Anda di halaman 1dari 23

SENYAWA HIDROKARBON

Indikator yang harus dicapai :


 Mengidentifikasi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari,
 Memahami kekhasan atom karbon yang menyebabkan banyaknya
senyawa karbon.
 Menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat
pada rantai atom karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan
kuarterner) dengan menggunakan molimod, bahan alam, atau
perangkat lunak kimia(ChemSketch, Chemdraw, atau lainnya).
 Memahami rumus umum alkana, alkena dan alkuna berdasarkan
analisis rumus struktur dan rumus molekul.
 Menghubungkan rumus struktur dan rumus molekul dengan rumus
umum senyawa hidrokarbon
 Memahami cara memberi nama senyawa alkana, alkena
dan alkuna sesuai dengan aturan IUPAC
 Menganalisis keteraturan sifat fisik (titik didih dan titik leleh)
senyawa alkana, alkena dan alkuna
 Menentukan isomer senyawa hidrokarbon
 Memprediksi jenis isomer (isomer rangka, posisi, fungsi,
geometri) dari senyawa hidrokarbon.
 Membedakan jenis reaksi alkana, alkena dan alkuna.
SENYAWA HIDROKARBON
SENYAWA HIDROKARBON

 senyawa yang tersusun dari hidrogen dan karbon serta


turunannya.
 Identik dengan senyawa organic
 Mengapa senyawa karbon begitu spesial ?
- 90% dari 30 juta senyawa kimia mengandung karbon.
- Lebih dari 80% senyawa yang telah ditemukan adalah
senyawa organik (senyawa anorganik kurang dari 20%)
Kekhasan Atom Karbon (6C12)

Atom Karbon mempunyai elektron valensi 4


sehingga lebih mudah membentuk 4 ikatan
kovalen.
Karbon dapat membentuk satu ikatan atau
lebih dengan karbon lain
Penggolongan atom karbon
berdasarkan letak
 Atom Karbon Primer (1°) : atom C yang berikatan dengan
1 atom C lainnya
 Atom Karbon Sekunde (2°) : atom C yang berikatan
dengan 2 atom C lainnya
 Atom Karbon Tersier (3°) : atom yang berikatan dengan 3
atom C lainnya
 Atom Karbon Quaterner (4°) atom C yang berikatan
dengan 4 atom C lainnya
Contoh :
Atom C primer : 1, 5, 6, 7, 8
Atom C sekunder : 4
Atom C tersier : 3
Atom C kuartener : 2

6
1 3 4 5
2

7
Penggolongan hidrokarbon
berdasarkan bentuk rantai karbon

1. Rantai Terbuka / Lurus (Aliphatic)


2. Rantai Tertutup / Siklik (Aromatik dan Alisiklik)

H H H H

H C C C C H

H H H H
Penggolongan hidrokarbon berdasarkan
jenis ikatan antar atom karbon
1. Hidrokarbon Jenuh, jika semua atom karbon
berikatan tunggal. Contoh : Alkana
2. Hidrokarbon Tak Jenuh, jika terdapat satu atau
lebih atom karbon berikatan rangkap. Contoh :
Alkena dan Alkuna
Alkana
Mempunyai rumus umum CnH2n+2
Semua ikatan dalam alkana adalah ikatan jenuh
(tunggal)
Tidak mempunyai gugus fungsi

Sumber utama alkana adalah gas alam dan


minyak bumi.
 Alkana-alkana lebih kecil (C1 to C4) gas pada
temperatur kamar.
Metana (CH4) adalah alkana paling rendah
 Metana adalah komponen utama atmosfir beberapa
planet.
 Komponen utama gas alam

11
Nama Senyawa Alkana dan Nama Alkil substitusi

Jumlah
Alkana Alkil Substitusi
atom C
1 CH4 Metana -CH3 Metil
2 CH3CH3 Etana -CH2CH3 Etil
3 CH3CH2CH3 Propana -CH2CH2CH3 Propil
4 CH3CH2CH2CH3 Butana etc.
5 Pentana
6 Hexana
7 Heptana
8 Octana
9 Nonana
10 Dekana
Gugus alkil (Cabang)

Rumus umum : CnH2n+1


Alkana yang kehilangan 1 atom H
Namanya sesuai dengan alkana tapi berakhiran
dengan il
Contoh :
-CH3 = metil -C4H9 = Butil
-C2H5 = etil -C5H11 = pentil/amil
-C3H7 = propil -C6H13 = heksil
H H H H H
H C H H C C C C H
H H H H H
Metana Butana
CH4 C4H10

H H H H H
R? C H R
? C C C C H
H H H H H
Metil Butil
-CH3 -C4H9
TATANAMA ALKANA (Nama IUPAC)
• Untuk Alkana rantai lurus dapat diberikan nama seperti yang tertera pada tabel
di atas.
• Untuk Alkana yang bercabang .
1. Nama IUPAC untuk alkana bercabang terdiri dari 2 bagian yaitu rantai induk
dan rantai cabang.
2. Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul.
3. Cabang diberi nama alkil, yaitu sama dengan nama alkana yang akhiran -ana
diganti dengan -il. Misal metana jadi metil.
4. Posisi cabang ditunjukan dengan awalan angka, sehingga rantai induk diberi
penomoran yang dimulai dari salah satu ujung sehingga posisi cabang
mendapat nilai terkecil.
5. Bila terdapat lebih dari satu cabang sejenis, nama cabang disebut satu kali saja
dengan diberi awalan: 2 –di, 3 –tri, 4 –tetra, 5 –penta dst.
6. Bila terdapat lebih dari satu jenis cabang, maka cabang2 tsb ditulis sesuai
dengan urutan abjad, misal etil ditulis terlebih dahulu daripada metil.
Langkah Penamaan Alkana Bercabang

1. Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang.


2. Penomoran yang dimulai dari salah satu ujung sehingga
cabang mendapat nomor terkecil.
3. Penulisan nama dimulai dengan dengan nama cabang
sesuai urutan abjad, kemudian diakhiri dengan nama
rantai induk. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan
angka. (angka dengan angka dipisahkan dengan
koma dan antara angka dengan huruf dipisahkan
dengan -)
Sifat Fisik Alkana
Senyawa Nonpolar → hanya terdapat gaya london
Dengan bertambahnya jumlah atom C → Gaya London akan semakin bertambah

Compoun Formula MW Boiling point (°C)


d CH4 16 -164
Methane C2H6 30 -88.6
Ethane C3H8 44 -42.1
Propane C4H10 58 -0.5
Butane C5H12 72 +36.0
Pentane Linear Alkanes:
1 - 4 C atoms: gas at room temp
5 - 15 C atoms: liquid at room temp
>15 C atoms: solid at room temp
Sifat fisik Alkana

 Alkana tidak larut dalam air  alkana bersifat non polar,


sedangkan air bersifat polar

 Alkana memiliki titik didih lebih rendah dibandingkan


senyawa organik lain dengan bobot molekul sama 
sifat alkana yang non polar  molekul senantiasa
bergerak  antaraksi antar molekul lemah

18
Sifat fisik Alkana
 Titik didih alkana meningkat dengan bertambah panjangnya rantai dan
menurun jika rantainya bercabang  pengaruh bentuk molekul pada
gaya tarik van der Walls

CH3

C CH3
H3C
CH3

CH3 CH3

C CH3 C CH3
H 3C H3C
CH3 CH3

2,2-dimetil-propana pentana
Td 10 0C Td 36 0C
19
Alkena
Alkena mempunyai rumus umum CnH2n
Mempunyai gugus fungsi ikatan rangkap C=C
Etena adalah alkena paling sederhana
Etena merupakan bahan baku utama beberapa
industri
Digunakan dalam produksi etanol, etilenoksida dan
polimer polietilena.

20
TATANAMA ALKENA (Nama IUPAC)
1. Nama Alkena diturunkan dari nama alkana yang
sesuai (jumlah atom karbon yang sama) dengan
mngganti akhiran –ana menjadi –ena
2. Rantai induk adalah rantai terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap.
3. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai
induk sedemikian rupa sehingga ikatan rangkap
mendapat nomor terkecil.
4. Posisi ikatan rangkap ditunjukan dengan awalan
angka, yaitu nomor dari atom karbon yang
terkecil.
5. Penulisan cabang-cabang sama seperti pada
alkana.
Alkuna
Mempunyai rumus umum CnH2n-2
Mempunyai gugus fungsi ikatan rangkap tiga C≡C
Etuna adalah alkuna paling sederhana
Etuna (asetilena) digunakan dalam welding torches
karena terbakar pada temperatur tinggi.

22
TATANAMA ALKUNA (Nama IUPAC)
1. Nama AlkUna diturunkan dari nama alkana yang
sesuai (jumlah atom karbon yang sama) dengan
mngganti akhiran –ana menjadi –una
2. Rantai induk adalah rantai terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap.
3. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai
induk sedemikian rupa sehingga ikatan rangkap
mendapat nomor terkecil.
4. Posisi ikatan rangkap ditunjukan dengan awalan
angka, yaitu nomor dari atom karbon yang
terkecil.
5. Penulisan cabang-cabang sama seperti pada
alkana.

Anda mungkin juga menyukai