Kelompok
1
Nama anggota :
1. Wulandari
2. Wafiyatul
3. Septika
4. Shafira
5. Andini
SEJARAH BAHASA INDONESIA
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu
merupakan sebuah bahasa Austronesia yang digunakan
sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) di nusantara
2. Ejaan Soewandi
Ejaan ini dipilih pemerintah Indonesia di masa-masa awal
kemerdekaan untuk menggantikan ejaan Van Ophuijsen.
Ejaan ini resmi menggantikan ejaan Van Ophuijsen pada
tanggal 19 Maret 1947. Karena berdekatan dengan
proklamasi, ejaan ini disebut Ejaan Republik. Penamaan ini
sekaligus menunjukkan semangat kemerdekaan yang baru
berumur hamper dua tahun. Ciri-ciri ejaan ini yaitu
huruf oe diganti dengan u, misalkan guru, itu, umur, dsb.
bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, misalkan
tak, pak, rakjat, dsb.
kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, misalkan kanak2,
ber-jalan2, ke-barat2-an
awalan di- dan kata depan di ditulis serangkai dengan kata
yang mendampinginya, misalkan dipasar, dipukul, dibaca
USAHA PENYEMPURNAAN EJAAN BAHASA
INDONESIA
3. Ejaan Melindo
Melindo merupakan kepanjangan dari Melayu—Indonesia. Ejaan
Melindo ini dikenal pada akhir tahun 1959. Peresmian ejaan ini
batal karena faktor perkembangan politik pada tahun-tahun
berikutnya. Ejaan dengan nama Melayu—Indonesia ini tentu
tidak hanya berkaitan dengan Republik Indonesia, melainkan
juga dengan negeri tetangga kawasan Melayu, seperti Malaysia,
Singapura, Brunei Darussalam.