Anda di halaman 1dari 38

ALKANA & SIKLOALKANA

Presented By :
 Ahmad Aziizan
ALKANA

MATERI

SIKLOALKANA
ALKANA
 Alkana (juga disebut dengan parafin)
adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis.
Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata
lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang
dengan ikatan-ikatan tunggal.
 Rumus umum untuk alkana adalah CnH2n+2.
Alkana yang paling sederhana
adalah metana dengan rumus CH4.
ALKANA
 Senyawa organik sederhana gol. hidrokarbon
jenuh.
 Rumus : CnH2n + 2
n = 1, 2, 3,…
 Struktur

H
H O
109.5

H C H C
H
H
H H

Metana Struktur 3D Model ball dan


Struk. Lewis ( tetrahedral ) Stick
Alkana - CnH2n+2
metana CH 4 CH 4
etana C2 H6 CH 3 CH 3
propana C3 H8 CH 3 CH2 CH3
butana C4 H10 CH 3 (CH 2 ) 2 CH 3
pentana C5 H12 CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3
heksana C6 H14 CH 3 (CH 2 ) 4 CH 3
heptana C7 H16 CH 3 (CH 2 ) 5 CH 3
oktana C8 H18 CH 3 (CH 2 ) 6 CH 3
nonana C9 H20 CH 3 (CH 2 ) 7 CH 3
dekana C10 H22 CH 3 (CH 2 ) 8 CH 3
dodekana C12 H26 CH 3 (CH 2 ) 10 CH 3
tetradekana C14 H30 CH 3 (CH 2 ) 12 CH 3
Rantai Karbon
Lurus

TATA NAMA Rantai Karbon


Bercabang

Nama-nama
Trivial
RANTAI KARBON LURUS
 Alkana rantai karbon lurus biasanya dikenali
dengan awalan n- (singkatan dari normal) ketika
tidak ada isomer. Meskipun tidak diwajibkan,
tetapi penamaan ini penting karena alkana rantai
lurus dan rantai bercabang memiliki sifat yang
berbeda. Misalnya n-heksana atau 2- atau 3-
metilpentana.
RANTAI KARBON LURUS
Anggota dari rantai lurus ini adalah:
 Metana, CH4 - 1 karbon dan 4 hidrogen
 Etana, C2H6 - 2 karbon dan 6 hidrogen
 Propana, C3H8 - 3 karbon dan 8 hidrogen
 Butana, C4H10 - 4 karbon dan 10 hidrogen
 Pentana, C5H12 - 5 karbon dan 12 hidrogen
 Heksana, C6H14 - 6 karbon dan 14 hidrogen
Dst..
RANTAI KARBON BERCABANG
Untuk memberi nama alkana dengan rantai bercabang
digunakan langkah-langkah berikut:
 Cari rantai atom karbon terpanjang
 Beri nomor pada rantai tersebut, dimulai dari ujung yang
terdekat dengan cabang
 Beri nama pada cabang-cabangnya

Nama alkana dimulai dengan nomor letak cabang, nama


cabang, dan nama rantai utama. Contohnya adalah 2,2,4-
trimetilpentana yang disebut juga isooktana. Rantai
terpanjangnya adalah pentana, dengan tiga buah
cabang metil (trimetil) pada karbon nomor 2, 2, dan 4.
CONTOH
CH4
4 3 2 1
1
CH3 CH2 CH2 CH3
2 3 4

2-metilbutana
1 2 3 4 5 6
CH3 CH CH CH CH2 CH3
6 5 4 2 3 2 1
CH3 CH2 CH3

3-etil-5-metilheksana 3+5=8
4-etil-2-metilheksana 4+2=6
APA HAYOO

CH3 CH3
H3C CH CH CH2 CH2 CH CH3
CH2CH3

3-ethyl-2,6-dimethylheptane
Struktur Isomer Alkana
 Dua atau lebih senyawa yang mempunyai rumus
molekul sama tetapi letak atau urutan gugus yang
terikat pada atom berbeda disebut Isomer
Struktur.
 Alkana C = 1 – 3, tidak mempunyai isomer struktur.
 Untuk alkana C = 4 dst mempunyai isomer struktur.
CH3

CH3 CH2 CH2 CH3 CH3 CH CH3


n-Butana 2-metilpropana = isobutana
titik didih : - 0,5C titik didih:- 10,2C

Isomer Struktur
NAMA-NAMA TRIVIAL
 Nama trivial (non-IUPAC) dari alkana adalah
"parafin." Nama trivial dari senyawa-senyawa ini
biasanya diambil dari artefak-artefak sejarah.
Nama trivial digunakan sebelum ada nama
sistematik, dan sampai saat ini masih digunakan
karena penggunaannya familier di industri.
 Dapat hampir dipastikan kalau
nama parafin diambil dari industri petrokimia.
Alkana rantai bercabang disebut isoparafin.
NAMA-NAMA TRIVIAL
Beberapa nama ini dipertahankan oleh IUPAC
 Isobutana untuk 2-metilpropana
 Isopentana untuk 2-metilbutana
 Isooktana untuk 2,2,4-trimetilpentana
 Neopentana untuk 2,2-dimetilpropana
Reaksi Lainnya

Cracking
REAKSI Reaksi
Pembakaran
ALKANA

Reaksi dengan
Isomerisasi
Halogen
REAKSI PEMBAKARAN
 Semua alkana dapat bereaksi dengan oksigen pada
reaksi pembakaran, meskipun pada alkana-alkana
suku tinggi reaksi akan semakin sulit untuk dilakukan
seiring dengan jumlah atom karbon yang bertambah.
Rumus umum pembakaran adalah:
CnH2n+2 + (1.5n+0.5)O2 → (n+1)H2O + Nco2
 Ketika jumlah oksigen tidak cukup banyak, maka
dapat juga membentuk karbon monoksida, seperti
pada reaksi berikut ini:
CnH(2n+2) + nO2 → (n+1)H2O + nCO
REAKSI PEMBAKARAN
 Contoh reaksi, metana:
2CH4 + 3O2 → 2CO + 4H2O
CH4 + 1.5O2 → CO + 2H2O
REAKSI DENGAN HALOGEN
 Reaksi antara alkana dengan halogen disebut
dengan reaksi "halogenasi radikal bebas". Atom
hidrogen pada alkana akan secara bertahap
digantikan oleh atom-atom halogen. Radikal
bebas adalah senyawa yang ikut berpartisipasi
dalam reaksi, biasanya menjadi campuran pada
produk. Reaksi halogenasi merupakan
reaksi eksotermik dan dapat menimbulkan
ledakan.
ISOMERISASI
 Isomerisasi dan reformasi ada proses pemanasan
yang mengubah bentuk alkana rantai lurus
dengan adanya katalis platinum. Pada isomerisasi,
alkana rantai lurus menjadi alkana rantai
bercabang. Pada reformasi, alkana rantai lurus
berubah menjadi sikloalkana atau hidrokarbon
aromatik, dengan hidrogen sebagai produk
sampingan. Kedua proses ini akan
meningkatkan bilangan oktan pada senyawa yang
dihasilkan.
CRACKING
 Cracking akan memecah molekul besar menjadi
molekul-molekul yang lebih kecil.
Reaksi cracking dapat dilakukan dengan metode
pemanasan atau dengan katalis.
Metode cracking dengan pemanasan akan melibatkan
mekanisme homolitik dengan pembentukan radikal
bebas. Metode cracking dengan bantuan katalis
biasanya melibatkan katalis asam, prosesnya akan
menyebabkan pemecahan ikatan heterolitik dengan
menghasilkan ion yang muatannya berbeda. Ion yang
dihasilkan biasanya berupa
karbokation dan anion hidridayang tidak stabil.
REAKSI LAINNYA
 Alkana akan bereaksi dengan uap dengan
bantuan katalis berupa nikel. Alkana juga dapat
melalui proses klorosulfonasi dan nitrasi meskipun
membutuhkan kondisi khusus. Fermentasi alkana
menjadi asam karboksilat juga dapat dilakukan
dengan beberapa teknik khusus. Pada Reaksi
reed, sulfur dioksida, klorin dan cahaya mengubah
hidrokarbon menjadi sulfonil klorida. Abstraksi
nukleofilik dapat digunakan untuk memisahkan
alkana dari logam. Gugus alkil daris sebuah senyawa
dapat dipindahkan ke senyawa lainnya dengan
reaksi transmetalasi.
SIFAT FISIKA
• Titik didih alkana bercabang lebih rendah dari titik didih rantai
lurus.

•Alkana merupakan senyawa nonpolar yang tidak larut dalam air. Ia


bisa jadi pelaru yang baik untuk senyawa organik seperti kloroform
(CHCl3), karbon tetraklorida (CCl4), dann Benzena C6H6.

•Alkana punya densitas (rapatan) yang lebih rendah daripada air,


ketika ia dicampur dengan air ia tidak akan mau menyatu dan
cenderung berada di bagian atas.

• Pada suhu kamar, alkana dengan atom C1-C4 berfase gas, C5-C17
berfase cair dan > C18 berfase padat.

• Untuk alkana yang berisomer , dengan atom C sama banyak,


semakin banyak jumlah cabang semakin rendah titik didihnya.

•Bila rantai C semakin panjang viskositas ( kekentalan) semakin


tinggi,titik didih semakin tinggi.
Hubungan Mr thd Sifat Fisik
Nama Rumus Molekul Titik Lebur Titik Didih gr/ml

Metana CH4 - 182 - 164 gas


Etana C2H6 - 183 - 88 gas
Propana C3H8 - 190 - 42 gas
Butana C4H10 - 138 0 gas
Pentana C5H12 - 130 36 0,626
Hexana C6H14 - 95 69 0,659
Heptana C7H16 - 90 98 0,684
Oktana C8H18 - 57 126 0,703
Nonana C9H20 - 51 151 0,718
MANFAAT
 Alkana dengan jumlah atom karbon 1 – 4
digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga.
Contohnya propana merupakan komponen utama
gas LPG, butana merupakan komponen utama
korek api.
 Alkana dengan jumlah atom karbon 5 – 8
digunakan sebagai bahan bakar kendaran
bermotor dan pelarut untuk zat nonpolar.
MANFAAT
 Alkana dengan jumlah atom karbon 9 – 16
digunakan sebagai bahan bakar mesin disel dan
pesawat terbang.
 Alkana dengan jumlah atom karbon 17 – 34
digunakan sebagai agen anti-korosif.
 Alkana dengan jumlah atom karbon 35 atau lebih
digunakan sebagai pengeras permukaan jalanan.
SIKLOALKANA
CnH2n
SIKLOALKANA
 Sikloalkana (disebut juga naftena - jangan
terbalik dengan naftalena) adalah sebuah
tipe alkana yang mempunyai satu atau lebih
cincin atom karbon pada struktur
kimia molekulnya.
 Sikloalkana sendiri hanya terdiri dari atom karbon
(C) dan hidrogen (H) dan merupakan senyawa
jenuh karena tak ada ikatan C-C rangkap untuk
bisa ditambahkan hidrogen.
SIKLOALKANA
 Sikloalkana adalah golongan senyawa
hidrokarbon jenuh yang rantai atom-atom
karbon-karbonnya tertutup (membentuk cincin),
sehingga termasuk hidrokarbon siklik. Karena
sifat-sifat sikloalkana sangat mirip dengan
golongan alkana (hidrokarbon alifatik), maka
sikloalkana dikategorikan sebagai
hidrokarbon alisiklik
TATA NAMA SIKLOALKANA
 Jika terdapat satu substituen (percabangan)
dengan jumlah atom C yang lebih pendek, maka
cincin dianggap sebagai rantai induk. Dengan
kata lain, tidak perlu dilakukan penomoran.

Etilsiklopentana
TATA NAMA SIKLOALKANA
 Jika terdapat dua substituen pada cincin yang
mengikat atom karbon dari cincin yang berbeda,
maka dilakukan penomoran dari cabang yang
terdekat.

1,2 dimetilsiklopentana
TATA NAMA SIKLOALKANA
 Jika terdapat substituen lebih dari satu dengan
substituen yang berbeda, maka penamaannya
sesuai dengan urutan abjad. Penomoran dimulai
dari atom C yang terikat dengan substituen yang
memiliki jumlah atom C lebih sedikit.

4-etil-1,1-dimetilsikloheksana
TATA NAMA SIKLOALKANA
 Jika pada satu substituen, jumlah atom C lebih
banyak daripada jumlah atom C pada cincin,
maka substituen menjadi rantai induk dan diberi
penomoran pada atom C yang terdekat dengan
substituen.

1-siklopentsiklooktana
TATA NAMA SIKLOALKANA
 Jika sikloalkil terikat pada rantai induk alkana
alifatik, penamaan gugus alkil mendapat awalan
siklo-, seperti siklopropil, siklobutil, siklopentil,
sikloheksil dan seterusnya. Urutan tata namanya
sama seperti pada alkana alifatik.

3-metil-3-siklobutilpentana
H H
H2C CH2 C C H Siklopropana Sudut ikatan
C H 60°
C
H2 H H

H2C CH2 Sudut ikatan


Siklobutana 88°
H2C CH2

Sudut ikatan
Siklopentana 108°

Sudut ikatan
Sikloheksana 109.5°
SIKLOALKANA DI ALAM
 Di alam sikloalkana terkandung dalam minyak
bumi bersama-sama dengan alkana. Kandungan
sikloalkana dalam minyak bumi berkaitan erat
dengan tempat mendapatkannya minyak bumi
tersebut. Sebagai contoh, minyak bumi yang
berasal dari California banyak mengandung
sikloalkana. Dalam industri minyak bumi,
sikloalkana dikenal dengan nama naftalena.
PEMBUATAN SIKLOALKANA
 Untuk membuat sikloalkana, dapat digunakan
bahan dasar senyawa alifatik, atau senyawa
aromatik. Sebagai contoh, siklopropana dibuat
dengan reaksi Freud, yaitu dengan mereaksikan
1,3-dibromopropana dengan logam seng. Untuk
membuat sikloheksana dapat ditempuh dengan
cara hidrogenasi benzena dengan katalis Ni, pada
suhu dan tekanan tinggi.
SESI TANYA JAWAB
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai