Anda di halaman 1dari 39

Sifat dam Kegunaan

Senyawa Turunan
Alkana
Created by : Tesa Andini, S.Pd.
Reaksi Karbon Secara
Umum
 Reaksi Substitusi ( tunggal → tunggal)
Pada reaksi substitusi, atom atau gugus atom yang
terdapat dalam suatu molekul digantikan oleh atom
atau gugus atom lain.
Contoh:
Reaksi Karbon Secara
Umum
 Reaksi Adisi (rangkap → tunggal)
Pada reaksi adisi, molekul senyawa yang
mempunyai ikatan rangkap menyerap atom atau
gugus atom sehingga ikatan rangkap berubah
menjadi ikatan tunggal.
Reaksi Karbon Secara
Umum
 Reaksi Eliminasi (tunggal → rangkap)
Pada reaksi eliminasi, molekul senyawa berikatan
tunggal berubah menjadi senyawa berikatan
rangkap dengan melepas molekul kecil.
Table of Contents
0 Sifat Fisis Senyawa 0 Sifat Kimia Senyawa
1 Turunan Alkana
2 Turunan Alkana

0 Kegunaan Senyawa
Turunan Alkana
3
ALKOHOL &
ETER
—Sifat Fisis
Alkohol &dan
1. Titik didih Eter
titik leleh

Titik didih alkohol lebih tinggi dari pada eter karena memiliki
ikatan hidrogen.

2. Kelarutan
Kelarutan alkohol dalam air jauh lebih besar dari pada eter,
karena gugus fungsi alkohol bersifat polar
—Sifat Kimia
Alkohol
1. Reaksi dengan logam Aktif
Atom H dari gugus —OH dapat disubstitusi oleh logam aktif
seperti natrium dan kalium, membentuk alkoksida dan gas
hidrogen.

2. Substitusi gugus –OH oleh halogen


Gugus OH alkohol dapat disubtitusi oleh atom halogen bila
direaksikan dengan HX pekat, PX3 atau PX5 (X = halogen).
—Sifat Kimia
Alkohol
3. Oksidasi Alkohol
Alkohol dibedakan menjadi alkohol primer, sekunder dan tersier.

 Alkohol Primer, adalah alkohol yang gugus –OH nya terikat pada
atom C primer
Contoh : CH3-CH2CH2-OH

 Alkohol Sekunder, adalah alkohol yang gugus –OH nya terikat pada
atom C sekunder.
Contoh : CH3-CH2-CH (OH)-CH3

 Alkohol Tersier, adalah alkohol yang gugus –OH nya terikat pada
atom C tersier
Contoh : CH3-CH2-C(CH3)(OH)-CH3
3.
—Sifat
Oksidasi Alkohol
Kimia
Alkohol
Zat-zat peoksidasi yang biasa digunakan adalah KMnO 4 atau K2Cr2O7
dalam lingkungan asam

 Alkohol Primer, mengalami oksidasi membentuk aldehida, kemudian


dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam karboksilat
Contoh :
CH3-CH2-OH → CH3-CHO → CH3-COOH
Etanol Etanal Asam etanoat
(mekanisme reaksi lihat buku cetak halaman 237)

 Alkohol Sekunder, mengalami oksidasi membentuk keton


Contoh : CH3-CH (OH)-CH3 → CH3-CO-CH3
2-propanol 2-propanon (aseton)
(mekanisme reaksi lihat buku cetak halaman 238)

 Alkohol Tersier, tidak mengalami oksidasi


—Sifat Kimia
4.
Alkohol
Pembentukan Ester (Reaksi Esterifikasi)
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air

CH3COOH(aq) + C2H5OH(aq) CH3COOC2H5(aq) + H2O(l)

asam etanoat etanol etil etanoat


—Sifat Kimia
5.
Alkohol
Dehidrasi Alkohol
Jika alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami
dehidrasi (melepas molekul air) membentuk eter atau alkena.
—Sifat Kimia
Eter
1. Pembakaran
Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap
air.

2. Reaksi dengan PCl5


Eter bereaksi dengan PCl5, tetapi tidak membebaskan HCl.
—Sifat Kimia
Eter
3. Reaksi dengan asam halida (HX)
Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh HI.
Membedakan Alkohol
denganAlkohol
Eter Eter

 Alkohol berekasi  Eter tidak berekasi


dengan logam dengan logam aktif
aktif  Eter bereaksi dengan
 Alkohol bereaksi PCl5 tetapi tidak
dengan PCl5
menghasilkan HCl
menghasilkan HCl

Pelajari contoh soal 4.2 Membedakan Alkohol dan Eter dari buku cetak hal. 241
—Kegunaan
Alkohol
 Metanol  Etilen glikol (1,2-etana
diol)

Digunakan sebagai pelarut dan


untuk membuat senyawa organik Digunakan sebagai zat anti
lain, seperti ester. Metanol juga beku pada radiator mobil
dapat dicampurkan dengan
bahan bakar bensin sampai
kadar 15% tanpa mengubah
konstruksi mesin kendaraan.
—Kegunaan Eter
 Metil Ters Butil Eter  Dietil eter
(MTBE)

Digunakan sebagai zat aditif


pada bensin untuk menaikkan Digunakan sebagai obat bius
nilai oktan (anestesi) pada operasi
ALDEHIDA &
KETON
—Sifat Fisis
Aldehida & Keton
o Gugus karbonil (–CO–) menyebabkan kedua senyawa cukup polar.
o Aldehida dan keton suku rendah memiliki bau yang menyengat dan
mudah menguap.
o Jika dibandingkan alkohol dengan jumlah atom C yang sama, titik
didih aldehida dan keton relatif lebih rendah.
o Titik didih aldehida sedikit lebih rendah dari keton dengan jumlah
atom C yang sama.
—Sifat Kimia
Aldehida
1. Reaksi Oksidasi

o Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi


oksidator-oksidator lemah.
o Pereaksi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh
oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk
mengenali aldehida.

Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat.


—Sifat Kimia
Aldehida
Reaksi Oksidasi
o Pereaksi Tollens (larutan Ag2O)
Reaksi oksidasi aldehida dengan pereaksi Tollens
menghasilkan cermin perak

o Pereaksi Fehling (larutan CuO)


Reaksi oksidasi aldehida dengan pereaksi Fehling
menghasilkan endapan merah bata
—Sifat Kimia
Aldehida
2. Reaksi Reduksi (Adisi Hidrogen)
Ikatan rangkap dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi gas
hidrogen membentuk suatu alkohol primer.
—Sifat Kimia
Keton
o Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehida.
o Zat-zat pengoksidasi lemah seperti pereaksi Tollens dan pereaksi Fehling
tidak dapat mengoksidasi keton.
o Oleh karena itu, aldehida dan keton dapat dibedakan dengan
menggunakan pereaksi-pereaksi tersebut.
—Sifat Kimia
Keton
1. Reaksi Reduksi (Adisi Hidrogen)
Ikatan rangkap dari gugus fungsi keton dapat diadisi gas hidrogen
membentuk suatu alkohol sekunder.
Membedakan Aldehida
denganAldehida
Keton Keton

 Aldehida berekasi  Keton tidak berekasi


dengan pereaksi dengan pereaksi
Tollens Tollens
 Aldehida bereaksi  Keton tidak bereaksi
dengan pereaksi dengan pereaksi
Fehling Fehling

Pelajari contoh soal 4.3 Membedakan Aldehida dan Keton dari buku cetak hal. 246
—Kegunaan
Aldehida
 Formaldehida

Formaldehida merupakan aldehida yang paling


banyak diproduksi dan mempunyai banyak
kegunaan antara lain:
1. Untuk membuat formalin
Formalin yaitu larutan 40% formaldehida dalam
air. Formalin digunakan untuk mengawetkan
contoh biologi dan juga mengawetkan mayat,
tetapi tidak boleh digunakan untuk
mengawetkan makanan.
2. Untuk membuat berbagai jenis plastik termoset
(plastik yang tidak meleleh pada pemanasan).
—Kegunaan
Keton
 Aseton

Keton yang paling banyak penggunaannya adalah


propanon, yang dalam dunia perdagangan dan
kehidupan sehari-hari disebut aseton.

Kegunaan utama aseton antara lain:


a. sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat yang
kurang polar dan nonpolar.
b. sebagai pembersih pewarna kuku (kutek)
c. bahan untuk membuat parfum karena berbau
harum.
ASAM
KARBOKSILAT &
ESTER
—Sifat Fisis Asam
Karboksilat & Ester
o Asam karboksilat dapat membentuk ikatan hidrogen intramolekul.
o Titik didih dan leleh asam karboksilat lebih tinggi dari ester.
o Asam karboksilat suku rendah dapat larut air ataupun pelarut
organik.
o Asam karboksilat berbau menyengat. Ester berbau harum.
—Sifat Kimia Asam
Karboksilat
1. Reaksi Penetralan
Asam karboksilat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
CH3COOH + NaOH → NaCH3COO + H2O

2. Reaksi Esterifikasi
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air
—Sifat Kimia Ester
1. Reaksi Hidrolisis
Reaksi hidrolisis merupakan kebalikan dari reaksi esterifikasi
—Kegunaan Asam
Karboksilat
 Asam Format/Formiat (Asam Semut)

1. Asam format adalah cairan tak berwarna,


berbau tajam, mudah larut dalam air,
alkohol, dan eter.
2. Dalam jumlah kecil juga terdapat
dalam keringat.
3. Asam format tergolong asam lemah,
tetapi merupakan yang terkuat di antara
asam alkanoat.
—Kegunaan Ester
Berdasarkan jenis asam dan alkohol penyusunnya, ester lazim
dikelompokkan ke dalam tiga golongan berikut.

 Ester buah-buahan
Ester yang memiliki sepuluh atom karbon atau kurang pada suhu
kamar berupa zat cair yang mudah menguap dan mempunyai aroma
yang sedap.

 Lilin
Lilin (wax) adalah ester dari asam karboksilat berantai
panjang dengan alkohol berantai panjang.

 Lemak dan Minyak


Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku
tinggi. Kegunaan utama lemak adalah sebagai bahan makanan
(minyak goreng dan margarin) dan untuk membuat sabun.
HALOALKANA
—Sifat Fisis Haloalkana
o Semakin besar massa molekul dan kepolaran, mengakibatkan
kenaikan titik didih.
o Semakin banyak halogen yang terikat, titik didih juga relatif semakin
besar.
o Umumnya tidak larut dalam air.
—Sifat Kimia
Haloalkana
1. Reaksi Substitusi Atom Halogen dengan Gugus —OH

2. Reaksi Eliminasi HX (Kaidah Saytseff)


Haloalkana dapat mengalami eliminasi HX jika dipanaskan bersama suatu
alkoksida.
—Kegunaan
Haloalkana
 Haloalkana sebagai Zat anastesi
Kloroform (CHCl3) pernah digunakan secara luas sebagai zat anestesi
(pembius), tetapi kini sudah ditinggalkan Kloroetana (C 2H5Cl)
digunakan sebagai bahan anestesi lokal.

 Haloalkana sebagai Antiseptik


Iodoform (CHI3) adalah suatu zat berwarna kuning, berbau khas, dan
digunakan sebagai antiseptik.

 Haloalkana sebagai Pelarut


Tetraklorometana (CCl4) digunakan sebagai pelarut untuk oli dan
lemak dan dalam pencucian kering (dry cleaning).
—Kegunaan
Haloalkana
 Haloalkana sebagai Bahan Pemadam Api
Alkana terhalogenasi sempurna, seperti karbon tetraklorida, CCl 4,
dan bromoklorodifluorometana (dikenal dengan nama BCF) dapat
memadamkan api.

 Senyawa Klorofluorokarbon (CFC) dan Freon


Freon merupakan nama dagang bagi suatu golongan senyawa
klorofluorokarbon (CFC) yang digunakan sebagai cairan pendingin
(refrigerant) atau sebagai propelan aerosol.

 Berbagai Jenis Senyawa Haloalkena


Vinilklorida dan kloroprena merupakan bahan dasar pada industri
plastik dan karet sintetis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai