• Sejarah Perkembangan
Senyawa Organik
• Friedrich Wohler, 1828
• Mensintesis senyawa organik
dari senyawa anorganik
NH4OCN → NH2CONH2
Ammonium sianat UREA
Senyawa karbon dapat disintesis dari senyawa anorganik di
samping dapat berasal dari makhluk hidup atau senyawa organik
lainnya
Penemuan Wohler
Senyawa
Makhluk Hidup organik
lainnya
Senyawa anorganik
Senyawa organik
Hal.: 3
Senyawa organik adalah senyawa karbon
• KARBON PRIMER
• KARBON SEKUNDER
• KARBON TERSIER
• KARBON KUARTENER
KARBON PRIMER
Adalah karbon yang terikat pada satu atom
karbon yang lain.
CH3 CH CH CH3
CH3 CH3
ATOM KARBON KUARTENER
Atom karbon yang terikat pada empat atom
karbon yang lain.
CH3 CH3
CH3
CH3 C C
CH3 CH3
The Arrow Notation in Mechanisms
Bond-Making Bond-Breaking
Pembagian Senyawa Karbon
Senyawa Karbon
Alifatik Siklik
(rantai terbuka) (rantai tertutup)
Senyawa
Senyawa Turunan
Hidrokarbon Karbo Hetero Poli
hidrokarbon
siklik siklik siklik
Jenuh ALKOHOL
ikatan tunggal ETER Alisiklik
ALKANA Aromatik
ALDEHID
Tidak jenuh KETON
Ikatan rangkap dua ASAM KARBOKSILAT Benzena dan
ALKENA ESTER
Ikatan rangkap tiga turunannya
AMIDA
ALKUNA AMIN
ASAM AMINO
HALO ALKANA
ALKANA
• Adalah hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan
rantai terbuka dan semua ikatan karbon-karbonnya
merupakan ikatan tunggal.
CH3
Isopentil CH2CH2CHCH3
Butil CH2CH2CH2CH3
H2 H CH3
Isobutil C C CH3 CH3
CH3 H2
H2
Neopentil C C CH3
H
Sekunder butil C C CH3
CH3
CH3
•Penomoran rantai induk dimulai dari salah satu ujung sedemikian rupa
sehingga posisi cabang mendapat nomor terkecil.
•Bila terdapat lebih dari satu cabang sejenis, nama cabang disebut sekali saja
diberi awalan yang menyatakan jumlah cabang, misalnya 2 = di, 3 = tri, 4 =
tetra, 5 = penta, dan seterusnya.
•Bila terdapat lebih dari satu jenis cabang, maka cabang-cabang ditulis sesuai
urutan abjad. Misal Etil lebih dulu daripada metil.
Contoh Penamaan Alkana
Substituen
CH3
CH3CHCH3 CH3CH2CHCH3
CH3CH2CH2CH2CH3 CH3CCH3
n-pentana CH3 CH3
CH3
Isobutana Isopentana
Neopentana
NAMA UMUM
• Nama-nama umum amil- dan isoamil- sering digunakan sebagai pengganti nama IUPAC pentil- dan isopentil.
• Sistem tata nama umum tidak dapat diterapkan pada pola percabangan di luar contoh-contoh di atas. Untuk alkana yg lebih kompleks harus digunakan sistem tata nama IUPAC.
CH2CH2CH2CH2CH3 CH2CH2CHCH3
CH3
Sulfonasi
Reaksi alkana dengan asam sulfat pekat menghasilkan asam alkana sulfonat.
R H + HO SO3H R SO3H + H2O
alkana asam alkana sulfonat
Isomerisasi
Pada beberapa alkana mungkin juga mengalami reaksi isomerisasi, misalnya :
H
H2 H2 300 0C H3C C CH3
H3C C C CH3
AlCl3
butana CH3
isobutana