PENDAHULUAN
(metilklorida)
4. Aldehid O O O Etanal
1
5. Keton O O O Propanon
O O O
Ester adalah senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi —COOR, dengan R adalah
gugus alkil. Ester salah satu dari kelas senyawa organik yang sangat berguna yang sering
dijumpai di alam. Ester merupakan salah satu senyawa organik yang terbentuk melalui pergatian
satu atau lebih atom hidrogen pada gugus hidroksil dengan suatu gugus organik (biasa
dilambangkan dengan ‘R). Contoh CH3COOCH3 dengan nama metil asetat. Digunakan untuk
polimer sintstik dan dapat diubah menjadi aneka ragam senyawa lainnya. Dalam kehidupan
sehari-hari kita sering mengkonsumsi berbagai macam minuman rasa buah yang mungkin
kebanyakan tidak benar-benar berasal dari buah asli tetapi hanya dicampuri essens (aroma buah).
Essens terbuat dari senyawa ester yang aromanya bermacam-macam tergantung ester
penyusunnya.
Gugus –OH dari gugus karbosilat diganti oleh gugus –OR’. Dalam ester, R dan R’ dapat
sama atau berbeda.
2
1.2 TUJUAN PENULISAN
1. Mahasiswa mengetahui gugus fungsi senyawa ester.
2. Mahasiswa mengetahui rumus stuktur serta tata nama senyawa ester.
3. Mahasiswa mengetahui sifat – sifat senyawa ester.
4. Mahasiswa mengetahui reaksi – reaksi dari ester
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ESTER
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengkonsumsi berbagai macam minuman rasa
buah yang mungkin kebanyakan tidak benar-benar berasal dari buah asli tetapi hanya dicampuri
essens (aroma buah). Essens terbuat dari senyawa ester yang aromanya bermacam-macam
tergantung ester penyusunnya. Beberapa ester dan aroma karakteristiknya sebagaimana tercantum
pada tabel di bawah ini.
Beberapa Ester dan Aromanya
4
Ester memiliki dua macam isomeri, yaitu:
1. Isomer Struktur
Isomer struktur pada ester dimulai pada ester dengan jumlah atom karbon tiga.
2. Isomer Fungsi
Ester dan asam karboksilat merupakan isomer fungsi karena keduanya memiliki rumus
molekul yang sama, yaitu CnH2nO2.
5
O
Dari tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa rumus umum ester adalah CnH2nO2
IUPAC
Dalam pemberian nama ester, diawali dengan menyebut nama gugus alkil/aril yang
menggantikan atom H dalam gugus –COOH pada asam induknya, kemudian diikuti nama
asam tsb, tetapi tanpa kata asam.
6
menjadi etil etanoat
7
B. Sifat Kimia Ester
1. Hidrolisis
Hidrolisis ester akan menghasilkan asam karboksilat dan alcohol. Namun bila reaksi
hidrolisis dilangsungkan dalam suasana basa diperoleh garam karboksilat dan alkohol.
Hidrolisis ester dengan basa dise4but reaksi Penyabunan (Saponifikasi).
3. Transesterifikasi
Ester dapat melakukan reaksi transesterifikasi dengan alcohol sehingga menghasilkan ester
yang berbeda. Reaksi ini disebut reaksi transesterifikasi yang dapat berlangsung dalam
suasana asam dan basa mengikuti pola umum berikut ini.
RCOOR1 + R”OH ↔ RCOOR” + R1OH
Reaksi diatas disebut transesterifikasi karena terjadi pertukaran antara gugus alkil dalam –
OR1 pada ester dengan gugus alkil dalam ikatan R”O.
Contoh reaksi antara suatu trigliserida dengan methanol
8
4. Reaksi dengan pereaksi Grignard
Ester bereaksi dengan pereaksi Grignard membentuk suatu keton. Reaksi antara suatu ester
dengan pereaksi Grignard merupakan cara istimewa dalam pembuatan alkohol tersier. Pola
umum dari reaksi ini adalah sebagai berikut.
5. Reduksi
Reduksi ester dengan katalis tembaga(II) oksida dan tembaga(II) kromat akan
menghasilkan alkohol primer.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang menjadi ciri khas suatu deret homolog.
2. Setiap senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi berbeda akan mempunyai sifat yang
berbeda pula.
3. Karboksilat merupakan senyawa asam dengan gugus fungsi karboksil ().Gugus fungsi
karboksil merupakan gabungan dari gugus karbonil (–C = O) dengan gugus hidroksil (–
OH).
4. Ester atau alkil alkanoat merupakan senyawa karbon turunan asam karboksilat. Ester
mempunyai rumus struktur:
5. Beberapa sifat ester adalah mudah menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol
pembentuknya, ester berbau harum, dan banyak terdapat pada buah-buahan, ester sedikit
larut dalam air, serta titik didih dan titik beku ester lebih rendah daripada asam karboksilat.
10
DAFTAR PUSTAKA
11