Anda di halaman 1dari 16

ALKOKSI ALKANA

Disusun Oleh:
Muhammad Azlan
Muhammad Farhan
Ridho Nur Akbar
M.Adera Kania Waris
Ibnul Jauzi
Surah An-Nahl Ayat 69

‫بِّ ِك ُذلُاًل ۚ يَ ْخ ُر ُج ِم ْن‬6‫ت فَا ْسلُ ِكي ُسبُ َل َر‬ ِ ‫ا‬6‫ثُ َّم ُكلِي ِم ْن ُك ِّل الثَّ َم َر‬
َ ِ‫اس ۗ إِ َّن فِي ٰ َذل‬
ً‫ك آَل يَة‬ ِ َّ‫ف أَ ْل َوانُهُ فِي ِه ِشفَا ٌء لِلن‬
ٌ ِ‫بُطُونِهَا َش َرابٌ ُم ْختَل‬
َ ‫لِقَ ْو ٍم يَتَفَ َّكر‬
‫ُون‬

Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan


tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).
Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-
macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi
orang-orang yang memikirkan.
Struktur
Eter atau alkoksi alkana merupakan senyawa karbon turunan alkana yang
mempunyai rumus molekul sama dengan alkohol namun dengan struktur yang
berbeda. Eter mempunyai rumus struktur:

Dengan gugus fungsi –O– yang terikat pada dua gugus alkil (R’ dan R”).
Gugus alkil yang terikat dapat sama dan dapat berbeda. Beberapa contoh
senyawa eter diberikan pada tabel 1 berikut.
Tata Nama
• 1) Nama IUPAC

• Nama IUPAC eter adalah alkoksi alkana. Eter dianggap sebagai turunan
alkana yang satu atom H diganti oleh gugus alkoksi (–OR).

Contoh:
Rumah Struktur Nama IUPAC
Penomoran dimulai dari C ujung yang terdekat dengan posisi gugus fungsi
sehingga C yang mengandung gugus fungsi mendapat nomor terkecil.

N
Rumus Struktur Nama IUPAC
o

1 1-Metoksipropana

2 2-Metoksipropana

3 3-Metoksipropana
2) Nama trivial (umum)

• Eter diberi nama alkil-alkil yang mengapit – O – menurut abjad dan diikuti
dengan kata eter.

Rumah Struktur Nama Trivial


Sifat Fisika dan Kimia
1) Sifat Fisika
 Eter mudah menguap, mudah terbakar, dan beracun.
 Eter tidak membentuk ikatan hidrogen di antara molekul-
molekulnya, Senyawa eter hanya memiliki gaya antar molekul
berupa gaya London. Oleh karena itu terdapat perbedaan yang
besar antara sifat fisis eter dan alkanol/ alkohol jika kita amati
berdasarkan titik didihnya. sehingga titik didihnya lebih
rendah jika dibandingkan dengan titik didih alkohol yang
massa molekul relatifnya sama. Titik didih eter sebanding
dengan titik didih alkana.
• 1.    Eter adalah cairan tidak berwarna yang
mudah menguap dengan bau yang khas.
• 2.    Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam
pelarut nonpolar.
• 3.    Eter mudah terbakar dengan nyala bening
yang jernih karena uap eter membentuk
campuran yang eksplosif dengan udara.
• 4.    Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin,
alkaloid, brom, dan iod.
2) Sifat Kimia
• 1.    Eter sedikit polar karena sudut ikat C-O-C eter adalah 110
derajat, sehingga dipol C-O tidak dapat meniadakan satu
sama lainnya.
• 2.    Eter lebih polar daripada alkena, namun tidak sepolar
alkohol, ester, ataupun amida.
• 3.    Eter dapat dipisahkan secara sempurna melalui destilasi.
• 4.    Eter secara umumnya memiliki reaktivitas kimia yang
rendah, walaupun ia lebih reaktif daripada alkana
• 5.    · Mudah terbakar
· Pada umumnya bersifat racun
· Bersifat anastetik (membius)
Pembuatan Alkoksi Alkana

1. Eter dapat dibuat dengan jalan mereaksikan alkohol


primer dengan asam sulfat pada suhu 140 °C (Dengan
eliminasi alkohol)
2. Melalui reaksi dehidrasi alkanol dan reaksi garam Na
dari suatu alkanol dengan alkil halida (Dengan sintesis
Williamson)
Kegunaan
• 1. Di bidang medis, banyak sekali eter yang digunakan untuk anestesi
(bius). Senyawa dietil eter biasa digunakan sebagai zat anestetik
(pemati rasa atau obat bius) yang diberikan melalaui pernafasan namun
penggunaan dietil eter dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan
dan merangsang sekresi lendir. 
•  2. Bi bidang otomotif, eter digunakan untuk menghidupkan mesin yang
tak mau menyala. Bahkan eter juga digunakan sebagai tambahan bahan
bakar sehingga laju mesin lebih kencang.
• 3.  Di laboratorium, eter merupakan pelarut yang banyak digunakan.
• 4.Eter juga digunakan sebagai pelarut non polar untuk melarutkan
senyawa non polar pula, seperti lemak, lilin dan minyak. Eter dapat
menyebabkan mual dan muntah selama waktu pemulihan. Karena
dampak negatif ini, eter sudah jarang dipakai di negara-negara maju.
Kesimpulan
• 1. Eter adalah nama segolongan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O dengan
rumus umum R-O-R'. Bila rumus umum ini dikaitkan dengan rumus air (HOH), maka eter dapat
dianggap sebagai turunan dialkil dari senyawa air. Eter atau alkoksialkana merupakan senyawa turunan
alkana. Satu atom H rantai alkana diganti oleh gugus alkoksi sehingga eter mamiliki dua gugus alkil.
•       2. Eter dibuat dari dehidrasi alkohol, Pembuatan Eter Menurut Williamson, Mereaksikan Alkil Halida
dengan Perak Iodida.
•       3. Eter digolongkan menjadi dua jenis, yaitu eter simetris dan eter asimetris.
•      4. Tata Nama Eter Penamaan eter dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penamaan alkil eter (Cara
Trivial) dan Menurut sistem IUPAC.
•     5. Sifat-sifat eter yaitu pada keadaan standar, hampir seluruh senyawa eter berwujud cair, kecuali
dimetil eter (gas).
•       6.  Eter memilki dua isomer, yaitu isomer struktur dan isomer fungsional.
•      7. Manfaat eter, dibidang medis digunakan untuk anestesi (bius), dibidang otomotif, eter digunakan
untuk menghidupkan mesin yang tak mau menyala, dilaboratorium, eter digunakan sebagai pelarut non
polar untuk melarutkan senyawa non polar pula, seperti lemak, lilin dan minyak.

Anda mungkin juga menyukai