hitam memiliki nama ilmiah yaitu plumbum. Timbal mempunyai nomor atom
82 dengan berat atom 207,2 g/mol, merupakan logam lunak yang memiliki massa jenis 11,34
g/cm3. Timbal banyak digunakan sebagai konstituen di dalam cat, baterai dan bensin. Timbal
merupakan racun sistemik yang dapat masuk ke dalam tubuh setiap hari melalui makanan, air,
udara dan penghirupan asap tembakau. Efek dari keracunan timbal dapat menyebabkan
kerusakan pada otak dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan otak, antara lain epilepsi,
kerusakan pada otak besar.
b. Kadmium (Cd)
Kadmium (Cd) adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap tidak larut dalam basa,
mudah bereaksi, serta menghasilkan kadmium oksida bila dipanaskan. Kadmium umumnya
tedapat dalam kombinasi dengan klor (Cd klorida) atau belerang (Cd sulfit). Kadmium memiliki
nomor atom 40 dengan berat atom 112,4 g/mol, bersifat lentur, tahan terhadap tekanan, serta
dapat dimanfaatkan sebagai pencampur logam lain,seperti nikel (Ni), emas (Au), kuprum (Cu),
dan besi (Fe). Kadmium adalah logam berat yang dapat menyebabkan pencemaran dan
berbahaya bagi manusia. Salah satu kasus terkenal di Jepang yang disebabkan pencemaran
logam Cd adalah Itai-itai desease.
Baca Juga
d. Khromium (Cr)
Khromium (Cr) adalah metal kelabu yang keras. Khromium terdapat pada industri gelas, metal,
fotografi, dan elektroplating. Dalam bidang industri, khromium diperlukan dalam dua bentuk,
yaitu khromium murni dan aliasi besi-besi khromium yang disebut ferokromium sedangkan
logam khromium murni tidak pernah ditemukan di alam. Sebagai logam berat, khrom termasuk
logam yang mempunyai daya racun tinggi. Daya racun yang dimiliki oleh khrom ditentukan oleh
valensi ionnya. Logam Cr6+ merupakan bentuk yang paling banyak dipelajari sifat racunnya
dikarenakan Cr6+ merupakan toxic yang sangat kuat dan dapat mengakibatkan terjadinya
keracunan akut dan keracunan kronis.
e. Merkuri (Hg)
Merkuri adalah logam berat berbentuk cair, berwarna putih perak, serta mudah menguap pada
suhu ruangan. Merkuri memiliki nomor atom 80, berat atom 200,59 g/molHg dan memadat pada
tekanan 7.640 Atm. Merkuri dapat larut dalam asam sulfat atau asam nitrit, tetapi tahan terhadap
basa. Merkuri merupakan elemen alami sehingga mudah mencemari lingkungan. Merkuri banyak
ditemukan di alam terdapat dalam bentuk gabungan dengan elemen lainnya, dan jarang
ditemukan dalam bentuk elemen terpisah. Komponen merkuri banyak tersebar di karang-karang,
tanah, udara, air, dan organisme hidup melalui proses-proses fisik, kimia dan biologi yang
kompleks.
f. Seng (Zn)
Seng adalah metal berkilauan (bluish-white), merupakan logam seperti perak yang banyak
digunakan dalam industri baja. Seng banyak digunakan pada industri alloy, keramik, pigmen,
karet, dan lain-lain. Toksisitas Zn pada hakekatnya rendah. Tubuh memerlukan Zn untuk proses
metabolisme, tetapi dalam kadar tinggi dapat bersifat racun. Seng menyebabkan warna air
menjadi opalescent, dan bila dimasak akan timbul endapan seperti pasir.
Daftar Pust
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa terdapat beberapa macam penyakit pada manusia
yang terjadi akibat memakan makanan dan meminum minuman yang mengandung logam berat,
yaitu penyakit; kanker, gangguan saluran cerna, ginjal, dan lain-lain.Berikut definisi dan
pengertian logam berat dari beberapa sumber buk
Menurut Subowo dkk (1999), logam berat adalah unsur logam yang mempunyai massa
jenis lebih besar dari 5 g/cm3, antara lain Cd, Hg, Pb, Zn, dan Ni. Logam berat Cd, Hg,
dan Pb dinamakan sebagai logam non esensial dan pada tingkat tertentu menjadi logam
beracun bagi makhluk hidup.
Menurut Agustina (2010), logam berat merupakan kelompok logam berat yang non-
esensial yang tidak mempunyai fungsi sama sekali dalam tubuh dan sangat berbahaya dan
dapat menyebabkan keracunan (toksik) pada manusia yaitu timbal (Pb), merkuri (Hg),
arsenik (As) dan cadmium (Cd).
Menurut Effendi (2000), logam berat adalah unsur logam yang mempunyai densitas <5
g/cm3 dalam air laut, logam berat terdapat dalam bentuk terlarut dan tersuspensi. Dalam
kondisi alam ini, logam berat dibutuhkan oleh organism untuk pertumbuhan dan
perkembangan hidupnya.
Menurut Nybakken (1992), logam berat merupakan salah satu bahan kimia beracun yang
dapat memasuki ekosistem bahari. Logam berat seringkali memasuki rantai makanan di
laut dan berpengaruh pada hewan-hewan, serta dari waktu ke waktu dapat berpindah-
pindah dari sumbernya.
Menurut Miettinen (1977), logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis
lebih besar dari 5 gr/cm3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai
afinitas yang tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari
perioda 4 sampai 7.
Adapun menurut Sutamihardja dkk (1982), logam berat memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
5. Sangat beracun, dapat mengakibatkan kematian ataupun gangguan kesehatan yang pulih
dalam waktu yang singkat, logam-logam tersebut antara lain: Hg, Pb, Cd, Cr, As.
6. Moderat, yaitu mengakibatkan gangguan kesehatan baik yang pulih maupun tidak dalam
waktu yang relatif lama, logam-logam tersebut antara lain: Ba, Be, Cu, Au, Li, Mn, Se,
Te, Co, dan Rb.
7. Kurang beracun, logam ini dalam jumlah besar menimbulkan gangguan kesehatan,
logam-logam tersebut antara lain: Al, Bi, Co, Fe, Ca, Mg, Ni, K, Ag, Ti, dan Zn.
8. Tidak beracun, yaitu tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Logam-logam tersebut
antara lain: Na, Al, Sr, dan Ca.
Berikut ini adalah beberapa logam berat beracun yang berbahaya bagi lingkungan dan mahluk
hidup:
a. Timbal (Pb)
Timbal atau timah hitam memiliki nama ilmiah yaitu plumbum. Timbal mempunyai nomor atom
82 dengan berat atom 207,2 g/mol, merupakan logam lunak yang memiliki massa jenis 11,34
g/cm3. Timbal banyak digunakan sebagai konstituen di dalam cat, baterai dan bensin. Timbal
merupakan racun sistemik yang dapat masuk ke dalam tubuh setiap hari melalui makanan, air,
udara dan penghirupan asap tembakau. Efek dari keracunan timbal dapat menyebabkan
kerusakan pada otak dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan otak, antara lain epilepsi,
kerusakan pada otak besar.
b. Kadmium (Cd)
Kadmium (Cd) adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap tidak larut dalam basa,
mudah bereaksi, serta menghasilkan kadmium oksida bila dipanaskan. Kadmium umumnya
tedapat dalam kombinasi dengan klor (Cd klorida) atau belerang (Cd sulfit). Kadmium memiliki
nomor atom 40 dengan berat atom 112,4 g/mol, bersifat lentur, tahan terhadap tekanan, serta
dapat dimanfaatkan sebagai pencampur logam lain,seperti nikel (Ni), emas (Au), kuprum (Cu),
dan besi (Fe). Kadmium adalah logam berat yang dapat menyebabkan pencemaran dan
berbahaya bagi manusia. Salah satu kasus terkenal di Jepang yang disebabkan pencemaran
logam Cd adalah Itai-itai desease.
Baca Juga
d. Khromium (Cr)
Khromium (Cr) adalah metal kelabu yang keras. Khromium terdapat pada industri gelas, metal,
fotografi, dan elektroplating. Dalam bidang industri, khromium diperlukan dalam dua bentuk,
yaitu khromium murni dan aliasi besi-besi khromium yang disebut ferokromium sedangkan
logam khromium murni tidak pernah ditemukan di alam. Sebagai logam berat, khrom termasuk
logam yang mempunyai daya racun tinggi. Daya racun yang dimiliki oleh khrom ditentukan oleh
valensi ionnya. Logam Cr6+ merupakan bentuk yang paling banyak dipelajari sifat racunnya
dikarenakan Cr6+ merupakan toxic yang sangat kuat dan dapat mengakibatkan terjadinya
keracunan akut dan keracunan kronis.
e. Merkuri (Hg)
Merkuri adalah logam berat berbentuk cair, berwarna putih perak, serta mudah menguap pada
suhu ruangan. Merkuri memiliki nomor atom 80, berat atom 200,59 g/molHg dan memadat pada
tekanan 7.640 Atm. Merkuri dapat larut dalam asam sulfat atau asam nitrit, tetapi tahan terhadap
basa. Merkuri merupakan elemen alami sehingga mudah mencemari lingkungan. Merkuri banyak
ditemukan di alam terdapat dalam bentuk gabungan dengan elemen lainnya, dan jarang
ditemukan dalam bentuk elemen terpisah. Komponen merkuri banyak tersebar di karang-karang,
tanah, udara, air, dan organisme hidup melalui proses-proses fisik, kimia dan biologi yang
kompleks.
f. Seng (Zn)
Seng adalah metal berkilauan (bluish-white), merupakan logam seperti perak yang banyak
digunakan dalam industri baja. Seng banyak digunakan pada industri alloy, keramik, pigmen,
karet, dan lain-lain. Toksisitas Zn pada hakekatnya rendah. Tubuh memerlukan Zn untuk proses
metabolisme, tetapi dalam kadar tinggi dapat bersifat racun. Seng menyebabkan warna air
menjadi opalescent, dan bila dimasak akan timbul endapan seperti pasir.