Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PROSES OKSIDASI PADA PEMBUATAN SODIUM HIPOKLORIT


DARI AIR LAUT

DOSEN PEMBIMBING

Prof. Dr. Halimatuddahliana, ST., M.Sc.

DISUSUN OLEH
1. JECKLYN GULTOM /170405112
2. DARLY PURBA /170405111
3. MICHAEL SAMOSIR/ 170405113

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
MEDAN
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji Tuhan, terima kasih Saya ucapkan atas bantuan Tuhan YME yang telah mempermudah
dalam pembuatan makalah ini, hingga akhirnya terselesaikan tepat waktu. Tanpa bantuan dari
Tuhan, Saya bukanlah siapa-siapa. Selain itu, Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Halimatuddahliana, S.T., M.Sc. selaku dosen pengajar mata kuliah utilitas, orang tua, keluarga,
serta teman-teman Mahasiswa Teknik Kimia 2017 yang sudah mendukung hingga saat ini.
Banyak hal yang akan disampaikan kepada pembaca mengenai “Proses Oksidasi Pada Pembuatan
Sodium Hipoklorit Dari Air Laut”. Dalam hal ini, Saya ingin membahas mengenai bagaimana
proses oksidasi berlangsung pada industri pembuatan Sodium Hipoklarit Dari Air Laut.
Saya menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti
menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan pembaca lain. Saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-kata yang salah. Tidak ada manusia
yang sempurna kecuali Tuhan.
Demikian Saya ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah membaca makalah Saya.

Medan, Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………………………..1
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….2
Daftar Isi………………………………………………………………………………………...…3

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………..4
1.2 Rumusan Masalah……………………………......…………………………………….5
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………...………5
1.4 Manfaat……………………………..…………………………………………...………5

BAB II. PEMBAHASAN


2.1 Bahan Baku dalam Proses Pembuatan Sodium Hipoklorit dari Air Laut ………………..6
2.2 Kondisi Operasi dalam Proses Pembuatan Sodium Hipoklorit dari Air Laut ……………6
2.3 Diagram Alir dalam Proses Pembuatan Sodium Hipoklorit dari Air Laut……………….9
2.4 Macam-Macam Jenis Proses Pembuatan Sodium Hipoklorit dari Air Laut…………….10
2.5 Proses Oksidasi dalam Pembuatan Sodium Hipoklorit dari Air Laut…………………..12

BAB III. PENUTUP


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….13
3.2 Saran…………………………………………………………………………………...13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Natrium hipoklorit adalah senyawa kimia dengan rumus NaClO dikenal juga sebagai
sodium hipoklorit. Larutan sodium hipoklorit umumnya dikenal sebagai pemutih atau chlorox,
sering digunakan sebagai disinfektan atau pemutih.
Sodium hipoklorit pertama kali diproduksi pada 1789 oleh Claude Louis Berthollet di
laboratorium nya di dermaga Javel di Paris, Perancis, dengan melewatkan gas klor melalui suatu
larutan natrium karbonat. Cairan yang dihasilkan, yang dikenal sebagai "Eau de Javel" ("Javel
air"), adalah larutan sodium hipoklorit lemah. Menjelang akhir abad kesembilan belas, ES Smith
mematenkan metode produksi natrium hipoklorit melibatkan elektrolisis air garam untuk
menghasilkan natrium hidroksida dan gas klorin, yang kemudian dicampur untuk membentuk
natrium hipoklorit.
Sodium hipoklorit sangat diperlukan oleh berbagai industri kimia di Indonesia karena
banyak dipergunakan secara luas pada bidang industri kimia proses seperti pada industri kertas,
dimana sodium hipoklorit merupakan bahan baku utama sebagai proses bleaching. Sodium
hipoklorit juga berfungsi untuk melumpuhkan (disinfektan) mikroorganisme laut agar tidak
bersarang dan merusak (biofouling) pada instalasi-instalasi yang menggunakan air laut. Sodium
hipoklorit juga digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti pemutih pakaian, dan juga untuk
pengolahan air.
Proses produksi sodium hypochlorite adalah menggunakan elektrolisa. Elektrolisa adalah
metode untuk menggunakan arus listrik searah untuk menggerakkan sebuah reaksi kimia non-
spontan. Elektrolisa seringkali digunakan untuk memisahkan unsur kimia dalam suatu senyawa
kimia dan atau untuk memicu reaksi untuk membentuk senyawa kimia baru. Untuk kapasitas besar,
diperlukan arus listrik yang tinggi agar proses reaksi kimia menjadi efektif dan efisien.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.Apa saja yang menjadi bahan baku dalam proses pembuatan sodium hipoklorit dari air
laut?
2.Bagaimana kondisi operasi dalam proses pembuatan sodium hipoklorit dari air laut?
3.Bagaimana diagram alir proses pada pembuatan sodium hipoklorit dari air laut?
4.Bagaimana macam-macam proses pembuatan produk sodium hipoklorit?
5.Bagaimana proses oksidasi pada pembuatan sodium hipoklorit dari air laut?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan pembutan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.Untuk mengetahui apa saja bahan baku dalam proses pembuatan sodium hipoklorit dari
air laut.
2. Untuk mengetahui bagaimana kondisi operasi dalam proses pembuatan sodium
hipoklorit dari air laut.
3. Untuk mengetahui diagram alir proses pada pembuatan sodium hipoklorit dari air laut.
4. Untuk mengetahui berbagai macam proses pembuatan produk sodium hipoklorit.
5.Untuk mengetahui bagaimana proses oksidasi pada pembuatan sodium hipoklorit dari air
laut.

1.4 MANFAAT
Manfaat pembuatan makalah ini adalah dapat digunakan sebagai bahan pengajaran di
bidang pendidikan maupun di bidang penelitian-penelitian.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bahan Baku dalam Proses Pembuatan Sodium Hipoklorit dari Air Laut
Bahan baku yang dibutuhkan dalam proses pembuatan Sodium Hipoklorit, yaitu:
1. Air Laut
Menurut Kirk & Othmer kandungan garam sekitar 3-4% dimana kandungan NaCl nya sekitar
2,5%, yaitu :
H2O : 96,58 % wt
NaCl : 2,68 % wt
Garam Lain : 0,74 % wt
Rho : 1025 kg/m3 at 20oC 101.3 kPa

2. NaCl
Nama Lain : Natrium Chloride, sodium chloric
Rumus Molekul : NaCl
Berat Molekul : 58,44
Warna : Colorles Crystals
Bau : berbau
Bentuk : Crystal
Melting Point : 801°C; 1074 K
Boiling Point : 1413°C; 1686 K
Solubility, Water : 359 gr/100 gr H2O (H2O=0°C)
Densitas : 2,165 gr/cm3

2.2 Kondisi Operasi dalam Proses Pembuatan Sodium Hipoklorit dari Air Laut
a) Sand Filter
Fungsi : Menyaring kotoran yang tersuspensi dalam air dengan menggunakan penyaring
Rate volumetrik : 1,3408 m3/jam
Waktu filtrasi : 15 menit

6
b) Sel Elektrolisa
Fungsi : Elektrolisa NaCl menjadi NaOCl
Type : Tangki persegi dengan datar dilengkapi cell electrolyzer

Kondisi operasi :
Tekanan operasi : 0,03 Mpa = 0,29 atm
Suhu operasi : 40oC
Feed masuk :

Produk gas Hydrogen = 9,4061 kg/jam

c) Gas Holder
Fungsi : Menampung gas hidrogen dalam bentuk liquid

d) Kation Exchanger
Fungsi : Mengurangi kesadahan air yang disebabkan oleh garam-garam Ca2+.
Kandungan CaCO3 dari water treatment masih sekitar 5 grain/gallon (Kirkothmer,1965).
Kandungan ini sedianya dihilangkan dengan resin zeolith bentuk granula agar sesuai dengan syarat
air boiler.
Jumlah air yang diproses = 13,9643 m3 =3689,37 gallon

7
e) Anion Exchanger
Fungsi : Mengurangi kesadahan air yang disebabkan oleh garam-garam CO3.
Kandungan CaCO3 dari water treatment masih sekitar 5 grain/gallon (Kirk-Othmer,1984).
Kandungan ini sedianya dihilangkan dengan resin Amino Poly Styrene bentuk granular, agar
sesuai dengan syarat air boiler.
Jumlah air yang diproses = 13,9643 m3 =3689,3681 gallon

f) Distilasi
Nama Alat : Distilasi Pemisahan Sodium Hipoklorit dari campuran liquida masuk dengan
berdasarkan perbedaan titik didih
Fungsi : Memisahkan Sodium Hipoklorit dari fraksi-fraksi yang lain.
Jenis : Kolom distilasi sieve tray dilengkapi dengan kondensor dan reboiler.

Kondisi operasi :
Tekanan operasi : 1 atm
Umpan dan daur ulang dalam keadaan liquid jenuh (q = 1)

Kebutuhan air pendingin untuk pabrik :


1.Kondensor Destilasi: 8198,9905(kg/hari)
2.Cooler NaOCl: 2090,0998 (kg/hari)
Total 10289,0902

8
2.3 Diagram Alir dalam Proses Pembuatan Sodium Hipoklorit dari Air Laut
Pada pembuatan Sodium hipoklorit dengan proses elektrolisa, sebenarnya serupa dengan
pembuatan natrium hidroksida dengan proses elektrolisa, Bahan baku yang digunakan dari air laut.
Electrochlorination adalah suatu metode produksi senyawa chlorine yaitu NaOCl (sodium
hypochlorite) dengan cara elektrolisis pada air laut. Proses produksi sodium hypochlorite adalah
menggunakan elektrolisa. Elektrolisa adalah metode untuk menggunakan arus listrik searah untuk
menggerakkan sebuah reaksi kimia non-spontan. Elektrolisa seringkali digunakan untuk
memisahkan unsur kimia dalam suatu senyawa kimia dan atau untuk memicu reaksi untuk
membentuk senyawa kimia baru. Untuk kapasitas besar, diperlukan arus listrik yang tinggi agar
proses reaksi kimia menjadi efektif dan efisien.
Air laut yang mengandung garam sekitar 3-4 %, dimana kandungan NaCl-nya sekitar 2,5%
dielektrolisa dengan menggunakan electrolyzer yang terhubung dengan arus DC. Dengan adanya
aliran arus listrik DC, maka air laut yang masuk kedalam cell akan terurai menjadi :
· Garam (NaCl) menjadi ion Na+ dan ion Cl-
· Air (H2O) menjadi ion 2H+ dan ion O2-
Karena ion 2H+ cenderung lebih stabil jika berdiri sendiri, maka ion 2H+ merubah bentuk
molekul gas gas hydrogen yaitu H2. Sedangkan ion O2- cenderung lebih negative terhadap ion Na+
dan ion Cl-. Akibat ketiga ion tersebut bersatu membentuk ikatan yang lebih stabil yaitu molekul
NaOCl atau sodium hipoklorit.
Reaksinya adalah sebagai berikut:
1. Reaksi Oksidasi ion chloride pada sisi anoda diikuti reaksi hidrolisis dari gas chlorine :
2Cl- Cl2 + 2e
Cl2 + H2O HOCl + HCl
2. Reaksi reduksi ion sodium pada sisi katoda diikuti secara cepat terjadi reaksi hidrolisa dari
sodium :
Na+ + e- Na
2Na+ + 2H2O + 2e H2 + 2NaOH
3. Asam HCl dan HOCl dihasilkan di anoda bereaksi dengan basa NaOH
yang dihasilkan pada katoda :
HCl + NaOH NaCl + H2O
HOCl + NaOH NaOCl + H2O

9
Gambar 2.1 Diagram Alir Proses Pembuatan Sodium Hipoklorit dari Air Laut

Prinsip kerja Electrochlorination adalah proses elektrolisa air laut yang telah dijelaskan.
Mula-mula air laut dipompa masuk oleh seawater booster pump ke modul generator / elektroliser.
Air laut ini terlebih dahulu melewati filter untuk penyaringan kotoran. Setelah melalui filter air
laut memasukki elektroliser yang dialiri arus listrik searah (DC). Arus untuk elektrolisa air laut
dapat diatur besarannya dan periode kenaikkannya hingga mencapai nilai yang telah ditetapkan..
Arus listrik dinaikkan secara bertahap hingga mencapai besaran yang diinginkan. Dengan arus
listrik sebesar 1000-1500A target kadar Chlorine yang dibutuhkan telah mencukupi. Produk
sodium hypochlorite yang dihasilkan disimpan dalam storage tank. Gas Hidrogen di kompresor
masuk kedalam gas holder, sedangkan NaOCl masuk ke distilasi untuk memisahkan NaOCl, agar
mendapatkan konsentrasi larutan yang lebih baik. Selanjutnya di package dalam bentuk solution.

2.4 Berbagai Macam Proses Pembuatan Sodium Hipoklorit


Ada dua macam proses dalam pembuatan sodium hipoklorit, yaitu:
1. Pembuatan NaOCl dari air laut dengan proses elektrolisa,
Dengan cara melarutkan NaCl dengan air yang menghasilkan larutan garam. Larutan
garam di elektrolisa menghasilkan larutan sodium hipoklorit dan juga gas hidrogen.

2. Pembuatan NaOCl dengan pencampuran gas klorine dan NaOH,


Dengan penambahan gas chlorine (Cl2) dengan caustic soda (NaOH) menghasilkan
sodium hipoklorit, air (H2O) dan juga garam (NaCl).

10
Sodium hipoklorit dihasilkan menambahkan Klorin gas (CL2) untuk kaustik soda (NaOH).
Bila ini dilakukan, Sodium hipoklorit (NaOCl), air (H2O) dan garam (NaCl) yang diproduksi
sesuai dengan reaksi berikut: Cl2 + 2NaOH → NaOCl + NaCl + H2O
Klor bereaksi dengan sodium hidroksida menjadi natrium hipoklorit (NaOCl). Natrium
hipoklorit dikenal sebagai Bleach. Pemutih (NaOCl) tidak dapat dikombinasikan dengan asam.
Ketika NaOCl terjadi kontak dengan asam, hipoklorit menjadi tidak stabil, menyebabkan Klor gas
beracun (CL2) untuk keluar. Pertama-tama gas Cl2 direaksikan dengan NaOH cair dalam keadaan
dingin (40oC) akan menghasilkan NaOCl dan juga NaCl sebagai produk samping. Proses yang
dilakukan sama dengan proses sebelumnya hanya saja bahan baku yang digunakan berbeda.
Seleksi Proses

Gambar 2.2 Tabel Perbandingan Proses Pembuatan Sodium Hipoklorit


Dari tinjauan proses pembuatan sodium hipoklorit diatas, maka dapat kami buat
kesimpulan bahwa proses yang dipilih adalah proses yang pertama yaitu Pembuatan Sodium
Hipoklorit Dari Air Laut Dengan Proses Elektrolisa dengan beberapa faktor pendukung :
a. Bahan baku mudah didapat dan ekonomis.
b. Kebutuhan utilitas lebih ekonomis dengan suhu operasi yang rendah.
c. Kadar produk yang dihasilkan memenuhi pasar.
d. Produk samping lebih memiliki nilai jual yang tinggi.
e. Kadar produk yang tinggi dapat menaikkan harga jual.

11
2.5 Proses Oksidasi dalam Pembuatan Sodium Hipoklorit dari Air Laut
Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron dari sebuah molekul, atom, atau ion.
Reaksi oksidasi yang terjadi dalam proses ini adalah sebagai berikut:
Reaksi Oksidasi ion chloride pada sisi anoda diikuti reaksi hidrolisis dari gas chlorine :
2Cl- Cl2 + 2e
Cl2 + H2O HOCl + HCl

12
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sodium hipoklorit sangat diperlukan oleh berbagai industri kimia di Indonesia karena
banyak dipergunakan secara luas pada bidang industri kimia proses seperti pada industri kertas,
dimana sodium hipoklorit merupakan bahan baku utama sebagai proses bleaching. Sodium
hipoklorit juga berfungsi untuk melumpuhkan (disinfektan) mikroorganisme laut agar tidak
bersarang dan merusak (biofouling) pada instalasi-instalasi yang menggunakan air laut. Sodium
hipoklorit juga digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti pemutih pakaian, dan juga untuk
pengolahan air.
Secara singkat, uraian proses dari pabrik Sodium hipoklorit yaitu, pertama-tama Air laut
yang mengandung NaCl dan H2O dielektrolisa membentuk sodium hipoklorit Larutan produk
elektrolisa kemudian diumpankan pada kolom distilasi untuk proses pemisahan Sodium Hipoklorit
dengan NaCl yang masih terkandung didalam larutan produk. Sodium Hipoklorit dari kolom
distilasi kemudian disimpan dalam bentuk liquid sebagai produk akhir.
Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron dari sebuah molekul, atom, atau ion.
Reaksi oksidasi yang terjadi dalam proses pembuatan Sodium Hipoklorit yaitu reaksi Oksidasi
ion chloride pada sisi anoda diikuti reaksi hidrolisis dari gas chlorine :
2Cl- Cl2 + 2e
Cl2 + H2O HOCl + HCl

3.2 SARAN
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, tentunya penyusun tidak lepas dari
kesalahan-kesalahan dan kekurangan dan penyusun menyadari bahwa makalah ini, masih sangat
jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, penyusun sangat mengharapkan kritik serta saran yang
membangun sebagai pedoman dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kurniastiti,Savitry.2012.Pra Rancangan Pabrik Sodium Hipoklorit Dari Air Laut Dengan Proses
Elektrolisa. Jawa Timur: Universitas Pembangunan Nasional Veteran.

14

Anda mungkin juga menyukai