Disusun oleh :
CHOTIBUL ANAM
XII MIA 4
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, hidayah serta
inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum ini dalam bentuk
maupun isinya yang sederhana.
Semoga laporan praktikum ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga laporan praktikum membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki
bentuk maupun isi laporan praktikum sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan praktikum kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan praktikum.
Wonosobo, 11 Februari
2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................
BAB I :
PENDAHULUAN.................................................................................................................
A. Latar
Belakang........................................................................................................................
B. Rumusan
Masalah....................................................................................................................
C.Tujuan........................................................................................................................................
BAB II : LANDASAN
TEORI...........................................................................................................
A. Pengertian..............................................................................................................................
.
B. Struktur
Ester..........................................................................................................................
C. Tata
Nama...............................................................................................................................
D. Sifat -
Sifat..............................................................................................................................
E. Reaksi -
Reaksi.......................................................................................................................
A. Alat dan
Bahan........................................................................................................................
B. Cara
Kerja...............................................................................................................................
BAB V : KESIMPULAN...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang menjadi ciri khas suatu deret homolog.
Setiap senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi berbeda akan mempunyai sifat
yang berbeda pula.
Rumus Struktur Gugus Fungsi Senyawa Turunan Alkana
No. Rumus Gugus Contoh Nama
3 (metilklorida)
4. Aldehid O O O Etanal
(Alkanal) (asetaldehida)
R C H C H CH C H
5. Keton O O O Propanon
R C R′ C R′ CH C CH
3 3
O O O
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui gugus fungsi senyawa ester
2. Untuk mengetahui rumus struktur serta tata nama senyawa ester
3. Untuk mengetahui isome dari senyawa ester
4. Untuk mengetahui sifat-sifat senyawa ester
5. Untuk mengetahui reaksi pada senyawa ester
6. Untuk mengetahui kegunaan senyawa ester di laboratorium atau pun dalam kehidupan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
Senyawa ester merupakan salah satu turunan senyawa asam karboksilat. Pada struktur
senyawa ester, atom H pada gugus karboksil (-OH) diganti dengan gugus alkil. Oleh karena itu
ester juga disebut alkil alkanoat.
(OH) dengan gugus OR.
B. STRUKTUR ESTER
C. TATA NAMA
Berdasarkan aturan IUPAC, penamaan ester yang merupakan turunan alkana disusun
dengan menyebut nama gugus alkil terlebih dahulu, kemudian diakhiri dengan nama
alkanoatnya.
Penulisan nama ester secara trivial mirip dengan penamaan asam karboksilat.
Perbedaannya, nama asam diganti dengan nama gugus alkil yang menggantikan posisi atom H.
Contoh lain :
D. SIFAT-SIFAT
Alkil alkanoat suku rendah merupakan zat cair yang mudah menguap dengan bau harum
dari beberapa buah-buahan dan bunga-bungaan.
Ester lebih mudah menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol pembentuknya.
Alkil alkanoat dapat bereaksi dengan basa berbentuk garam dan alkohol
R COOR’ + KOH → R – COOK + R’ – OH
Alkil alkanoat alkohol
E. REAKSI –REAKSI
1. Reaksi Hidrolisis
Ester dapat mengalami reaksi hidrolisis. Reaksi hidrolisis ester dalam suasana asam
menghasilkan asam karboksilat dan alkohol, namun bila reaksi hidrolisis dilangsungkan
dalam suasana basa diperoleh garam karboksilat dan alkohol. Hidrolisis ester dengan basa
disebut reaksi Penyabunan (Saponifikasi).
Contoh :
2. Reaksi Reduksi
Ester dapat direduksi dengan H2 menggunakan katalisator Ni dan dihasilkan dua buah
senyawa alkohol.
R – COOR’ + 2 H2 → R – CH2 – OH + R’ – OH
Contoh:
Reaksi antara ester dengan amonia menghasilkan suatu amida dan alkohol. Reaksi ini
disebut amonolisis. Reaksi amonolisis tidak memerlukan katalis.
4. Reaksi Esterifikasi
Ester dihasilkan apabila asam karboksilat dipanaskan bersama alkohol dengan bantuan
katalis asam. Katalis ini biasanya adalah asam sulfat pekat. Terkadang juga digunakan gas
hidrogen klorida kering, tetapi katalis-katalis ini cenderung melibatkan ester-ester aromatik
(yakni ester yang mengandung sebuah cincin benzen). Reaksi esterifikasi berlangsung lambat
dan dapat balik (reversibel).
R-COOH + R’OH → RCOOR’ + H20
Contoh :
CH3 - CH2 – COOH + HO – CH2 – CH3 → CH3 – CH2 – COO – CH2 – CH3 + H20
5. Reaksi transesterifikasi
Jika suatu ester direaksikan dengan alkohol maka diperoleh ester baru dan alkohol baru.
Reaksi ini dapat berlangsung dalam suatu asam atau basa dengan pola umum:
mereaksikan suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol dan disertai asam mineral
(umumnya H2SO4) sebagai katalis.
Sebagai contoh, bila 1 mol asam asetat direaksikan dengan 1 mol etanol dibawah
pengaruh katalis H2SO4, maka pada waktu tercapainya kesetimbangan diperoleh etil asetat dan
air dengan jumlah mol yang sama, dan asam asetat dan etanol dalam jumlah mol yang sama
pula. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa katalis H+ yang berperan dalam
pembentukan ester juga berperan dalam reaksi yang sebaliknya.
1.) Pembuatan ester dari alkohol dan asil klorida (klorida asam)
Jika kita menambahkan sebuah asam klorida kedalam sebuah alkohol, maka reaksi yang
terjadi cukup progresif (bahkan berlangsung hebat) pada suhu kamar menghasilkan sebuah
ester dan awan-awan dari asap hidrogen klorida yang asam dan beruap. Sebagai contoh, jika
kita menambahkan etanol klorida kedalam etanol, maka akan terbentuk banyak hidrogen
klorida bersama dengan ester cair etil etanoat.
G. KEGUNAAN ESTER
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Gunting
Label
Solasi
Tusuk gigi
Plastisin
Kardus bekas
Kertas kado
B. Cara Kerja
Langkah-langkah pembuatan:
Siapkan alat dan bahan yang sudah disediakan
- H : Warna Merah
BAB IV
A. Hasil
B. Pembahasan
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengkonsumsi berbagai macam minuman rasa
buah yang mungkin kebanyakan tidak benar-benar berasal dari buah asli tetapi hanya dicampuri
essens (aroma buah). Essens terbuat dari senyawa ester yang aromanya bermacam-macam
tergantung ester penyusunnya. Beberapa ester dan aroma karakteristiknya sebagaimana
tercantum pada tabel di bawah ini.
1. Beberapa Ester dan Aromanya
Ester atau alkil alkanoat merupakan senyawa karbon turunan asam karboksilat. Ester
mempunyai rumus struktur:
a. Rumus Umum
Perhatikan beberapa rumus struktur senyawa ester pada tabel berikut.
2 4 2
O CHO
482
Dari tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa rumus umum ester adalah CnH2nO2
b. Tata Nama
Ester mempunyai nama IUPAC alkil alkanoat. Tata nama ester hampir sama dengan tata
nama asam karboksilat, tetapi nama asam diganti dengan nama alkil dari R′ karena atom H dari
gugus –OH diganti dengan gugus alkil.
Dari asam format (HCOOH):
HCOO–CH3 Metil format
HCOO–CH2CH3 Etil format
HCOO–CH2CH2CH3 n–propil format
Dari asam asetat (CH3COOH):
CH3COO–CH3 Metil asetat
CH3COO–CH2CH3 Etil asetat
CH3COO–CH2CH2CH3 n–propil asetat
c. Isomer
Ester memiliki dua macam isomer, yaitu:
Isomer Struktur
Isomer struktur pada ester dimulai pada ester dengan jumlah atom karbon tiga.
Isomer Fungsi
Ester dan asam karboksilat merupakan isomer fungsi karena keduanya memiliki rumus
molekul yang sama, yaitu CnH2nO2.
d. Pembuatan
Ester dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu:
Mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol dalam suanana asam (dalam asam sulfat
pekat).
Mereaksikan perak karboksilat dengan alkil halida.
Mereaksikan anhidrida asam alkanoat dengan alkohol.
Mereaksikan halogen asam alkanoat dengan alkohol.
e. Sifat-sifat
Beberapa sifat ester adalah:
o Ester mudah menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol pembentuknya.
o Ester berbau harum dan banyak terdapat pada buah-buahan.
o Ester sedikit larut dalam air.
o Titik didih dan titik beku ester lebih rendah daripada asam kar- boksilat.
f. Sifat Fisik Ester
Titik didih ester hampir sama dengan titik didih aldehid/keton yang berat molekulnya
sebanding.
Ester dapat larut dalam pelarut organik.
Ester dengan 3-5 atom karbon dapat larut dalam air.
Ester yang mudah menguap memiliki bau sedap.
h. Reaksi-reaksi
Ester mudah direduksi oleh gas hidrogen menjadi alkohol.
Ester mudah terhidrolisis oleh air dalam suasana asam menjadi asam karboksilat dan
alkohol.
Ester mudah terhidrolisis oleh basa kuat menjadi garam karboksilat dan alkohol.
i. Kegunaan
Dalam kehidupan sehari-hari ester banyak digunakan, seperti:
Ester memiliki bau yang harum (khas), sehingga banyak dipakai sebagai essens buah-
buahan.
Ester digunakan untuk bahan pembuatan sabun.
Ester digunakan untuk pembuatan mentega.
Beberapa senyawa ester digunakan sebagai bahan untuk pembuatan benang.
BAB V
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
1. Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang menjadi ciri khas suatu deret homolog.
2. Setiap senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi berbeda akan mempunyai sifat yang
berbeda pula.
3. Ester atau alkil alkanoat merupakan senyawa karbon turunan asam karboksilat. Ester
mempunyai rumus struktur:
4. Beberapa sifat ester adalah mudah menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol
pembentuknya, ester berbau harum, dan banyak terdapat pada buah-buahan, ester sedikit larut
dalam air, serta titik didih dan titik beku ester lebih rendah daripada asam karboksilat.
B. SARAN
Sebaiknya untuk mempermudah memahami materi asam karboksilat dan ester ini hanya
dibutuhkan keseriusan dalam belajar. Jika serius dan memang memiliki semangat yang tinggi
pastilah dapat dengar mudah memahami materi ini.
DAFTAR PUSTAKA